Pengertian Psikologi Sosial. Apa yang dimaksud dengan psikologi sosial dapat dilihat dari pengertian dari masing-masing kata pembentuknya, yaitu psikologi dan sosial. Psikologi adalah satu bidang ilmu pengetahuan yang fokus terhadap perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang mulai berkembang pada tahun 1800-an, yang perkembangan selanjutnya telah memunculkan ilmu-ilmu khusus dalam psikologi yang merupakan cabang dari ilmu psikologi tersebut. Sedangkan, sosial adalah segala perilaku yang berkaitan dengan hubungan antar individu.
Berdasarkan hal tersebut, psikologi sosial dapat diartikan sebagai satu bidang keilmuan yang mempelajari tentang perilaku dan mental manusia yang berkaitan dengan hubungan antar individu dalam masyarakat. Psikologi sosial juga dapat diartikan dengan satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dan kelompok pada lingkungannya yang dipengaruhi dengan perilaku manusia. Psikologi sosial adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi.
Baca juga : Hubungan Antara Psikologi Dengan Ilmu Yang Lain
Selain itu, pengertian psikologi sosial juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :
- Gordon W. Allport, dalam "The Nature of Prejudice", menyebutkan bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti dan menerangkan bagaimana pikiran, perasaan dan tingkah laku individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi atau kehadiran orang lain (social psychologist regard their discipline as an attempt to understand and explain how the thought, feeling, or behavior of individuals are influenced by the actual, imagined, or implied presence of others).
- D.G. Myers, dalam "Social Psychology", menyebutkan bahwa psikologi sosial adalah pengetahuan tentang bagaimana orang berpikir, mempengaruhi dan berhubungan dengan orang lain (social psychology is the scientific study of how people think about, influence, and relate to one another).
- R.A. Baron dan D. Byrne, dalam "Social Psychology", menyebutkan bahwa psikologi adalah bidang ilmu sosial yang mencari pemahaman tentang asal mula dan penyebab terjadinya pikiran serta perilaku individu dalam situasi-situasi sosial (social psychology is the scientific field that seeks to understand the nature and causes of individual behavior and thought in social situations). R.A. Baron dan D. Byrne dalam memberikan pengertian tentang psikologi sosial lebih menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap asal mula dan penyebab terjadinya perilaku dan pikiran.
Obyek Psikologi Sosial. Oleh karena ilmu psikologi sosial merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi, maka obyek pembahasan dalam psikologi sosial tidak jauh berbeda dengan ilmu psikologi secara umum. Yang membedakannya adalah sebagai berikut :
1. Obyek pembahasan psikologi secara umum :
- manusia serta kegiatannya.
- gejala-gejala jiwa, seperti kemauan, perasaan, dan cara berpikir yang tidak berkaitan dengan alam sekitar.
2. Obyek pembahasan psikologi sosial :
- kegiatan-kegiatan manusia di lingkungan sosial.
- manusia sebagai anggota di dalam masyarakat, seperti hubungan antar individu.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa obyek dari ilmu psikologi sosial adalah tingkah laku individu yang timbul di dalam lingkungan sosialnya. Sedangkan masalah utama yang dipelajari adalah mengenai pengaruh sosial, karena pengaruh sosial-lah yang menjadi pengaruh penting dalam tingkah laku yang dilakukan seseorang.
Baca juga : Perilaku Organisasi
Ruang Lingkup Psikologi Sosial. Berdasarkan obyek dari psikologi sosial tersebut, ruang lingkup psikologi sosial dapat dikelompokkan menjadi tiga hal yang berkaitan dengan :
- proses-proses individual, yang meliputi diantaranya prestasi dan performance, sikap dan perubahan sikap, atribusi, proses-proses kognitif, disonansi,persepsi, perkembangan sosial dan kepribadian.
- proses interpersonal, yang meliputi diantaranya stres, emosi dan arousal, victims (korban-korban), agresi, daya tarik dan afiliasi, bargaining dan koalisi, konformitas dan kepatuhan,persamaan, keadilan, dan pertukaran sosial, pertolongan, komunikasi non verbal.
- proses-proses kelompok, yang meliputi diantaranya peranan dan perbedaan gender, pengaruh sosial, interaksi sosial, riset cross culture, crowding dan jarak interpersonal, psikologi lingkungan dan kependudukan, proses kelompok, riset yang berhubungan dengan hukum dan kejahatan, isu-isu etnis dan rasial.
Menurut M.E. Shaw dan P.R. Costanzo, dalam "Theories of Social Psychology", menyebutkan bahwa ruang lingkup psikologi sosial terbagi menjadi tiga hal, yaitu :
- studi mengenai pengaruh sosial pada proses individu, seperti studi mengenai persepsi, motivasi proses belajar, dan lainnya.
