Kewirausahaan (Entrepreneurship) : Pengertian, Tipe, Manfaat, Dan Proses Kewirausahaan (Entrepreneurship), Serta Hubungan Antara Entrepreneurship Dan Entrepreneur

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kewirausahaan. Secara etimologis, istilah kewirausahaan (kewiraswastaan) yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "entrepreneurship" berasal dari kata dasar "wirausaha" yang merupakan penggabungan dua kata yaitu "wira" dan "usaha". Wira berarti pejuang, gagah berani, teladan, berbudi luhur, berwatak agung, dan manusia unggul. Sedangkan usaha berarti suatu perbuatan untuk mencapai sesuatu. Sehingga secara harfiah, wirausaha berarti seorang yang berjuang (melakukan perbuatan) untuk mencapai sesuatu.

Secara umum, kewirausahaan dapat diartikan sebagai suatu proses kreativitas dan inovasi untuk menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan. Kewirausahaan juga dapat berarti suatu proses penerapan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dan memiliki nilai serta kemampuan menghadapi tantangan hidup dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan.


Selain itu, pengertian kewirausahaan atau entrepreneurship juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Buchari Alma, dalam bukunya yang berjudul "Kewirausahaan", menyebutkan bahwa kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. 
  • Suryana, dalam bukunya yang berjudul "Kewirausahaan : Kiat dan Proses Menuju Sukses", menyebutkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Suryana menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama. Sedangkan inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses produksi baru atau pengenalan akan sesuatu produk baru.
  • Danang Sunyoto, dalam bukunya yang berjudul "Kewirausahaan untuk Kesehatan", menyebutkan bahwa kewirausahaan adalah suatu sikap untuk menciptakan sesuatu yang baru serta bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Hermawan Kertajaya, dalam bukunya yang berjudul "Entrepreneurial Marketing : Compass & Canvas", menyebutkan bahwa kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menciptakan nilai melalui pengamatan atas suatu kesempatan bisnis, dengan melakukan manajemen terhadap risiko yang mungkin timbul serta keterampilan untuk berkomunikasi serta memobilisasi sumber daya yang ada terutama sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan sesuatu yang menghasilkan. 


Tipe Kewirausahaan. Terdapat beberapa tipe kewirausahaan. Menurut Buchari Alma, pada prinsipnya kewirausahaan dapat dibedakan dalam lima tipe, yaitu : 
  • kewirausahaan sebagai captain of industry dalam suatu bidang tertentu, di mana ia membaktikan prestasi teknik dan mengadakan penemuan ataupun peniruan.
  • kewirausahaan sebagai orang bisnis, yang terus menerus secara tekun menganalisa kebutuhan dan selera masyarakat, menumbuhkan kebutuhan-kebutuhan baru melalui reklame.
  • kewirausahaan sebagai orang uang, yang mengumpulkan dan menyalurkan dana dan pada pokoknya bergerak di pasaran uang dan modal.
  • kewirausahaan sebagai social engineer, di mana pengusaha berusaha mengikat para pekerjanya melalui berbagai karya sosial.
  • kewirausahaan sebagai manajer, di mana seorang pengusaha mengembangkan usahanya dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkan sepenuhnya asas efisiensi.


Manfaat Kewirausahaan. Kewirausahaan mempunyai banyak manfaat. Menurut Thomas Zimmerer, dkk dalam bukunya yang berjudul "Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil", menyebutkan bahwa kewirausahaan memberikan beberapa manfaat bagi pelaku usaha (wirausahawan) dalam hal membuka peluang atau kesempatan untuk :
  • mengendalikan nasib sendiri. Memiliki dan mengelola usaha sendiri memiliki kebebasan dan peluang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seorang wirausahawan akan menggunakan bisnisnya untuk mewujudkan apa yang diinginkannya.
  • melakukan perubahan. Seorang wirausahawan membangun bisnis karena ia melihat peluang untuk melakukan perubahan yang ia anggap penting, baik perubahan pada lingkungan maupun perubahan pada dirinya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
  • mencapai potensi sepenuhnya. Bagi seorang wirausahawan antara bekerja dan bermain tidak banyak memiliki perbedaan. Bagi mereka perbedaan keduanya terletak pada batasan terhadap keberhasilan yang dicapai yaitu segala hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, dan visi mereka sendiri.
  • meraih keuntungan tanpa batas. Bagi seorang wirausahawan keuntungan dari bisnis merupakan faktor motivasi yang penting untuk terus mengembangkan dan memajukan usahanya.
  • berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya. Seorang wirausahawan menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari konsumen yang telah dilayaninya. Peran penting yang dimainkan dalam lingkungan serta kesadaran bahwa kerja memiliki dampak nyata dalam meluncurkan fungsi ekonomi merupakan sebuah imbalan.
  • melakukan sesuatu yang disukai dan bersenang-senang dalam mengerjakannya. Kebanyakan wirausahawan yang berhasil karena ia tepat dalam memilih bisnis tertentu sehingga ia menyukai pekerjaan atau usaha yang dijalaninya. Banyak juga wirausahawan yang berhasil dalam usahanya diawali dengan menjadikan apa yang digemarinya (hobby) menjadi pekerjaan mereka, sehingga mereka senang dalam menjalankan usahanya.  

