Adab Dalam Islam : Pengertian, Bentuk, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Adab, Serta Perbedaan Antara Adab Dan Akhlak

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Adab. Allah berfirman dalam QS. Luqman : 18-19, yang artinya :

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."

QS. Luqman : 18-19
 tersebut menjelaskan bagaimana adab yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Bagaimana seharusnya seorang muslim menjalani dan berperilaku dalam hidup, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungan sekitarnya.

Secara etimologi, istilah adab berasal dari bahasa Arab, yaitu addaba-yu’addibu-ta’dib yang berarti mendidik atau pendidikan. Adab selalu dikaitkan dengan akhlak yang memilki arti budi pekerti, perangai, tingkah, laku atau tabiat sesuai dengan nilai-nilai agama Islam. Adab menyerupai sebuah bangunan kokoh yang melingkupi berbagai perangkat-perangkat yang mendukungnya, seperti :
  • Penyempurnaan manusia secara berperingkat (al-tarbiyyah).
  • Pengajaran dan pembelajaran (al-ta’līm wa’l ta’allum).
  • Disiplin diri (riyadah al-nafs), yang merangkumi jasad, ruh, dan akal.
  • Proses penyucian dan pemurnian akhlak (tahdhīb al-akhlāq).


Sedangkan secara terminologi, adab memiliki banyak pengertian. Sebagaimana dikemukakan oleh Hamzah Ya’qub, dalam "Etika Islam", yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan adab adalah :
  • ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara terpuji dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.
  • ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik dan buruk, ilmu yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.

Selain itu, masih banyak lagi pendapat dari para ahli tentang pengertian adab, diantaranya adalah :
  • Syed Muhammad Naquib Al-Attas, dalam "Konsep Pendidikan dalam Islam", berpendapat bahwa adab adalah suatu Ppngenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanam kedalam manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga hal ini membimbing kearah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan keperiadaan.
  • Ahmad Amin, dalam "Kitab Al-Akhlak", berpendapat bahwa adab adalah kebiasaan baik dan buruk.
  • Soegarda Poerbakawatja, dalam "Ensiklopedia Pendidikan", berpendapat bahwa adab adalah budi pekerti, watak, kesusilaan, yaitu kelakukan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia.


Bentuk Adab. Dalam Islam, terdapat berbagai macam bentuk adab, diantaranya adalah :

1. Bertamu.
Dalam Islam, adab bertamu adalah sebagai berikut :
  • sebelum memasuki rumah seseorang, harus meminta izin terlebih dahulu dengan mengucapkan salam, jika tuan rumah mempersilahkan masuk, barulah masuk ke rumahnya dengan sopan.
  • jika tidak mendapati tuan rumah, atau merasa tidak diterima tuan rumah karena satu dan lain hal maka segera tinggalkan rumah tersebut dengan baik-baik, jangan sampai memperlihatkan kekecewaan terhadap perlakuan tuan rumah yang tidak berbudi baik tersebut.
  • jika diterima tuan rumah dengan baik, janganlah berbuat seenaknya.
  • tetap menjaga kesopanan. Jangan melihat-lihat semua benda yang ada dirumah itu, kecuali benar-benar dipersilahkan oleh tuan rumah
  • jika tuan rumah menghidangkan makanan dan minuman maka cicipi makanan dan minuman tersebut setelah dipersilahkan oleh tuan rumah untuk dicicipi, seandainya makanan dan minuman itu tidak sesuai dengan selera maka jangan ditampakkan bahwa tidak suka, tapi cicipilah sekedarnya saja.
  • jika dirasa sudah sudah cukup keperluannya maka dengan sikap yang agak berat berpamitan, untuk pulang. Tidak lupa sampaikan penghargaan atas sambutannya dengan harapan akan menanti kedatangannya di rumah kita, dan bisa bertemu kembali di lain waktu.

2. Bepergian.
Dalam Islam, adab bepergian adalah sebagai berikut :
  • mengucapkan salam ketika hendak meninggalkan rumah, agar Allah memberikan keselamatan baik bagi yang pergi maupun yang ditinggalkan.
  • menulis wasiat atau pesan jika ada hal yang dianggap penting dan jika berpergian menuju tempat yang sangat jauh dan memakan waktu lama.
  • saling memaafkan satu sama lain, sehingga tidak ada beban bagi yang hendak pergi maupun yang ditinggalkan
  • membaca doa sebelum meninggalkan atau keluar rumah.
  • berniat sengaja bepergian untuk bekerja atau belajar demi mencari ridho Allah.

3. Berpakaian.
Dalam Islam, adab berpakaian adalah sebagai berikut :
  • memenuhi syarat pakaian yang islami, seperti dapat menutupi aurat terutama wanita.
  • bersih dan rapi.
  • mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru sebelah kiri.
  • tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita.
  • tidak menyerupai pakaian kebesaran agama lain.
  • tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya.
  • tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, selain itu bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya.
  • sebelum mengenakan pakaian, hendaklah berdoa.