- studi mengenai proses-proses yang terjadi pada individu bersama, seperti sikap, perilaku bahasa, dan lainnya.
- studi mengenai interaksi di dalam kelompok, seperti komunikasi, persaingan, kerja sama, kepemimpinan dan lainnya.
Sedangkan menurut J. Delamater, dalam "Handbook of Social Psychology", menyebutkan bahwa ruang lingkup psikologi sosial adalah :
- pengaruh seorang individu terhadap yang lainnya.
- pengaruh suatu kelompok terhadap anggota-anggotanya.
- pengaruh individu terhadap kelompoknya.
- pengaruh satu kelompok terhadap kelompok lainnya.
Hubungan dan Perbedaan Antara Psikologis Sosial dengan Sosiologi dan Antropologi. Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungan masyarakatnya. Sejak dahulu orang sudah menaruh minat yang besar pada tingkah laku manusia dalam lingkungan sosialnya. Gejala perilaku manusia dalam masyarakatnya tersebut selama berabad-abad lamanya dipelajari oleh sosiologi dan antropologi, hingga pada akhirnya di sekitar awal abad keduapuluh muncul psikologi sosial sebagai ilmu yang khusus yang mempelajari tingkah laku manusia dalam lingkungan sosialnya. Sebagai disiplin ilmu yang relatif baru, psikologi sosial banyak menggunakan teori-teori yang sudah tersedia dalam ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi dan antropologi.
Psikologi sosial lahir dengan ditandai oleh terbitnya buku dari William McDougall, seorang pakar psikologi berkewarga-negaraan Inggris, yang berjudul "Social Psychology". Dan buku dari E.A. Ross, seorang pakar sosiologi berkewarga-negaraan Amerika Serikat, dengan judul yang sama, yaitu "Social Psychology". Oleh karena itu dapat dipahami bahwa dalam perkembangannya, terdapat kedekatan antara psikologi sosial dengan sosiologi, bahkan terkadang keduanya sulit dipisahkan secara tegas, sekilas psikologi sosial tidak berbeda dengan sosiologi.
Baca juga : Teori Identitas Sosial
Berikut hubungan dan perbedaan antara psikologi sosial dengan sosiologi dan antropologi :
- Psikologi sosial, mempelajari tingkah laku manusia sebagai individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosial. Hal inilah yang membedakan psikologi sosial dari sosiologi dan antropologi yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai bagian dari masyarakatnya.
- Sosiologi, mempelajari tingkah laku manusia sebagai bagian dari lingkungan yang terbatas seperti keluarga, desa, masyarakat di suatu wilayah tertentu dan sebagainya. Karena setiap manusia selalu terkait dengan lingkungan masyarakat tertentu, maka pengaruh sosiologi-pun sangat besar dalam psikologi sosial. Peranan dari antropologi dan sosiologi dalam psikologi sosial antara lain adalah untuk mengurangi atau setidak-tidaknya menjelaskan bias (penyimpangan) yang terdapat dalam hasil penelitian psikologi sosial sebagai akibat dari pengaruh kebudayaan atau kondisi masyarakat di sekitar manusia yang sedang diteliti.
- Antropologi, mempelajari manusia sebagai suatu keseluruhan. Obyek material dari antropologi adalah umat manusia dan obyek formalnya adalah tentang produk-produk budaya umat manusia. Antropologi mencoba menerangkan hakekat perilaku manusia dengan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan berbagai suku bangsa di dunia. Karena manusia tidak pernah lepas dari pengaruh lingkungan budayanya, maka antropologi penting sekali artinya untuk psikologi sosial.
Perbedaan obyek material antara psikologi sosial dan sosiologi serta antropologi tersebut membawa implikasi pula dalam bentuk perbedaan obyek formal atau metodologi yang digunakan dalam ilmu-ilmu tersebut, yaitu :
- Psikologi sosial, biasanya menggunakan metode eksperimental, yaitu metode di mana suatu gejala diamati dalam kondisi yang dikontrol (faktor-faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap timbulnya gejala yang dikendalikan oleh peneliti). Berdasarkan pengamatan-pengamatan dalam kondisi yang terkontrol ini, peneliti biasanya membuat formula-formula (rumus-rumus, dalil-dalil, hukum- hukum, teori-teori) yang berlaku umum.
- Sosiologi dan antropologi, mengutamakan cara pendekatan deskriptif (menjelaskan, menguraikan gejala yang dipelajari) dan umumnya tidak melakukan generalisasi.
Baca juga : Pengertian Psikologi Anak, Tahap Perkembangan, Faktror Yang Mempengaruhi, Serta Teori Psikologi Anak
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian psikologi sosial, obyek, dan ruang lingkup psikologi sosial, serta hubungan dan perbedaan antara psikologi sosial dengan sosiologi dan antropologi.
Semoga bermanfaat.