Kapitalisme : Pengertian, Tokoh, Ciri-Ciri, Tujuan, Kelebihan Dan Kekurangan Kapitalisme, Serta Perbedaan Antara Kapitalisme, Sosialisme, Dan Liberalisme

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kapitalisme. Istilah "kapitalisme" berkata dasar "kapital", yang secara etimologis berasal dari bahwa Latin, yaitu "caput" yang berarti kepala, kehidupan, dan kesejahteraan. Dalam kaitannya dengan kesejahteraan, maka kapital atau modal dapat diinterpretasikan sebagai akumulasi keuntungan yang diperoleh dalam setiap transaksi ekonomi. Dengan demikian, kapitalisme merupakan proses pengusahaan kesejahteraan untuk bisa memenuhi kebutuhan. Kapitalisme dalam arti tesebut memiliki pengertian yang konstruktif-humanis, karena setiap orang pasti memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum, kapitalisme tidak memiliki satu pengertian universal yang bisa diterima secara luas. Namun demikian, dari berbagai literatur dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kapitalisme adalah satu paham ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan sebesar-besarnya keuntungan dan modal (kapital). Kapitalisme juga dapat diartikan dengan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh pada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kapitalisme diartikan dengan sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yang modalnya (penanaman modalnya, kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.

Dalam sistem kapitalisme, setiap individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat atas harta atau kekayaannya sebagai alat produksi dan berusaha. Negara atau pemerintah tidak dapat melakukan intervensi atau ikut campur dalam sistem ekonomi kapitalisme, tetapi berperan untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, pemerintah hanya berlaku sebagai pengawas dan pengatur regulasi.


Esensi Kapitalisme. Berdasarkan apa yang disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa esensi dari kapitalisme adalah :
  • pemilikan
  • persaingan
  • rasionalitas.

Menurut Robert Lekachman dan Borin van Loon, dalam "Kapitalisme : Teori dan Sejarah Perkembangannya", menyebutkan bahwa esensi dasar dari kapitalisme adalah :
  • modal, yang merupakan bagian dari kekayaan suatu bangsa yang merupakan hasil karya manusia dan karenanya bisa diproduksi berulang kali (reproducible). 
  • di bawah sistem kapitalisme, suatu perlengkapan modal masyarakat, alatalat produksinya dimiliki oleh segelintir individu yang memiliki hak legal untuk menggunakan hak miliknya guna meraup keuntungan pribadi. 
  • kapitalisme bergantung pada sistem pasar, yang menentukan distribusi, mengalokasikan sumber daya dan menetapkan tingkat pendapatan, gaji, biaya sewa, dan keuntungan dari kelas-kelas yang berbeda.


Hukum Gerak Kapitalisme. Menurut  Ernest Mandel, dalam "Tesis-Tesis Pokok Marxisme", disebutkan bahwa modus produksi kapitalis berkembang berdasarkan hukum gerak kapitalisme, yaitu sebagai berikut : 
  • Konsentrasi dan sentralisasi kapital dalam kompetisi. Suatu perusahaan yang memiliki sedikit alat dan tidak dapat memanfaatkan atau menggunakan kemajuan teknologi, serta tidak dapat memperoleh keuntungan dari kemajuan produksi massal akan kalah dan diserap oleh pesaing mereka, yaitu perusahaan yang lebih besar yang memiliki peralatan dan teknologi yang lebih modern, atau dengan kata lain perusahaan-perusahaan yang besar mengalahkan yang kecil (sentralisasi kapital). 
  • Proletarisasi progresif terhadap populasi pekerja. Sentralisasi kapital membuat jumlah pengusaha kecil yang bekerja atas usaha sendiri setiap waktu dapat dihancurkan. Terlebih dalam konsentrasi kapital, biaya mendirikan bisnis meningkat secara terus menerus, yang berakibat menghalangi mayoritas pengusaha kecil dan seluruh kelas pekerja dari akses kepemilikan industri dan perusahaan komersial yang besar. 
  • Pertumbuhan komposisi organik kapital. Fungsi kapital dibagi menjadi dua yaitu : 1. untuk membeli mesin, bangunan, dan bahan baku. Nilainya tetap sama selama proses produksi, nilai kapital hanya dipertahankan tenaga kerja. Hal ini disebut kapital konstan. 2. membeli tenaga kerja untuk membayar upah. Karl Marx menyebutnya dengan kapital variabel
  • Jika komposisi organik kapital meningkat, keuntungan akan cenderung meningkat. Adanya peningkatan nilai lebih dengan kenaikan angka eksploitasi pekerja upahan. 
  • Sosialisasi objektif dari produktif. Seiring dengan berkembangnya system kapitalis, ikatan teknik dan sosial saling ketergantungan dan berkembang di antara perusahaan dan sektor industri terus bertambah.


