Diversifikasi Produk : Pengertian, Bentuk, Manfaat, Tujuan, Strategi, Dan Tahapan Strategi Diversifikasi Produk, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Diversifikasi Produk. Istilah diversifikasi produk berasal dari penggabungan dua kata, yaitu diversifikasi dan produk. Yang dimaksud dengan diversifikasi adalah tindakan membuat segala sesuatu menjadi lebih beragam dengan tujuan agar tidak terpaku pada satu hal saja. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjual-belikan. Produk dapat juga berarti apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Berdasarkan pengertian tersebut, diversifikasi produk dapat diartikan sebagai perluasan atau penambahan barang atau jasa untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Diversifikasi produk
dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai akibat dilaksanakannya pengembangan produk, sementara produk lama secara ekonomis masih bisa dipertahankan. Pengembangan produk dimaksud merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan produk ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar, sehingga memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Selain itu, pengertian diversifikasi produk juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Fandy Tjiptono, dalam “Strategi Pemasaran”, menyebutkan bahwa diversifikasi produk adalah upaya mencari dan menciptakan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas.
  • Philip Kotler dan Gary Amstrong, dalam “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, menyebutkan bahwa diversifikasi produk adalah salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan mengidentifikasi peluang untuk menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini.


Bentuk Diversifikasi Produk. Diversifikasi produk dapat dilakukan dalam dua bentuk, sebagai berikut :
  • diversifikasi vertikal, yaitu bentuk diversifikasi dari atas ke bawah, maksudnya adalah setiap perusahaan secara bebas memasarkan produknya (tidak harus ke bawahnya).
  • diversifikasi horizontal, yaitu membagi usaha ke samping, maksudnya adalah setiap unit produksi atau usaha memiliki tingkatan dan derajat yang sama, yang membedakannya adalah target pasar dan kebutuhan calon pembeli.


Manfaat Diversifikasi Produk. Diversifikasi produk yang dilakukan oleh suatu perusahaan mempunyai beberapa manfaat, yaitu :

1. Meningkatkan profitabilitas dan daya saing.
Diversifikasi produk yang dilakukan :
  • akan mencegah pesaing memonopoli pasar.
  • mempersepit ruang gerak para pesaing baru.
  • market share yang berhasil diraih dari berbagai produk akan menambah pemasukan untuk usaha anda.

2. Meminimalisir resiko.
Resiko selalu ada di segala aktivitas hidup, termasuk selalu menjadi ancaman perusahaan. Dengan dilakukannya diversifikasi, secara tidak langsung akan mengurangi dampak resiko di masa yang akan datang. Jika satu unit usaha mengalami kerugian, bahkan hingga gulung tikar, masih ada unit usaha lainnya sehingga aktivitas bisnis yang dilakukan masih bisa bertahan.

Sedangkan Fandy Tjiptono menyebutkan bahwa manfaat dari diversifikasi produk adalah :
  • perusahaan dapat mengerahkan full capacity karena tidak tergantung pada satu macam produk.
  • dapat memaksimumkan profitnya dengan cara mengadakan ekspansi pemisahan.
  • penemuan-penemuan baru yang menguntungkan bagi calon konsumen.
  • dengan mengadakan strategi diversifikasi produk, perusahaan tidak bergantung pada satu pasar saja.


Tujuan Diversifikasi Produk. Tujuan utama dari diversifikasi produk adalah :
  • untuk memperkecil adanya sebuah risiko ataupun kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada sebuah perusahaan dengan cara memberikan banyak pilihan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan.
  • menarik dan meningkatkan minat konsumen melalui produk lain dengan inovasi baru.

Fandy Tjiptono menyebutkan bahwa tujuan dari diversifikasi produk adalah :
  • meningkatkan pertumbuhan bila pasar atau produk yang ada telah mencapai tahap kedewasaan dalam Product Life Cycle (PLC).
  • menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan fluktuasi laba.
  • meningkatkan kredibilitas di pasar modal.

Sedangkan Sofjan Assauri, dalam “Manajemen Pemasaran”, menyebutkan bahwa strategi diversifikasi produk dikembangkan dengan berbagai tujuan, diantaranya adalah :
  • meningkatkan pertumbuhan jika pasar atau produk yang ada telah mencapai tahap kedewasaan.
  • menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan risiko fluktuasi laba.
  • meningkatkan kredibilitas di pasar modal.
  • untuk menghindari ketergantungan terhadap suatu barang atau produk tunggal yang beredar di pasar.
  • memenuhi keinginan konsumen yang belum puas.
  • meningkatkan daya tarik atau minat konsumen.
  • menambah omzet penjualan.
  • meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.
  • mencegah kebosanan konsumen


Strategi Diversifikasi Produk. Strategi diversifikasi adalah bagaimana perusahaan membagi produknya, apakah dengan produk atau usaha yang berhubungan atau sama sekali berbeda. Strategi diversifikasi produk dapat dilakukan dengan :

1. Strategi diversifikasi konsentris.
Strategi diversifikasi konsentris merupakan strategi penambahan produk baru yang masih ada kaitannya dalam hal kesamaan teknologi, fasilitas bersama, atau jaringan pemasaran yang sama dengan produk yang ada saat ini. Strategi diversifikasi konsentris dapat berbentuk vertikal maupun horizontal. Strategi diversifikasi konsentris akan berhasil, apabila :
  • bersaing dalam industri yang rendah pertumbuhannya.
  • menaikkan penjualan produk yang sudah ada dengan memproduksi produk baru yang berkaitan dengan produk yang sudah ada tersebut.
  • menawarkan harga produk baru yang kompetitif.
  • daur hidup produk saat ini yang mengalami penurunan memiliki team manajemen yang kuat.

