Sosialisme : Pengertian, Sejarah, Tokoh, Ciri-Ciri, Dan Perkembangan Sosialisme, Serta Kelebihan Dan Kekurangan Sosialisme

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Sosialisme. Sosialisme merupakan salah satu ideologi yang berpengaruh besar dalam dunia politik internasional di sekitar abad ke-19 Masehi. Secara etimologi, istilah "sosialisme" atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan "socialism" berasal dari bahasa Perancis, yaitu "sosial" yang berakar dari bahasa Latin, yaitu "socius" yang berarti kemasyarakatan. Sedangkan secara terminologi, istilah sosialisme dipahami dalam berbagai macam arti oleh para ahli. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosialisme diartikan dengan ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara. Sedangkan dalam Encyclopedia of Social History, sosialisme diartikan sebagai sebuah istilah yang mengacu pada sebuah pergerakan atau sebuah teori organisasi sosial yang menginginkan kepemilikan atau pengontrolan secara bersama-sama terhadap produksi dan distribusi.

Secara historis, istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830. Pada saat itu, sebutan sosialisme diperuntukkan bagi aliran atau pandangan yang masing-masing hendak mewujudkan masyarakat yang berdasarkan pada hak milik bersama terhadap alat-alat produksi. Hal tersebut dimaksudkan agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya memikirkan keuntungan yang besar, tetapi diselenggarakan semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan apa yang disebutkan di atas, secara umum sosialisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang mengutamakan kebersamaan sebagai tujuan hidup, dengan mengesampingkan kepentingan kelompok dan kepentingan individu. Negara harus selalu ikut campur dalam segala bidang kehidupan demi tercapainya tujuan negara. Sosialisme merupakan rasa perhatian, simpati, dan empati antara individu yang satu kepada individu lainnya tanpa memandang status. Menurut paham sosialisme, suatu komunitas yang terorganisir mempunyai kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, distribusi barang, dan hal-hal lain yang dianggap perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri.


Sampai saat ini, tidak ada pengertian sosialisme yang secara  universal dapat diterima secara luas. Banyak ahli mengartikan sosialisme dalam pengertian yang berbeda. Ian Adams, dalam bukunya yang berjudul "Ideologi Politik Mutakhir", menjelaskan bahwa mengartikan sosialisme bukanlah merupakan perkara yang mudah. Menurutnya, dari semua ideologi, sosialisme mungkin yang paling sulit untuk diuraikan.

H.O.S. Tjokroaminoto, dalam buku yang berjudul "Islam dan Sosialisme", menjelaskan bahwa sosialisme berawal dari bahasa Latin, yaitu "socius", yang dalam bahasa Belanda disebut "maker", dalam bahasa Melayu : "teman", dalam bahasa Jawa : "kita", dan dalam bahasa Arab adalah "sahabat atau asyrat". Paham sosialisme mengutamakan "pertemanan" atau "persahabatan", di mana hal tersebut bertentangan dengan paham "individualisme" yang hanya mengutamakan keperluan "individu" (seorang bagi dirinya sendiri). Lebih lanjut H.O.S. Tjokroaminoto menyebutkan bahwa untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang arti sosialisme, harus memperhatikan dua perkara, sebagai berikut :
  1. Kalau kita menyebutkan sosialisme itu satu peraturan tentang urusan harta benda (economisch stelsel), maka tidaklah kita maksudkan bahwa sosialisme itu tidak juga mempelajari ajaran-ajaran agama dan falsafah (wijsgeering). Sebaliknya, tiap-tiap macam sosialisme adalah berdasar kepada asas-asas falsafah atau asas-asas agama, sedang sosialisme yang wajib dituntut dan dilakukan oleh umat Islam itu bukannya sosialisme yang lain, melainkan sosialisme yang berdasar kepada asas Islam belaka yang di belakang hendak saya uraikan lebih luas dan lebih jauh pula. Sosialisme yang kita tuju bermaksud mencari keselamatan dunia dan keselamatan akhirat. 
  2. Kalau kita mengatakan bahwa sosialisme itu adalah tiap-tiap peraturan tentang urusan harta benda, yang menghendaki seperti tersebut diatas, maka nyatalah kepada tiap-tiap orang bahwa sosialisme itu ialah nama umum bentuk-bentuk peraturan yang semuanya diberi nama sosialisme. Ada empat peraturan terbesar yang memakai nama sosialisme, semuanya menetapkan di dalam programnya dua perkara yang kita sebutkan di atas sebagai perbedaannya, yaitu bahwa ikatan orang hidup bersama (gameenschap) yang hendak dijadikan pemerintahannya, satu sama lain memiliki paham yang berbeda.


Sejarah Sosialisme. Paham sosialisme muncul sebagai reaksi atas berkembangnya industrialisme dan kapitalisme pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 Masehi di Eropa. Paham sosialisme muncul setelah terjadinya revolusi industri di Inggris yang telah menyebabkan terjadinya ketimpangan antara golongan borjuis (majikan) dengan golongan proletar (buruh).

