Body Image (Citra Tubuh) : Pengertian, Aspek, Jenis Penilaian, Dan Indikator Pengukuran Body Image, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Body Image

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Body Image. Konsep diri sangat diperlukan untuk dapat memahami tentang manusia dan perilakunya. Salah satu contoh konsep diri yang umum adalah citra tubuh atau yang dikenal dengan sebutan "body image". B.A. Keliat, dalam "Gangguan Konsep Diri", menjelaskan bahwa body image berhubungan dengan kepribadian. Cara individu memandang diri mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya. Pandangan yang realistik terhadap diri, menerima dan mengukur bagian tubuh akan memberi rasa aman, sehingga terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri.

Secara umum, body image atau citra tubuh dapat diartikan dengan gambaran mental yang terbentuk terhadap karakteristik fisik dan fungsional tubuh, seperti ukuran, bentuk, berat maupun estetika tubuh berdasarkan persepsi, evaluasi dan penilaian terhadap apa yang dipikirkan dan dirasakan serta pendapat orang lain terhadap dirinya. Body image juga dapat berarti imajinasi subjektif yang dimiliki seseorang tentang tubuhnya, khususnya yang terkait dengan penilaian orang lain, dan seberapa baik tubuhnya harus disesuaikan dengan berbagai persepsi.

Selain itu, pengertian body image juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Sarah Grogan, dalam "Body Image : Understanding Body Dissatisfaction In Men, Women And Children", berpendapat bahwa body image adalah persepsi, pikiran dan perasaan seseorang tentang tubuhnya.
  • Ray Carsini, dalam "The Dictionary of Psychology", berpendapat bahwa body image adalah gambaran mental yang terbentuk tentang tubuh seseorang secara keseluruhan, termasuk karakteristik fisik dan fungsional dan sikap terhadap karakteristik tersebut.
  • J.K. Thompson, dalam "Body Image, Eating Disorder, and Obesity an Integrative Guide for Asesment and Treatment"., berpendapat bahwa body image adalah evaluasi terhadap ukuran tubuh, berat tubuh ataupun aspek tubuh lainnya yang mengarah pada penampilan fisik seseorang.


Aspek Body Image. Menurut J.K. Thompson, beberapa aspek yang mendasari pembentukan body image adalah sebagai berikut :
  • Aspek persepsi terhadap bagian-bagian tubuh dan penampilan secara keseluruhan. Bentuk tubuh merupakan suatu simbol dari diri seorang individu, karena dalam hal tersebut individu dinilai oleh orang lain dan dinilai oleh dirinya sendiri. Selanjutnya bentuk tubuh serta penampilan baik dan buruk dapat mendatangkan perasaan senang atau tidak senang terhadap bentuk tubuhnya sendiri.
  • Aspek perbandingan dengan orang lain. Adanya penilaian sesuatu yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain, sehingga menimbulkan suatu prasangka bagi dirinya ke orang lain, hal-hal yang menjadi perbandingan individu ialah ketika harus menilai penampilan dirinya dengan penampilan fisik orang lain.
  • Aspek sosial budaya (reaksi terhadap orang lain). Seseorang dapat menilai reaksi terhadap orang lain apabila dinilai orang itu menarik secara fisik, maka gambaran orang itu akan menuju hal-hal yang baik untuk menilai dirinya.

Sedangkan T.F. Cash, dalam "Encyclopedia of Body Image and Human Appearance", menyebutkan bahwa aspek yang mendasari pengukuran body image pada seorang individu, adalah :
  • Evaluasi penampilan (appearance evaluation). Aspek ini merupakan kemampuan individu dalam mengukur kepuasan-ketidakpuasan relatif individu dengan penampilan keseluruhan serta menilai perasaan keseluruhan dan evaluasi penampilan.
  • Orientasi penampilan (appearance orientation). Aspek orientasi penampilan adalah bagaimana individu menilai seberapa penting penampilannya terhadap orang lain, perhatiannya terhadap penampilan, dan usaha untuk memperbaiki serta meningkatkan penampilannya.
  • Kepuasan terhadap bagian tubuh (body areas satisfaction). Aspek ini menggambarkan bagaimana individu menilai kepuasan terhadap berat badan dan mengukur kepuasan terhadap aspek-aspek tertentu atau area spesifik dari tubuhnya.
  • Kecemasan untuk menjadi gemuk (overweight preoccupation). Menggambarkan kecemasan dan kekhawatiran individu terhadap kegemukan atau menjadi gemuk.
  • Pengkategorian tubuh (self classified weight). Menggambarkan bagaimana individu memersepsi dan menilai berat badannya dengan rentang penilaian berat badan yang sangat kurus sampai dengan yang sangat gemuk.


