Investigasi : Pengertian, Karakteristik, Tahapan Proses, Dan Penyusunan Laporan Investigasi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Investigasi. Secara umum, istilah “investigasi” dapat diartikan sebagai suatu upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui atau membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang kemudian menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian. Investigasi juga berarti suatu upaya pembuktian, upaya pencarian dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan dari sebuah fakta.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investigasi diartikan dengan :
  1. Penyelidikan dengan mencatat, merekam fakta atau melakukan peninjauan, percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat, dan sebagainya).
  2. Penyidikan.

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan investigasi adalah :
  • menguasai ketentuan umum yang berlaku pada kasus yang diinvestigasi, baik undang-undang maupun peraturan lain yang berlaku.
  • melibatkan pakar ahli ahli yang sukarela mau membantu dan mengembangkan kasus.
  • menguasai masalah yang terkait dengan kasus, seperti : modus, bentuk, aturan main, dan lain sebagainya.
  • susun alur sederhana untuk memudahkan pemahaman kasus.


Sedangkan kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan investigasi adalah :
  • terlalu cepat mengambil kesimpulan. Kesimpulan hanya diambil dari “sepotong kepingan puzzle” yang bahkan kadang-kadang belum diverifikasi kebenarannya. Pengambilan kesimpulan yang terlalu cepat atau bahkan salah, akan mengakibatkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang kurang efektif, karena akar permasalahan yang sebenarnya belum tersentuh.
  • tidak melakukan verifikasi terhadap kebenaran kepingan puzzle. Informasi yang diperoleh dari hasil investigasi harus diverifikasi atau diuji kebenarannya. Hanya informasi yang lulus uji inilah yang dapat jadikan dasar untuk mengambil kesimpulan.
  • tidak melakukan identifikasi masalah secara jelas sehingga investigasi tidak jelas tujuannya. Hal ini akan menghasilkan kesimpulan yang tidak jelas pula.
  • tidak ada pembatasan ruang lingkup investigasi. Dalam melakukan investigasi, selain harus ditetapkan tujuannya, juga harus ditentukan dengan jelas ruang lingkup dari investigasi yang dilakukan. Hal tersebut untuk memudahkan dalam pelaksanaan invesigasi, lebih focus ke target investigasi, lebih sistematis serta menetapkan batas tanggung jawab dari team investigasi.
  • penggalian akar permasalahan kurang dalam. Kadang kala sebuah investigasi yang dilakukan arahnya sudah benar dan namun belum menyentuh ke akar permasalahan. Hal ini antara lain bisa disebabkan karena kurangnya informasi atau teknik pencarian informasi yang kurang efektif.


Karakteristik Investigasi. Investigasi dilakukan untuk mengungkap fakta yang merugikan masyarakat umum (publik), baik secara langsung maupun tidak. Persoalan yang menyangkut kepentingan bersama dan cukup masuk akal mempengaruhi kehidupan sosial mayoritas masyarakat umum. Beberapa karakteristik dari investigasi adalah :
  • membongkar sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa yang merugikan, sindikasi atau jaringan informasi tertutup.
  • memakan waktu yang cukup lama. Investigasi biasanya membutuhkan waktu yang tdak cepat.
  • dibutuhkan kemampuan khusus. Investigator perlu menguasai teknik investigasi agar memperoleh kisah sukses dalam kegiatan investigasinya.


Tahapan dalam Melakukan Investigasi. Investigasi dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, sebagai berikut :
  • mendapatkan latar belakang atau kronolgis dari obyek investigasi. Tahap ini penting, karena dari informasi yang lengkap tentang kronolgis inilah dapat dilakukan identifikasi kasus yang benar.
  • melakukan identifikasi kasus. Identifikasi kasus perlu dilakukan untuk menentukan tujuan investigasi, sehingga investigasi yang dilakukan berjalan menuju kearah yang benar. Investigasi yang salah arah hanya akan membuang sumber daya, dan hasilnya tidak bermanfaat sama sekali
  • menentukan tujuan investigasi. Tujuan investigasi harus dapat mengarahkan investigasi kearah pencarian fakta tersembunyi tentang sebab-sebab dari peristiwa atau kasus yang sudah teridentifikasi dengan jelas, untuk kemudian dapat dilakukan pengungkapan kasus serta mencegah terulangnya kembali peristiwa atau kasus tersebut.
  • menetapkan ruang lingkup investigasi. Penetapan ruang lingkup harus dilakukan sebagai pembatasan proses investigasi, dengan tujuan agar kegiatan investigasi lebih fokus pada tujuan, berjalan lebih sitematis, lebih efektif.
  • melakukan analisa akar masalah. Analisa akar masalah perlu dilakukan untuk menemukan akar permasalahan apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa atau kasus yang merupakan obyek investigasi.
  • menarik kesimpulan sebagai hasil dari proses investigasi. Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisa dari informasi yang didapat selama proses investigasi, dengan didukung oleh alat bukti yang lain.
  • penetapan tindakan yang diperlukan. Setelah diperoleh kesimpulan dari proses investigasi, maka akan ditetapkan tindakan apa yang harus dilakukan. Investigasi tanpa rekomendasi suatu tindakan tetentu hanyalah sia-sia dan tidak ada gunanya.

Berdasarkan hal tersebut, pada prinsipnya proses investigasi dapat dilakukan dalam dua tahapan, yaitu :

1. Tahap pertama.
Beberapa hal yang biasanya ada atau dilakukan dalam tahap ini, diantaranya adalah :
  • adanya petunjuk awal.
  • investigasi pendahuluan.
  • pembentukan hipotesis.
  • pencarian dan pendalaman bukti, literatur, dan lain sebagainya.
  • wawancara dengan sumber ahli dan pakar.
  • pelacakan kasus, dokumen, dan lain sebagainya.

2. Tahap Kedua.
Dalam tahap ini meliputi diantaranya adalah :
  • pengamatan langsung di lapangan.
  • pengorganisasian alat-alat bukti, berkas, dan lain sebagainya.
  • wawancara lebih lanjut.
  • pengorganisasian data dan fakta.
  • penulisan laporan.
  • pemeriksaan ulang atas fakta.
  • pemeriksaan atas kemungkinan terjadinya pelanggaran, tindak kejahatan, dan lain sebagainya.


Penyusunan Laporan Investigasi. Laporan investigasi identik dengan laporan dari kasus-kasus kriminal, seperti : pembunuhan, perampokan, dan lain sebagainya. Laporan investigasi merupakan sesuatu hal yang penting bagi kepentingan tertentu atau masyarakat namun dirahasiakan. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan investigasi adalah :
  • menentukan topik atau masalah yang akan ditulis. Topik merupakan inti utama dari seluruh isi laporan yang akan disampaikan. Topik merupakan pokok persoalan yang melandasi kegiatan investigasi.
  • mengumpulkan informasi dengan melakukan investigasi. Investigasi dapat dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti : pengamatan, wawancara, dan lain sebagainya.
  • mengolah informasi yang diperoleh dari hasil investigasi. Informasi sebagai hasil dari informasi dituangkan dalam bentuk tulisan sebagai laporan investigasi, yang terdiri atas tiga bagian, yaitu : penjelasan, fakta-fakta, dan kesimpulan. Setelah data yang dibutuhkan terkumpul langkah selanjutnya adalah menuangkan ke dalam bentuk laporan investigasi.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian investigasi, karakteristik dan tahapan proses investigasi, serta penyusunan laporan investigasi.

Semoga bermanfaat.