Akuntansi Sektor Publik : Pengertian, Karakteristik, Unsur, Tujuan, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akuntansi Sektor Publik, Serta Perbedaannya Dengan Akuntansi Sektor Swasta

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Akuntansi Sektor Publik. Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dari berbagai informasi yang nantinya digunakan sebagai penilaian dan pengambilan keputusan yang berguna bagi yang akan menggunakan informasi tersebut. Sedangkan sektor publik merupakan sebuah entitas yang memiliki keunikan, yaitu memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan bisa dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik melakukan transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan, tetapi berbeda dengan entitas ekonomi yang lain, khususnya perusahaan komersial yang mencari laba, di mana sumber daya ekonomi organisasi sektor publik dikelola tidak untuk tujuan mencari laba (nirlaba).

Dalam kaitannya dengan sektor publik, akuntansi yang digunakan berbeda dengan akuntansi sektor swasta. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari jenis instansi atau lembaga yang menerapkan sistem akuntansi tersebut. Akuntansi sektor publik lebih berkaitan dengan instansi atau lembaga pemerintahan.

Secara umum, akuntansi sektor publik dapat diartikan sebagai suatu sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai suatu alat pertanggung-jawaban kepada publik. Akuntansi sektor publik juga dapat berarti proses pengumpulan, pengklasifikasian, analisis, dan pelaporan pengelolaan keuangan dari lembaga publik. Laporan keuangan yang dibuat akan digunakan sebagai informasi yang akan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan, untuk membantu proses pengambilan keputusan yang tepat, cepat dan efisien.


Selain itu, pengertian akuntansi sektor publik juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Indra Bastian, dalam “Sistem Akuntansi Sektor Publik”, menyebutkan bahwa akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada lembaga tinggi negara beserta departemen di bawahnya untuk penerapan pengelolaan berbagai dana masyarakat.
  • Mardiasmo, dalam “Akuntansi Sektor Publik”, menyebutkan bahwa akuntansi sektor publik adalah alat informasi baik dari pemerintah sebagai manajemen atau alat informasi bagi publik.
  • Abdul Halim, dalam “Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah”, menyebutkan bahwa akuntansi sektor publik merupakan kegiatan jasa dalam rangka menyediakan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan berdasarkan entitas pemerintah yang berguna sebagai pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.


Karakteristik Akuntansi Sektor Publik. Akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi sektor swasta. Hal tersebut karena organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang lebih kompleks dan turbulence. Oleh karenanya akuntansi sektor publik memiliki beberapa karakter tertentu, di mana karakter dimaksud dapat mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). Karakteristik akuntansi sektor publik adalah sebagai berikut :
  • transparency. Karakter yang terbentuk karena adanya kebebasan dalam memperoleh informasi.
  • participation. Karakter yang terbentuk karena adanya kebebasan dalam bersosialisasi, berbicara, dan berpartisipasi secara konstruktif.
  • accountability. Karakter yang terwujud karena rasa tanggung jawab yang nyata terhadap publik.
  • consensus orientation. Karakter ini memiliki orientasi penuh terhadap publik.
  • equity. Dengan adanya karakter ini akan mewujudkan persamaan hak keadilan dan kesejahteraan publik.
  • rule of law. Karakter ini memiliki tujuan untuk mewujudkan hukum secara lebih tegak dan tidak dipandang sebelah mata.
  • responsiveness. Karakter yang sigap dan cepat tanggap terhadap pelayanan publik.
  • strategic vision. Karakter dengan tujuan untuk mewujudkan visi dan misi secara tegas.
  • efficiency and effectiveness. Karakter ini akan mengelola sumber daya mulai dari pengumpulan hingga penggunaannya secara efisien dan efektif serta bertanggung jawab.

Selain karakter tersebut di atas, dalam hal laporan keuangan, akuntansi sektor publik memiliki beberapa karakter sebagai berikut :
  • relevan. Laporan keuangan pada akuntansi sektor publik harus bersifat relevan, maksudnya adalah berisi informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan serta mengevaluasi peristiwa di masa lalu dan masa mendatang.
  • handal. Laporan keuangan pada akuntansi sektor publik memiliki informasi yang bermanfaat untuk menjadi bahan pertimbangan dengan laporan keuangan sebelumnya.
  • mudah dipahami. Laporan keuangan akuntansi sektor publik memiliki karakteristik informasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh semua pihak baik pihak internal maupun eksternal.


