Istiqamah : Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat, Dan Keutamaan Istiqamah, Serta Cara Mewujudkan Sikap Yang Istiqamah

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Istiqomah. Allah berfirman dalam QS. Fushilat : 30, yang artinya :

Sesungguhnya, orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami adalah Allah lalu mereka istiqamah kepada pendirian mereka, maka Malaikat pun akan turun kepada mereka seraya mengatakan “Janganlah engkau merasa takut dan janganlah engkau merasa sedih dan bergembiralah kamu mendapatkan surga yang sudah dijanjikan oleh Allah kepada engkau”.

Menurut tafsir ‘Aisar, mereka yang betul-betul yakin kebenaran agama Islam (istiqamah), dengan tidak menukar dengan kepercayaan lain serta konsisten dalam menjalankan ibadah dan menjauhi kemungkaran, maka malaikat akan turun dua kali kepadanya.

Secara etimologi, istilah istiqamah berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk isim masdar dari fiil madi istaqama yang kata dasarnya adalah qama, yang berarti berdiri tegak lurus, yang mengandung arti konsisten yaitu tegak dihadapkan Allah atau tetap pada jalan yang lurus dengan tetap menjalankan kebenaran dan menunaikan janji baik yang berkaitan dengan ucapan, perbuatan sikap dan niat atau dengan kata lain istiqamah adalah menempuh jalan yang lurus (siratal mustaqin) dengan tidak menyimpang dari ajaran Allah.

Sedangkan secara terminologi, istiqamah dapat diartikan sebagai menjaga perbuatannya tetap pada jalan yang lurus dan konsisten (tidak berubah karena sesuatu). Dalam makna yang luas, istiqamah merupakan sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Sedangkan dalam Islam, istiqamah adalah menjaga segala taqwa dan iman dijalan Allah dengan tetap beribadah, serta menjauhi larangan-Nya dan senantiasa menjalankan perintah-Nya.

Seseorang yang mempunyai sifat istiqamah diibaratkan bagaikan batu karang yang berada di tengah-tengah lautan yang tidak tergeser sedikit pun, meskipun dihantam oleh gelombang yang sangat besar.

Baca juga : Adab Dalam Islam

Ciri-Ciri Istiqamah. Secara umum, terdapat beberapa hal yang merupakan ciri-ciri sikap istiqamah, diantaranya adalah :
  • sabar dan ikhlas.
  • menjauhkan diri dari berburuk sangka.
  • memelihara kejujuran lidah.
  • menafkahkan harta pada jalan Allah.
  • memelihara shalat lima waktu.

Sedangkan A. Ilyas Ismail, dalam "Pintu-Pintu Kebaikan", menyebutkan bahwa seseorang disebut istiqamah apabila ia konsisten dalam empat hal, yaitu :
  • konsisten dalam memegang teguh akidah tauhid.
  • konsisten dalam menjalankan perintah (al-Awamir) maupun berupa menjauhi larangan (al-Nawahi).
  • konsisten dalam bekerja dan berkarya dengan tulus dan ikhlas karena Allah.
  • konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan baik dalam waktu lapang maupun dalam waktu susah.


Bentuk Istiqamah. Menurut Said bin Wahif al-Qahtani, dalam "Dakwah Islam Dakwah Bijak", dijelaskan bahwa istiqamah meliputi tiga hal, sebagai berikut :
  • istiqamah dalam niat atau dalam hati, yaitu senantiasa memiliki kemauan yang benar dan baik.
  • istiqamah dengan lisan atau dengan ucapan, yaitu senantiasa mengucapkan kalimat syahadat.
  • istiqamah dengan perbuatan anggota badan, yaitu senantiasa melakukan ibadah dan ketaatan-ketaatan.


