Bhinneka Tunggal Ika : Pengertian, Konsep Dasar, Prinsip, Fungsi, Tujuan, Serta Implementasi Bhinneka Tunggal Ika

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika. "Bhinneka Tunggal Ika" adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, yaitu Garuda Pancasila, yang secara umum berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu". Secara etimologi, istilah "Bhinneka Tunggal Ika" berasal dari bahasa Jawa Kuno atau bahasa Sanskerta, yaitu terdiri dari kata "Bhinneka" yang berarti beragam atau beraneka, "Tunggal" yang berarti satu, dan "Ika" yang berarti itu. Sehingga secara harfiah, frasa Bhinneka Tunggal Ika dapat diartikan dengan beraneka satu itu, yang memiliki makna beraneka ragam tetapi masih satu jua.

Suhandi Sigit
, dalam bukunya yang berjudul "Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara", menyebutkan bahwa frasa atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut berasal dalam Kitab Sutasoma (yang berjudul asli "Purusadha") yang ditulis oleh Mpu Tantular dalam bentuk kakawin (syair) pada abad XIV Masehi pada masa Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350 – 1389). Frasa Bhinneka Tunggal Ika tertulis pada pupuh ke-139 (bait V), yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

Hyāng Buddha tanpāhi Çiva rajādeva
Rwāneka dhātu vinuvus vara Buddha Visvā,
Bhimukti rakva ring apan kenā parvvanosĕn,
Mangka ng Jinatvā kalavan Çivatatva tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahannya:

Hyang Buddha tiada berbeda dengan Syiwa Mahadewa
Keduanya itu merupakan sesuatu yang satu
Tiada mungkin memisahkan satu dengan lainnya
Karena hyang agama Buddha dan hyang agama Syiwa sesungguhnya tunggal
Keduanya memang hanya satu, tiada dharma (hukum) yang mendua.



Frasa "Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa" itulah yang kemudian disunting oleh para "founding fathers" Republik Indonesia menjadi "Bhinneka Tunggal Ika" untuk dijadikan semboyan dalam Garuda Pancasila, lambang Negara Republik Indonesia. Sedangkan frasa "Tan Hana Darma Mangrwa" yang berarti tidak ada kebenaran yang bermuka dua, digunakan sebagai semboyan lambang Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhamnas), yang sejalan dengan perkembangan jaman, semboyan tersebut diubah menjadi lebih praktis dan ringkas, yaitu bertahan karena benar.

Sebagai semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, konsep Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya berfokus pada perbedaan agama dan kepercayaan saja, tetapi mencakup lebih luas dari hal tersebut, yaitu berkaitan dengan perbedaan suku, bangsa, budaya (adat-istiadat), serta perbedaan pulau. Seluruh perbedaan tersebut menuju tujuan yang satu atau sama, yaitu bangsa dan negara Indonesia.

Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan secara resmi menjadi lambang dari Negara Indonesia melalui Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia, Nomor : 66 Tahun 1951, pada 17 Oktober 1951 dan di undang – undangkan pada tanggal 28 Oktober 1951 sebagai Lambang Negara.


Konsep Dasar Dalam Bhinneka Tunggal Ika. Konsep dasar Bhinneka Tunggal Ika adalah sebagai berikut :

1. Pluralisme.
Pluralisme terbentuk dari kata dasar plural yang berarti banyak. Pluralisme merupakan suatu paham yang mengakui adanya berbagai macam entitas yang tidak bergantung dengan paham yang lainnya. Masing-masing entitas bisa berdiri sendiri tanpa adanya ikatan dengan entitas lain, sehingga tidak diperlukan pengganti untuk mengganti paham-paham tersebut. Pluralisme akan melahirkan suatu paham yang individualis, di mana paham tersebut mengakui jika masing-masing individu dapat berdiri lepas dari individu yang lain, berdasarkan semangat saling menghargai dan menghormati atas perbedaan tersebut. Konsep dasar Bhinneka Tunggal Ika yang mencerminkan pluralisme, diantaranya adalah banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia.

2. Pluralitas.
Pluralitas merupakan suatu konsep di mana penggambaran dari keanekaragaman yang tercipta dan ada di Indonesia harus dapat diatur secara proporsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep dasar Bhinneka Tunggal Ika yang mencerminkan pluralitas, diantaranya adalah :
  • keanekaragaman suku bangsa dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di Indonesia. 
  • keanekaragaman bahasa daerah yang ada dan diakui di Indonesia, dan hanya ada satu bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. 
  • keanekaragaman agama yang dipeluk oleh masyarakat Indonesia.


Fungsi Bhinneka Tunggal Ika. Fungsi Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, diantaranya adalah :
  • menciptakan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
  • membangun kehidupan bangsa yang toleran. 
  • sebagai simbol peraturan dan pedoman pemerintah. 
  • membantu mewujudkan cita-cita nenek moyang bangsa. 
  • memperkuat perdamaian Indonesia.


Tujuan Bhinneka Tunggal Ika. Tujuan dari Bhinneka Tunggal Ika, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mempersatukan Masyarakat.
Bhinneka Tunggal Ika dikatakan sebagai satuan perbedaan yang berguna sebagai dasar negara Indonesia. Namun, keberadaan slogan ini bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan utama Anda adalah mempersatukan bangsa Indonesia. Hal ini tentu tidak aneh karena tujuan utama Bhinneka Tunggal Ika adalah mempersatukan warga negara Indonesia pasca kemerdekaan.

2. Mempersatukan Keutuhan Bangsa.
Negara Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas dengan ragam budaya dan gagasan yang detail, namun ada daerah atau daerah tertentu yang tidak disukai daerah lain. Ini bisa diartikan bahwa negara Indonesia sangat mungkin terpecah belah. Fungsi untuk mempersatukan dalam keberagaman sangatlah penting di sini.

3. Meminimalkan Suatu Konflik.
Keberadaan keberagaman yang agung merupakan tujuan dari persatuan dalam keberagaman. Sesuai dengan semboyan tersebut, tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya konflik dalam kehidupan pribadi maupun dalam komunitas atau kelompok yang lebih luas.

4. Wujudkan Tujuan Negara.
Prasasti Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita dengan gambar burung Garuda. Garuda adalah lambang negara Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan negara tercermin dalam Pancasila. Oleh karena itu salah satu semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah harus kuat dan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia agar negara ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam Pancasila.

5. Wujudkan Masyarakat Madani.
Masyarakat sipil adalah masyarakat dengan peradaban yang sama. Orang yang berbudaya dan damai adalah ciri khas masyarakat sipil. Menjadi masyarakat madani merupakan salah satu cita-cita dan cita-cita Bhinneka Tunggal Ika yang memungkinkan masyarakat Indonesia melakukan kontak tanpa memandang suku, suku, atau perbedaan lainnya.

6. Membuat Kedamaian.
Bhinneka Tunggal Ika membantu individu dan masyarakat dalam hal menyadarkan bahwa ada beberapa dalil yang tidak dapat dikonfirmasi. Hal tersebut berarti ada perbedaan yang tidak perlu diperdebatkan. Jika Indonesia mempertahankan makna tersebut, maka Bangsa Indonesia akan dapat menciptakan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian Bhinnneka Tunggal Ika, konsep dasar, prinsip, fungsi, dan tujuan Bhinneka Tunggal Ika, serta implementasi Bhinneka Tunggal Ika.

Semoga bermanfaat.