Allah berfirman dalam QS. At Taubah : 62, yang artinya :
"Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin."
Secara bahasa iman berarti 'percaya', maksudnya adalah meyakini bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang benar dan nyata. Iman juga berarti atau 'membenarkan'. Dalam Kitab At Tauhid li Shaff Ats Tsaani Al ‘Aali, dijelaskan bahwa Iman merupakan :
- pembenaran hati, artinya hati menerima semua ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
- pengakuan dengan lisan, artinya mengucapkan dua kalimat syahadat ‘asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah’.
- perbuatan dengan anggota badan, artinya amal hati yang berupa keyakinan-keyakinan dan beramal dengan anggota badan yang lainnya dengan melakukan ibadah-ibadah sesuai dengan kemampuannya.
Ciri-Ciri Orang Beriman. Adapun sebagai ciri-ciri orang yang beriman diantaranya adalah :
- apabila mendengar sebutan Allah, hati mereka merasa gemetar akut karenanya.
- apabila mendengar bacaan ayat-ayat Allah, bertambahlah iman mereka karenanya.
- senantiasa bertawakkal (berserah diri) kepada Allah.
- mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain untuk ikut juga melaksanakannya.
- menafkahkan rizkinya di jalan Allah.
- senantiasa besabar terhadap apa yang menimpa mereka dan termasuk juga orang yang berjihad fisabilillah.
Baca juga : Pengertian Iman Kepada Allah
Tingkatan Iman. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Muslim, yang artinya :
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh sekian pintu. Yang paling rendah dari iman adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan. Yang paling tinggi adalah kalimat laa ilaha illallah”."
Secara umum, dikenal adanya beberapa tingkatan iman dari seorang muslim. Tingkatan iman dimaksud adalah :
- Muslim, merupakan orang yang berserah diri kepada Allah dengan hanya menyembah dan meminta pertolongan kepada-Nya terhadap segala yang ada di langit dan bumi. Muslim juga dapat berarti orang yang mengaku Islam. Kadar keimanannya termasuk yang terendah, sebatas pengakuan Allah sebagai Tuhan yang esa.
- Mu'min, merupakan orang beriman, yang merupakan seorang (muslim) yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah, dan memiliki iman kuat dalam hatinya.
- Muhsin, merupakan orang (muslim) yang memiliki keteguhan iman yang tinggi hingga mencapai kedudukan Ihsan, yaitu orang yang beribadah kepada Allah seolah-olah orang tersebut melihat Allah.
- Mukhlis, merupakan orang (muslim) yang terus berjuang agar bisa ikhlas, yaitu ikhlas dalam beribadah, di mana hidupnya hanya untuk mengabdikan diri kepada Allah.
- Muttaqin, merupakan orang yang bertaqwa atau orang yang memelihara diri dengan menjalankan semua perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Muttaqin adalah tingkatan iman yang tertinggi di antara tingkatan lainnya.
Baca juga : Iman Kepada Qada Dan Qadar
Manfaat Iman. Iman sangat berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Dalam Islam, manfaat keimanan dalam kehidupan seorang muslim, diantaranya adalah :
- keimanan melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda.
- keimanan menanamkan semangat berani menghadapi maut.
- keimanan menanamkan sikap membantu diri sendiri dalam kehidupan.
- keimanan memberikan ketentraman jiwa.
- keimanan mewujudkan kehidupan yang baik (hayatan thayibah).
- keimanan melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.
- keimanan memberikan keberuntungan dalam kehidupan.
Baca juga : Pengertian Kafir
Keutamaan Iman. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran : 179, yang artinya :
"Karena itu berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu beriman dan bertakwa, maka bagimu pahala yang besar."
Berdasarkan QS. Ali Imran : 179 tersebut dapat diketahui bahwa dengan keimanan, seseorang akan memperoleh pahala yang besar. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang benar-benar beriman, baik laki-laki maupun perempuan, akan diberi pahala berupa surga, yaitu suatu tempat di alam akhirat kelak yang penuh dengan segala macam kesenangan, ketenangan, kesejahteraan, dan kenikmatan yang kekal abadi selama-lamanya. Dan itulah merupakan pahala terbesar dan kenikmatan yang hakiki.
Baca juga : Pengertian Aqidah Dalam Islam
Faktor Penyebab Bertambah dan Berkurangnya Tingkat Keimanan. Allah berfirman dalam QS. Al Fath : 4, yang artinya :
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
Para ulama sepakat, bahwa tingkat keimanan dapat bertambah dan berkurang. Bertambahnya tingkat keimanan dapat terjadi karena seseorang tersebut banyak melakukan amal shalih. Sedangkan berkurangnya tingkat keimanan terjadi karena seseorang tersebut banyak melakukan amal yang buruk. Berikut beberapa amal buruk yang dapat menyebabkan berkurangnya tingkat keimanan seseorang, diantaranya adalah :
1. Syirik.
Syirik merupakan segala keyakinan dan amalan yang semestinya hanya untuk Allah tetapi dilakukan untuk selain Allah. Syirik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- syirik akbar atau syirik besar, yang merupakan suatu perbuatan menyekutukan Allah dengan makhluknya seperti keyakinan adanya kekuatan selain Allah.
- syirik asghor atau syirik kecil, yang merupakan suatu perbuatan yang dilakukan yang mempunyai tendensi selain Allah. Syirik asghor disebut juga dengan syirik amali atau syirik khofi yang berarti syirik yang tersembunyi.
2. Memakan harta anak yatim.
Anak yatim merupakan anak (terutama yang masih kecil/belum baliq) yang ditinggal mati oleh ayahnya atau ditingggal mati oleh orang yang menanggung nafkahnya. Memakan harta anak yatim dilarang dalam Islam dan termasuk perbuatan dzalim.
3. Memakan harta riba.
Riba merupakan bunga (tambahan uang) sebagai akibat adanya utang piutang. Islam dengan tegas melarang umatnya memakan riba.
4. Melakukan sihir.
Sihir yang dimaksud adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk merusak rumah tangga orang lain atau menghancurkan orang lain dengan jalan meminta bantuan kepada setan.
5. Membunuh manusia.
Yang dimaksud membunuh adalah suatu perbuatan menghilangkan nyawa seseorang yang dilakukan dengan sengaja dan tanpa hak. Orang yang melakukan hal tersebut akan dimasukkan ke neraka jahannam dan kekal di dalamnya.
Baca juga : Pengertian Munafik Dalam Islam
Iman membentuk jiwa dan watak manusia menjadi kuat dan positif, yang akan diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku sehari-hari. Jika iman seseorang kuat maka segala perbuatan yang dilakukannya akan berdampak positif pada orang lain dan lingkungannya, demikian juga sebaliknya.
Demikian penjelasan berkaitan dengan ciri-ciri orang beriman, tingkatan, manfaat, dan keutamaan iman, serta faktor penyebab bertambah dan berkurangnya tingkat keimanan.
Semoga bermanfaat.