Tokoh Kapitalisme. Terdapat banyak tokoh yang dikenal dalam sistem kapitalisme. Tiga dari banyak tokoh yang sering dikaitkan dengan sistem kapitalisme adalah sebagai berikut :

1. Max Weber.
Max Weber berpendapat bahwa kapitalisme merupakan suatu kegiatan ekonomi yang ditujukan kepada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan laba dengan adanya pertukaran pasar. Menurut Max Weber, kapitalisme bukan sekadar sebuah nilai atau sikap mental yang hanya untuk mencari keuntungan secara rasional dan sistematis. Kapitalisme juga bukan hanya sekadar sebuah sistem produksi yang hanya berorientasi pada pencarian keuntungan semata. 

Menurut Max Weber
  • kapitalisme memiliki manfaat atau segi positif bagi kehidupan, di mana, semangat kapitalisme ini sejalan dengan doktrin keagamaan. 
  • Kapitalisme hadir sebagai paham yang baik dalam mensejahterakan manusia untuk rajin dalam bekerja, memiliki hidup disiplin dan hidup hemat. Hal ini dikaitkan dengan kapitalisme yang lahir dari etika Protestan sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan. Etika Protestan lahir sebagai kaum Calvinis di Eropa yang beranggapan bahwa setiap orang telah ditakdirkan untuk masuk surga atau neraka sehingga untuk mencapai kebaikan, manusia harus sukses dalam pekerjaannya di dunia. Doktrin ini melahirkan karya bagi Max Weber yang diaplikasikan oleh para kaum Calvinis untuk semangat dalam bekerja karena ukuran sukses dunia ini akan mempengaruhi kesuksesan di akhirat.

2. Adam Smith.
Adam Smith berpendapat bahwa kapitalisme ada untuk mendukung perekonomian yang baik. Di mana, individu berperan besar dalam memakmurkan suatu bangsa dengan menjadikan individu tersebut menjadi tokoh yang dipandang. Hal ini karena kepemilikannya atas alat-alat produksi, pendistribusian, hingga pengelolaan laba atau keuntungan. Menurut Adam Smith, jika pelaku kapitalis yaitu pemilik modal diberikan kebebasan dalam menjalankan usaha, maka hal ini akan berdampak baik pada kelangsungan hidup masyarakat sekitar. Di mana, usaha yang dibangun oleh pemilik modal akan memberikan lapangan pekerjaan pada masyarakat dan memakmurkan suatu negara.

Adam Smith membagi pemikiran kapitalisme menjadi empat hal, yaitu sebagai berikut :
  • menciptakan kekayaan sebenarnya adalah perhatian suatu individu bukan pemerintah. 
  • suatu individu harus memiliki kekayaan berupa properti pribadi atau sumber daya secara tepat. 
  • kebebasan dalam berekonomi yang menghasilkan pasar secara kompetitif, di mana penjual dan pembeli dapat memilih pasar sesuai keinginan. 
  • peran pemerintah dibatasi hanya untuk mempertahankan, melindungi, dan mengawasi keterlibatan pihak asing serta penyedia lapangan kerja.

