Karakter Dan Kecocokan Pasangan Berdasarkan Urutan Kelahiran

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Dalam mencari pasangan, seringkali kita diribetkan dengan segala macam hal yang terkadang membuat seseorang justru jauh dari jodohnya. Dalam budaya masyarakat Jawa misalnya, untuk menentukan pasangan hidup, seseorang diharuskan melihat "bibit, bebet, dan bobot" dari calon pasangan orang tersebut. Percaya atau tidak percaya, seringkali hal-hal semacam itu berpengaruh dalam kelangsungan hidup berkeluarga dari pasangan yang bersangkutan.


Baca juga : Menjaga Hubungan Dan Menghindari Perceraian Dengan Pasangan

Berikut karakter dan kecocokan pasangan berdasarkan urutan kelahiran :

1. Karakter Orang Berdasarkan Urutan Kelahiran.
Urutan kelahiran dianggap bisa mempengaruhi karakter dan kepribadian seseorang. Setidaknya hal tersebut yang ditegaskan oleh William Cane, dalam bukunya yang berjudul "The Birth Order Book of Love" dan Catherine Salmon, PhD, dalam bukunya yang berjudul "The Myth of the Middle Child". Berikut ini karakter orang berdasarkan urutan kelahirannya :

a. Anak Sulung.
Dikenal sebagai sosok yang selalu bersungguh-sungguh, serba terorganisir karena mau segalanya terkontrol, cenderung ambisius dan mendominasi relasi. Anak sulung laki-laki, umumnya menjadi sosok pemimpin yang penuh tanggung jawab. Sementara anak sulung wanita penuh percaya diri dan agresif, hingga terkesan bossy.

b. Anak Tengah.
Anak tengah adalah sosok yang menyenangkan. Ia bisa diibaratkan golongan darah O yang cocok dengan golongan darah apapun. Anak tengah unggul sebagai sosok yang paling mampu berkompromi. Keahlian berharga ini di dapat dari pengalamannya ketika berhadapan dengan kakaknya yang bossy sekaligus adiknya yang manja. Kelebihan lainnya dari anak tengah adalah juga pandai menjaga rahasia.

Baca juga : Berbagai Acara Kencan Dan Manfaat Kencan Dengan Pasangan Setelah Menikah

c. Anak Bungsu.
Sejak lahir, si bungsu diperlakukan sebagai harta karun sekaligus tumpuan cinta seluruh anggota keluarga. Tak heran kalau ia tumbuh menjadi sosok yang kurang bertanggung jawab, manja, dan kerap menjengkelkan. Sifat ini begitu terlihat bila si bungsu lahir dengan perbedaan usia yang terpaut jauh. ia cenderung mirip anak tunggal atau malah anak sulung, mengingat segala hal terkait perawatan bayi seolah dimulai lagi dari awal.


d. Anak Tunggal.
Stereotip tentang anak tunggal adlah kemanjaan dan sifat gampang menyerah.Tentu saja ini bukan gambaran baku, karena kenyataannya tidak sedikit anak tunggal yang terlihat begitu dewasa dan penuh tanggung jawab. Faktanya, anak tunggal cenderung lebih cepat matang. Bisa jadi karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang dewasa.

Baca  juga : Ketika Orang Tua Tidak Menyetujui Pasangan Anda

2. Kecocokan Pasangan Berdasarkan Urutan Kelahiran.
Urutan kelahiran ikut mempengaruhi kepribadian seseorang, bahkan mewarnai kecocokannya dengan pasangan. Berikut ini peluang masing-masing dalam hubungan (relasi) dengan lawan jenisnya :

a. Anak Sulung dan Anak Sulung.
Sifatnya yang sama-sama ingin mengatur, mendominasi, dan pantang menyerah, membuat mereka kerap berselisih karena sama-sama ingin pegang kendali. Mereka bisa meributkan apa saja, dari hal yang sepele sampai dengan hal yang besar. Karena sama-sama sulung keduanya terbiasa menggunakan berbagai cara agar keinginannya terwujud, sehingga pertengkaran jadi kian intensif.

