Pengertian Penjualan. Penjualan merupakan kegiatan ekonomis yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan atau perorangan dalam rangka memperoleh laba sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Secara umum, penjualan dapat diartikan sebagai aktivitas menjual produk barang atau jasa. Dalam "Kamus Istilah Ekonomi" yang disusun oleh Moekijat, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dalam proses penjualan, penjual atau penyedia barang atau jasa memberikan hak kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli dengan suatu harga tertentu.
Pengertian penjualan juga dapat dijumpai dalam berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
- Basu Swastha Dharmamesta, dalam bukunya yang berjudul "Azas-Azas Marketing", menyebutkan bahwa penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Dengan kata lain penjualan merupakan proses menawarkan barang atau produk kepada konsumen dengan cara merayu konsumen tersebut.
- Winardi, dalam bukunya yang berjudul "Azas-Azas Marketing", menyebutkan bahwa penjualan adalah suatu proses di mana sang penjual memastikan, mengaktifkan, dan memuaskan kebutuhan atau keinginan sang pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua belah pihak.
- Mulyadi, dalam bukunya yang berjudul "Sistem Akuntansi", menyebutkan bahwa penjualan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau apa saja dengan harapan dapat memperoleh laba dari adanya suatu transaksi-transaksi tersebut.
Baca juga : Pengertian Dan Tugas Pemasaran
Syarat Penjualan. Suatu aktivitas dikatakan sebagai penjualan apabila sedikitnya memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
- ada penjual dan pembeli.
- ada barang atau jasa.
- ada alat tukar yang sah.
Jenis Penjualan. Secara umum, penjualan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
- penjualan langsung, merupakan cara penjualan di mana penjual langsung berhubungan atau berhadapan muka dengan calon pembeli atau konsumennya. Penjualan langsung dapat dilakukan di luar ataupun di dalam toko.
- Penjulan tidak langsung, merupakan cara penjualan yang dilakukan di mana penjual tidak bertemu langsung atau tidak berhadapan muka dengan calon pembeli atau konsumennya. Dalam era modern yang ditunjang dengan kemajuan dunia digital seperti saat ini, penjualan tidak langsung sudah jamak terjadi dalam masyarakat.
Terdapat banyak jenis penjualan yang umum terjadi di dalam masyarakat. Menurut Basu Swastha Dharmamesta, berbagai jenis penjualan tersebut adalah :
- trade selling, merupakan jenis penjualan yang terjadi di mana produsen atau pedagang besar menjual produknya kepada pedagang lain (grosir-nya) yang akan menjual kembali produk tersebut.
- missionary selling, merupakan jenis penjualan di mana untuk meningkatkan volume penjualan, produsen akan mendorong pembeli untuk membeli barang dari penyalur perusahaan. Volume penjualan adalah jumlah produk yang berhasil dijual oleh pedagang kepada pembeli. Dalam missionary selling, produsen mempunyai saluran pemasaran tersendiri yang akan mendistribusikan produknya kepada konsumen. Dengan cara tersebut diharapkan produsen dapat meningkatkan volume penjualannya.
- technical selling, merupakan jenis penjualan di mana pedagang mencoba melakukan pendekatan persuasif kepada konsumennya, diantaranya dengan memberikan saran, nasehat, penjelasan atau tips-tips kepada konsumen terkait dengan produk yang dijualnya. Pedagang akan menganalisa kendala-kendala yang dihadapi oleh konsumen, kemudian menjelaskan bahwa produk yang dijual akan mampu menjadi problem solver dari kendala konsumen tersebut.
- new business selling, merupakan jenis penjualan yang berupa kegiatan untuk menciptakan berbagai transaksi baru dengan jalan merubah calon konsumen menjadi pelanggan setia.
- responsive selling, merupakan jenis penjualan di mana penjual diharapkan mampu dalam memberikan reaksi dalam permintaan pembeli melalui route driving and retaining. Dalam jenis penjualan ini, tidak akan menciptakan penjualan yang besar, tetapi akan terjalin sebuah hubungan baik antara pedagang dan konsumen.
Sedangkan transaksi penjualan yang terjadi antara penjual dan pembeli dapat berupa :
- tunai, yaitu transaksi penjualan yang bersifat cash and carry, dilakukan secara kontan.
- kredit, yaitu transaksi penjualan yang dilakukan dengan sistem pembayaran memiliki tenggang waktu (umumnya lebih dari satu bulan).
- tender, yaitu transaksi penjualan yang dilakukan dengan berbagai prosedur dan aturan tender. Perusahaan atau pedagang mengajukan spesifikasi produk dan harga jualnya untuk diikutkan pada tender, kemudian calon konsumen akan memilih dari berbagai produk yang ditenderkan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- ekspor, yaitu transaksi penjualan suatu produk dari dalam negeri ke luar negeri.