3. Karl Marx.
Karl Marx berpendapat bahwa kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang dibuat dan digunakan dengan maksud mendapatkan keuntungan dari setiap proses produksi. Hal ini dilakukan dengan cara mode of production, di mana proses mengorganisir setiap produksi secara terukur dan sistematis untuk mengurangi biaya produksi hingga seminimal mungkin. Keuntungan dari proses yang dilakukan akan menghasilkan kekuatan dalam menyeragamkan buruh dan menguasainya. 

Karl Marx membagi sistem kapitalisme dalam dua kelas, yaitu : 
  • kaum kapitalis, merupakan kaum borjuis dengan kepemilikan alat-alat untuk produksi. 
  • kaum buruh atau proletariat, merupakan kaum yang tidak memiliki alat-alat produksi, bahan-bahan produksi, hingga ruang kerja.


Ciri-Ciri Kapitalis. Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, menyebutkan bahwa kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang bercirikan : 
  • kepemilikan pribadi atas property. 
  • pengumpulan properti atau modal yang memberikan pendapatan bagi individu atau perusahaan yang mengakumulasi dan memilikinya. 
  • kebebasan bersaing bagi perseorangan atau perusahaan untuk mendapatkan perolehan ekonomi masing-masing. 
  • motif laba yang menjadi dasar bagi kehidupan ekonomi (capitalism).

Selain itu, ciri-ciri dari kapitalisme juga dijelaskan oleh beberapa ahli, diantaranya :

1. Dawam Rahardjo.
Dawam Rahadjo, dalam "Kapitalisme Dulu dan Sekarang", menyebutkan bahwa sebagaimana pendapat dari Meghnad Desai, sistem kapitalisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • produksi untuk dijual dan bukannya untuk dikonsumsi sendiri. 
  • adanya pasar dimana tenaga kerja dibeli dan dijual dengan alat tukar upah melalui hubungan kontrak. 
  • penggunaan uang dalam proses tukar menukar yang selanjutnya memberikan peranan yang sistematis kepada bank dan lembaga keuangan non bank. 
  • proses produksi atau proses kerja berada dalam kontrol para pemilik modal atau agen-agen manajerialnya. 
  • kontrol dalam keputusan keuangan berada ditangan pemilik modal, dimana para pekerja tidak ikut serta dalam proses pengambilan keputusan. 
  • berlakunya persaingan bebas diantara pemilik modal (kapital).

2. M. Umer Chapra.
M. Umer Chapra, dalam "Islam and Economic Challenge", menyebutkan bahwa ciri-ciri utama dari kapitalisme adalah : 
  • tidak adanya perencanaan ekonomi yang tersentral. 
  • harga pasar yang dijadikan dasar keputusan dan perhitungan unit yang diproduksi tidak ditentukan oleh pemerintah. Semua ditentukan oleh mekanisme pasar
  • kekuasaan konsumen mutlak dalam memperoleh keuntungan. Dalam kondisi ini, pelaku ekonomi lemah (low capital) akan sulit berkembang dan terpinggirkan karena tidak memiliki akses modal yang sama atau merata. 
  • menempatkan kepentingan pribadi atas kepentingan sosial dan mengesampingkan nilai dan moralitas.
Menurut M. Umer Chapra, paham kapitalisme memunculkan materialisme.

