Suku Bunga : Pengertian, Jenis, Fungsi, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga, Serta Dampak Penurunan Dan Kenaikan Suku Bunga

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Suku Bunga. Dalam dunia perbankan, istilah “bunga” dapat diartikan dalam dua pengertian, yaitu :
  • harga yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabah (yang memiliki simpanan) atau dikenal dengan bunga simpanan.
  • harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (bila nasabah yang memperoleh fasilitas pinjaman) atau dikenal dengan bunga simpanan.

Sedangkan istilah “suku bunga”, secara umum dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang dinyatakan dalam persen dengan jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun). Suku bunga merupakan balas jasa atau nilai yang diberikan oleh pihak yang meminjam kepada yang meminjamkan dana atau uang. Suku bunga juga dapat berarti nilai, tingkat, harga atau keuntungan yang diberikan kepada investor dari penggunaan dana investasi atas dasar perhitungan nilai ekonomis dalam periode waktu tertentu. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa suku bunga adalah balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Suku bunga biasanya dinyatakan dalam persentase. Tingkat suku bunga diatur dan ditetapkan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia dengan tujuan untuk menjaga dan mengontrol kelangsungan perekonomian suatu negara.

Selain itu, pengertian suku bunga dapat juga dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Sunariyah, dalam “Pengantar Pengetahuan Pasar Modal”, menyebutkan bahwa suku bunga adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
  • Frederic S. Mishkin, dalam “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan”, menyebutkan bahwa suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang dibayarkan untuk dana pinjaman tersebut (biasanya dinyatakan sebagai persentase per tahun).
  • Rimsky K. Judisseno, dalam “Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia”, menyebutkan bahwa suku bunga adalah penghasilan yang diperoleh oleh orang-orang yang memberikan kelebihan uangnya atau surplus spending unit untuk digunakan sementara waktu oleh orang-orang yang membutuhkan dan menggunakan uang tersebut untuk menutupi kekurangannya atau deficit spending units.


Jenis Suku Bunga. Suku bunga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada :

1. Bentuk.
Berdasarkan bentuknya, suku bunga terdiri dari :
  • suku bunga nominal, merupakan jenis suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang diinvestasikan.
  • suku bunga riil, merupakan jenis suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi dan diartikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi.

2. Sifat.
Berdasarkan sifatnya, menurut Ismail, dalam “Majanemen Perbankan: dari Teori Menuju Aplikasi”, dijelaskan bahwa suku bunga terdiri dari :
  • suku bunga simpanan, merupakan tingkat harga tertentu yang dibayarkan oleh bank kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya. Bunga simpanan ini, diberikan oleh bank untuk memberikan stimulus kepada nasabah penyimpan dana agar menempatkan dananya di bank.
  • bunga pinjaman atau bunga kredit, merupakan harga tertentu yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank atas pinjaman yang diperolehnya. Bagi bank, bunga pinjaman merupakan harga jual yang dibebankan kepada nasabah yang membutuhkan dana. Untuk memperoleh keuntungan, maka bank akan menjual dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli. Artinya, bunga kredit lebih tinggi dibanding bunga simpanan

Selain jenis suku bunga tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan bahwa dalam dunia perbankan terdapat lima jenis suku bunga, yaitu :
  • suku bunga tetap (fixed), merupakan jenis suku bunga yang sifatnya tetap dan tidak berubah sampai dengan jangka waktu atau sampai dengan tanggal jatuh tempo (selama masa pinjaman).
  • suku bunga mengambang (floating), merupakan jenis suku bunga yang selalu berubah sesuai dengan suku bunga di pasaran. Jika suku bunga di pasaran naik, begitu juga dengan suku bunganya ikut naik dan sebaliknya.
  • suku bunga flat (fixed rate), merupakan jenis suku bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pokok pinjaman pada setiap awal periode pembayaran. Perhitungannya sangat sederhana dibandingkan suku bunga lainnya, sehingga umumnya digunakan untuk pinjaman jangka pendek untuk barang konsumsi.
  • suku bunga efektif, merupakan jenis suku bunga yang dihitung setiap bulan dari sisa jumlah pinjaman sesuai dengan pengurangan utang yang dibayarkan, artinya, semakin sedikit jumlah pinjaman, semakin sedikit bunga yang harus dibayar. Suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah dibandingkan dengan menggunakan suku bunga flat.
  • suku bunga anuitas, merupakan metode perhitungan bunga yang mengatur jumlah angsuran pokok ditambah angsuran bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Ketika menghitung anuitas, porsi bunganya sangat besar pada periode awal, sedangkan porsi angsuran pokoknya sangat rendah. Mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan akan menjadi berbalik. porsi angsuran pokok akan sangat besar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil. Sistem bunga anuitas ini biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka Panjang, seperti : Kredir Pemilikan Rumah (KPR) atau kredit investasi.


Fungsi Suku Bunga. Suku bunga memberikan keuntungan yaitu berupa sejumlah uang yang dipinjamkan kepada pihak lain berdasarkan perhitungan waktu dan nilai ekonomis. Tinggi rendahnya suku bunga menentukan tinggi rendahnya keuntungan. Dalam perekonomian, suku bunga memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:
  • mendorong arus tabungan menuju investasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
  • mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, umumnya memberikan kredit untuk proyek investasi yang menjanjikan pengembalian tertinggi.
  • membuat keseimbangan jumlah uang beredar dengan permintaan uang dari suatu negara.
  • menjadi alat penting dari kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.

