Pengertian Pendidikan Politik, Tujuan Dan Fungsi, Bentuk, Serta Hambatan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Politik

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pendidikan politik erat kaitannya dengan  sosialisasi politik. Beberapa ahli bahkan menganggap bahwa sosialisasi politik merupakan pendidikan politik dalam arti yang sempit, atau dengan kata lain pendidikan politik merupakan bagian dari sosialisasi politik. Seperti pendapat dari Ramlan Surbakti, yang menyebutkan bahwa sosialisasi politik dibagi dua yaitu pendidikan politik dan indoktrinasi politik. Sebelum membahas lebih jauh tentang pendidikan politik, ada baiknya terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan pendidikan dan apa yang dimaksud dengan politik. 

Pengertian Pendidikan. Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, "education" yang merupakan serapan dari bahasa Latin, yaitu "Eductum", yang tersusun dari dua unsur yaitu "E" yang berarti "sebuah proses perkembangan dari dalam ke luar", dan "duco" yang berarti "yang sedang berkembang". Sehingga berdasarkan pengertian tersebut, pendidikan dapat diartikan sebagai proses kemampuan serta keahlian diri yang terus berkembang secara individual. Sedangkan secara umum, pendidikan diartikan sebagai suatu proses pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir. 
Pengertian Politik. Istilah politik berasal dari bahasa Yunani, yaitu 'polis' yang berarti "negara kota". Orang-orang yang mendiami kota disebut 'polites' atau disebut juga warga negara. Ramlan Surbakti mengartikan politik sebagai interaksi antara pemerintah dan masyarakat, dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat  yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Selanjutnya Ramlan Surbakti menyatakan bahwa ada lima pandangan mengenai politik yaitu :
  1. politik merupakan usaha-usaha warga negara yang ditempuh untuk membicarakan dan mewujudkan kebaikan bersama.
  2. politik adalah segala hal yang berhubungan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintah.
  3. politik merupakan segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat.
  4. politik adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum.
  5. politik adalah sebagai konflik dalam rangka mencari dan mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting.
Pengertian Pendidikan Politik. Pendidikan politik merupakan salah satu fungsi struktur politik yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat agar mereka dapat berpartisipasi secara nasional dalam sistem politik suatu negara. Pendidikan politik juga merupakan cara untuk mengenalkan serta menanamkan pemahaman politik kepada warga negara untuk secara aktif berpartisipasi dalam sistem politik yang sedang berjalan. Menurut Michael Rush dan Philip Althoff, yang dimaksud dengan pendidikan politik adalah suatu proses oleh pengaruh mana seorang individu bisa mengenali sistem politik yang kemudian menentukan sifat-sifat dan persepsinya mengenai politik serta reaksi-reaksinya terhadap gejala-gejala politik.

Selain yang dijelaskan oleh Michael Rush dan Philip Althoff tersebut, masih terdapat banyak lagi pengertian tentang pendidikan politik yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :  
  • Rusadi Kantaprawira, dalam bukunya yang berjudul "System Politik Indonesia : Suatu Model Pengantar", menyebutkan bahwa pendidikan politik adalah upaya meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya.
  • Kartini Kartono, dalam  bukunya yang berjudul "Wawasan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional", menyebutkan bahwa pendidikan politik adalah upaya pendidikan yang disengaja dan sistematis untuk membentuk individu agar mampu menjadi partisipan yang bertanggung jawab secara etis/moral dalam mencapai tujuan politik.
  • Ramlan Surbakti, dalam bukunya yang berjudul "Memahami Ilmu Politik", menyebutkan bahwa pendidikan politik adalah suatu proses dialogik di antara pemberi dan penerima pesan, di mana melalui proses tersebut para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai, norma-norma, dan simbol-simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik seperti sekolah, pemerintah, dan partai politik.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Politik. Secara umum, terdapat tiga tujuan utama yang hendak dicapai dalam pendidikan politik, yaitu sebagai berikut :
  • membentuk kepribadian politik. Pembentukan kepribadian politik dilakukan dapat dilakukan melalui dua metode yaitu metode tidak langsung dan metode langsung. Metode tidak langsung dilakukan dengan melalui pelatihan dan sosialisasi, sedangkan  metode langsung dilakukan dengan melalui pengajaran politik dan sejenisnya.
  • membentuk kesadaran politik. Untuk membentuk kesadaran politik dapat dilakukan dengan metode dialog dan pengajaran instruktif.
  • membentuk partisipasi politik. Partisipasi politik dapat terwujud dengan keikut-sertaan individu-individu secara sukarela dalam kehidupan politik bermasyarakat.