3. Ernest Mandel.
Ernest Mandel, menyebutkan bahwa sistem kapitalisme memiliki ciri-ciri atau karakteristik pokok sebagai berikut :
  • produksi terdiri dari produksi komoditas, yaitu produksi yang bertujuan untuk dijual di pasar. Jika komoditi yang diproduksi tidak terjual di atas harga yang ada, perusahaan kapitalis dan kelas borjuis secara keseluruhan tidak akan mendapatkan nilai lebih yang dihasilkan pekerja melalui komoditi.  
  • produksi dijalankan dalam kondisi dimana alat produksi dimiliki secara pribadi. Adanya kekuasaan untuk mengatur tenaga produktif (alat produksi dan tenaga kerja) bukan milik kolektif, melainkan terbagi-bagi antara perusahaan-perusahaan yang dikontrol oleh kelompok-kelompok kapitalis yang berbeda (kepentingan individu dan keluarga, perusahaan terbatas dan kelompok-kelompok financial). 
  • produksi dijalankan untuk sebuah pasar yang tidak terbatas dan di bawah tekanan persaingan. Setiap individu kapitalis (pemilik pribadi, tiap perusahaan atau kelompok kapitalis) berusaha untuk mendapatkan keuntungan terbesar tanpa mempertimbangkan hasil keseluruhan dari keputusan serupa yang diambil oleh perusahaan lain yang beroperasi dalam bidang yang sama. Hal ini dilakukan untuk memperoleh bagian keuntungan terbesar dari keuntungan yang bisa dikeruk dari pasar. 
  • tujuan produksi kapitalis adalah memaksimalkan keuntungan. Kelas pemilik prakapitalis hidup dari produk surplus sosial, umumnya mengkonsumsi dalam cara yang tidak produktif. Kapitalis harus merendahkan biaya produksi (biaya dan harga) serta menggunakan teknologi mesin yang canggih untuk mendapatkan jumlah kapital yang besar. 
  • produksi kapitalis muncul menjadi produk yang tidak hanya untuk memperoleh keuntungan akan tetapi akumulasi kapital.


Tujuan Kapitalisme. Secara umum, kapitalisme merupakan suatu paham dalam ekonomi yang memiliki dua tujuan utama, yaitu : 
  1. penumpukan modal
  2. proses penanaman atau perluasan modal.

Untuk dapat mencapai tujuan dimaksud, perlu dilakukan segala hal untuk mendorong semangat bersaing demi meningkatkan produksi, yang dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber tenaga manusia (tenaga kerja), industri, maupun sumber daya alam.


Kelebihan dan Kekurangan Kapitalisme. Sebagai suatu sistem ekonomi kapitalisme memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan kapitalisme adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan kapitalisme adalah :
  • efisien dalam menggunakan sumber daya dan mendistribusikan barang. 
  • setiap individu jadi lebih kreatif untuk dapat bersaing. 
  • pertumbuhan ekonomi yang cepat karena persaingan pasar. 
  • adanya penghargaan pada kerja keras individu dalam bisnis. 
  • konsumen dapat mengendalikan pasar karena persaingan harga yang terjadi antar perusahaan

2. Kekurangan kapitalisme adalah :
  • bisa munculnya pasar persaingan tidak sempurna dan pasar persaingan monopolistik. 
  • persaingan dapat menimbulkan konflik dan ketidakadilan karena pemimpin pasarnya adalah pengusaha besar. 
  • ekonomi jadi berorientasi pada uang sehingga perusahaan akan memiliki sudut pandang yang materialistik. 
  • profit dijadikan sebagai tujuan utama dalam berbisnis sehingga perusahaan besar akan mengambil alih perusahaan kecil. 
  • eksploitasi sumber daya alam demi keuntungan sebesar-besarnya. 
  • kesenjangan dalam distribusi antar individu dan sarana-sarana produksi yang terpusat pada satu kelompok. 
  • timbulnya krisis dan merajalelanya kejahatan karena pengangguran yang meningkat akibat pihak produsen yang berhenti berproduksi. 

Perbedaan Kapitalisme, Sosialisme, dan Liberalisme. Terdapat perbedaan yang mendasar antara kapitalisme, sosialisme, dan liberalisme. Perbedaan dimaksud adalah sebagai berikut :
  • Kapitalisme, merupakan sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh terhadap individu atau sektor swasta untuk bisa berperan aktif dalam kegiatan ekonomi demi mendapatkan keuntungan. 
  • Sosialisme, merupakan serangkaian sistem ekonomi dan sosial yang ditandai dengan kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen mandiri pekerja. 
  • Liberalisme, merupakan sebuah ideologi, pandangan, atau tradisi politik berdasarkan pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Liberalisme punya cita-cita agar masyarakat bisa bebas, terutama bebas berpikir bagi masing-masing orang.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kapitalisme, tokoh, ciri-ciri, tujuan, kelebihan dan kekurangan kapitalisme, serta perbedaan antara kapitalisme, sosialisme, dan liberalisme.

Semoga bermanfaat.