4. Berhias.
Dalam Islam, adab berhias adalah sebagai berikut :
  • memakai perhiasan atau alat-alat untuk berhias yang halal dan tidak mengandung efek ketergantungan.
  • menggunakan alat atau barang hias sesuai kebutuhan dan kepantasan dan tidak berlebihan.
  • mendahulukan anggota tubuh sebelah kanan lalu sebelah kiri.
  • berhias untuk tujuan ibadah atau kebaikan, seperti untuk melaksanakan salat, mengaji, belajar, menyambut suami tercinta, dan sebagainya.
  • membaca basmalah sebelum memulai berhias, agar mendapatkan berkah dan pahala.
  • membaca doa setiap kali menghadap cermin untuk berhias.


Faktor yang Mempengaruhi Adab. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi adab manusia, diantaranya adalah :

1. Ajaran Agama.
Agama memiliki hubungan erat dengan terbentuknya adab dalam diri manusia. Setiap agama mengandung suatu ajaran untuk menciptakan penganutnya memiliki tingkah laku yang baik. Agama merupakan pondasi dalam kehidupan sehari-hari dan juga bekal hidup kedepannya. Mereka yang mendapatkan pendidikan agama yang tepat akan mengetahui betapa pentingnya adab dalam kehidupan.

2. Adat Istiadat.
Tingkah laku manusia juga dapat dipengaruhi oleh adat istiadat. Adat istiadat identik dengan sikap yang turun-temurun dan sudah dipertahankan sejak lama. Hanya saja, dalam beberapa kondisi adat tidak sesuai dengan hukum maupun ajaran agama. Mereka cenderung membenarkan apa yang menurut mereka benar, bukan kebenaran sesungguhnya. Maka, perlu memilah adat istiadat yang ada untuk menjadi manusia beradab.

3. Hawa Nafsu Manusia.
Hawa nafsu merupakan salah satu faktor pendorong manusia untuk mendapatkan sesuatu, seperti makan, ambisi, hubungan biologis, hingga kemewahan. Hawa nafsu merupakan hal yang paling sering menjerumuskan manusia terutama jika tidak dikendalikan oleh nurani dan berpegang teguh pada ajaran agama. Untuk memperbaiki adab, manusia harus selalu mempertahankan nafsu baik pada jiwanya, selain juga harus rajin menjalankan perintah dan menjauhi larangan dalam agama.

4. Undang-Undang.
Undang-undang merupakan ketetapan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku di sebuah negara secara formal dan menjadi landasan pokok untuk mengatur jalannya sebuah negara. Aturan tersebut dibuat sebaik mungkin demi kemakmuran rakyatnya. Untuk itu, manusia beradab tentu akan berperilaku sesuai dengan aturan undang-undang.

Baca juga : Pengertian Qanaah

Perbedaan Antara Adab dan Akhlak. Banyak orang menyamakan adab dengan akhlak. Padahal di antara keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Perbedaan antara adab dan akhlak adalah sebagai berikut :

1. Adab.
Adab dimaknai sebagai nilai kemuliaan yang diperoleh dari proses belajar. Dari proses pembelajaran tersebut, barulah kemudian akan membentuk sebuah peradaban. Maka dapat dikatakan bahwa untuk memiliki sebuah adab dan membentuk peradaban syaratnya hanyalah melalui proses belajar.

2. Akhlak.
Akhlak dimaknai sebagai nilai kemuliaan yang dihasilkan dari proses beribadah kepada Allah. Nilai inilah yang dapat dikatakan fitrah kehidupan, karena didapati dari yang dihasilkan oleh ibadah.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa orang yang beradab tidak dapat dipastikan bahwa ia berakhlak. Tapi sebaliknya orang yang berakhlak baik pasti ia beradab.


Hubungan Adab dengan Ilmu. Islam mewajibkan setiap muslim harus berilmu, karena Allah akan memberikan kedudukan yang khusus bagi orang yang berilmu dibandingkan dengan mereka yang tidak atau enggan untuk menuntut ilmu. Dalam berilmu, ada satu hal yang tidak boleh diabaikan yaitu adab. Pertanyaannya adalah mana yang harus didahulukan antara adab dan ilmu ? Para ulama berpendapat bahwa adab harus didahulukan dibandingkan dengan ilmu. Hal tersebut dikarenakan dengan mempelajari adab terlebih dahulu, maka akan jadi mudah untuk memahami ilmu.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian adab, bentuk dan faktor yang mempengaruhi adab, serta perbedaan antara adab dan akhlak, berikut hubungan antara adab dan ilmu.

Semoga bermanfaat.