b. Anak Sulung dan Anak Tengah.
Dalam banyak kesempatan, mereka merupakan pasangan serasi. Tentu saja semuanya terpulang pada seberapa dominannya su sulung dan sekuat apa kemampuan si tengah meredamnya. Variabel lain, seperti jenis kelamin dan perbedaan usia juga berperan penting dalam pembentukan kepribadian. Mereka yang usianya tidak berbeda jauh dengan kakak maupun adiknya, akan memperlihatkan sifat si tengah yang lebih kental dibandingkan dengan mereka yang usianya terpaut jauh.

Baca juga : Memahami Karakter Dan Menyikapi Perbedaan Karakter Pasangan

c. Anak Sulung dan Anak Bungsu.
Pasangan ini akan saling mengisi. Si sulung yang tampil mandiri dan suka mangatur tidak akan menaruh cemburu atau jengkel pada si bungsu yang terkesan haus perhatian.

d. Anak Tengah dan Anak Tengah.
Kecenderungan untuk cari damai, kompromis atau selalu ambil jalan tengah, dan sensitif terhadap kebutuhan orang lain, membuat si tengah senantiasa menjaga reasi dengan baik. Sayangnya, mereka berdua sama-sama pendiam dan terkenal rapi menyimpan rahasia.

e. Anak Bungsu dan Anak Tengah.
Di atas kertas mestinya di tengah bisa menjalin relasi harmonis dengan siapun. Namun bukan mustahil si tengah menjelma menjadi tipe kepribadian lain, tergantung pada dinamika keluarga masing-masing. Si tengah dengan adik yang usianya terpaut sangat jauh, besar kemungkinan akan lebih menyerupai si bungsu, mengingat sebelum si adik lahir ia terbiasa diperlakukan sebagai si bungsu. Sedangkan dalam situasi sebaliknya, si tengah mungkin saja lebih berperan sebagai si sulung.

Baca juga : Saat Tidak Lagi Saling Percaya

f. Anak Bungsu dan Anak Bungsu.
Sebagai pasangan, keduanya seolah terbebas dari aneka beban kehidupan karena tidak harus repot memikirkan ini dan itu. Mereka juga pasangan yang berani mengambil resiko, tapi enggan tampil sebagai penanggung jawab. Pasangan bungsu cenderung lebih sulit menjalani peran sebagai orang tua. Pasalnya, mereka lebih suka menjadi teman bagi anak dan tidak pernah mampu bersikap tegas kala harus menegakkan disiplin.

g. Anak Tunggal dan Anak Non Tunggal.
Dalam kesehariannya, anak tunggal tidak memperoleh banyak kesempatan untuk belajar berinteraksi. Tidak heran kalau banyak orang menganggapnya mirip dengan si sulung, sosok yang bossy. Si anak tunggal cocok menjadi pasangan si sulung sepanjang si sulung tidak terlalu dominan. Sementara paduan antara si anak tunggal dengan si bungsu bakal memunculkan sederat masalah. Terlebih lagi jika si anak tunggal sama sekali tidak memiliki pengalaman membina relasi persaudaraan. Pasalnya si bungsu juga terbiasa menjadi sosok "bayi". Sedangkan si anak tunggal akan menjadi pasangan serasi bagi si tengah bila si tengah mampu memainkan peran secara seimbang antara kecenderungan mengatur sekaligus membiarkan si anak tunggal jadi pusat perhatian.

Baca juga : Melupakan Mantan Pacar Dan Mencintai Pasangan

Demikian penjelasan tentang karakter dan kecocokan pasangan berdasarkan urutan kelahiran. Tidak selalu seperti itu, karena dalam menjalin hubungan dengan pasangan apabagi dalam hubungan rumah tangga, semuanya tergantung pada sikap dan kedewasaan masing-masing pihak dalam menghadapi segala permasalahan. Diambil dari majalah Sekar.

Semoga bermanfaat.