Sebagian besar atau bahkan setiap orang pernah membaca atau mendengar tentang ramalan, baik itu ramalan zodiak (horoskop), kartu tarot, ramalan yang dikemukakan oleh seorang peramal (paranormal), atau bentuk ramalan yang lain. Adakah yang percaya dengan ramalan seperti itu ? Tentu saja, ada banyak dari orang-orang yang percaya dengan ramalan-ramalan seperti itu. Dalam ranah psikologi, fenomena tentang rasa percaya pada suatu ramalan dikenal sebagai "Efek Barnum".
Fenomena psikologis yang kemudian dikenal sebagai "Efek Barnum" atau "Efek Forer" pertama kali dikemukakan oleh Bertram R. Forer, seorang psikolog berkebangsaan Amerika. Bertram R. Forer menghubungkan Efek Barnum dengan hal-hal yang bersifat mudah menipu. Efeknya disebutkan oleh Bertram R Forer adalah untuk mengkonfirmasi apa yang disebut sebagai Prinsip Pollyanna, yang menyatakan bahwa individu cenderung menggunakan atau menerima kata-kata positif daripada kata-kata negatif dari suatu umpan balik.
- Seorang individu cenderung mau menerima penilaian negatif tentang diri mereka sendiri, jika mereka melihat orang yang menyajikan penilaian tersebut sebagai profesional yang berstatus tinggi. Sebagai manusia, biasanya orang lebih menyukai fakta-fakta pribadi yang dibungkus dengan kalimat-kalimat positif. Seperti yang banyak dijumpai dalam ramalan zodiak atau horoskop (astrologi). Mayoritas pembaca horoskop mengetahui bahwa yang dibacanya adalah bukan merupakan suatu fakta mengenai dirinya, tetapi peran ka yuta dalam Efek Barnum membuatnya mengiyakan apa saja yang ditulis dalam horoskop tersebut, walaupun tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Dalam kondisi demikian, Efek Barnum sebetulnya sangat bagus untuk digunakan pada orang-orang yang sedang mengalami depresi, karena dapat menanamkan sugesti baik pada mereka. Penggunaan nama Efek Barnum (Barnum Effect) itu sendiri baru dikenalkan oleh Paul Meehl pada tahun 1956 dalam tulisannya yang berjudul "Wanted A Good Cook".
Lantas apa yang dimaksud dengan Efek Barnum atau Efek Forer tersebut ? Efek Barnum merupakan manipulasi psikologis, yaitu variabel psikologis yang sebenarnya berlaku untuk semua orang, tetapi dimanipulasi agar kondisi (variabel) tersebut se
olah-olah berlaku khusus untuk seseorang tertentu secara pribadi atau kondisi tertentu. Dengan kata lain, Efek Barnum menunjukkan adanya kecenderungan di mana orang-orang mengatakan bahwa suatu ramalan kepribadian mereka tepat, padahal pada kenyataannya kepribadian tersebut tidaklah spesifik dan dapat diterapkan pada semua orang. Efek Barnum adalah fenomena psikologis yang banyak atau sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat terjadi pada saat seseorang percaya tentang deskripsi terhadap diri mereka sendiri yang sebenarnya deskripsi tersebut juga dapat berlaku untuk banyak orang. Hal inilah yang menyebabkan kenapa banyak orang merasa bahwa ramalan atau penjelasan tentang suatu ramalan, yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, dianggap sesuai dengan kepribadian mereka.
olah-olah berlaku khusus untuk seseorang tertentu secara pribadi atau kondisi tertentu. Dengan kata lain, Efek Barnum menunjukkan adanya kecenderungan di mana orang-orang mengatakan bahwa suatu ramalan kepribadian mereka tepat, padahal pada kenyataannya kepribadian tersebut tidaklah spesifik dan dapat diterapkan pada semua orang. Efek Barnum adalah fenomena psikologis yang banyak atau sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat terjadi pada saat seseorang percaya tentang deskripsi terhadap diri mereka sendiri yang sebenarnya deskripsi tersebut juga dapat berlaku untuk banyak orang. Hal inilah yang menyebabkan kenapa banyak orang merasa bahwa ramalan atau penjelasan tentang suatu ramalan, yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, dianggap sesuai dengan kepribadian mereka.
Baca juga : Impostor Syndrome (Sindrom Penyemu)
Dampak dari Efek Barnum. Efek Barnum memiliki dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari Efek Barnum diantaranya adalah :
- dapat meningkatkan semangat hidup seseorang.
- dapat menanamkan sugesti yang positif kepada orang yang sedang mengalami krisis identitas.
Sedangkan dampak negatif dari Efek Barnum diantaranya adalah :
- dapat menimbulkan perpecahan diantara teman atau masyarakat.
- dapat menghambat diri seseorang untuk berkembang menjadi dirinya sendiri.
Baca juga : Ramalan, Mengapa Sebagian Orang Membutuhkannya ?
Efek Barnum berkaitan dengan validasi subyektif. Validasi subyektif terjadi pada saat seseorang dihadapkan pada dua peristiwa yang acak dan tidak memiliki hubungan sama sekali. Dalam kondisi demikian, seseorang akan cenderung mencari hal-hal yang berkaitan dengan dirinya, baik itu sifat, kepribadian, maupun pola pikir yang mereka miliki.
Demikian penjelasan berkaitan dengan Efek Barnum (Barnum Effect) atau Efek Forer (Forer Effect).
Semoga bermanfaat.