Komunikasi Verbal : Pengertian, Karakteristik, Unsur Dan Aspek, Bentuk, Fungsi, Dan Prinsip Komunikasi Verbal, Serta Perbedaan Antara Komunikasi Verbal Dan Komunikasi Non Verbal

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Komunikasi Verbal. Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berinteraksi dengan manusia yang lain. Interaksi yang dilakukan antar manusia tersebut salah satunya adalah pertukaran informasi atau pesan antar individu yang disebut “komunikasi”, yaitu proses pertukaran suatu informasi antar individu atau kelompok dengan adanya makna atau tujuan yang ingin disampaikan. Pesan atau informasi yang disampaikan dapat berupa komunikasi verbal atau komunikasi non verbal.

Secara umum, komunikasi verbal dapat diartikan sebagai komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan. Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata, baik yang menyatakan perasaan atau pikiran secara langsung ataupun tidak kepada orang lain. Komunikasi verbal juga berarti suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan secara lisan maupun tulisan dengan memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih.

Komunikasi verbal sebagian besar terjadi dalam situasi tatap muka langsung. Namun demikian, komunikasi verbal sering juga dilakukan melalui telepon atau surat elektronik (email). Faktor yang paling penting dalam komunikasi verbal adalah adanya simbol-simbol verbal dalam pesan yang disampaikan seperti penggunaan bahasa lewat susunan kata atau kalimat.

Selain itu, pengertian komunikasi verbal juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Deddy Mulyana, dalam “Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar”, menyebutkan bahwa komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
  • Nurudin, dalam “Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer”, menyebutkan bahwa komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan pengirim pesan atau sumber kepada penerima pesan atau komunikan yang menggunakan kata-kata baik secara lisan maupun secara tulisan.
  • Arni Muhammad, dalam “Komunikasi Organisasi”, menyebutkan bahwa komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang dinyatakan oral atau lisan maupun secara tulisan.


Karakteristik Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membedakannya dengan bentuk komunikasi yang lain. Secara umum, karakteristik atau ciri-ciri dari komunikasi verbal adalah :
  • disampaikan melalui media, baik lisan maupun tulisan
  • menggunakan kata-kata dari satu atau lebih bahasa.
  • komunikasi cenderung bersifat dua arah.
  • kualitas komunikasi cenderung ditentukan oleh komunikasi non verbal.

Sedangkan Sasa Djuarsa Senjaya, dalam “Teori Komunikasi”, menjelaskan bahwa karakteristik dari komunikasi verbal adalah :
  • komunikasi verbal merupakan komunikasi yang dipelajari setelah menggunakan komunikasi non verbal. Jadi, komunikasi verbal ini digunakan setelah pengetahuan dan kedewasaan seseorang sebagai manusia tumbuh.
  • komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding dengan komunikasi non verbal, Hal ini dikarenakan apabila seseorang keluar negeri, ia mungkin tidak mengerti bahasa yang digunakan masyarakat setempat.
  • Komunikasi verbal merupakan aktivitas yang lebih intelektual dibanding dengan komunikasi non verbal. Melalui komunikasi verbal kita mengkomunikasikan gagasan dan konsep-konsep yang abstrak.


Unsur dan Aspek Komunikasi Verbal. Terdapat beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal. Agus M. Hardjana, dalam “Komunikasi intrapersonal dan Komunikasi Interpersonal”, menjelaskan bahwa komunikasi verbal memiliki dua unsur penting, yaitu :

1. Bahasa.
Bahasa merupakan suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal, baik itu lisan, tertulis pada kertas atau elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama lain.

2. Kata.
Kata merupakan inti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal, yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

Sedangkan Dasrun Hidayat, dalam “Komunikasi Antar Pribadi dan Medianya”, menjelaskan bahwa aspek yang ada dalam komunikasi verbal adalah :
  • vocabulary atau perbendaharaan kata-kata. Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti; karena itu, olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
  • racing atau kecepatan. Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • intonasi. Intonasi suara akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proporsional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
  • humor. Humor dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia, memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stres dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis, harus diingat bahwa humor adalah satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
  • singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
  • timing atau waktu yang tepat. Timing adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memerhatikan apa yang disampaikan.


Bentuk Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :
  • berbicara dan menulis. Berbicara adalah komunikasi verbal vocal, sedangkan menulis adalah komunikasi verbal non vocal.
  • mendengarkan dan membaca. Mendengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda. Mendengar mengandung arti hanya mengambil getaran bunyi, sedangkan mendengarkan adalah mengambil makna dari apa yang didengar. Mendengarkan melibatkan unsur mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat. Membaca adalah satu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.

Sedangkan Alo Liliweri, dalam “Sosiologi dan Komunikasi Organisasi”, menjelaskan bahwa komunikasi verbal terdiri dari dua bentuk, yaitu :

1. Komunikasi Lisan.
Komunikasi lisan atau disebut juga dengan “komunikasi antar pribadi” merupakan cara berkomunikasi tatap muka yang biasa dilakukan dalam organisasi, misalnya melalui komunikasi antarpribadi atau kelompok baik dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi (task) maupun dalam pertemuan formal (rapat), penyampaian laporan organisasi, hingga ke pertemuan informal. Cara berkomunikasi lisan tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar di antara dua pihak yang berkomunikasi, di mana para partisipan dapat menyampaikan dan merespon informasi secara verbal maupun non verbal sehingga memudahkan pemahaman bersama

2. Komunikasi Tertulis.
Komunikasi tertulis merupakan salah satu cara berkomunikasi yang memindahkan pesan (informasi) secara tertulis dari satu sumber dan dikirimkan atau dialihkan kepada pihak penerima. Lazimnya komunikasi tertulis dilakukan melalui surat menyurat. Apabila surat menyurat pribadi itu ada ragamnya, demikian pula komunikasi tertulis dalam organisasi. Cara-cara berkomunikasi tertulis dalam organisasi biasanya mempunyai standar yang ditetapkan sebagai ciri khas dri sebuah organisasi.


