Akuntansi Berbasis Akrual : Pengertian, Jenis, Manfaat, Dan Tujuan Akuntansi Berbasis Akrual, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Akuntansi Berbasis Akrual

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Akuntansi Berbasis Akrual. Secara umum, akuntansi merupakan suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan dari berbagai informasi yang nantinya digunakan sebagai penilaian dan pengambilan keputusan yang berguna bagi yang akan menggunakan informasi tersebut. Sedangkan akrual merupakan istilah akuntansi serta pembukuan yang mengacu pada penyesuaian yang mesti dilakukan sebelum laporan keuangan suatu perusahaan diterbitkan.

Akuntansi berbasis akrual merupakan
suatu metode pencatatan akuntansi yang digunakan oleh suatu perusahaan, di mana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan pengaruh transaksi pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan. Penggunaan akuntansi berbasis akrual akan memungkinkan suatu perusahaan untuk dapat segera mengakui suatu transaksi pendapatan dan pengeluaran walaupun belum menerima atau mengeluarkan uang.

Pengertian akuntansi berbasis akrual juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Binsar H. Simanjuntak, dalam “Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Sektor Pemerintahan di Indonesia”, menyebutkan bahwa akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi yang terkait dengan pengakuan, pencatatan dan penyajian transaksi ekonomi dan peristiwa lain dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
  • Abdul Halim dan M.S. Kusufi, dalam “Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik”, menyebutkan bahwa akuntansi berbasis akrual adalah akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa tersebut terjadi (bukan hanya pada saat kas yang diterima atau dibayar).


Menurut Mardiasmo, dalam “Otonomi dam Manajemen Keuangan Daerah”, dijelaskan bahwa akuntansi berbasis akrual dianggap lebih baik dari pada akuntansi berbasis kas karena dianggap laporan keuangan yang disajikan lebih dapat dipercaya, lebih akurat, lebih komprehensif, dan lebih relevan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan dari segi ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Pencatatan yang dilakukan sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga informasi dapat disajikan secara tepat dan komprehensif.

Sedangkan International Monetary Fund (IMF) menyarankan kepada semua negara untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual dalam pembuatan laporan keuangannya, dengan alasan akuntansi berbasis akrual :
  • saat pencatatan sesuai dengan terjadinya arus sumber daya sehingga basis akrual ini menyediakan estimasi yang lebih tepat atas pengaruh kebijakan pemerintah terhadap perekonomian secara makro.
  • menyediakan informasi yang paling komprehenshif karena seluruh aktivitas ekonomi dicatat, termasuk transaksi internal dan arus ekonomi lainnya.
  • merupakan sistem pelaporan keuangan yang bersifat relevan.


Jenis Akuntansi Berbasis Akrual. Akuntansi berbasis akrual dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

1. Pendapatan diterima di muka (unearned revenue).
Pendapatan diterima di muka (unearned revenue) atau disebut juga pendapatan yang ditangguhkan (deferred revenue) terjadi ketika suatu perusahaan telah menerima pembayaran uang tunai dari pelanggan tetapi perusahaan belum memberikan barang atau pelayanan jasa kepada pelanggan.
  • jika perusahaan belum mengirimkan barang atau jasa, maka perusahaan akan melaporkan uang tersebut sebagai pendapatan yang belum diterima dalam kewajiban dan uang tunai dalam aset.
  • jika pelanggan telah menerima barang atau jasa, maka perusahaan akan mencatat sebagai pendapatan dan menghapus pendapatan yang diterima di muka tersebut.

2. Pendapat yang masih harus dibayar (accrued revenue).
Pendapatan yang masih harus dibayar (accrued revenue) terjadi ketika suatu perusahaan telah menjual barang atau memberikan jasa kepada pelanggan, namun belum menerima pembayaran uang tunai.
  • sebelum pelanggan melakukan pembayaran, maka perusahaan akan mengakui sebagai piutang usaha dalam aset dan pendapatan di dalam laporan laba rugi.
  • jika perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan, maka perusahaan akan menghapus nilai piutang dagang dan mencatat adanya kenaikan uang tunai tersebut.

3. Beban dibayar di muka (prepaid expense).
Beban dibayar di muka (prepaid expense) terjadi ketika suatu perusahaan telah melakukan pembayaran atau suatu beban secara tunai, tetapi belum menerima barang atau layanan jasa dari pemasok.
  • selama perusahaan belum menerima barang atau jasa tersebut, maka perusahaan akan melaporkan beban yang telah dibayar di muka tersebut sebagai aset dan mengakui adanya pengeluaran atau pembebanan.
  • jika perusahaan telah menerima barang atau jasa, maka akan mengakui beban tersebut pada laporan laba rugi. Saat itu juga, akun beban dibayar dimuka akan terhapus dari neraca.

4. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense).
Beban yang masih harus dibayar (accrued expense) terjadi ketika suatu perusahaan telah menerima barang atau jasa dari pemasok tetapi belum melakukan pembayaran secara tunai.
  • jika perusahaan telah menerima barang atau jasa tetapi belum membayar secara tunai, maka akan timbul beban dalam bentuk kewajiban atau utang, dan juga di waktu yang sama perusahaan akan mengakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.
  • jika perusahaan telah membayar tunai maka perusahaan menghapus nilai beban biaya yang masih harus dibayar di neraca dan nilai kas perusahaan di neraca akan berkurang dengan jumlah yang sama.


