Pengertian Dan Perilaku Caring Dalam Praktik Keperawatan, Serta Perbedaan Antara Caring Dan Curing

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Dalam pengertian yang sederhana, "caring" berarti tindakan kepedulian. Meskipun sama-sama berkaitan dengan tindakan kepedulian, caring berbeda dengan "care". Care merupakan tindakan yang berkaitan dengan orang, yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, serta dukungan perilaku kepada individu, keluarga, atau kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan caring merupakan tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian. 

Pengertian Caring
. Secara umum, caring dapat diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan langsung dalam memberikan bantuan, dukungan, atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi manusia atau kehidupan. Caring mempengaruhi cara berpikir, perasaan, dan perbuatan seseorang. Caring juga mempelajari berbagai macam filosofi dan etis perspektif

Dalam kaitannya dengan etika keperawatan, caring merupakan suatu sikap moral yang ideal yang menjamin perawat untuk dapat bekerja sesuai dengan standar etika untuk tujuan dan motivasi yang baik. Sebagaimana diketahui bahwa etika keperawatan menempatkan perawat sebagai penolong klien serta memecahkan dilema etis dengan cara menghadirkan hubungan dengan memberikan prioritas kepada klien dengan kepribadian khusus. Oleh karenanya, perawat tidak boleh membuat keputusan hanya berdasarkan prinsip intelektualitas dan analisis. Dalam titik ini, caring memiliki kedudukan  sangat penting dalam hubungannya dengan etika keperawatan.


Selain itu, pengertian caring juga dapat dijumpai dalam pendapat dari para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Jean Watson, dalam bukunya yang berjudul "Human Caring Science : A Theory of Nursing", menyebutkan bahwa caring merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan emosional pada klien, keluarga, dan kerabatnya secara verbal maupun non verbal.
  • Dwidiyanti Meidiana, dalam bukunya yang berjudul "Caring Kunci Sukses Perawat/Ners Mengamalkan Ilmu", menyebutkan bahwa caring adalah manifestasi dari perhatian kepada orang lain, berpusat pada orang lain, menghormati harga diri dan kemanusiaan, komitmen untuk mencegah terjadinya sesuatu yang memburuk, memberi perhatian dan konsen, menghormati kepada kepada orang lain dan kehidupan manusia, cinta dan ikatan, otoritas dan keberadaan, selalu bersama, empati, pengetahuan, penghargaan dan menyenangkan.
  • Philip Burnard dan Paul Morrison, dalam bukunya yang berjudul "Caring And Communicating", menyebutkan bahwa caring adalah suatu proses yang memberikan kesempatan kepada seseorang (baik pemberi asuhan/carrer maupun penerima asuhan) untuk pertumbuhan pribadi, yang didukung dengan aspek-aspek pengetahuan, penggantian irama, kesabaran, kejujuran, rasa percaya, kerendahan hati, harapan, dan keberanian.


Karakteristik Caring. Menurut Dwidiyanti Meidiana, terdapat 7 hal yang menjadi karakteristik dari caring, yaitu :
  • be ourself, maksudnya adalah sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, serta tergantung pada orang lain.
  • clarity, maksudnya adalah suatu keinginan untuk terbuka dengan orang lain.
  • respect, maksudnya adalah selalu menghargai orang lain.
  • separateness, maksudnya adalah perawat tidak boleh terbawa dalam depresi atau ketakutan dengan orang lain.
  • freedom, maksudnya adalah memberi kebebasan kepada orang lain untuk mengekspresikan perasaannya.
  • empathy, maksudnya adalah mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan.
  • communicative, maksudnya adalah antara komunikasi verbal dan non verbal harus menunjukkan kesesuaian dan evaluasi dilakkan secara bersama-sama.


Tahapan Proses Caring. Terdapat beberapa tahapan dalam proses caring. Menurut Jean Watson dalam tulisannya yang berjudul "Theory of Human Caring", yang dimuat dalam Danish Clinical Nursing Journal, menyebutkan bahwa terdapat empat tahapan dalam proses caring, yaitu sebagai berikut :

1. Pengkajian.
Pada tahap pengkajian, proses caring meliputi kegiatan pengamatan/observasi, mengidentifikasi, melakukan review  masalah, menggunakan pengetahuan dan konseptual dari berbagai literatur  yang dapat untuk diterapkan, membentuk konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk mengkaji masalah yang meliputi pendefinisian variabel yang akan ditelitu dalam menyelesaikan masalah.

2. Perencanaan.
Dalam tahap perencanaan, proses caring berupa penentuan bagaimana variabel-variabel akan diteliti dan diukur, yang meliputi pendekatan konsep atau design untuk menyelesaikan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan dan penentuan data yang akan dikumpulkan pada siapa dan bagaimana data tersebut dikumpulkan.

3. Implementasi.
Dalam tahap implementasi, proses caring meliputi segala tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.

4. Evaluasi.
Dalam tahap evaluasi, proses caring meliputi mengevaluai atau menilai segala hal yang berkaitan dengan metode, proses analisa, serta efek dari tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang meliputi intervensi hasil, tingkat di mana suatu tujuan tercapai atau tidak, serta apakah hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan.