Sedangkan Sunariyah menjelaskan bahwa tingkat suku bunga dalam suatu perekonomian memiliki fungsi sebagai berikut :
  • sebagai daya tarik bagi investor untuk menginvestasikan uangnya.
  • dapat digunakan sebagai alat kontrol oleh Negara atas dana langsung atau investasi di bidang ekonomi.
  • dapat digunakan sebagai instrumen moneter untuk mengontrol penawaran dan permintaan uang dalam suatu perekonomian.
  • dapat digunakan oleh pemerintah dalam mengontrol tingkat inflasi.


Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga, diantaranya adalah :
  • besarnya pinjaman, yaitu jumlah uang yang dipinjam, semakin besar dana pinjaman, maka semakin besar pula bunga yang akan didapatkan.
  • kebijakan pemerintah, yaitu peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah berkaitan dengan batas minimal atau maksimal suku bunga perbankan yang berlaku.
  • kebijakan bank, yaitu peraturan yang ditetapkan oleh pihak bank berkaitan dengan pemberlakuan suku bunga, disamping peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • jangka waktu, yaitu berapa lama pinjaman yang diperoleh harus dilunasi. Jangka waktu mempengaruhi suku bunga karena adanya pertimbangan risiko di masa mendatang. Pinjaman yang berjangka panjang biasanya memiliki bunga yang tinggi. Sebaliknya, pinjaman yang berjangka pendek memiliki suku bunga yang cukup rendah.
  • penghasilan dan pekerjaan, akan mempengaruhi seberapa besar bunga yang akan didapatkan. Berdasarkan penilaian tertentu dari bank, peminjam akan mendapatkan jumlah suku bunga yang berbeda-beda tergantung dari apakah mereka memiliki pekerjaan tetap, kontrak, atau memiliki usaha sendiri.

Sedangkan Kasmir, dalam “Manajemen Perbankan”, menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya penetapan tingkat suku bunga (pinjaman dan simpanan) adalah :

1. Kebutuhan dana.
Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan, yaitu seberapa besar kebutuhan dana yang diinginkan. Apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkat kan suku bunga simpanan. Namun, peningkatan suku bunga simpanan akan pula meningkatkan suku bunga pinjaman.

2. Target laba.
Faktor target laba dikhususkan untuk bunga pinjaman. Apabila dana yang ada dalam simpanan di bank banyak, sedangkan permohonan pinjaman sedikit, maka bunga simpanan akan turun karena hal ini merupakan beban.

3. Kualitas jaminan.
Faktor kualitas jaminan diperuntukkan untuk bunga pinjaman. Semakin likuid jaminan yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.

4. Kebijaksanaan pemerintah.
Dalam menentukan baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

5. Jangka waktu.
Faktor jangka waktu sangat menentukan. Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet di masa mendatang. Demikian pula sebaliknya, jika pinjaman berjangka pendek, bunganya relatif rendah.

6. Reputasi perusahaan.
Faktor reputasi perusahaan sangat menentukan suku bunga terutama untuk bunga pinjaman. Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan risiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.

7. Produk yang kompetitif.
Faktor produk yang kompetitif mempengaruhi bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga pembayarannya diharapkan lancar.

8. Hubungan baik.
Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada seseorang atau lembaga. Dalam praktiknya, bank menggolongkan nasabah antara nasabah utama dan nasabah biasa. Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan kepada bank. Nasabah yang memiliki hubungan baik dengan bank tentu penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.

9. Persaingan.
Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Untuk bunga pinjaman, harus berada di bawah bunga pesaing agar dana yang menumpuk dapat tersalurkan, meskipun margin laba mengecil.

10. Jaminan pihak ketiga.
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya apabila pihak yang memberikan jaminan bonafit, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibebankan pun berbeda.


Dampak Penurunan dan Kenaikan Suku Bunga. Penurunan dan kenaikan suku bunga akan mempengaruhi perekonomian, baik itu bagi konsumen maupun bisnis. Berikut dampak penurunan dan kenaikan suku bunga :

1. Dampak penurunan suku bunga :
  • meningkatkan pengeluaran dalam bisnis dan konsumsi.
  • terjadi penurunan tabungan di bank, karena bunga tabungan dan deposito di perbankan ikut menurun.
  • naiknya harga saham.

2. Dampak kenaikan suku bunga :
  • mengurangi pengeluaran dalam bisnis dan konsumsi.
  • terjadi kenaikan tabungan di bank, karena bunga tabungan dan deposito di perbankan ikut naik.
  • turunnya harga saham.

Sedangkan Herman Darmawi, dalam “Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial”, menjelaskan bahwa tingkat suku bunga bank merupakan salah satu indikator moneter yang memiliki dampak dalam berbagai kegiatan perekonomian, yaitu :
  • mempengaruhi keputusan melakukan investasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.
  • mempengaruhi pengambilan keputusan pemilik modal, apakah ia akan berinvestasi pada real asset ataukah pada financial asset.
  • mempengaruhi kelangsungan usaha pihak bank dan lembaga keuangan lainnya.
  • mempengaruhi volume uang yang beredar.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian suku bunga, jenis, fungsi, dan faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga, serta dampak penurunan dan kenaikan suku bunga.

Semoga bermanfaat.