Model Pembelajaran Drill : Pengertian, Tujuan, Prinsip, Dan Tahapan Model Pembelajaran Drill, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pembelajaran Drill

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Model Pembelajaran Drill. Metode pembelajaran merupakan suatu teknik yang digunakan di dalam proses belajar mengajar. Jika suatu metode pembelajaran yang digunakan tepat, maka hasil belajarpun akan lebih maksimal karena siswa akan lebih berkonsentrasi dan nyaman dalam proses belajar mengajar.

Secara umum, metode pembelajaran drill merupakan salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada kegiatan latihan yang dilakukan berulang-ulang secara terus menerus untuk menguasai kemampuan atau keterampilan tertentu. Metode pembelajaran drill juga berarti suatu metode yang dilakukan atau diterapkan dengan memberikan latihan-latihan kepada siswa dengan berulang-ulang hingga keterampilan tertentu dapat dikuasai. Metode ini menekankan kepada kebiasaan yang diperoleh melalui latihan-latihan yang dilakukan sehingga penguasaan keterampilan tersebut semakin berkembang dan akhirnya dapat dikuasai dengan baik.

Pelaksanaan model pembelajaran drill memilki beberapa fungsi, yaitu :
  • memberikan motivasi kepada siswa.
  • menambah atau memperkaya sistem pembelajaran tradisional.
  • memberi keterampilan untuk kehidupan.


Selain itu, pengertian metode pembelajaran drill juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • N.K. Roestiyah, dalam “Strategi Belajar Mengajar”, menyebutkan bahwa metode pembelajaran drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan lebih tinggi dari apa yang dipelajari.
  • Nana Sudjana, dalam “Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar”, menyebutkan bahwa metode pembelajaran drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.
  • Zainal Aqib dan Ali Murtadlo, dalam “Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif”, menyebutkan bahwa metode pembelajaran drill adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan atau cara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan.


Tujuan Metode Pembelajaran Drill. Metode pembelajaran drill memiliki beberapa tujuan. N.K. Roestiyah menjelaskan bahwa tujuan dari metode pembelajaran drill adalah :
  • memiliki keterampilan motoris atau gerak, seperti : menghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam olah raga, dan lain sebagainya.
  • mengembangkan kecakapan intelek, seperti : mengalihkan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongkak, mengenal benda atau bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca, dan lain sebagainya.
  • memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan-banjir, antara tanda huruf dan bunyi-ng-ny dan sebagainya, penggunaan lambing atau simbol di dalam peta, dan lain sebagainya.


Prinsip Metode Pembelajaran Drill. Pelaksanaan metode pembelajaran drill dilakukan dengan beberapa prinsip. Nana Sudjana menjelaskan bahwa prinsip dalam pelaksanaan metode pembelajaran drill adalah :
  • ketika persiapan pembelajaran, siswa perlu diberikan pengertian mendalam agar dapat memahami kegiatan yang akan dilakukan, sehingga dalam pelaksanaanya siswa tidak mengalami kebingungan tentang apa yang sedang dikerjakan.
  • latihan pertama hendaknya bersifat diagnosis, yaitu dengan membiarkan kesalahan siswa, dan selanjutnya biarkan siswa belajar dari kesalahan sebelumnya.
  • perlu mempertimbangkan tingkat perhatian atau fokus yang dimiliki siswa, supaya materi yang disampaikan dapat diserap siswa dengan ba
  • harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa, oleh karena campur tangan guru sangat penting, salah satunya adalah membantu siswa ketika kesulitan melakukan tugas.
  • proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang dirasa guru perlu dan berguna.

Sedangkan Zainal Aqib dan Ali Murtadlo menjelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan supaya metode pembelajaran drill dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Prinsip dimaksud adalah :
  • waktu yang digunakan dalam metode pembelajaran drill cukup tersedia.
  • metode pembelajaran drill hendaklah disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan siswa.
  • metode pembelajaran drill memiliki daya tarik dan menstiulus siswa untuk belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh.
  • dalam latihan tersebut pertama diutamakan ketepatan kemudian kecepatan.
  • pada waktu latihan harus diutamakan yang esensial.
  • latihan dapat memenuhi perbedaan kemampuan dan kecakapan individu siswa.
  • dapat menyelingi latihan, sehingga tidak membosankan.
  • diperlukan kesabaran dan ketelatenan dari pihak guru.


Tahapan Metode Pembelajaran Drill. Pelaksanaan metode pembelajaran drill dilakukan dengan melalui beberapa tahap. N.K. Roestiyah menjelaskan bahwa beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan metode pembelajaran drill adalah sebagai berikut :
  • latihan yang dilakukan hanya untuk pelajaran atau tindakan yang di lakukan secara otomatis oleh siswa tanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, tetapi dapat di lakukan dengan cepat seperti, menghafal, menghitung, dan lain sebagainya.
  • guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas, yaitu dapat menanamkan pengertian, pemahaman, makna, dan tujuan sebelum mereka melakukan.
  • di dalam latihan pendahuluan guru harus lebih menekankan pada diagnosa, karena latihan permulaan belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna.
  • perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat dan di perhatikan pula apakah respons siswa telah di lakukan secara tepat dan cepat.
  • guru memperhitungkan waktu atau masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain.
  • guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses yang esensial atau yang pokok atau inti sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah atau tidak perlu kurang diperhatikan.
  • guru perlu memperhatikan perbedaan individu siswa sehingga kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.

Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, dalam “Strategi Belajar Mengajar”, menjelaskan bahwa tahapan pelaksanaan dalam metode pembelajaran drill dilakukan melalui beberapa fase, sebagai berikut :

1. Fase pemberian latihan.
Pertimbangan yang perlu diberikan kepada siswa sebelum latihan diberikan antara lain: tujuan, jenis tugas, kemampuan siswa, dan waktu yang diberikan. Seluruh bertimbangan tersebut agar siswa tidak merasa terbebani melebihi kemampuannya.

2. Langkah pelaksanaan latihan.
Ketika latihan dilaksanakan perlu adanya dorongan atau motivasi dari guru agar siswa mampu melakukan sendiri, dan bukan malah menyuruh orang lain. Serta dianjurkan agar siswa mengingat apa yang telah dikerjakan

3. Fase mempertanggung-jawabkan latihan.
Fase ini berisi refleksi dari apa yang telah dipelajari, serta kendala apa saja yang ditemui siswa dalam proses pelaksanaan keterampilan membuat batako, hingga didapat solusi untuk mengatasi kendala tersebut agar kemampuan siswa membuat batako meningkat.


Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Drill. Metode pembelajaran drill memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran drill adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan metode pembelajaran drill :
  • memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat dan terampil menggunakan alat-alat olahraga.
  • memperoleh kecakapan mental seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian dan tanda-tanda (simbol).
  • memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti : hubungan huruf-huruf ejaan, penggunaan simbol dan membaca peta.
  • pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketetapan serta kecepatan pelaksanaan.
  • pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.

2. Kekurangan metode pembelajaran drill :
  • menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
  • menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
  • kadang-kadang latihan dilakukan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
  • membentuk kebiasaan-kebiasaan yang kaku karena bersifat otomatis.
  • dapat menimbulkan verbalisme.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian model pembelajaran drill, tujuan, prinsip, dan tahapan metode pembelajaran drill, serta kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran drill.

Semoga bermanfaat.