Faktor yang Mempengaruhi Caring. Beberapa faktor yang mempengaruhi sikap caring menurut James Gibson dan Jhon adalah :
  • Faktor individu. Variabel individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan keterampilan, latar belakang, dan demografis. Sub variabel kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku individu. Sub variabel demografis mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu.
  • Faktor psikologis. Variabel psikologis merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur. Variabel ini terdiri atas sub variabel sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Faktor psikologis banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman, dan karakteristik demografis.
  • Faktor organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya. Variabel organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan.


Perilaku Caring Dalam Praktik Keperawatan. Caring dalam praktik keperawatan merupakan fenomena transkultural di mana perawat berinteraksi dengan klien, staf, dan kelompok lain. Caring adalah pusat untuk praktik keperawatan, karena caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, di mana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya kepada klien. Dalam keperawatan, caring merupakan bagian inti yang penting terutama dalam praktik keperawatan, yang bertujuan untuk :
  • memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien.
  • menekankan harga diri individu, maksudnya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat harus senantiasa menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien sehingga dapat memberikan pelayanan yang tepat.


Dalam praktik keperawatan, caring dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut :

1. Kehadiran
Kehadiran merupakan suatu pertemuan antara seseorang dengan orang lainnya. Kehadiran dapat diartikan dalam dua pengertian, yaitu : 
  • "ada di", yang maksudnya adalah kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.
  • "ada dengan", yang maksudnya adalah perawat selalu bersedia dan ada untuk klien. 
Kehadiran seorang perawat akan membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien karena situasi tekanan. 

2. Sentuhan.
Sentuhan merupakan pendekatan yang menenangkan di mana perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Sentuhan  dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
  • sentuhan kontak, adalah sentuhan langsung kulit dengan kulit (sentuhan secara fisik).
  • sentuhan non kontak, adalah sentuhan tidak langsung secara fisik, seperti kontak atau tatapan mata.
Kedua sentuhan tersebut dapat digambarkan dalam tiga kategori, yaitu :
  • sentuhan berorientasi tugas. Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang ramah dan cekatan ketiga melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
  • sentuhan pelayanan (caring). Yang termasuk dalam sentuhan ini adalah memegang tangan klien, memijat, terlibat pembicaran dengan klien (komunikasi non verbal). Sentuhan ini dapat membuat klien merasakan rasa aman dan nyaman, meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kenyataan.
  • sentuhan perlindungan. Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat dan/atau klien. Misalnya, mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara mengingatkan klien untuk berhati-hati.

3. Mendengarkan Klien.
Mendengarkan merupakan kunci untuk dapat lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien. Dengan mendengarkan apa yang diceritakan dan dikeluhkan  oleh klien berarti menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan akan membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.

4. Mamahami Klien.
Memahami klien sebagai inti dari suatu proses yang digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis serta sebagai acuan dalam melakukan intervensi selanjutnya. Memahami klien merupakan hal yang menentukan dalam pelayanan, karena dengan memahami akan terjalin suatu hubungan yang baik antara perawat dan klien.

5. Komunikasi dengan Keluarga Klien.
Keluarga merupakan sumber daya yang penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga, sehingga dibutuhkan adalah komunikasi antara perawat dan anggota keluarga klien berkaitan dengan informasi tentang terapi yang diinginkan dan dianjurkan. 

6. Spiritual.
Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik seseorang, Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik melalui :
  • hubungan intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri. 
  • interpersonal atau hubungan dengan orang lain.
  • lingkungan.
  • transpersonal atau hubungan dengan Tuhan (kekuatan tertinggi).

Caring mempunyai manfaat yang besar dalam keperawatan, dan seharusnya tercermin dalam setiap interaksi antara perawat dan klien. Pelaksanaan caring akan meningkatkan mutu asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat, dan membuat profesi keperawatan memiliki tempat khusus di mata para pengguna  jasa pelayanan kesehatan.


Perbedaan Antara Caring dan Curing. Antara caring dan curing merupakan dua hal yang berbeda. Secara terminologi, caring adalah tindakan kepedulian, yaitu memberikan bantuan kepada individu atau sebagai advokasi pada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan curing adalah tindakan pengobatan, yaitu upaya kesehatan dari kegiatan dokter dalam praktek mengobati klien. Dalam penerapannya, konsep caring dan curing mempunyai beberapa perbedaan, yaitu sebagai berikut :
  • caring merupakan tugas primer perawat, maksudnya seorang perawat lebih melakukan tindakan kepedulian terjadap klien daripada memberikan tindakan medis. Caring lebih identik dengan perawat. Sedangkan curing  merupakan tugas primer seorang dokter, maksudnya seorang dokter lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan tindakan caring yang berarti. Curing lebih identik dengan dokter.
  • caring bersifat lebih "healthogenic" daripada curing, maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan kesehatan daripada pengobatan. Dalam praktek, caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan bagi mereka yang sakit.
  • tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana pengobatan atau terapi dan membantu klien beradaptasi dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan dan fungsi tubuh. Sedangkan tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit dan penanganannya.
  • diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan mengungkapkan penyakit yang diderita, sedangkan diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan kebutuhan dan respon klien.
  • dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan oleh perawat, 3/4 nya adalah caring dan 1/4 nya adalah curing.


Demikian penjelasan yang berkaitan dengan pengertian caring, karakteristik, tahapan proses, dan faktor yang mempengaruhi caring, berikut perilaku caring dalam praktik keperawatan serta perbedaan antara caring dan curing.

Semoga bermanfaat.