Fungsi Komunikasi Verbal. Menurut Yasir, “Pengantar Ilmu Komunikasi”, disebutkan bahwa komunikasi verbal memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
  • penamaan objek, yaitu merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
  • interaksi, yaitu menekankan berbagai gagasan dan emosi yang mengandung simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
  • transmisi informasi, yaitu menekankan bahwa tanpa bahasa kita tidak mungkin bertukar informasi, kita tidak mungkin menghadirkan semua objek dan tempat untuk kita rujuk dalam komunikasi kita.


Prinsip Komunikasi Verbal. Komunikasi verbal dilakukan dengan beberapa prinsip, yaitu :

1. Intepretasi individu memengaruhi makna.
Komunikasi verbal dipengaruhi oleh intepretasi makna individu yang terlibat dalam komunikasi. Pengaruh budaya, kebiasaan, kendala bahasa, gangguan pendengaran, serta kepribadian dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengintepretasi atau menafsirkan suatu makna dalam komunikasi. Sehingga dibutuhkan kata-kata dan bahasa yang ringkas serta jelas agar tidak terjadi ambiguitas dalam komunikasi. Untuk inilah ada aturan tata bahasa, yaitu untuk menciptakan makna yang sama bagi orang yeng memberikan maupun menerima informasi.

2. Komunikasi adalah aturan yang dipandu.
Komunikasi dipandu oleh keberadaan tata bahasa dan penggunaan kata-kata harus disesuaikan dengan lawan bicara. Pemilihan kata-kata dan gaya bahasa disebut dengan pragmatik. Pragmatik merupakan bagaimana manusia menggunakan komunikasi verbal misalnya berbicara dengan gaya bahasa formal kepada seorang dosen dan berbicara dengan gaya kasual pada teman-teman.

3. Penekanan mempengaruhi makna.
Dalam kominikasi verbal secara tulisan, penekanan dapat dilakukan dengan mengulangi ide pokok maupun memberikan tanda baca. Saat tanda koma, berarti ide kalimat masih berjalan dan akan berhenti pada tanda titik. Tanda seru juga dapat menekankan suatu kalimat, sedangkan tanda tanya membuat pembacanya memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut. Dalam komunikasi verbal secara lisan penekanan dapat dilakukan dengan intonasi. Misalnya, saat marah kalimat diucapkan dengan nada tinggi, begitupula saat enekankan dan menegaskan sesuatu. Intonasi sangat berpengaruh pada penekanan dan juga penyampaian makna dari komunikasi verbal secara lisan.


Perbedaan Antara Komunikasi Verbal dan Komunikasi Non Verbal. Terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan antara komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

1. Komuniksi verbal :
  • komunikasi verbal dilakukan setelah tumbuh pengetahuan dan kedewasaan seseorang, barulah bahasa verbal dipelajari.
  • dinilai kurang universal, biasanya pada daerah atau negara yang bebeda memiliki bahasanya sendiri-sendiri.
  • aktivitas yang lebih intelektual, maksudnya dengan bahasa verbal, manusia mengkomunikasikan gagasan dan konsep-konsep yang abstrak.

2. Komunikasi non verbal :
  • komunikasi non verbal dilakukan manusia sejak lahir di dunia, yaitu dengan menggunakan lambang-lambang non verbal.
  • lebih bisa diterima secaa universal, isyarat-isyarat nonverbal dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang asing.
  • lebih merupakan aktivitas emosional, maksudnya melalui bahasa nonverbal manusia mengkomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian, perasaan, dan emosi.

Sedangkan Don Stacks, dalam “Introduction to Communication Theory”, menjelaskan bahwa terdapat tiga perbedaan utama antara komunikasi verbal dan komunikasi non verbal, yang dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :

1. Kesenjangan.
Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai niat (intent). Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal.
  • komunikasi verbal : dibatasi oleh niat, maksudnya komunikasi atau pesan dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan diterima oleh penerima secara sengaja pula.
  • komunikasi non verbal : tidak banyak dibatasi oleh niat, maksudnya komunikasi non verbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal.

2. Perbedaan Simbolik.
  • komunikasi verbal : sifat-sifatnya merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of communication), artinya seseorang mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-kata yang digunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus “dibagi” (shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi. Komunikasi verbal bersifat eksplisit.
  • komunikasi non verbal : sifatnya lebih alami, isi beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma. Komunikasi non verbal bersifat implisit.

3. Mekanisme Pemrosesan.
Semua informasi, termasuk komunikasi diproses melalui otak, yang selanjutnya ditafsirkan lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks) dan sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial). Secara tipikial, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan tipe informasinya lebih berkesinambungan dan alami. Berdasarkan perbedaan tersebut :
  • komunikasi verbal : pesan-pesan dilakukan secara terstruktur.
  • komunikasi non verbal : pesan-pesan dilakukan dengan kurang terstruktur.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian komunikasi verbal, karakter, unsur dan aspek, bentuk, fungsi, dan prinsip komunikasi verbal, serta perbedaan antara komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

Semoga bermanfaat.