Pengertian Sugesti. Sugesti merupakan salah satu faktor dari interaksi sosial, selain : imitasi (yaitu tindakan meniru orang lain, baik sikap, tingkah laku, maupun penampilan fisiknya), identifikasi (yaitu dorongan untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain, baik secara fisik maupun non fisik), dan simpati (yaitu suatu proses di mana individu merasa tertarik pada pihak lain). Sugesti merupakan ekspresi dari ide yang diberikan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Melalui sugesti, interaksi sosial bisa terjadi antara satu individu dengan individu lainnya.
Secara etimologi, “sugesti” merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu “suggestion” yang berarti saran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sugesti diartikan dengan :
- n pendapat yang dikemukakan (untuk dipertimbangkan); anjuran; saran.
- pengaruh dan sebagainya yang dapat menggerakkan hati orang dan sebagainya; dorongan.
Sedangkan secara terminologi, “sugesti” dapat diartikan sebagai keinginan yang timbul pada seseorang untuk terpengaruh atau mempengaruhi orang lain dalam kehidupan sosial. Sugesti juga berarti pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Akibat dari sugesti, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh atau pandangan tersebut dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Biasanya orang yang menjadi pemberi sugesti adalah orang yang memiliki wibawa lebih tinggi dan dihormati oleh masyarakat sekitar.
Selain itu, pengertian sugesti juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Harwantiyoko, dalam “Pengantar Sosiologi dan Ilmu Sosial Dasar”, menyebutkan bahwa sugesti adalah suatu proses mempengaruhi dari individu terhadap individu lain, sehingga ia dapat menerima norma atau pedoman tingkah laku tertentu tanpa melalaui pertimbangan terlebih dahulu.
- Sri Sudarmi dan W. Indriyanto, dalam “Sosiologi”, menyebutkan bahwa sugesti adalah adanya proses pemberian pengaruh ideologi terhadap orang lain yang dilakukan dengan teknik tertentu sehingga dalam hal ini tidak ada pemikiran yang panjang.
- Abu Ahmadi, dalam “Psikologi Umum”, menyebutkan bahwa sugesti adalah pengaruh atas jiwa atau perbuatan seseorang sehingga pikiran, perasaan, dan kemauannya terpengaruh dan dengan begitu orang mengakui atau meyakini apa yang dikehendaki dari padanya. Lebih lanjut, Abu Ahmadi menjelaskan bahwa inti dari sugesti adalah didesaknya suatu keyakinan kepada seseorang untuk menerima pendapat atau nasehat orang secara mentah-mentah, yaitu pihak yang mempengaruhi (yang mendesak suatu keyakinan, pendapat atau anggapan kepada orang lain) dan pihak yang dipengaruhi (yang didesak untuk menurut dan menerima pendapat atau tanggapan yang di kehendaki kepadanya). Kondisi tersebut menunjukan bahwa sugesti adalah pengaruh yang dikehendaki pihak lain, yaitu yang disugesti. Sebenarnya pengaruh sugesti tidak selalu berlaku untuk pihak lain, tetapi dapat dipergunakan untuk diri sendiri.
Alat Sugesti. Terdapat beberapa alat yang dapat digunakan sebagai media sugesti. Abu Ahmadi menjelaskan bahwa beberapa alat yang dapat digunakan untuk mensugesti, diantaranya adalah :
- mata (pandangan tajam, lemah lembut, dan lain sebagainya).
- roman muka (manis,kasih sayang, dan lain sebaginya).
- teladan (tingkah laku yang baik, sopan santun, kejujuran, dan lain sebaginya).
- gambar (gambar majalah-majalah, mingguan, buku-buku, dan lain sebagainya).
- suara (merdu, sinis, komando, perintah, dan lain sebagainya).
- warna (dalam reklame, sandiwara, dan lain sebagainya).
- slogan atau semboyan (dalam pertempuran, pembangunan, rapat-rapat, dan demontrasi).
Baca juga : Pengertian Pesimisme, Penyebab Dan Cara Mengatasi Pesimisme, Serta Perbedaannya Dengan Sikap Optimis
Elemen Sugesti. Elemen adalah segala sesuatu yang dapat berpengaruh terhadap sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini adalah elemen yang membangun sugesti :
1. Memperoleh perhatian subjek.
Hal yang paling penting dalam memberikan sugesti adalah mendapatkan perhatian terlebih dahulu. Apabila subjek sudah memberikan fokus dan perhatian kepada pemberi sugesti maka ia akan lebih mudah untuk dipengaruhi. Cara agar mendapatkan perhatian dari subjek cukuplah sederhana, yaitu dengan menggunakan kata-kata seperti : “dengarkan saya baik-baik” atau kalimat lainnya.
2. Goal atau tujuan.
Pihak yang memberikan sugesti harus memahami dengan benar maksud dan tujuannya. Goal atau tujuan lebih baik dibuat sesederhana mungkin.
3. Keragaman sugesti.
Kesulitan dalam memberikan sugesti adalah memilih jenis keragaman sugesti apa yang cocok agar hasil sesuai dengan yang diharapkan. Lebih baik jika yang memberikan sugesti menggunakan ragam sugesti yang berbeda namun tetap memiliki tujuan yang sama.
