Pengertian Utang. Secara umum, utang dapat diartikan sebagai sejumlah uang atau benda lain yang dipinjamkan oleh satu pihak kepada pihak lain. Pihak yang meminjamkan disebut kreditur, sedangkan pihak yang meminjam disebut debitur. Menurut D. Nina Pithaloka, yang dimaksud dengan utang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
- uang yang dipinjam dari orang lain.
- kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima.
Metode Pencatatan Utang. Terdapat dua metode yang umum digunakan dalam pencatatan utang, yaitu sebagai berikut :
- account payable procedure, maksudnya adalah pencatatan utang dilakukan dengan menggunakan suatu kartu utang (atau bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu), yang di dalamnya menguraikan mengenai nomor faktur, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang.
- voucher payable procedure, maksudnya adalah pencatatan utang yang dilakukan dengan menggunakan arsip voucher yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar berfungsi sebagai catatan utang.
Baca juga : Perjanjian Utang Piutang
Jenis Utang. Pada umumnya, berdasarkan jangka waktu lamanya pelunasan utang, utang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Utang Jangka Pendek (Sort Term Liabilities).
Utang jangka pendek adalah kewajiban keuangan dari suatu debitur yang harus dibayarkan dalam jangka waktu pendek, yaitu maksimal dalam waktu satu tahun. Utang jangka pendek dikenal juga sebagai utang lancar. Utang jangka pendek mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut :
a. Kelebihan utang jangka pendek :
- utang jangka pendek bersifat fleksibel atau dapat digunakan kapan saja saat debitur membutuhkannya.
- suku bunga utang jangka pendek lebih rendah, karena semakin lama jangka waktu utang maka akan semakin besar bunganya.
b. Kekurangan utang jangka pendek :
- utang jangka pendek mempunyai likuiditas lebih buruk dibandingkan utang jangka panjang. Debitur harus sering menyediakan dana untuk melunasi hutang pokok dan bunganya serta memperpanjang utang pokoknya apabila masih membutuhkan.
- suku bunga utang jangka panjang seringkali berubah-ubah sesuai dengan suku bunga rata-rata pasar yang berlaku dan persepsi kreditur terhadap tingkat risiko keuangan debitur.
Yang termasuk dalam utang jangka pendek diantaranya adalah :
- utang dagang (account payable), yaitu pembelian bahan produksi di mana pembayarannya tidak dilakukan langsung pada saat pembelian.
- utang wesel, yaitu utang yang melibatkan suatu bukti yang tertulis, misalnya kesanggupan suatu perusahaan untuk membayar utang dalam waktu tertentu.
- utang pajak, yaitu jumlah pajak yang timbul sebagai akibat aktivitas perusahaan yang harus dibayar oleh perusahaan.
- biaya yang harus dibayar, yaitu berbagai macam biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya.
- penghasilan yang diterima di muka (deffered revenue), yaitu penerimaan uang untuk penjualan barang dan jasa belum terealisir.
- utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, yaitu sebagian atau seluruh utang jangka panjang yang sudah menjadi utang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayaran.
2. Utang Jangka Panjang (Long Term Liabilities).
Utang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang harus dibayarkan oleh debitur kepada kreditur berdasarkan perjanjian atau kesepakatan bahwa kreditur bersedia memberi utang dalam jumlah tertentu dan debitur bersedia membayar kembali utangnya tersebut secara periodik (mengangsur) yang berupa utang pokok dan bunga. Pada umumnya, jangka waktu utang jangka panjang hingga di atas sepuluh tahun.
Dalam sudut panjang suatu perusahaan, utang jangka panjang mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Menurut D. Nina Pithaloka, kelebihan dan kekurangan utang jangka panjang bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Kelebihan utang jangka panjang :
- biaya utang terbatas, pemegang obligasi tidak ikut menikmati laba.
- hasil pengembalian lebih rendah dibanding saham biasa.
- jika digunakan pembiayaan utang, pemilik saham mayoritas dalam perusahaan tidak berbagi pengendalian pengelolaannya.