Bertolak dari tujuan pendidikan politik tersebut, pendidikan politik mempunyai fungsi sebagai berikut :
  • untuk mengubah atau membentuk tata laku pribadi individu dan membentuk suatu tatanan masyarakat yang diinginkan sesuai dengan tuntunan politik yang sedang berjalan.
Sedangkan tujuan dan fungsi pendidikan politik menurut Sumantri dan Idrus Affandi  adalah sebagai berikut :
  • tujuan dari pendidikan politik adalah untuk memberikan pedoman bagi generasi muda Indonesia guna meningkatkan kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara sejalan dengan arah dan cita-cita bangsa Indonesia, sedangkan ;
  • fungsi dari pendidikan politik adalah untuk memberikan isi dan arah serta pengertian kepada proses penghayatan nilai-nilai yang sedang berlangsung. Hal ini berarti bahwa pendidikan politik menekankan pada usaha pemahaman tentang nilai-nilai yang etis normatif, maksudnya adalah dengan menanamkan nilai-nilai dan norma-norma yang merupakan landasan dan motivasi bangsa Indonesia serta dasar untuk membina dan mengembangkan diri guna ikut serta      berpartisipasi dalam kehidupan pembangunan bangsa dan negara.
Bentuk Pendidikan Politik. Pendidikan politik dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk, baik melalui pendidikan formal maupun non formal, organisasi politik maupun non politik, serta dapat juga dilakukan melalui berbagai media. Bentuk pendidikan politik mana yang akan diterapkan dalam mendukung terlaksananya pendidikan politik merupakan hal yang sangat penting bagi pemerintahan suatu negara. Rusadi Kantaprawira menyebutkan bahwa penyelenggaraan pendidikan politik dapat dilakukan dalam bentuk :
  • bahan bacaan, seperti surat kabar, majalah, dan lain-lain bentuk publikasi massa yang biasa membentuk pendapat umum.
  • sistem radio dan televisi, serta film (audio visual media).
  • lembaga atau asosiasi dalam masyarakat, seperti masjid atau gereja tempat menyampaikan khotbah, dan juga lembaga pendidikan formal (sekolah) atau informal.
Hambatan dalam Penyelengaraan Pendidikan Politik. Terdapat beberapa hambatan yang sering ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan politik. Menurut Kartini Kartono, hambatan dalam penyelenggaraan politik diantaranya adalah :
  • sulitnya menyadarkan rakyat akan kondisi diri sendiri yang diliputi banyak kesengsaraan dan kemiskinan sebagai akibat terlalu lamanya hidup dalam penindasan dan penjajahan, sehingga sulit mendorong mereka ke arah konsistensi diri mengungkapkan segala problema yang tengah dialami.
  • apatisme politik dan sinisme politik yang cenderung menjadi sikap putus asa, yang mengakibatkan rakyat sulit mempercayai usaha-usaha edukatif dan gerakan-gerakan politik yang dianggap palsu dan menina-bobokan rakyat belaka.
  • latar belakang pendidikan yang rendah, sehingga mengakibatkan banyak rakyat sulit memahami kompleksitas sosial dan politik di sekitar dirinya.
  • para penguasa yang otoriter cenderung tidak menghendaki adanya pendidikan politik, karena mereka berkepentingan sekali dengan status quo dan pelestarian rezimnya.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian pendidikan politik, tujuan dan fungsi, bentuk, serta hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan pendidikan politik.

Semoga bermanfaat.