Pengertian Keterampilan Interpersonal. Keterampilan merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang semenjak ia lahir. Dalam arti tersebut, keterampilan adalah bakat yang melekat pada diri seseorangsebagai suatu hakikat. Keterampilan juga dapat berarti kemampuan dasar yang melekat dalam diri manusia, yang kemudian dilatih, diasah, serta dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan guna menjadikan kemampuan seseorang menjadi potensial, sehingga kemudian seseorang tersebut menjadi ahli serta profesional di bidang tertentu.
Keterampilan yang dalam bahasa Inggris disebut dengan “skill” dapat diartikan dalam dua pengertian, yaitu :
- dalam arti sempit, keterampilan merupakan kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik yang disebut juga normal skill.
- dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek normal skill, intelektual skill, dan social skill.
Secara umum, keterampilan interpersonal atau “interpersonal skill” dapat diartikan sebagai suatu keahlian yang dimiliki seorang individu untuk berelasi dan berinteraksi dengan sesama, hal ini berlaku baik untuk masyarakat maupun individu. Keterampilan interpersonal juga dapat berarti suatu kemampuan yang digunakan untuk membangun sebuah komunikasi, interaksi, serta menjaga hubungan yang ada dengan orang lain dalam segala keadaan dan juga situasi. Kemampuan interpersonal yang tinggi dapat meningkatkan kesuksesan seseorang. Hal tersebut dikarenakan seseorang yang memiliki keterampilan interpersonal terbiasa dapat memecahkan konflik dan permasalahan di lingkungan sekitar di mana ia menjalani kehidupannya. Keterampilan interpersonal sendiri dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, seperti : taktik, tindakan, maupun diplomasi yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Baca juga : Sistem Komunikasi Interpersonal
Selain itu, pengertian keterampilan interpersonal juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- R. Handfield, dalam “Faith in The Moral Integrity of Others”, menyebutkan bahwa keterampilan interpersonal adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengelola diri sendiri secara efektif dalam melakukan pekerjaan dengan orang lain serta dalam rangka menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab yang diberikan bersama.
- J. Jerving, dalam “Managing Through Motivation”, menyebutkan bahwa keterampilan interpersonal adalah suatu kemampuan untuk dapat membangun serta menjaga hubungan yang ada secara efektif.
- B.H. Spitzberg dan W.R. Cupach, dalam “Handbook of Interpersonal Competence Research”, menyebutkan bahwa keterampilan interpersonal adalah kemampuan seseorang dalam melakukan komunikasi yang baik serta efektif.
- Bierman dan S. Suchy, dalam “Personal Change and Leadership Development: A process of Learning How To Learn”, menyebutkan bahwa keterampilan interpersonal adalah kemampuan komunikasi yang dimiliki oleh seseorang yang merupakan salah satu faktor penting yang menjadikan keberhasilan seseorang dalam meniti kehidupan yang dimilikinya.
- V. McGaha dan J. Fitzpatrick, dalam “Personal and Social Contributors to Dropout Risk for Undergraduate Students”, yang dimuat dalam College Student Journal, Bulan Juni 2005, menyebutkan bahwa keterampilan interpersonal adalah perilaku yang sesuai dalam membangun sebuah hubungan seperti kontak, dukungan emosional, keterbukaan antara satu sama lain, dan cara mengatasi konflik yang tepat.
- D. Buhrmester, W. Furman, W.T. Wittenberg, dan H.T. Reis, dalam “Five Domains of Interpersonal Competences in Peer Relationships”, yang dimuat dalam Journal of Personality and Social Psychology, Volume : 55, Tahun 1988, menyebutkan bahwa keterampilan interpersonal adalah kemampuan yang dimiliki setiap orang yang digunakan dalam membina hubungan interpersonal dengan orang lain.