Manfaat Akuntansi Berbasis Akrual. Penggunaan akuntansi berbasis akrual memiliki manfaat laporan keuangan yang disajikan memungkinkan pengguna laporan untuk :
  • menilai akuntabilitas pengelolaan seluruh sumber daya oleh suatu entitas, menilai kinerja, posisi keuangan dan arus kas dari suatu entitas.
  • pengambilan keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada, atau melakukan bisnis dengan suatu entitas. Pada level yang lebih detil, pelaporan dengan basis akrual.
  • menunjukkan bagaimana pemerintah membiayai aktivitas-aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan dananya.
  • memungkinkan pengguna laporan untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah saat ini untuk membiayai aktivitas-aktivitasnya dan untuk memenuhi kewajiban-kewajian dan komitmen-komitmennya.
  • menunjukkan posisi keuangan pemerintah dan perubahan posisi keuangannya.
  • memberikan kesempatan pada pemerintah untuk menunjukkan keberhasilan pengelolaan sumber daya yang dikelolanya.
  • bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektifivitas penggunaan sumber daya.

Sedangkan dalam suatu negara, menurut Binsar H. Simanjuntak, manfaat pelaporan berbasis akrual berkaitan dengan evaluasi kinerja pemerintah mulai dari biaya jasa layanan, adanya efisiensi, hingga pencapaian tujuan. Maksudnya adalah, pelaporan akuntansi berbasis akrual :
  • bagi masyarakat ataupun pengguna lainnya, memudahkan dalam mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah serta hal-hal yang terkait dengan perubahannya. Misalnya dalam hal pendanaan, masyarakat dapat mengetahui ukuran kapasitas pemerintah yang sebenarnya.
  • bagi pemerintah, bermanfaat untuk membuat suatu identifikasi dalam menggunakan sumber daya masa depan dan mewujudkan pengelolaan yang baik atas sumber daya tersebut


Tujuan Akuntasi Berbasis Akrual. Penggunaan akuntansi berbasis akrual memiliki beberapa tujuan. Heather Thompson, dalam presentasinya yang berjudul “Project Manager dari Transition from Cash to Accrual Accounting Project, Public Expenditure Management”, menyebutkan bahwa tujuan dari penggunaan akuntansi berbasis akrual adalah :
  • untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem keuangan (penganggaran, akuntansi dan pelaporan) dalam sektor publik.
  • untuk meningkatkan pengendalian fiskal, manajemen aset dan budaya sector publik.
  • untuk meningkatkan akuntabilitas dalam program penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah.
  • menyediakan informasi yang lebih lengkap bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan.
  • untuk mereformasi sistem anggaran belanja (apropriasi).
  • untuk mencapai transparansi yang lebih luas atas biaya pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah.


Kelebihan dan Kekurangan Akuntansi Berbasis Akrual. Sebagai suatu metode akuntansi, akuntansi berbasis akrual memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :

1. Kelebihan akuntansi berbasis akrual :
  • mampu memberikan gambaran yang sangat akurat terkait performa perusahaan secara real time.
  • memungkinkan perusahaan untuk dapat memanipulasi laba bersih dengan cara mengenali pendapatan lebih awal ataupun lebih lambat.
  • menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik untuk tujuan pengambilan keputusan.
  • pengalokasian sumber daya dapat diketahui lebih akurat.
  • penilaian kinerja yang lebih akurat dalam satu tahun pelaporan karena penilaian kesehatan keuangan dikaitkan pada kinerja perusahaan.
  • dapat menghasilkan nilai aset, kewajiban dan ekuitas yang lebih baik.
  • pengukuran penilaian biaya suatu program atau kegiatan yang lebih baik.
  • menyelaraskan atau meratakan belanja modal dengan akuntansi penyusutan.
  • mengubah perilaku keuangan para penggunanya menjadi lebih transparan dan akuntabel.
  • lebih efektifnya audit karena akuntansi akrual menyediakan catatan yang jelas dan koheren.

2. Kekurangan akuntansi berbasis akrual :
  • memerlukan beberapa estimasi, seperti : memperkirakan piutang yang tidak tertagih untuk dapat melaporkan piutang dagang, memperkirakan adanya penyusutan untuk melaporkan aset tetap.
  • memiliki kompleksitas yang tinggi (memerlukan lebih banyak sumber daya dalam menyiapkan laporan keuangan), sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal untuk dilakukan.
  • terbatasnya relevansi.
  • terdapat risiko pendapatan yang tak tertagih sehingga dapat membuat mengurangi pendapatan perusahaan.
  • adanya pembentukan cadangan akan dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
  • tidak mempunyai perkiraan yang tepat kapan kas yang belum dibayarkan oleh pihak lain dapat diterima.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian akuntasi berbasis akrual, jenis, manfaat, dan tujuan akuntansi berbasis akrual, serta kelebihan dan kekurangan akuntansi berbasis akrual.

Semoga bermanfaat.