Limbah Gas : Pengertian, Jenis Kandungan, Dampak, Serta Metode Dalam Mengatasi Limbah Gas

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Limbah Gas. Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik rumah tangga (domestik) ataupun industri (non domestik). Dalam Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Nomor : 231/MPP/Kep/7/1997 tentang Prosedur Impor Limbah, disebutkan bahwa limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang dapat dimakan oleh manusia dan hewan. Limbah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah limbah gas.

Secara umum, limbah gas dapat diartikan sebagai semua materi berbentuk gas atau materi partikulat yang terbawa gas yang apabila berada di udara dapat bersifat sebagai polutan. Limbah gas juga dapat berarti bahan sisa berbentuk gas yang dihasilkan dari proses pembakaran atau pembusukan suatu bahan. Limbah gas dapat bersumber dari :
  • alam. 
  • hasil aktivitas manusia.

Limbah gas berbentuk gas yang dapat berdampak buruk bagi manusia dan lingkungannya, yang dapat  diidentifikasi dari adanya warna udara, bau, atau rasa. Limbah gas merupakan penyebab terjadinya pencemaran udara. Menurut Moestikahadi Soedomo, dalam "Pencemaran Udara", disebutkan bahwa perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran udara, yaitu masuknya zat pencemar yang berbentuk gas-gas dan partikel kecil/aerosol ke dalam udara. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat dalam dua hal :
  • secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, gunung berapi, debu meteorit, dan pancaran garam dari laut. 
  • karena kegiatan atau aktivitas manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah (proses dekomposisi atau pembakaran), dan kegiatan rumah tangga.


Jenis Kandungan Limbah Gas. Terdapat beberapa jenis kandungan limbah gas yang umum terdapat di sekitar lingkungan manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Karbon Monoksida (Gas CO).
Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berasa, tidak berbau, dan bahkan tidak berwarna. Karbon monoksida adalah limbah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna, yang dapat berasal dari proses pembakaran seperti kayu, batu bara, bahan bakar kendaraan bermotor, dan lain sebagainya. Karbon monoksida sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia, kandungan racunnya dapat menyebabkan kematian.

2. Karbon Dioksida (Gas CO2).
Karbon dioksida merupakan limbah gas yang umumnya dihasilkan dari proses pembakaran senyawa karbon. Selain itu, karbon dioksida juga dihasilkan dari proses pernafasan. Udara yang dikeluarkan oleh manusia dalam bernafas adalah karbon dioksida. Dalam konsentrasi tertentu, karbon dioksida tidak berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahkan beberapa makhluk hidup seperti tumbuhan dan beberapa organisme membutuhkan karbon dioksida untuk kelangsungan hidupnya. 

3. Sulfur Dioksida (SO2).
Sulfur dioksida merupakan limbah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan yang mengandung sulfur. Pembangkit listrik tenaga batu bara banyak mengeluarkan gas yang satu ini. Keberadaan gas sulfur dioksida dalam jumlah berlebih dapat membahayakan kesehatan pernapasan pada manusia dan makhluk hidup lainnya. Karena sifatnya yang asam, gas sulfur dioksida dapat menyebabkan terjadinya korosi terutama iritasi pada kulit.

4. Amonia (NH3)
Amoniak merupakan limbah gas yang memiliki aroma yang sangat kuat. Amonial umumnya dihasilkan dari proses penguraian protein yang dilakukan mikroorganisme. Bau busuk yang berasal dari bangkai, makanan sisa, atau sampah-sampah adalah disebabkan karena adanya gas amoniak ini. Keberadaannya sendiri sangat mengganggu kenyamanan, sehingga perlu ditangani secara serius.

5. Metan (CH4)
Metan merupakan limbah gas yang dihasilkan dari proses pembusukan anaerobik dari beragam bahan organik. Gas metan dapat terbentuk secara alami, yang biasanya terbentuk di sekitar tumpukan sampah, di daerah rawa, selokan, atau septictank. Gas metan juga dapat bersumber dari industri, seperti penambangan batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Keberadaan gas metan pada konsentrasi tertentu dapat mengakibatkan masalah serius bagi kehidupan manusia, misalnya menimbulkan mual muntah, keracunan, gagal jantung hingga kematian. Sifatnya yang mudah terbakar dapat menyebabkan terjadinya kebakaran besar dan ledakan yang membahayakan bagi keselamatan manusia dan lingkungan.