Aspek Keterampilan Interpersonal. Terdapat beberapa aspek dalam keterampilan interpersonal. D. Buhrmester, W. Furman, W.T. Wittenberg, dan H.T. Reis menjelaskan bahwa beberapa aspek yang ada dalam keterampilan interpersonal adalah :
1. Kemampuan berinisiatif.
Kemampuan berinisiatif merupakan suatu usaha untuk memulai atau memperluas interaksi dalam melakukan hubungan dengan orang lain maupun lingkungan sosial yang lebih besar. Terdapat beberapa bentuk yang mencerminkan adanya kemampuan berinisiatif dalam hubungan interpersonal, diantaranya adalah :
- meminta atau mengusulkan kepada orang yang baru dikenal untuk bermain bersama.
- menemukan sesuatu yang menarik untuk dilakukan bersama dengan orang yang baru dikenal.
- melanjutkan percakapan.
- menunjukkan kesan pertama yang menyenangkan pada saat berkenalan.
- melanjutkan hubungan dengan kenalan baru.
- memulai hubungan baru dengan sekumpulan orang yang belum dikenal secara lebih jauh.
2. Kemampuan bersikap terbuka.
Kemampuan bersikap terbuka atau “self-disclosure” merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang hingga dirinya dikenal oleh orang lain. Kemampuan besikap terbuka juga berarti suatu upaya seseorang untuk memberikan informasi yang bersifat pribadi tentang dirinya kepada orang lain yang bertujuan untuk memperkenalkan dirinya dan mendapatkan pendapat dari orang lain sehingga terjadinya sharing.
3. Kemampuan bersikap asertif.
Kemampuan bersikap asertif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan atau pendapat secara jelas, dapat mempertahankan hak-haknya dengan tegas, meminta orang lain melakukan sesuatu dan menolak melakukan sesuatu hal yang tidak diinginkan tanpa melukai perasaan orang lain. Sikap asertif merupakan sikap di mana individu berhak menyatakan pendapat dirinya sendiri dan membantah pendapat orang lain tanpa melukai perasaan orang tersebut.
4. Kemampuan memberikan dukungan emosional.
Kemampuan memberikan dukungan emosional merupakan suatu kemampuan seseorang untuk menyikapi dan menghargai perasaan seseorang dengan mengekpresikan perhatian, kesabaran, dan simpati seseorang kepada orang lain. Kemampuan tersebut timbul berkat adanya rasa empati dalam diri seseorang. Empati merupakan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain. Sedangkan dukungan emosional dimaksud merupakan sikap di mana seseorang mampu menenangkan dan memberikan rasa nyaman kepada orang lain ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan atau bermasalah.
5. Kemampuan mengatasi konflik.
Konflik merupakan situasi yang ditandai oleh adanya tindakan salah satu pihak yang menghalangi, menghambat atau mengganggu pihak lain. Seseorang akan dapat dikatakan mampu mengatasi konflik yang terjadi dalam kehidupannya apabila ia mampu mengatasi segala hal yang menghalangi, menghambat, maupun mengganggu dirinya ataupun pihak lain. Terdapat beberapa bentuk tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatur atau mengatasi konflik, yaitu :
- konsoliasi, merupakan suatu tindakan di mana sebuah konflik disalurkan dalam bentuk diskusi dan debat secara terbuka dan mendalam untuk mencapai kesepakatan tanpa ada pihak-pihak yang memonopoli atau memaksakan kehendak.
- mediasi, merupakan suatu upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.
- arbitrasi, merupakan suatu cara penyelesaian konflik di luar pengadilan. Konflik akan diselesaikan oleh satu orang atau lebih (arbitrator, arbiter) yang memberikan keputusan arbitrasi. Keputusan arbitrasi mengikat secara hukum pada kedua belah pihak yang terlibat dalam konflik. Arbitrasi dapat dilakukan apabila para pihak yang berkonflik tidak dapat mencapai kompromi sendiri.
Baca juga : Pengertian Manajemen Komunikasi
Manfaat Keterampilan Interpersonal. Keterampilan interpersonal yang dimiliki oleh seorang individu memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah :
- mampu menciptakan dan menjaga keharmonisan hubungan serta bekerja sama yang baik dengan orang lain.
- mampu menjaga komunikasi yang baik antara satu sama lain dan memahami perasaan serta ide yang sampaikan oleh orang lain.