Baca juga : Kejahatan Hipnosis Di Jalanan
Indikator Sugesti. Pemberian sugesti dapat dilihat dari beberapa indikator. Agus Sujanto, dalam “Psikologi Umum”, menjelaskan bahwa pemberian sugesti dapat dilakukan dengan beberapa hal, seperti :
- membujuk atau memuji orang yang akan disugesti.
- menakut-nakuti orang yang akan disugesti.
- menunjukkan kelemahan-kelemahan orang yang disugesti.
Jenis Sugesti. Secara umum, sugesti dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sugesti Kerumunan.
Sugesti kerumunan atau “crowd suggestion” adalah jenis sugesti yang ditandai dengan adanya proses penerimaan yang bukan didasarkan pada penalaran, melainkan karena keanggotaan atau kerumunan yang diikuti oleh seseorang dalam organisasi sosial atau bentuk kelompok sosial lainnya.
2. Sugesti Negatif.
Sugesti negatif atau “negative suggestion” adalah jenis sugesti yang ditujukan untuk menghasilkan tekanan-tekanan atau pembatasan tertentu yang dilakukan oleh seseorang dengan kuat tingkat dominasinya sehingga memberikan dorongan kepada orang lain untuk melakukan tindakan kejahatan maupun kekerasan.
3. Sugesti Prestise.
Sugesti prestise atau “prestige suggestion” adalah jenis sugesti yang muncul sebagai akibat adanya prestise orang lain yang bisanya memiliki struktur sosial dan peran sosial yang tinggi. Sehingga dalam hal ini orang lain begitu saja untuk menerima pendapatannya.
Sedangkan apabila didasarkan pada sumber sugesti didapatkan, sugesti dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
- auto sugesti, merupakan jenis sugesti yang datang dari diri sendiri. Sugesti ini juga disebut dengan sugesti dari dalam. Dari dalam artinya sugesti diberikan oleh diri sendiri untuk diri sendiri.
- hetero sugesti, merupakan jenis sugesti yang datang dari orang lain. Sugesti ini disebut dengan sugesti dari luar. Dari luar artinya sugesti diberikan oleh orang lain, atau objek yang berada diluar diri seseorang.
Teknik Penyampaian Sugesti. Penyampaian sugesti dapat dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu :
1. Sugesti langsung.
Sugesti langsung atau “direct suggestion” merupakan pemberian sugesti yang dilakukan secara langsung dengan cara diucapkan secara jelas kepada target. Pemberi sugesti akan menyampaikannya secara lugas tanpa bertele-tele.
2. Sugesti tidak langsung.
Sugesti tidak langsung merupakan pemberian sugesti yang dilakukan dengan cara tidak langsung, di mana pemberi sugesti akan memberikan pandangannya dalam bentuk cerita. Cerita yang diberikan harus berdasarkan pada kebutuhan yang mengarah kepada perilaku dan hasil yang diharapkan oleh pihak tersugesti. Meskipun dilakukan dalam bentuk cerita dan tidak langsung namun alam bawah sadar sangat mudah menerima pesan cerita yang disampaikan.
3. Teknik imajinasi.
Teknik imajinasi merupakan pemberian sugesti yang dilakukan dengan melalui suatu imajinasi atau khayalan. Teknik ini umum digunakan oleh para terapis di mana pasien diminta untuk membayangkan suatu tempat atau benda agar ia sampai pada kondisi rileks, nyaman, tenang, damai dan bahagia. Dalam memberikan sugesti, semua indera pihak tersugesti harus aktif agar sugesti masuk ke alam bawah sadar secara maksimal.
4. Sugesti berulang.
Sugesti berulang atau “compounding suggestion” merupakan pemberian sugesti yang dilakukan secara berulang kali. Karena mendapat sugesti yang sama secara berulang maka efeknya akan semakin kuat dirasakan oleh pihak tersugesti.
Baca juga : Proses Dan Faktor Yang Mempengauhi Efikasi Diri
Faktor yang Mempengaruhi Sugesti. Sugesti merupakan faktor yang dapat mempengaruhi interaksi sosial, dengan beberapa latar belakang penyebabnya, diantaranya adalah :
1. Otoritas.
Sugesti dapat terjadi apabila seseorang mengidolakan seseorang yang memiliki keahlian yang ingin dicapainya. Biasanya orang akan mengikuti bagaimana seseorang memiliki otoritas pada bidangnya itu berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mayoritas.
Mayoritas adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang dikarenakan oleh kondisi di mana mayoritas orang melakukan hal tersebut. Seseorang akan dengan mudah membuat keputusan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh mayoritas kelompoknya.
3. Kondisi emosional.
Pikiran yang tidak fokus atau terpecah belah akan dengan mudah disugesti atau menerima sugesti dari orang lain. Terkadang orang akan dengan mudah terpengaruh oleh orang lain.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian sugesti, alat, elemen, indikator, jenis, dan teknik penyampaian sugesti, serta faktor yang mempengaruhi sugesti.
Semoga bermanfaat.