Pengertian Satelit. Kata satelit berasal dari bahasa Latin, yaitu "satelles" yang berarti pelayan, atau seorang yang menaati atau melayani pihak lain. Secara umum, satelit dapat diartikan sebagai benda yang mengelilingi benda lain dengan kurun waktu revolusi dan perputaran tertentu. Satelit juga dapat berarti benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri yang bergerak mengelilingi planet tertentu, dengan membentuk lintasan lingkaran atau eliptikal yang disebut orbit, dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.
- bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang lebih besar, contoh : bulan adalah satelit bumi.
- ki pengikut, contoh : negara satelit adalah negara pengikut negara lain yang lebih besar atau yang lebih kuat.
- alat yang diluncurkan mengedari planet, contoh : satelit buatan.
- ki baru dan kecil (tentang kota), contoh : kota satelit adalah kota kecil yang sengaja dibangun di dekat kota besar.
Pergerakan satelit dalam mengelilingi bumi secara umum mengikuti "Hukum Keppler (Pergerakan Keplerian)" yang didasarkan pada beberapa asumsi, yaitu :
- pergerakan satelit hanya dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral bumi.
- satelit bergerak dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang.
- massa satelit tidak berarti dibandingkan massa bumi.
- satelit bergerak dalam ruang hampa, dan tidak ada matahari, bulan, ataupun benda-benda langit lainnya yang mempengaruhi pergerakan satelit.
Baca juga : Tentang Meteor, Komet, Dan Asteroid
Jenis dan Fungsi Satelit. Satelit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Satelit Alam.
Satelit alam adalah benda-benda luar angkasa yang bukan buatan manusia yang mengorbit pada sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya. Satelit alam merupakan benda yang benar-benar datang dari alam. Contoh satelit alam, diantaranya :
- bulan yang menjadi satelit alami bagi bumi.
- bumi dan planet-planet lain dalam tata surya kita juga menjadi satelit alami dari matahari.
Fungsi dari satelit alam diantaranya adalah :
- secara tidak langsung melindungi planet yang diorbitinya dari benturan dengan benda langit lain, seperti : komet, asteroid, dan lain sebagainya.
- mengontrol sebuah kecepatan rotasi pada sebuah planet karena efeknya gravitasional tidal wave agar menyeimbangkan sebuah perputaran siklus air laut yang mengakibatkan pasang surut pada air laut.
- mengurangi suatu efek yang ditimbulkan akibat suatu radiasi sinar ultraviolet.
- sebagai penerangan pada waktu malam hari.
2. Satelit Buatan.
Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa untuk keperluan tertentu. Sama seperti satelit alam, satelit buatan tersebut merupakan sebuah benda di angkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi.
Berdasarkan fungsinya satelit buatan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
- satelit astronomi, berfungsi untuk mengamati planet, bintang, dan obyek lainnya di ruang angkasa. Contoh : satelit Hubble yang dipakai untuk memfoto Red Rose Nebula.
- satelit komunikasi, berfungsi untuk tujuan telekomunikasi, pancaran radio, dan televisi yang menggunakan frekuensi gelombang mikro.
- satelit pantau bumi (GPS Satellite), berfungsi untuk navigasi dan pabrikasi peta. tanda-tanda masa radio yang mengizinkan user atau konsumen mengetahui lokasi mereka dengan tepat via sistem GPS.
- satelit cuaca, berfungsi untuk menulis dan menyampaikan informasi mengenai kondisi cuaca dan iklim bumi.
Selain kedua jenis satelit tersebut, satelit juga dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada ketinggian garis edar-nya, yaitu sebagai berikut :
1. Satelit LEO (Low Earh Orbit).
Satelit LEO adalah satelit yang mempunyai garis edar yang rendah, yaitu antara 500 km sampai dengan 10.000 km dari permukaan bumi. Waktu untuk revolusi satelit LEO berkisar antara 2 sampai dengan 6 jam. Contoh satelit LEO : Global Star, Iridium, Elipsat, Constellation, dan Odessey.
2. Satelit MEO (Medium Earth Orbit).
Satelit MEO adalah satelit yang mempunyai garis edar menengah, yaitu antara 10.000 km sampai dengan 20.000 km dari permukaan bumi. Waktu untuk revolusi satelit MEO berkisar antara 6 hingga sampai dengan 12 jam.
3. Satelit GEO (Geostationary Earth Global).
Satelit GEO adalah satelit yang berada dalam orbit geostasioner, yaitu antara 36.000 km dari permukaan bumi. Orbit stasioner adalah suatu orbit yang bisa mengakibatkan waktu revolusi satelit GEO sama dengan rotasi bumi, yaitu 1 hari. Contohnya : satelit Palapa dan satelit Intelsat.
Baca juga : Tentang Lahir Dan Matinya Bintang
Cara Kerja Satelit Buatan. Sebuah satelit buatan yang mengitari bumi dikendalikan oleh master kontrol yang ada di stasiun bumi, dengan memakai sistem otomatis dan berdasarkan pada dua sistem pengendalian, yaitu :
- Three Axiz Body Stabillized. Three Axiz Body Stabillized merupakan saatu metode pengontrolan posisi satelit dengan berdasarkan sumbu koordinal X, Y, dan Z. Dari ketiga sumbu tersebut kemudian akan dipetakan ke posisi pitch, roll and yaw.
- Spin Stabillized Satellite. Spin Stabillized Satellite merupakan satu metode pengontrolan satelit dengan menggunakan suatu sistem yang dapat menggerakan atau memutar body satelit untuk dapat menuju ke posisi tertentu.
Satelit buatan bekerja dengan dua cara kerja, yaitu :
- uplink. Uplink merupakan transmisi yang dikirim dari bumi menuju ke satelit.
- downlink. Downlink merupakan transmisi dari satelit ke bumi.
Baca juga : Pengertian Atmosfer, Lapisan Dan Fungsi Atmosfer
Kelebihan dan Kekurangan Satelit. Sebagai suatu media transmisi, satelit memiliki kelebihan dan keburangan. Kelebihan dan kekurangan dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan satelit sebagai media transmisi adalah :
- memiliki cakupan yang luas.
- memiliki bandwidth yang cukup besar.
- dapat dijangkau dari mana saja (tidak perlu menyelaraskan atena seperti gelombang mikro).
- komunikasi dapat dilakukan secara broadcasting maupun multicasting.
- pemasangan relatif cepat.
- baik untuk negara yang memiliki infrastruktur komunikasi terbatas.
2. Kekurangan satelit sebagai media transmisi adalah :
- untuk melewatkan sinyal TCP/IP, besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan sehingga dapat mengatasi problem tersebut. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang
- data yang dikirim mudah untuk diambil (hack), karena koneksinya bersifat publik dan terbuka.
- biaya pemasangannya mahal.
- kecepatan akses tidak secepat media transmisi lainnya.
- rentan terhadap gangguan yang disebabkan oleh alam (hujan, debu, awan, dan lain sebagainya).
- memerlukan beberapa kali kalibrasi agar tetap berjalan pada orbitnya.
- memerlukan keahlian khusus untuk memasangnya.
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian satelit, jenis dan fungsi satelit, serta kelebihan dan kekurangan satelit sebagai media transmisi.
Semoga bermanfaat.