Unsur Akuntansi Sektor Publik. Akuntansi sektor publik memiliki beberapa unsur. Menurut Indra Bastian, unsur akuntansi sektor publik adalah bagian-bagian yang dibutuhkan dalam pengelolaan manajemen keuangan publik, yaitu :

1. Perencanan publik.
Perencanaan adalah bagaimana mengantisipasi masa depan menurut tujuan yang ditetapkan dengan melakukan persiapan yang didasarkan pada data informasi yang tersedia saat ini.

2. Penganggaran publik.
Anggaran menjabarkan rencana yang mendetail atas pendapatan dan pengeluaran organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Tanpa anggaran, organisasi tidak dapat mengendalikan pemborosan pengeluaran. Bahkan tidak berlebihan walau wajar-wajar saja jika dikatakan pengelola/pengguna anggaran dan manajer publik secara bertahap dan sistematik.

3. Realisasi anggaran.
Realisasi anggaran publik merupakan pelaksanaan anggaran publik yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam program serta kegiaan yang nyata. Ini berarti fokus pelaksanaan anggaran tertuju pada operasionalisasi program atau kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan.

4. Pengadaan barang dan jasa publik.
Pengadaan barang dan jasa publik adalah proses, cara, dan tindakan dalam menyediakan barang serta jasa kepada masyarakat atau publik. Barang dan jasa yang disediakan merupakan bentuk pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

5. Pelaporan keuangan sektor publik.
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan menggambarkan tentang pencapaian kinerja program dan kegiatan, kemajuan realisasi pembiayaan.

6. Audit sektor publik.
Mekanisme pemeriksaan adalah sebuah mekanisme yang dapat menggerakkan makna akuntabilitas di dalam pengelolaan sektor pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), instansi pengelola asset negara lainnya. Pengujian atas laporan keuangan, laporan kinerja dan laporan lainnya oleh auditor independen bertujuan untuk mengekspresikan suatu opini yang jujur tentang posisi keuangan, hasil operasi, kinerja, dan aliran kas yang disesuaikan dengan prinsip akuntansi berterima umum.

7. Pertanggung-jawaban publik.
Pertanggungjawaban publik adalah pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau pengelola organisasi sektor publik kepada pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) serta masyarakat yang memberikan amanah kepadanya, berdasarkan sistem pemerintah yang berlaku.


Jenis Akuntansi Sektor Publik. Akuntansi sektor publik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Akuntansi Pemerintah.
Akuntansi pemerintah atau governmental accounting yang dalam penerapannya menggunakan data akuntansi sebagai informasi yang berkaitan dengan berbagai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah yang diberikan kepada pihak eksekutif, legislatif, yudikatif, dan masyarakat di dalamnya. Akuntansi pemerintah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  • akuntansi pemerintah pusat.
  • akuntansi pemerintah daerah. Akuntansi pemerintah daerah dibedakan lagi menjadi : akuntansi pemerintah provinsi dan akuntansi pemerintah kabupaten atau kota.

2. Akuntansi Sosial.
Akuntansi sosial atau social accounting merupakan bidang akuntansi yang mencatat peristiwa ekonomi pada organisasi non profit dan nirlaba yang dijalankan khusus untuk lembaga makro, seperti : partai politik, masjid, dan berbagai lembaga masyarakat lainnya.


Tujuan Akuntansi Sektor Publik. Dalam kerangka konseptual, akuntansi sektor publik digunakan untuk menerangkan bahwa laporan keuangan pemerintah harus dapat menjelaskan tentang berbagai informasi yang memiliki manfaat untuk menilai akuntabilitas dan pembuatan keputusan yang tepat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka tujuan dari akuntansi sektor publik diantaranya adalah :
  • memberikan informasi mengenai sumber, alokasi, serta penggunaan sumber daya keuangan.
  • menyediakan informasi yang berkaitan dengan kecukupan penerimaan periode berjalan sebagai pembiayaan semua pengeluaran.
  • menginformasikan jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan untuk kegiatan entitas pembuatan laporan sekaligus hasilnya yang sesuai.
  • menginformasikan posisi keuangan sesuai dengan kondisi entitas pembuatan laporan sesuai dengan sumber penerimaan dalam jangka pendek maupun panjang.