Manfaat Istiqamah. Sikap yang istiqamah memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari sikap yang istiqamah adalah :
  • Mendorong melakukan kebaikan. Sikap istiqamah akan mendorong seseorang untuk senantiasa melakukan kebaikan. Dengan memegang teguh istiqamah, seseorang akan selalu memperbaiki diri.
  • Mencegah melakukan kejahatan. Sikap istiqamah akan mencegah seseorang dari keinginan untuk melakukan suatu perbuatan kejahatan, sehingga ia akan menjadi orang yang lebih baik dalam menjalani kehidupannya.
  • Tahan terhadap godaan. Sikap istiqamah akan membuat seseorang senantiasa tahan dari godaan apapun, yang bisa membuat seseorang menjadi tidak baik.


Keutamaan Istiqamah. Ketika seseorang dapat mewujudkan sikap yang istiqamah, maka ia akan mendapatkan beberapa keutamaan, diantaranya adalah :
  • Jaminan surga bagi yang menjalankannya. Hal tersebut sebagaimana janji Allah dalam QS. Fushilat : 30 tersebut di atas.
  • Terhindar dari rasa khawatir dan kesedihan. Kekhawatiran dan kesedihan, adalah dua hal yang sangat menganggu dan merusak fokus seseorang dalam melakukan amalan-amalan kebaikan. Maka dengan sikap yang istiqamah, seseorang akan terhindar dari rasa tersebut. Allah berfirman dalam QS. Al Ahqaf : 13, yang artinya : “Sesungguhnya orang-orang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita’.”
  • Terhindar dari perbuatan jahat. Sikap yang istiqamah akan mendorong seseorang untuk selalu mengamalkan kebaikan, sehingga sehari-hari akan penuh dan fokus hanya pada kebaikan saja.
  • Amalan yang paling Allah cintai. Allah lebih mencintai mereka yang melakukan amalan sedikit tapi konsisten, dibandingkan amalan banyak tapi jarang sekali melakukannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, yang artinya : “Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling Allah cintai adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari).
  • Mendapat jalan yang lurus. Seseorang yang konsisten dalam melakukan amal baik karena Allah, maka Allah akan memberinya jalan yang lurus hingga akhir hayatnya, agar senantiasa bisa beribadah dan beriman kepada Allah. Jalan lurus tersebut, bisa berupa petunjuk dan ketenangan hati, terlebih saat menghadapi berbagai persoalan kehidupan duniawi.

Baca juga : Pengertian Muamalah

Cara Mewujudkan Istiqamah. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sikap yang istiqamah, diantaranya adalah :
  • Melakukan amalan secara bertahap. Untuk mewujudkan sikap istiqamah dapat dimulai dengan melakukan ibadah dari hal yang paling kecil terlebih dahulu, dan dilakukan secara rutin setiap hari.
  • Meluruskan niat. Segala hal harus dilakukan dengan niat yang lurus, semua kebaikan adalah semata-mata hanya karena Allah, dan lakukan dengan ikhlas agar benar-benar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
  • Bersabar dalam menjalankan. Selalu bersabar dalam menjalankan apa yang telah diniatkan. Istiqamah merupakan hal yang sangat sulit untuk direalisasikan atau diwujudkan.
  • Meminta pertolongan dari Allah. Setelah tiga hal tersebut dilakukan, hal terakhir yang dapat dilakukan adalah meminta perlindungan dan pertolongan dari Allah, agar terhindar dari hal hal yang buruk dan tetap beristiqamah dalam menjalankan suatu kebaikan.

Sedangkan Wahbah az-Zuhaili, dalam "Tafsir al-Munir", menyebutkan bahwa beberapa hal yang harus diperhatikan jika seorang ingin mewujudkan istiqamah, adalah :
  • taat secara terus-menerus.
  • pengendalian hawa nafsu.
  • kewaspadaan terhadap pelanggaran.

Baca juga : Pengertian 'Urf

Doa yang dapat dilakukan agar selalu istiqamah di jalan Allah adalah dengan membaca

Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadainaa, wa hab lanaa min-ladunka rohmatan, innaka antal-wahhaab.”

Artinya :

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).”


Baca juga : Iman Kepada Allah

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian istiqamah, ciri-ciri, manfaat, dan keutamaan istiqamah, serta cara mewujudkan sikap yang istiqamah.

Semoga bermanfaat.