Dampak Pencemaran Limbah Gas. Limbah gas merupakan limbah yang fleksibel dan keberadaannya dapat tercampur dengan udara. Apabila tidak dilakukan penanganan maka limbah gas akan menyebabkan masalah yang berbahaya. Beberapa dampak dari pencemaran limbah gas, diantaranya adalah :
  • pemanasan global atau global warming
  • emisi karbon. 
  • hujan asam. 


Metode dalam Mengatasi Limbah Gas. Limbah gas merupakan limbah yang berbentuk gas. Agar tidak menimbulkan pencemaran udara yang dapat berdampak buruk bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, diperlukan metode dan peralatan yang khusus untuk mengatasi limbah gas. Beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi limbah gas, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pengurangan gas buang.
Gas-gas berbahaya yang terkandung di dalam limbah gas perlu untuk dikontrol jumlahnya supaya tidak mencemari udara yang ada di sekitar kita. ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol jumlah gas berbahaya ini, antara lain :
  • desulfurisasi. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan filter basah atau wet scrubber. Desulfurisasi ini dapat menghilangkan gas sulfur oksida sebagai hasil pembakaran bahan bakar. Selain sulfur oksida, cara ini juga dapat mengontrol jumlah gas- gas buang lainnya seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon. 
  • menurunkan suhu pembakaran. Cara ini dapat dilakukan dengan cara memasang alat pengubah katalitik dengan tujuan menyempurnakan pembakaran. Gas-gas buang yang dapat dikontrol dengan menggunakan alat ini antara lain adalah nitrogen oksida, karbon monoksida dan hidrokarbon.

2. Menggunakan bahan bakar alternatif.
Penggunaan bahan bakar alternatif juga dapat menjadi cara menangani pencemaran udara oleh adanya limbah gas. Gunakanlah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan tidak banyak mengandung.  bahan- bahan kimia yang berbahaya.

3. Penggunaan metode fisik-kimia.
Metode fisik-kimia dapat dilakukan untuk memurnikan gas buangan agar lebih ramah lingkungan. Metode fisik-kimia ini dilakukan berdasarkan perubahan fase atau penyerapan pada suatu adsorban. Beberapa metode fisika-kimia dimaksud adalah :
  • metode fase gas. Metode ini digunakan untuk menyamarkan bau busuk yang tidak disukai dengan memberikan bau- bauan yang enak. Pada dasarnya metode ini bukan untuk menghilangkan gas, namun hanya untuk menyamarkan saja. 
  • metode fase cair. Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk penyerapan gas yang memiliki tingkat kelarutan yang tinggi pada zat cair. Gas buangan dialirkan kemudian dikontakkan dengan senyawa penyerap gas (adsorban) yang mana pada umumnya menggunakan air (baca: jenis-jenis air). Kemudian adsorban akan dimurnikan kembali jika memungkinkan, dimanfaatkan untuk penggunaan lainnya, atau dibuang. 
  • metode fase padat. Metode ini digunakan untuk penyerapan gas oleh senyawa penyerap atau adsorban dalam bentuk padat. Proses ini dimulai dengan melarikan gas dan mengontakkannya dengan dengan adsorban padat. Molekul gas akan terserap dan terkondensasi di permukaan adsorban secara fisik maupun kimia. Contoh salah satu adsorban yang sering digunakan adalah arang aktif. 
  • metode pembakaran. Metode ini dilakukan dengan cara membakar langsung gas senyawa organik pada tingkat suhu yang cukup sehingga dapat menghasilkan karbondioksida dan air. Namun metode ini mempunyai kelemahan, yaitu membutuhkan biaya yang lumayan besar, sehingga banyak orang menghindari metode ini.

Selain beberapa metode tersebut, terdapat beberapa cara mudah yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau meminimalisir pencemaran udara sebagai akibat adanya limbah gas, yaitu sebagai berikut :
  • menghijaukan (menanam banyak tanaman) di lingkungan sekitar tempat tinggal. 
  • tidak membakar sampah sembarangan.
  • mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian limbah gas, jenis kandungan, dampak, serta metode dalam mengatasi limbah gas.

Semoga bermanfaat.