Jenis Penilaian Body Image. Secara umum, terdapat dua penilaian berkaitan dengan body image, yaitu :

1. Body Image Positif.
Body image positif merupakan persepsi yang benar tentang bentuk tubuh seorang individu. Ia melihat tubuhnya sebagaimana adanya. Ia menghargai bentuk tubuhnya dan memahami bahwa penampilan fisik tidak ada yang sempurna. Ia merasa bangga dan menerima tubuhnya yang unik, serta merasa nyaman dan percaya diri.

2. Body Image Negatif.
Body image negatif merupakan persepsi yang menyimpang dari bentuk seorang individu. Ia melihat bagian tubuhnya tidak seperti yang sebenarnya. Ia menganggap bahwa ukuran tubuh atau bentuknya tidak menarik dan tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Akibatnya ia merasa malu, sadar diri, dan cemas tentang tubuhnya.

T.F. Cash dan T. Pruzinsky, dalam "Body Image : A Handbook of Theory, Researchand Clinical Practice", menyebutkan bahwa pemikiran dan perasaan negatif seseorang mengenai tubuhnya merupakan suatu gangguan body image, yang dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
  • Body image distortion. Apabila komponen yang terganggu adalah komponen persepsi maka gangguan body image yang dialami adalah distorsi body image. Apabila individu mengalami distorsi body image maka ia tidak mampu memperkirakan (mengestimasi) ukuran tubuhnya secara tepat.
  • Body image dissatisfaction. Ketidak-puasaan body image dapat dilihat dari bagaimana individu menilai tubuhnya. Bila individu menilai penampilan tidak sesuai dengan standar pribadinya, maka ia akan menilai rendah tubuhnya.


Indikator Pengukuran Body Image. Menurut T.F. Cash dan T. Pruzinsky, terdapat beberapa indikator dalam pengukuran body image pada seseorang individu, yaitu sebagai berikut:

1. Persepsi.
Indikator ini menjelaskan mengenai bagaimana individu memiliki, ukuran, bentuk, dan berat tubuhnya yang ideal. Pemahaman mengenai persepsi pada konsep body image termasuk mengukur estimasi bagian-bagian tubuh secara keseluruhan.

2. Afeksi.
Indikator ini menjelaskan mengenai perasaan yang dialami individu terkait dengan kondisi tubuhnya. Perasaan tersebut terkait dengan kondisi penampilan dan bentuk tubuh individu. Afeksi menunjukkan bagaimana perasaan seseorang terhadap penampilan tubuhnya.

3. Kognitif.
Komponen kognitif menjelaskan mengenai penampilan tubuhnya. Komponen ini menunjukkan sikap yang lebih jauh dari sekedar merasakan, individu pada tahap ini mulai merencanakan apa yang harus dia lakukan untuk mencapai bentuk dan bentuk penampilan yang ideal.

4. Perilaku.
Dalam pengukuran yang dilakukan terhadap perilaku pada body image memiliki keterkaitan dengan berat badan, sehingga item yang muncul terkait dengan upaya-upaya dalam menjaga barat badan seperti melakukan puasa, diet, dan bahkan penggunaan obat penurunan.


Faktor yang Mempengaruhi Body Image. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi body image. Menurut J.K. Thompson, beberapa faktor dimaksud adalah :
  • Pengaruh berat badan dan persepsi gemuk atau kurus. Keinginan-keinginan untuk menjadikan berat badan tetap optimal dengan menjaga pola makan yang teratur, sehingga persepsi terhadap citra tubuh yang baik akan sesuai dengan diinginanya.
  • Budaya. Adanya pengaruh disekitar lingkungan individu dan bagaimana cara budaya mengkomunikasikan norma-norma tentang penampilan fisik, dan ukuran tubuh yang menarik.
  • Siklus hidup. Pada dasar Individu menginginkan untuk kembali memiliki bentuk tubuh seperti masa lalu.
  • Masa kehamilan. Proses dimana individu bisa menjaga masa tumbuh kembang anak dalam kandungan, tanpa ada peristiwa-peristiwa pada masa kehamilan.
  • Sosialisasi. Adanya pengaruh dari teman sebaya yang menjadikan individu ikut terpengaruh di dalamnya.
  • Konsep diri. Gambaran Individu terhadap dirinya, yang meliputi penilaian diri dan penilaian sosial.
  • Peran gender. Dalam hal ini peran orang tua sangat penting bagi citra tubuh individu, sehingga menjadikan individu lebih cepat terpengaruh.
  • Pengaruh distorsi citra tubuh pada diri individu. Perasaan dan persepsi individu yang bersifat negatif terhadap tubuhnya yang dapat diikuti oleh sikap yang buruk.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian body image (citra tubuh), aspek, jenis penilaian dan indikator pengukuran body image, serta faktor yang mempengaruhi body image (citra tubuh).

Semoga bermanfaat.