2. Strategi diversifikasi konglomerasi.
Startegi diversifikasi konglomerasi merupakan strategi penambahan produk baru yang dipasarkan di pasar baru yang tidak berkaitan dengan yang ada saat ini. Strategi diversifikasi konglomerasi dapat berjalan efektif, apabila :
  • terjadi penurunan penjualan dan keuntungan.
  • kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru.
  • tercipta sinergi yang financial antara dua perusahaan (yang mengakuisisi dan yang diakuisisi) bagi produk saat ini yang sudah jenuh.
  • adanya peluang untuk memperoleh bisnis baru yang tidak berkaitan namun memiliki memiliki peluang investasi yang menarik.
  • adanya tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal.

Sedangkan Fandy Tjiptono menyebutkan bahwa strategi diversifikasi produk dapat dilakukan dengan :
  • diversifikasi konsentris, di mana produk-produk baru yang diperkenankan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada. Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk melakukan diversifikasi konsentris, yaitu mendirikan perusahaan baru atau bisa pula melalui merger dan akuisisi.
  • diversifikasi horisontal, di mana perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama.
  • diversivikasi konglomerat, di mana produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.


Tahapan dalam Strategi Diversifikasi Produk. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan strategi diversifikasi produk. Basu Swastha Dharmmesta, dalam “Manajemen Pemasaran Modern”, menyebutkan bahwa tahapan dalam pelaksanaan strategi diversifikasi produk adalah :
  • tahap penyaringan. Tahap penyaringan dilakukan setelah berbagai macam ide tentang produk itu tersedia. Pada tahap ini dilakukan pemilihan sejumlah ide dari berbagai sumber.
  • tahap analisis bisnis. Masing-masing ide perlu dianalisis dari segi bisnis untuk mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan ide tersebut dalam menghasilkan laba.
  • tahap pengembangan. Dari ide yang telah dianalisis tersebut terdapat satu ide yang perlu dikembangkan yang dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan yang lain.
  • tahap pengujian. Merupakan kelanjutan dari tahap pengembangan, termasuk pengujian konsep produk, kesukaan konsumen, penilaian laboratoris, dan tes penggunaan.
  • tahap komersialisasi. Pada tahap ini semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas produksi maupun pemasaran sehingga siap untuk dikomersialkan.


Faktor yang Mempengaruhi Diversifikasi Produk. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi diversifikasi produk. William F. Glueck, dalam “Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan”, menyebutkan bahwa terdapat dua faktor yang dianggap dapat mempengaruhi pelaksanaan diversifikasi produk, yaitu :

1. Faktor internal.
Faktor internal merupakan berbagai hal yang mempengaruhi diversifikasi produk yang berasal dari dalam, diantaranya :
  • faktor psikologis. Secara psikologis, seringkali manusia menjadi bosan melakukan hal yang sama berulang kali. Di sisi lain, mereka percaya bahwa diversifikasi akan membantu mereka menghindari bahaya terlampau terspesialisasi (over specialization).
  • diversifikasi dipandang sebagai salah satu cara untuk mengembangkan kerawanan akibat ukuran yang salah.
  • diversifikasi dipandang sebagai cara untuk mengubah pusat biaya intern yang sekarang menjadi penghasilan laba.

2. Faktor eksternal.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi diversifikasi produk, diantaranya adalah :
  • perekonomian (atau pasar) dimana perusahaan beroperasi ternyata terlampau kecil dan terbatas untuk memungkinkan pertumbuhan.
  • teknologi dan riset perusahaan menimbulkan perkembangan produk yang kelihatan memberi harapan.
  • pengaturan pajak mendorong penanam modal kembali (re-invesment) dalam riset dan pengembangan dan bukanya pembayaran dividen, dan ini menimbulkan produk baru yang biasanya menjadi dasar diversifikasi.

Baca juga : Biaya Produksi

Perbedaan antara Diversifikasi, Intensifikasi, dan Ekstensifikasi. Terdapat perbedaan yang mendasar antara diversifikasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi. Perbedaan dimaksud adalah :
  • diversifikasi, merupakan penambahan atau penganekaragaman jenis produksi.
  • intensifikasi, merupakan usaha untuk meningkatkan atau memaksimalkan hasil produksi dengan meningkatkan kemampuan produktivitas faktor-faktor produksi.
  • ekstensifikasi, merupakan upaya perluasan usaha yang dilakukan dengan menambah atau memperluas faktor-faktor produksi yang ada.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian diversifikasi produk, bentuk, manfaat, tujuan, strategi, dan tahapan strategi diversifikasi produk, serta faktor yang mempengaruhi diversifikasi produk, berikut perbedaan antara diversifikasi, intensifikasi, dan ekstensifikasi.

Semoga bermanfaat.