Komunikasi politik merupakan gabungan dua disiplin ilmu yang berbeda, tetapi saling terkait dengan erat yaitu Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk memberi tahu, mengubah sikap atau pendapat serta perilaku, baik secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan politik adalah kajian tentang kekuasaan atau seni dalam memerintah.
Komunikasi politik, secara umum dapat diartikan sebagai proses di mana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik. Proses tersebut berlangsung secara berkesinambungan, melibatkan pula pertukaran informasi di antara individu-individu dengan kelompok-kelompoknya pada semua tingkatan masyarakat.
Pengertian Komunikasi Politik Menurut Para Ahli. Di antara para ahli sendiri belum ada kesamaan persepsi tentang apa yang dimaksud dengan komunikasi politik. Masing-masing ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian dari komunikasi politik berdasarkan keilmuan dan kajian-kajian yang dilakukannya. Pengertian dari komunikasi politik tersebut oleh para ahli dikaji dengan memilah-milah setiap komponen yang terlibat, kaitan antar komponen yang satu dengan komponen yang lain secara fungsional, di mana terdapat tujuan yang hendak dicapai. Sebagaimana yang dilakukan dan diungkapkan oleh :
- Lord Windlesham. Ia berpendapat bahwa faktor tujuan dalam pengertian komunikasi politik haruslah jelas.
- Sanders dan Kaid. Keduanya juga berpendapat sama dengan Lord Windlesham, yaitu pentingnya tujuan dalam pengertian komunikasi politik. Mereka menyatakan bahwa komunikasi politik harus "intentionally persuasive", dalam arti sengaja dibuat sedemikian rupa agar dapat meyakinkan khalayak.
- Dan Nimmo. Berbeda dengan Lord Windlesham serta Sanders dan Kaid, Dan Nimmo menekankan pengertian komunikasi politik pada efek yang muncul pada komunikasi sebagai akibat dari penyampaian tujuan.
- Kantaprawira. Sedangkan Kantaprawira menekankan pengertian komunikasi politik pada kegunaannya, yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor kehidupan politik pemerintah.
Berikut pengertian komunikasi politik menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Ramlan Surbakti, berpendapat bahwa komunikasi politik adalah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah.
- Miriam Budiardjo, berpendapat bahwa komunikasi politik adalah salah satu dari fungsi partai politik, yaitu
- Sumarmo, berpendapat bahawa komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.
- Maswadi Rauf, berpendapat bahwa komunikasi politik adalah bagian obyek dari kajian ilmu politik, karena pesan-pesan yang diungkapkan dalam proses komunikasi bercirikan politik yaitu berkaitan dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan juga aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik.
- Dan Nimmo, berpendapat bahwa komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang dianggap komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensi, aktual maupun potensial, yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik.
- Lord Windlesham, berpendapat bahwa komunikasi politik adalah suatu penyampaian pesan politik yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dengan tujuan membuat komunikan berperilaku tertentu.
- Gabriel Almond, berpendapat bahwa komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik. Sosialisasi politik, perekrutan, artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, pembuatan dan penerapan aturan, diterapkan dengan komunikasi.
- David VJ. Bell, berpendapat bahwa komunikasi politik adalah pembicaraan politik. Menurut David VJ. Bell pembicaraan politik terdiri dari tiga jenis, yaitu : 1. pembicaraan kekuasaan (mempengaruhi orang lain dengan ancaman atau janji, juga suap dan pemerasan). 2. pembicaraan pengaruh (nasehat, dorongan, permintaan, dan peringatan). 3. pembicaraan otoritas (pemberian perintah atau larangan).
Unsur Komunikasi Politik. Dalam komunikasi politik terdapat unsur-unsur :
- komunikator politik, yaitu mereka yang dapat memberi informasi tentang hal-hal yang mengandung makna mengenai politik. Misalnya : presiden, politisi, menteri, dan lain-lain.
- pesan politik, yaitu pernyataan yang disampaikan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, verbal maupun non verbal, tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung politik. Misalnya : pidato politik, pernyataan politik, dan lain-lain.
- media komunikasi politik, yaitu alat atau sarana yang digunakan oleh para komunikator politik dalam menyampaikan pesan-pesan politiknya.
- Target atau sasaran politik, yaitu anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pemberian suara kepada partai atau kandidat dalam pemilihan umum. Misalnya : pengusaha, mahasiswa, buruh, dan lain-lain.
- efek komunikasi politik, yaitu terciptanya pemahaman terhadap sistem pemerintahan dan partai-partai politik, keaktifan masyarakat dalam partisipasi politik, di mana nantinya akan berdampak pada pemberian suara dalam pemilihan umum.
Berdasarkan unsur komunikasi politik tersebut, surat kabar, televisi, dan saluran massa lainnya tercakup dalam kajian komunikasi politik.
Bentuk Komunikasi Politik. Menurut Arifin, komunikasi politik yang dilakukan oleh komunikator politik terdiri dari :
- Retorika, yaitu seni berbicara yang biasanya digunakan dalam perdebatan-perdebatan untuk saling mempengaruhi.
- Agitasi politik, yaitu menggerakkan massa dengan tujuan membangkitkan semangat dan emosi massa kepada suatu gerakan politik tertentu.
- Propaganda, yaitu melakukan suatu ajakan, sugesti, atau apapun sehingga mampu menggerakkan massa dalam jumlah yang besar.
- Public relations politics, yaitu upaya alternatif dalam mengimbangi propaganda yang dianggap membahayakan kehidupan sosial dan politik, dengan tujuan untuk menciptakan hubungan saling percaya, harmonis, terbuka, atau akomodatif antara politikus, profesional atau komunikator dengan masyarakat umum.
- Kampanye politik, yaitu bentuk komunikasi politik yang dilakukan orang atau kelompok dalam waktu tertentu memperoleh dan memperkuat dukungan politik dari rakyat atau pemilih.
- Lobi politik, yaitu upaya yang dilakukan oleh seorang politikus untuk mempengaruhi orang lain. Lobi politik merupakan media terpenting bagi pembicaraan para politikus atau kader tentang kekuasaan, pengaruh, otoritas, konflik, dan konsensus.
- Media massa, yaitu sebagai perluasan dari panca indera manusia dan sebagai media pesan dalam hal pesan politik untuk mendapatkan pengaruh, kekuasaan otoritas, membentuk dan mengubah opini publik atau dukungan serta citra politik, untuk khalayak yang lebih luas atau yang tidak terjangkau oleh bentuk komunikasi politik yang lain.
Dalam praktek, komunikasi politik sangat kental dalam kehidupan sehari-hari, karena dalam aktivitas sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi. Mengkomunikasikan politik tanpa aksi politik yang konkret sebenarnya telah dilakukan oleh siapapun juga. Oleh karena itu, komunikasi politik disebut juga sebagai neologisme, yaitu ilmu yang sebenarnya tidak lebih dari istilah saja.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian komunikasi politik, unsur dan bentuk komunikasi politik.
Semoga bermanfaat.