Wholesale (Grosir) : Pengertian, Jenis, Dan Fungsi Wholesale, Serta Perbedaan Antara Wholesale, Distributor, Dan Retail

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Wholesale. Secara umum, wholesale atau disebut juga "grosir" dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual suatu produk dalam jumlah besar kepada pembeli yang bukan konsumen akhir untuk kemudian dijual kembali atau digunakan untuk keperluan bisnis. Wholesale juga dapat berarti suatu bisnis distribusi barang dengan cara membeli produk dalam jumlah besar dari perusahaan penyedia, selanjutnya barang tersebut akan dibagi menjadi unit-unit kecil untuk kemudian didistribusikan kembali kepada pebisnis, industri, kantor, dan semacamnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, grosir (wholesale), diartikan sebagai pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar. 

Selain itu, pengertian wholesale juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Basu Swastha Dharmmesta, dalam bukunya yang berjudul "Manajemen Pemasaran Modern", menyebutkan bahwa wholesale adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang kepada pengecer dan pedagang lain atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga, dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
  • Irma Nilasari dan Sri Wilujeng, dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Bisnis", menyebutkan bahwa wholesale adalah perantara pedagang yang terikat perdagangan dalam jumlah besar dan tidak melayani penjualan ke konsumen akhir. Wholesale membeli barang untuk dijual kembali pada pedagang lainnya. 

  
Wholesaler (Pedagang Grosir). Pihak atau perusahaan yang melakukan aktivitas wholesale atau wholesaling disebut sebagai wholesaler atau pedagang grosir. Terdapat tiga macam wholesaler yaitu sebagai berikut :
  • merchant wholesaler. Merchant wholesaler adalah pelaku usaha yang membeli produk secara besar-besaran melalui distributor resmi, langsung ke perusahaan manufaktur, atau ke wholesaler lainnya dengan harga yang jauh lebih murah. Selanjutnya barang-barang yang telah dibeli tersebut akan dikemas ulang menjadi unit-unit yang lebih kecil yang akan dijual dengan harga yang lebih mahal. 
  • agen atau broker. Agen atau broker adalah jenis wholesaler yang bertindak  sebagai perantara untuk mempermudah transaksi antara pihak penjual dan pembeli. Produk yang dijual biasanya bukan milik broker atau agen. Agen sendiri dapat diartikan sebagai pihak yang ditujuk sebagai wakil dari penjual maupun pembeli, sedangkan broker adalah perantara dengan fungsi mempertemukan pihak penjual dan pembeli.
  • kantor pusat dan kantor cabang (produsen). Berbeda dengan dua jenis wholesaler tersebut di atas, produsen yang menjadi kantor pusat akan menjalankan berbagai fungsi wholesaling secara mandiri jika memang tidak menggunakan perantara. Wholesaler jenis ini terdiri dari : 1. kantor pusat dan cabang penjualan. 2. kantor pembelian.


Manfaat Menjadi Wholesaler. Pedagang grosir atau wholesaler tidak hanya mendapatkan keuntungan dari profir penjualan, tetapi juga mendapatkan manfaat yang lain, seperti :
  • dapat menentukan variasi produk.
  • dapat menyalurkan barang dengan lebih cepat.
  • dapat membeli barang dengan harga murah selanjutnya dijual kembali dengan harga yang lebih mahal.
  • memiliki informasi terkait produk yang bisa dijadikan dasar promosi kepada konsumen.


Jenis Wholesale. Terdapat beberapa jenis wholesale yang dapat dibedakan berdasarkan sebagai berikut :

1. Barang yang diperdagangkan.
Berdasarkan barang yang diperdagangkan, wholesale dapat dibagi menjadi dua jenis :
  • the specialty wholesale (grosir barang khusus), yaitu jenis wholesale yang hanya menjual barang-barang yang khusus saja. Misalnya : grosir alat tulis, grosir obat-obatan, dan lain sebagainya.
  • the general line wholesale (grosir barang umum), yaitu jenis wholesale yang menjual berbagai jenis produk barang.

2. Luas daerah usaha.
Berdasarkan luas daerah usahanya, wholesale dapat dibagi menjadi tiga jenis :
  • the regional wholesale (grosir wilayah atau propinsi), yaitu jenis wholesale yang lingkup pemasarannya meliputi satu wilayah propinsi.
  • the local wholesale (grosir lokal), yaitu jenis wholesale yang lingkup pemasarannya meliputi satu daerah tertentu, seperti kota atau kabupaten tertentu.
  • the national wholesale (grosir nasional), yaitu jenis wholesale yang lingkup pemasarannya meliputi seluruh wilayah  negara.

3. Lapangan kegiatan.
Berdasarkan lapangan kegiatannya, wholesale dapat dibagi menjadi delapan jenis :
  • the service wholesale (grosir penuh), yaitu jenis wholesale yang usahanya menjalankan kegiatan pembelian dan penjualan sebagaimana lazimnya yang dilakukan oleh oleh suatu wholesale.
  • the whole collector (grosir pengumpul), yaitu jenis wholesale yang usahanya mengumpulkan barang-barang tertentu untuk kebutuhannya sendiri atau pesanan pihak lain. Barang-barang yang dikumpulkan biasanya berupa hasil kerajinan rakyat, pertanian, dan juga produk industri rumahan (home industry).
  • the limited function wholesale (grosir terbatas), yaitu  jenis wholesale yang usahanya hanya menjalankan sebagian jasa-jasa dari yang seharusnya dilaksanakan oleh wholesale secara penuh.
  • truck wholesale (grosir truk), yaitu jenis wholesale yang usaha menjual barang-barang sekaligus memberikan jasa layanan pengiriman barang-barang tersebut. Wholesale jenis ini biasanya melakukan penjualan secara rutin kepada konsumen seperti supermarket, rumah makan, hotel, dan lain sebagainya.
  • cash carry wholesale (grosir tunai), yaitu jenis wholesale yang usahanya melakukan penjualan barang secara tunai dan tidak memberikan memberikan jasa pelayanan untuk mengantarkan barang yang telah dibeli oleh konsumen.
  • drop shipment wholesale (grosir pengiriman), yaitu jenis wholesale yang usahanya melakukan penjualan dan pengiriman barang langsung dari produsen kepada para konsumen. Jenis wholesale ini hanya mengatur jual beli serta memerintahkan produsen untuk mengirimkan barangnya kepada pembeli.
  • mail order wholesale (grosir pesanan melalui pos), yaitu jenis wholesale yang usahanya melakukan penjualan barang dagangan dengan cara pesanan melalui pos.
  • manufacture wholesale (grosir pabrik), yaitu jenis wholesale yang usahanya memasok barang untuk kebutuhan industri. 


