Pengertian Conduct Disorder. Secara umum, conduct disorder atau “gangguan tingkah laku” mengacu pada pola perilaku anti sosial yang bertahan yang melanggar hak-hak orang lain dan norma susila. Conduct disorder dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang sering berperilaku menyimpang dan di luar batas, sehingga berpotensi merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Conduct disorder juga dapat berarti suatu gangguan perilaku di mana mana seseorang sulit untuk membedakan mana yang benar atau salah, baik atau buruk atas kesalahan yang telah dilakukan sehingga seseorang tersebut tidak merasa bersalah.
American Psychiatric Association, dalam “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder”, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan conduct disorder adalah pola perilaku yang tetap yang melanggar hak-hak dasar orang lain dan norma susila (conduct disorder as a repetitive and persistent pattern of behavior in which either the rights of ithers or major age appoptiate societal norms or ruler violated). Selain itu, pengertian conduct disorder juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Soerjono Soekanto, dalam “Sosiologi Suatu Pengantar”, menyebutkan bahwa conduct disorder adalah perbuatan yang merugikan diri sendiri, juga merugikan masyarakat. Misalnya : membolos, berbohong, mencuri, menipu, merusak, melanggar kesusilaan, dan lain sebagainya.
- C.A. Kearney, dalam “Casebook In Child Behavior Disorder”, menyebutkan bahwa conduct disorder adalah pola perilaku yang menetap dan berulang, ditunjukkan dengan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai kebenaran yang dianut oleh masyarakat atau tidak sesuai dengan norma sosial untuk rata-rata seusianya.
Ciri-Ciri Penderita Conduct Disorder. Conduct disorder merupakan sebuah pola perilaku yang dilakukan secara berulang di mana hak-hak dasar orang lain atau norma atau aturan dalam masyarakat dilanggar. Charles Wenar dan Patricia Kerig, dalam “Development Psychopathology from Infancy Though Adolescence”, menyebutkan bahwa terdapat empat ciri-ciri utama yang menjadi perilaku atau perbuatan dari penderita conduct disorder, yaitu :
- agresi terhadap orang lain dan hewan (aggression to people and animal).
- menghancurkan kepemilikan (destruction of property).
- berbohong dan mencuri (deceitfulness or theft).
- pelanggaran aturan yang serius (serious violations of rules).
Tingkatan Conduct Disorder. Menurut American Psychiatric Association, tingkat keparahan conduct disorder dapat dibedakan dalam tiga tingkatan, yaitu :
1. Ringan.
Ringan atau “mild” merupakan tingkatan conduct disorder, di mana jumlah masalah perilaku dan pengaruh yang ditimbulkan kepada orang lain adalah sangat kecil, maksudnya ketika seseorang penderita conduct disorder melakukan kesalahan kerusakan yang ditimbulkan relatif kecil kepada orang lain. Misalnya : berbohong, pembolosan, tetap keluar meskipun tanpa izin, melanggar aturan lain.
2. Sedang.
Sedang atau “moderate” merupakan tingkatan conduct disorder, di mana jumlah masalah perilaku dan pengaruh yang ditimbulkan kepada orang lain adalah antara sedang (mild) dan berat (severe). Misalnya : mencuri tanpa menghadapi korban, vandalisme.
3. Berat.
Berat (parah) atau “severe” merupakan tingkatan conduct disorder, di mana jumlah masalah perilaku dan pengaruh yang ditimbulkan kepada orang lain adalah sangat besar, maksudnya ketika seseorang penderita conduct disorder melakukan kesalahan kerusakan yang ditimbulkan sangat besar kepada orang lain. Misalnya : kekerasan fisik.
Baca juga : Psikologi Anak
Faktor Penyebab Conduct Disorder. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan conduct disorder pada seorang individu. Charles Wenar dan Patricia Kerig, menyebutkan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami conduct disorder atau gangguan tingkah laku, yaitu :
1. Faktor Biologis.
Faktor biologis yang berperan dalam pembentukan conduct disorder adalah temperamen. Temperamen merupakan gaya karakteristik seseorang dalam melakukanm pendekatan dan bereaksi terhadap orang dan situasi di lingkungannya.
2. Faktor Individual.
Faktor individual yang berperan dalam pembentukan conduct disorder adalah :
- regulasi diri (self regulation), merupakan hal yang penting agar seseorang dapat berfungsi secara normatif di lingkungannya.
- regulasi emosi, merupakan bagian dari kontrol diri yang berperan bagi terbentuknya conduct disorder. Regulasi emosi yang buruk akan mengakibatkan seseorang tidak dapat mengembangkan strategi coping (strategi dalam mengatasi masalah) yang baik untuk mengatasi emosi negatifnya dan tidak bisa mengatur emosinya.
- perkembangan prososial, merupakan faktor penting bagi perkembangan penalaran moral dan empati. Penalaran moral dan empati dapat mencegah kecenderungan seseorang perilaku antisosial dan agresif.
- kognisi sosial, merupakan kecendrungan seorang individu untuk menginterprestasikan dan berespon terhadap kejadian di sekitarnya. Kecenderungan itu diperoleh dari pengalaman masa lalu dan digunakan untuk membimbing perilaku di masa yang akan datang.
- penggunaan obat terlarang, dalam hubungannya dengan conduct disorder cenderung kompleks dan transaksional. Seseorang yang telah kecanduan obat terlarang mempunyai kecenderungan akan sering terlibat dalam aktivitas ilegal dan menjadi bagian dari lingkungan yang anti sosial.
3. Faktor Keluarga.
Faktor keluarga yang berperan dalam pembentukan conduct disorder adalah :
- kelekatan (attachment) yang bersifat insecure antara orang tua dan anak.
- perilaku anti sosial orang tua.
- strategi disiplin orang tua yang tidak efektif dan tidak konsisten serta lemahnya pengawasan orang tua.
- kurangnya komunikasi dan kasih sayang orang tua.
- masalah dalam rumah tangga.
- psikopatologi yang dialami orang tua.
- pola asuh yang tidak konsisten dan kurangnya pengawasan.
Baca juga : Pengertian Psikologi Abnormal, Manfaat Dan Ilmu Yang Berkaitan Dengan Psikologi Abnormal
Pengobatan Conduct Disorder. Conduct disorder atau gangguan tingkah laku dapat diobati dengan melalui beberapa cara atau terapi, diantaranya adalah :
- latihan tentang keterampilan dalam memecahkan masalah untuk para penderita conduct disorder.
- community base service, yaitu sebuah terapi yang dikhususkan untuk anak-anak conduct disorder yang mengalami masalah dalam keluarga maupun lingkungannya.
- mengkonsumsi obat. Biasanya obat diberikan pada penderita conduct disorder yang sudah sangat parah, yaitu untuk meminimalisir gejala yang terjadi pada penderita conduct disorder.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian conduct disorder (gangguan tingkah laku), ciri-ciri, tingkatan, dan faktor penyebab conduct disorder, serta pengobatan conduct disorder (gangguan tingkah laku).
Semoga bermanfaat.