Pengertian Xenophobia. Tuhan menciptakan manusia berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut memberi warna pada dunia dan membuka banyak perspektif baru dalam berbagai bidang. Nelson Mandela, mantan presiden negara Afrika Selatan dan tokoh penentang apartheid (pemisahan berdasarkan ras) mengatakan bahwa "tidak ada yang dilahirkan membenci orang lain karena warna kulit mereka, asal mereka, atau agama mereka".
Namun beberapa tahun belakangan ini, mulai muncul orang-orang yang merasakan ketakutan yang berlebihan terhadap adanya perbedaan tersebut, dan seringkali rasa takut tersebut menciptakan suatu kebencian. Ketakutan yang demikian disebut xenophobia.
Xenophobia mulai berkembang pertama kali di Amerika Serikat pada sekitar tahun 1880, yaitu Ketika imigran yang berasal dari Eropa Timur mulai berdatangan masuk ke Amerika Serikat. Istilah xenophoba berasal dari bahasa Yunani, yaitu "xeno" yang berarti orang asing dan "phobos" yang berarti takut atau tolak. Berdasarkan arti tersebut, xenophobia dapat diartikan sebagai ketakutan yang dirasakan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap segala sesuatu yang berbeda darinya. Perbedaan dimaksud bisa dalam bentuk ideologi dan pemikiran, suku bangsa, budaya, dan lain sebagainya. Xenophobia juga dapat berarti sentimen yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok orang karena adanya rasa takut, tidak suka ,atau kebencian terhadap orang asing. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), xenophobia diartikan dengan perasaan benci (takut, waswas) terhadap orang asing atau sesuatu yang belum dikenal; kebencian pada yang serba asing.
Dalam banyak kasus, praktek xenophobia banyak terjadi pada para imigran. Umumnya para pelaku xenophobia beranggapan bahwa para imigran tersebut pembawa masalah baru dan menganggap mereka dating ke negaranya untuk merenggut hak masyarakat asli negara tersebut. Apalagi sebagian besar imigran dating ke negara asing karena tujuan ekonomi. Selain itu, xenophobia juga sering terjadi pada kelompok minoritas, baik minoritas dalam suku, agama, atau ras.
Pertanyaannya adalah apakah xenophobia termasuk dalam gangguan mental ? Sampai saat ini, para ahli masih terus memperdebatkan hal tersebut. Hanya saja, Sebagian ahli sepakat untuk tidak memasukkan xenophobia ke dalam kategori gangguan mental. Xenophobia juga tidak dimasukkan sebagai gangguan mental dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
Beberapa ahli menyebutkan, bentuk prasangka (prejudice) terhadap orang lain yang ekstrem bisa dimasukkan menjadi subtipe gangguan delusional. Namun, ahli yang menyatakan pandangan ini juga berpendapat bahwa prejudice dapat menjadi gangguan apabila menciptakan gangguan signifikan terhadap aktivitas "penderitanya" sehari-hari.
Karakteristik Xenophobia. Seorang yang mengalami xenophobia dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut :
- merasa tidak nyaman di sekitar orang-orang yang termasuk dalam "kelompok" yang berbeda.
- berusaha keras untuk menghindari area tertentu.
- menolak berteman dengan orang lain hanya karena warna kulit, cara berpakaian, atau faktor eksternal lainnya.
- kesulitan berhubungan dengan rekan yang tidak termasuk dalam kelompok ras, budaya, atau agama yang sama.
- kebanyakan orang xenophobia tidak benar-benar phoobia. Sebaliknya, istilah tersebut paling sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang mendiskriminasi orang asing dan pendatang.
Baca juga : Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila
Jenis Xenophobia. Xenophobia dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu :
1. Xenophobia Budaya.
Xenophobia budaya merupakan satu jenis xenophobia yang melibatkan penolakan dengan obyeknya adalah tradisi, atau simbol yang terkait dengan kelompok atau kebangsaan lain. Ini dapat mencakup bahasa, pakaian, musik, dan tradisi lain yang terkait dengan budaya.
2. Xenophobia Imigran.
Xenophobia imigran merupakan satu jenis xenophobia yang melibatkan penolakan orang-orang yang tidak dipercayai oleh individu xenofobia dalam masyarakat kelompok mereka. Hal ini dapat mencakup penolakan orang dari agama atau kebangsaan yang berbeda dan dapat mengarah pada penganiayaan, permusuhan, kekerasan, dan bahkan genosida.
Dampak dan Cara Mengatasi Xenophobia. Xenophobia sangat penting untuk dihilangkan, karena kecemasan dan ketakutan yang diciptakan terkadang membengkak sampai ke titik kebencian. Kebencian terhadap sesuatu akan memancing permusuhan dan kekerasan. Jika tetap seperti itu, akan ada turbulensi di komunitas yang cenderung tidak setuju. Ketakutan seperti itu dapat menghambat kemajuan individu, kelompok dan bahkan negara.
Mengatasi xenophobia diawali dari diri sendiri. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi xenophobia, diantaranya adalah :
- Perluas pengalaman untuk melihat budaya orang lain. Banyak orang dengan xenophobia memiliki sedikit paparan dan interaksi dengan orang yang berada di luar komunitasnya. Untuk itu sediakan waktu dan materi untuk jalan-jalan serta menikmati budaya dan kota orang lain.
- Mempelajari budaya daerah dan negara lain. Ungkapan yang menyebutkan : "banyak orang takut dengan hal-hal yang tidak mereka ketahui", mungkin juga berlaku dalam xenophobia. Jadi, apabila kita merasa memiliki rasa seperti itu, mulailah untuk mempelajari budaya atau daerah orang lain melalui berbagai media yang ada.
- Menemui ahli kejiwaan. Apabila merasa sudah banyak berinteraksi dengan orang dari daerah lain namun masih memiliki prasangka xenofobia, maka sebaiknya segera menemui psikolog atau psikiater. Carilah psikolog atau psikiater yang cenderung berpikiran terbuka dan memang tertarik untuk menangani perilaku xenophobia. Biasanya terapi yang akan diberikan adalah terapi perilaku kognitif hingga pemberian obat-obatan untuk meredakan kecemasan.
Perbedaan Antara Xenophobia dan Rasisme. Xenophobia sering ditafsirkan sebagai sikap rasisme. Padahal keduanya memiliki makna yang berbeda, meskipun sikap yang ditunjukkan cenderung sama. Berikut perbedaan antara xenophobia dan rasisme :
- Xenophobia merupakan rasa takut atau terkadang membenci seseorang dengan warna kulit, agama, etnis atau apa pun.
- Rasisme merupakan sikap merendahkan karena keengganan terhadap ras tertentu.
Orang yang memiliki xenophobia biasanya percaya bahwa budaya atau bangsanya lebih unggul, ingin menjauhkan orang asing/luar (imigran) dari komunitasnya, dan bahkan mungkin melakukan tindakan yang merugikan mereka yang dianggap sebagai orang luar.
Baca juga : Komunikasi Sebagai Proses Sosial
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian xophobia, karakteristik, jenis, dampak dan cara mengatasi xenophobia, serta perbedaan antara xenophobia dan rasisme.
Semoga bermanfaat.