- konsinyasi, yaitu transaksi penjualan yang dilakukan dengan memberikan hak jual kepada pembeli yang sekaligus sebagai penjual. Atau dengan kata lain transaksi penjualan suatu produk dengan cara menitipkan produk tersebut kepada pihak lain untuk diperjual-belikan bagi kepentingan pihak yang menitipkan atau kepentingan kedua belah pihak.
- grosir, yaitu transaksi penjualan di mana produk yang dijual tidak dilakukan secara langsung kepada pembeli, tetapi melalui lembaga pemasaran seperti pedagang grosir atau eceran.
Baca juga : Pengertian Wholesale (Grosir), Serta Perbedaan Antara Wholesale, Distributor, Dan Retail
Fungsi Penjualan. Menurut M.J. Pearson dalam bukunya yang berjudul "Proposal Penjualan dan Perdagangan", menyebutkan bahwa fungsi penjualan dapat dibedakan menjadi beberapa hal, yaitu :
- fungsi perencanaan dan pengembangan produk. Pihak penjual harus menawarkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli.
- fungsi mencari kontrak. Pihak penjual akan mencari, mengalokasikan, serta mempertahankan pembeli.
- fungsi menciptakan permintaan. Usaha yang dilakukan oleh penjual untuk mendorong pembeli untuk membeli produk yang mereka pasarkan.
- fungsi mengadakan perundingan. Segala hal yang berkaitan dengan syarat dan situasi penjualan harus dirundingkan terlebih dahulu oleh penjual dan pembeli.
- fungsi kontraktuil. Fungsi ini berkaitan dengan persetujuan akhir untuk melaksanakan penjualan atas produk yang telah disepakati (transfer hak kepemilikan atas produk barang atau jasa).
Tujuan Penjualan. Kegiatan penjualan yang dilakukan oleh produsen atau pedagang mempunyai suatu tujuan tertentu. Menurut Basu Swastha Dharmamesta, tujuan dari penjualan adalah :
- mencapai volume penjualan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan atau pedagang ditujukan untuk mencapai jumlah penjualan tertentu. Jumlah penjualan perusahaan atau pedagang diharapkan bisa bertambah setiap waktunya untuk meningkatkan performa usahanya.
- mendapatkan keuntungan atau profit yang melebihi biaya yang dikeluarkan. Mendapatkan keuntungan atau profit dari produk barang atau jasa yang jual merupakan tujuan utama dari penjualan.
- menunjang pertumbuhan perusahaan. Jika perusahaan dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan, maka hal tersebut akan membuat perusahaan tersebut menjadi cepat untuk berkembang dan semakin besar.
Faktor yang Mempengaruhi Penjualan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penjualan. Beberapa faktor tersebut menurut Basu Swastha Dharmamesta dan Ibnu Sukotjo dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Bisnis Modern", adalah sebagai berikut :
- modal yang diperlukan.
- kemampuan merencanakan dan membuat produk.
- kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat.
- kemampuan memilih penyalur yang tetap.
- kemampuan menggunakan cara-cara promosi yang tepat serta unsur-unsur penunjang lainnya.
Baca juga : Pengertian Divestasi, Cara Dan Dampak Divestasi
Tahapan Penjualan. Beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam penjualan adalah sebagai berikut :
- persiapan sebelum penjualan. Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan tenaga penjualan, memberikan pengarahan berkaitan dengan barang yang akan dijual, pasar yang dituju, serta teknik penjualan yang harus dijalankan.
- menentukan lokasi konsumen potensial. Pada tahap ini, penjual dituntut untuk mampu menentukan karakter pembeli berdasarkan data-data pembelian yang diperoleh sebelumnya. Penjual juga harus dapat memilih lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasaran mereka.
- pendekatan pendahuluan. Pada tahap ini, penjual akan mempelajari terlebih dahulu semua data yang berhubungan dengan lokasi dan persaingan yang ada sebelum melakukan kegiatan penjualan. Penjual harus memperkenalkan produknya dengan cara mempromosikannya di tempat-tempat yang potensial untuk melakukan penjualan.
- penjualan. Pada tahap ini, penjual akan melakukan penjualan produk pada segmen pasar yang telah ditentukan. Penjual harus memperhatikan permintaan pasar terhadap suatu produk yang terjadi secara mendadak yang tidak dapat dipenuhi yang dapat berdampak pada penurunan kepercayaan konsumen.
- pelayanan purna jual. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dari penjualan, di mana penjual melakukan pelayanan purna jual. Penjual harus mempersiapkan untuk menerima kembali produk yang cacat atau rusak, mendengarkan keluhan konsumen, serta mengganti produk yang rusak tersebut sesuai dengan garansi yang telah diberikan, melakukan perbaikan, dan lain sebagainya.
Baca juga : Pengertian Konsinyasi (Penjualan Konsinyasi), Keuntungan Konsinyasi, Serta Hak Dan Kewajiban Komisioner
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian penjualan, jenis, fungsi, tujuan, dan faktor yang mempengaruhi penjualan, serta tahapan dalam penjualan.
Semoga bermanfaat.