Fungsi Wholesale. Wholesale memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut :
  • selling and promoting. Wholesale menyediakan wiraniaga bagi produsen untuk menjangkau dan melayani konsumen dengan biaya terjangkau.
  • bulk breaking. Wholesale membeli produk dari produsen dalam jumlah besar, kemudian memecahnya dalam unit-unit yang lebih kecil.
  • buying and assortment building. Kemampuan wholesale dalam memilih serta menentukan keanekaragaman produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
  • warehousing. Wholesale menyediakan tempat penyimpanan produk untuk menjaga pasokan. 
  • financing. Wholesale membantu konsumen dalam hal keuangan yaitu dengan cara menjual secara angsuran atau cara-cara lain yang memudahkan konsumen.
  • transportation. Wholesale dapat menyalurkan barang dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan pengiriman langsung dari produsen.
  • market information. Wholesale memberikan informasi seputar aktivitas wholesaling pada konsumen dan produsen.
  • risk bearing. Wholesale menanggung berbagai risiko yang mungkin terjadi, khususnya dalam hal kerusakan produk.
  • management service and counseling. Wholesale membantu retailer untuk menjalankan usahanya termasuk pelatihan dan jasa teknis. 


Perbedaan Antara Wholesale dan Distributor. Dalam kaitannya dengan bisnis perdagangan, distributor adalah pihak baik perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan distribusi produk perdagangan, baik barang atau jasa, ke retailer (pengecer) atau konsumen akhir. Banyak yang beranggapan bahwa antara wholesale dan distributor tidak ada perbedaannya, keduanya merupakan supplier bagi industri retail. Tetapi sebenarnya terdapat perbedaan yang mendasar antara wholesale dan distributor. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut :
  • wholesale, merupakan kegiatan yang dilakukan dengan membeli barang dengan jumlah besar langsung dari produsen atau distributor yang kemudian dipisahkan berdasarkan jenis dan kualitasnya, selanjutnya dibagi kembali menjadi unit-unit yang lebih kecil. Unit-unit tersebut kemudian didistribusikan dan dijual kembali ke retailer, industri, komersial, institusi, ataupun bisnis profesional.
  • distributor, merupakan perusahaan atau perorangan yang memiliki hubungan bisnis secara langsung dengan perusahaan manufaktur. Terkadang seorang distributor juga merepresentasikan perusahaan manufaktur itu sendiri sebagai "distributor resmi". Distributor sering kali mendapat akses dan kontrak eksklusif dalam mendapatkan harga barang dari produsen atau perusahaan manufakturnya. Kontrak eksklusif tersebut biasanya juga memuat lokasi spesifik distributor untuk mendistribusikan produk dan jasanya.


Perbedaan Antara Wholesale (Grosir) dan Retailer (Pengecer). Retail adalah suatu kegiatan pemasaran suatu produk, baik barang atau jasa, yang dilakukan secara satuan atau eceran langsung kepada konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhan pribadi bukan untuk dijual kembali. Terdapat banyak perbedaan antara wholesale dan retailer, yang dapat dilihat dari beberapa hal berdasarkan sebagai berikut :
  • hubungan yang terjadi. Wholesale menciptakan hubungan antara produsen dan retailer, sedangkan retail menciptakan hubungan antara wholesale konsumen akhir.
  • modal yang dibutuhkan. Bisnis wholesale membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan bisnis retail.
  • volume transaksi. Volume transaksi dalam wholesale dalam jumlah besar, sedangkan dalam retail volume transaksi kecil.
  • harga barang. Harga grosir selalu lebih rendah (murah) dibandingkan harga retail.
  • persaingan bisnis. Persaingan dalam bisnis wholesale tidak seketat persaingan dalam bisnis retail.
  • area operasi. Area operasi bisnis wholesale lebih luas dari area operasi bisnis retail.
  • lokasi bisnis. Wholesale tidak membutuhkan lokasi usaha yang strategis, sedangkan retail sangat memperhitungkan dan membutuhkan lokasi usaha yang strategis, dekat dengan keramaian, dan mudah dijangkau.
  • produk yang ditawarkan. Produk yang ditawarkan dalam wholesale lebih terbatas jenisnya dibandingkan dari jenis produk yang ditawarkan dalam retail.
  • seni menjual. Dalam bisnis wholesale tidak dibutuhkan seni dalam menjual, sedangkan dalam retail sangat membutuhkan seni dalam menjual.
  • iklan. Bisnis wholesale tidak mementingkan iklan, sedangkan retail sangat mementingkan iklan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian wholesale (grosir), jenis dan fungsi wholesale, serta perbedaan antara wholesale, distributor, dan retail.

Semoga bermanfaat.