- mampu menyampaikan informasi atau pesan dengan tuturan bahasa serta kalimat yang baik sehingga pesan tersebut mudah dipahami dan dimengerti pendengar dan penerima pesan.
- sebagai media untuk mendapatkan kesuksesan.
- untuk membentuk citra diri.
- merasakan rasa toleran, memiliki empati terhadap orang lain, serta saling menghargai setiap individu.
- sebagai sarana untuk memecahkan masalah dalam sebuah hubungan.
Baca juga : Pengertian Filsafat Komunikasi
Cara Meningkatkan Keterampilan Interpersonal. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan keterampilan interpersonal, diantaranya adalah :
- senyum. Senyuman dapat membawa energi dan aura positif membuat orang lain nyaman.
- apresiasi. Memberikan apresiasi kepada orang lain dengan berbagai macam cara.
- berempati. Empati adalah respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain.
- perhatian, mengamati, dan mencermati kebutuhan orang lain. Memberikan perhatian kepada orang lain, serta sedapat mungkin memberikan bantuan apabila diperlukan akan memunculkan aura postif dalam suatu hubungan.
- berkomunikasi yang baik. Melakukan komunikasi dengan efektif dan baik dapat mempermudah penyampaian permasalahan dan solusi.
- mediator yang baik. Menjadi mediator yang baik dapat diawali dengan komunikasi yang positif, melihat permasalahan yang muncul dari berbagai sisi untuk menentukan opsi mana yang terbaik untuk diambil.
- bekerja sama dengan baik. Kerja sama merupakan kunci untuk membangun relasi yang konstruktif dan baik.
- tidak sering atau banyak mengeluh. Hal tersebut bukan berarti dilarang mengeluh, tetapi maksudnya adalah boleh mengeluh tetapi tidak berlebihan. Karena keluhan yang berlebih hanya memberikan energi dan aura negatif terhadap sesama. Bukannya merasa iba, orang justru tidak akan bersimpati.
Baca juga : Strategi Komunikasi
Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Interpersonal. Pengembangan dan peningkatan keterampilan interpersonal seorang individu dipengaruhi oleh banyak faktor. Hubert Bonner, dalam “Social Psychology”, menjelaskan bahwa terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan interpersonal atau kemampuan interpersonal, yaitu :
1. Faktor Imitasi.
Imitasi merupakan dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Imitasi juga dapat berarti suatu sikap mengidolakan seseorang terhadap orang lain yang dianggapnya patut dan pantas untuk dilakukan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Faktor imitasi muncul karena adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap orang lain yang dianggap sesuai.
2. Faktor Sugesti.
Sugesti merupakan sikap atau perilaku yang diberikan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar orang tersebut bersedia melakukan apa yang disarankan atau diperintahkan. Sugesti juga dapat berarti pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lain untuk melakukan apa yang disugestikan tanpa sikap kritis dan rasional dari individu yang bersangkutan. Proses sugesti dapat terjadi apabila individu yang memberikan pengaruh atau stimulus tersebut adalah orang yang berwibawa atau karena sifatnya yang otoriter.
3. Faktor Identifikasi.
Identifikasi merupakan keinginan seseorang untuk sama dengan orang lain, baik dari segi perilaku, sikap, maupun penampilan. Identifikasi juga dapat berarti suatu kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan. Secara intensitas kebutuhan, identifikasi dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu :
- kebutuhan terasa yang sifatnya mendesak.
- kebutuhan terduga yang sifatnya tidak mendesak.
4. Faktor Simpati.
Simpati merupakan perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati juga dapat berarti suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik pada seseorang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya yang sedemikian rupa. Simpati timbul tidak atas dasar akal sehat, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
Baca juga : Prinsip Dan Teori Komunikasi Interpersonal
Keterampilan interpersonal tidak seperti hard skills yang dapat diukur dan pasti. Keterampilan interpersonal masuk dalam golongan soft skills yang tidak kasat mata dan tidak memiliki alat ukur yang pasti.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian keterampilan interpersonal (interpersonal skill), aspek, manfaat, dan cara meningkatkan keterampilan interpersonal, serta faktor yang mempengaruhi keterampilan interpersonal.
Semoga bermanfaat.