Sedangkan menurut American Accounting Association, sebagaimana dikutip oleh Mardiasmo dalam bukunya tersebut di atas, disebutkan bahwa tujuan akuntansi sektor publik adalah :

1. Management Control.
Tujuan dari akuntansi sektor publik berkaitan dengan pengendalian manajemen, yaitu memberikan informasi yang diperlukan guna mengelola secara efektif, efisien, dan ekonomis atas sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.

2. Accountability.
Tujuan dari akuntansi sektor publik juga berkaitan dengan akuntabilitas (accountability), yaitu memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer dapat melaporkan pelaksanaan dan tanggung jawab program secara efektif dan efisien dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya dan bagi pegawai pemerintah dapat melaporkan kepada publik (masyarakat) hasil aktivitas pemerintah dan penggunaan dana publik.


Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Akuntansi Sektor Publik. Akuntansi sektor publik dibentuk karena munculnya berbagai faktor-faktor pendukung yang membantu proses pembentukannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan akuntansi sektor publik diantaranya adalah :
  • sistem pemerintahan yang dianut suatu negara. Misalnya Indonesia yang menerapkan sistem pemerintahan parlementer, maka penerapan sistem akuntansi sektor publik berada di bawah pengaruh lembaga-lembaga eksekutif dan legislatif dalam kondisi check and balance.
  • sumber daya yang secara tidak langsung berkaitan dengan hasilnya.
  • kondisi politik negara yang menimbulkan negosiasi di antara lembaga pemerintah dan legislatif.


Perbedaan Antara Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Sektor Swasta. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor swasta. Perbedaan di antara keduanya dapat dilihat berdasarkan :

1. Tujuan.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai organisasi pengguna akuntansi, perbedaan di antara keduanya adalah :
  • akuntansi sektor publik : bertujuan bukan hanya berusaha meraih keuntungan semata-mata, melainkan juga menyediakan pelayanan publik sebaik mungkin.
  • akuntansi sektor swasta : bertujuan untuk memperoleh laba atau profit secara maksimum.

2. Sumber pembiayaan.
Berdasarkan sumber pembiayaan, perbedaan di antara keduanya adalah :
  • akuntansi sektor publik : sumber dana berasal dari pajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD, penjualan aset negara, dan lain sebagainya.
  • Akuntansi sektor swasta : sumber dana berasal dari pembiayaan internal yang meliputi modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva serta pembiayaan eksternal, yang meliputi utang bank, obligasi, penerbitan saham.

3. Pertanggung-jawaban.
Berdasarkan pertanggung-jawaban yang dilakukan, perbedaan di antara keduanya adalah :
  • akuntansi sektor publik : bertanggung jawab kepada masyarakat, karena sumber dana yang digunakan untuk memberikan pelayanan publik berasal dari masyarakat.
  • akuntansi sektor swasta : bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham dan kreditor atas dana yang diberikan.

4. Struktur organisasi.
Berdasarkan struktur organisasi pengguna akuntansi, perbedaan di antara keduanya adalah :
  • akuntansi sektor publik : digunakan oleh organisasi dengan struktur organisasi yang bersifat birokratis, kaku, dan hierarki.
  • akuntansi sektor swasta : digunakan oleh organisasi dengan struktur organisasi yang lebih bersifat fleksibel.

5. Karakteristik anggaran dan stakeholder.
Berdasarkan karakteristik anggaran dan stakeholder, perbedaan di antara keduanya adalah :
  • akuntansi sektor publik : karakteristik anggaran dipublikasikan secara terbuka untuk didiskusikan kepada masyarakat. Bagi pemerintah (stakeholder), anggaran bukan menjadi suatu rahasia lagi yang harus ditutupi.
  • akuntansi sektor swasta : karakteristik anggaran lebih bersifat tertutup dan menjadi rahasia organisasi (stakeholder).


Semakin menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas (pertanggung-jawaban) publik oleh pemerintah pusat, daerah, unit kerja pemerintah, departemen, dan lembaga-lembaga negara (sektor publik) lainnya, menjadikan akuntansi sektor publik dapat cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan guna mengelola urusan-urusan publik.

Demikian penjelasan berkaitan dengan akuntansi sektor publik, karakteristik, unsur, jenis, tujuan, dan faktor yang mempengaruhi pembentukan akuntansi sektor publik, serta perbedaan antara akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor swasta.

Semoga bermanfaat.