Baca juga : Teori Produksi

Proses Kewirausahaan. Proses kewirausahaan terdiri dari beberapa fase atau tahapan. Menurut William Bygrave dalam bukunya yang berjudul "Entrepreneurship", proses kewirausahaan tersusun dalam tiga fase, yaitu :
  • innovation. Pada fase ini, seorang wirausahawan akan mencari ide sebanyak-banyaknya dan menyeleksi ide-ide tersebut. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seorang wirausahawan dalam mencari dan menyeleksi ide, yaitu : 1. faktor pribadi, seperti kreativitas, toleransi terhadap ide yang ambigu, serta keaktifan dalam mencari informasi. 2. faktor lingkungan, seperti kegagalan/keberhasilan, perubahan yang tiba-tiba di dunia industri dan pasar, perubahan demografi, perubahan persepsi, nilai, dan norma di lingkungan, dan lain sebagainya.
  • implementation. Pada fase ini, seorang wirausahawan akan melakukan beberapa hal seperti mengenali barang baru, mengenali metode produksi yang baru, membuka pasar bar, membuka sumber pasokan baru, serta reorganisasi industri. Fase ini ditentukan oleh komitmen wirausahawan, selain juga dipengaruhi oleh oleh : 1. faktor pribadi, seperti sifat berani mengambil resiko dan tingkat kepuasan terhadap bagaimana ia bekerja. 2. faktor lingkungan, seperti adanya kesempatan untuk segmentasi, modal investasi, dan lain sebagainya.
  • growth. Pada fase ini, seorang wirausahawan dianggap telah berhasil membutuhkan kemampuan manajerial untuk bisa memandu pertumbuhan usaha. Faktor yang mempengaruhi fase ini adalah : 1. faktor pribadi, seperti pendidikan, pengalaman, kemampuan manajerial, dan lain sebagainya. 2. faktor lingkungan, seperti efektivitas, struktur, dan iklim usaha, serta respon masyarakat terhadap usaha yang dilakukan.

Sedangkan Suryana, menyebutkan bahwa proses kewirausahaan terdiri atas empat tahapan, yaitu :
  • tahap memulai. Pada tahap ini, ditandai dengan niatan seseorang untuk melakukan usaha dengan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, melihat tantangan dan peluang usaha baru, atau adanya keinginan untuk membuka usaha baru.
  • tahap melaksanakan usaha. Pada tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek aspek yang terkait dengan usahanya, yang meliputi menjalankan bentuk usaha, melakukan pembiayaan, mengelola sumber daya manusia, menjalankan fungsi kepemimpinan, dan lain sebagainya.
  • tahap mempertahankan usaha. Pada tahap ini, seorang wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis untuk mengatasi segala masalah dan hambatan dalam menjalankan usahanya. Entrepreneur yang berhasil adalah yang mampu mempertahankan usahanya dari segala hambatan, tantangan, dan masalah yang ada sehingga usahanya dapat berjalan dengan lancar. 
  • tahap mengembangkan usaha. Pada tahap ini, seorang wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan dan inovasi untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi, seperti memperbanyak relasi, memperluas usaha, menambah tenaga kerja, dan lain sebagainya.


Hubungan Antara Entrepreneurship dan Entrepreneur. Entrepreneur atau wirausahawan adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dengan kemampuannya dalam berfikir kreatif dan imajinatif. Pada umumnya, seorang entrepreneur dapat memberikan manfaat bagi orang lain melalui bisnis yang dibangunnya. Manfaat dimaksud seperti membuka lapangan kerja, meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitarnya, dan lain sebagainya. Sedangkan  Entrepreneurship merupakan aktivitas berbisnis yang mempunyai sifat kreatif, inovatif, keberanian, dan mampu bertahan dalam tantangan bisnis yang akan datang. Entrepreneurship dapat melihat peluang yang tepat serta mewujudkannya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa hubungan antara entrepreneurship dan entrepreneur adalah sebagai berikut :
  • Seorang entrepreneur harus memiliki sifat-sifat dan jiwa entrepreneurship yaitu pekerja keras, tidak mudah menyerah, dan menjunjung tinggi nilai kejujuran, ketika menjalankan usahanya. Seorang entrepreneur juga dituntut untuk kreatif dan terus mencoba hal baru untuk merangkul calon konsumen mereka.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kewirausahaan (entrepreneurship), tipe, manfaat, dan proses kewirausahaan (entrepreneurship), serta hubungan antara entrepreneurship dan entrepreneur.

Semoga bermanfaat.