- pembayaran utang bisa dikurangi sebagai beban pajak.
- fleksibilitas dalam struktur pembiayaan perusahaan dapat dicapai dengan pencantuman syarat-syarat opsi tarik dalam indenture obligasi.
b. Kekurangan utang jangka panjang :
- memiliki biaya tetap, sehingga hal tersebut akan menyulitkan perusahaan apabila laba perusahaan mengalami kemunduran.
- tingkat lavarage keuangan yang semakin tinggi memerlukan tingkat laba yang semakin tinggi juga.
- karena jangka waktu pelunasan utang jangka panjang pasti, maka perusahaan harus mampu melunasi utangnya sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
- memiliki risiko yang tinggi.
- dalam ikatan perjanjian utang jangka panjang, persyaratan indenture cenderung lebih berat dibandingkan dengan persyaratan dalam utang jangka pendek.
- adanya batasan sampai seberapa besar dana bisa digali melalui utang jangka penjang. Biasanya standar rasio keuangan yang berlaku umum tetap menentukan rasio utang tertentu yang tidak boleh dilampaui.
Yang termasuk dalam utang jangka panjang diantaranya adalah :
- utang obligasi, yaitu pembayaran terhadap surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang telah jatuh tempo.
- modal ventura, yaitu bentuk penyertaan modal dari perusahaan pembiayaan kepada perusahaan yang membutuhkan dana untuk jangka waktu tertentu.
Baca juga : Pengertian Obligasi Dan Karakteristik Obligasi
Utang Jangka Menengah. dalam praktek seringkali dijumpai kesepakatan antara kreditur dan debitur mengenai jangka waktu pelunasan utang, yaitu tidak selama waktu pelunasan utang jangka panjang tetapi lebih lama dari jangka waktu pelunasan utang jangka pendek. Ketentuan tersebut selanjutnya dipakai sebagai dasar adanya utang jangka menengah. Sehingga yang dimaksud dengan utang jangka menengah adalah utang yang mempunyai waktu pelunasan lebih dari utang jangka pendek, dan lebih singkat dari waktu pelunasan utang jangka panjang. Pada umumnya, utang jangka menengah mempunyai waktu pelunasan antara lebih dari satu tahun sampai dengan kurang dari sepuluh tahun.
Baca juga : Pengertian Akta Pengakuan Hutang
Kebijakan Utang. Semua orang pastilah ingin menghindari utang, demikian juga dengan pemilik usaha. Utang bagai sisi mata uang, jika bisa mengelolanya dengan benar, utang dapat berkontribusi positif terhadap usaha yang dijalankan, demikian sebaliknya utang akan membuat kondisi semakin menyengsarakan jika tidak dapat mengelolanya dengan benar. Kebijakan utang merupakan suatu keputusan yang diambil oleh pihak manajemen perusahaan dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Beberapa hal yang mempengaruhi kebijakan utang suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
- Perusahaan yang mempunyai NDT (Non Debt Tax Shield) tinggi tidak memerlukan utang yang besar. NDT merupakan bunga hutang yang dapat digunakan untuk mengurangi pajak perusahaan.
- Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah yang besar dapat menggunakannya sebagai jaminan utang yang besar pula.
- Perusahaan dengan tingkat pengembalian (profitabilitas) yang tinggi atas investasinya tidak memerlukan utang yang besar. Laba perusahaan yang tinggi sudah mencukupi untuk membiayai sebagian besar biaya operasonal perusahaan.
- Perusahaan dengan risiko bisnis yang tinggi akan menggunakan utang yang lebih kecil untuk menghindari risiko kebangkrutan.
- Perusahaan besar akan mudah mendapatkan pendanaan eksternal
- Kondisi internal perusahaan menentukan kebijakan penggunaan utang dalam suatu perusahan.
Baca juga : Kredit Macet (Non Performing Loan) : Pengertian, Faktor Penyebab, Serta Penyelesaian Kredit Macet
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian utang, metode, jenis dan kebijakan utang.
Semoga bermanfaat.