Golongan borjuis menguasai alat produksi karena penguasaan modal ada pada mereka, dan golongan ini mendapatkan banyak keuntungan sehingga menjadikan mereka berada pada taraf kehidupan yang tinggi. Di sisi lain, golongan proletar (buruh) mendapatkan upah yang sangat rendah yang menyebabkan golongan ini semakin jatuh ke jurang kemiskinan. Kondisi tersebut membuat adanya ketimpangan yang luar biasa antara golongan borjuis (majikan) dan golongan proletar (buruh).

Kondisi yang demikian itu, membuat para filsuf atau cendikiawan berpikir mencari cara untuk dapat merubah kesenjangan sosial tersebut. Berawal dari hal inilah maka mulai muncul suatu gerakan yang dinamakan dengan "Revolusi Sosial".


Tokoh Sosialisme. Terdapat banyak tokoh dalam sosialisme, diantaranya adalah :

1. Francois Marie Charles Fourier.
Francois Marie Charles Fourier mengemukakan perlu adanya suatu wilayah tertentu yang memudahkan rakyat untuk saling berkomunikasi dan bekerja bersama, dimana dengan sistem ini dalam waktu tertentu kehidupan rakyat akan menjadi seragam. Ia menyarankan kepada pemerintah Perancis untuk membangun kompleks perumahan yang memisahkan antara kelompok politik dan ekonomi.

2. Karl Heinrich Marx.
Karl Heinrich Marx dikenal sebagai ahli teori dan penggagas gerakan sosialis di Jerman. Dalam karyanya yang berjudul "Das Kapital", ia mengungkapkan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas dan pemenang perang adalah kaum proletar. Karl Heinrich Marx mengenalkan sosialisme berbasis ilmiah atau sosialis ilmiah.

3. Robert Dale Owen.
Robert Dale Owen merupakan orang pertama yang mengembangkan ide sosialisme. Ia banyak memikirkan nasib para buruh dan berusaha mencari cara untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh. Pemikirannya tentang sosialisme dituangkan ke dalam sebuah buku berjudul "A New View Society, An Essay on The Formation of Human Character", yang terbit sekitar tahun 1813.

4. Henri de Sain-Simont.
Henri de Saint Simont merupakan seorang tokoh sosialis dan juga seorang bangsawan yang memfokuskan dukungannya agar golongan pekerja dapat mengikuti apapun yang terjadi dalam perkembangan masyarakat, terutama perkembangan ilmu pengetahuan dan industri. Ia adalah orang pertama yang menyatakan bahwa fasilitas produksi harus 100 % dimiliki pemerintah atau negara.


Ciri-Ciri Sosialisme. Paham sosialisme bersifat kolektif, dengan tujuan untuk mebawa keadilan bagi seluruh masyarakat untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Terdapat beberapa hal yang merupakan ciri-ciri dari sosialisme, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • tidak mengenal adanya kelas antara yang kaya maupun yang miskin, sehingga tidak ada yang disebut majikan maupun buruh karena semua memiliki kesamaan dalam hak.
  • mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara. 
  • mencita-citakan masyarakat yang di dalamnya dapat bekerja sama dan solidaritas dengan hak-hak yang sama. 
  • hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas. 
  • mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis. 
  • berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara bertahap. 
  • berpegang pada prinsip-prinsip kesederajatan dan pemerataan. 
  • mempunyai pemikiran ekonomi negara sentris, yaitu untuk mengatasi kesenjangan. 
  • pemikiran politik sosialisme adalah bahwa negara sangat diperlukan untuk membina dan mengkoordinasikan kebersamaan.
  • pemikiran keagamaan sosialisme terpengaruh kuat oleh pemikiran yang berdasarkan ajaran agama bahwa manusia harus saling tolong menolong.


Perikembangan Sosialisme. Menurut Franz Magnis-Suseno, dalam "Pemikiran Karl Marx, dari Sosialisme Utopis", sosialisme terbagi dalam dua periode, yaitu :

1. Sosialisme Klasik.
Sosialisme klasik ditandai dengan diterbitkannya karya dari Thomas Moore, yang berjudul "Utopia", pada sekitar tahun 1516 di masa Renaissance. Sosialisme klasik oleh Karl Marx disebut dengan sosialisme utopis. Pemikiran dasar dari sosialisme klasik bersifat sosial dan tidak lagi religius. Hal tersebut bertolak dari adanya kesadaran akan keadaan buruk kelas-kelas bawah, keyakinan bahwa konflik-konflik sosial, ketidaksamaan dan penindasan bertentangan dengan kodrat manusia dan karena itu dengan kehendak Allah maupun dengan tatanan alam, dan bahwa semuanya itu adalah akibat hak milik pribadi. Hak milik pribadi membuat manusia egois dan menghancurkan keselarasan masyarakat yang alami.

2. Sosialisme Modern.
Sosialisme modern muncul sebagai reaksi terhadap kondisi buruk yang dialami rakyat di bawah sistem kapitalisme liberal yang tamak. Sosialisme modern berkembang pada awal abad ke-19 sebagai respon terhadap pengaruh sosial industrialisasi yang terjadi di daratan Eropa. Bertolak belakang dengan perkembangan industri yang sangat pesat, kesejahteraan kaum pekerja justru menurun. Kondisi buruk terutama dialami kaum pekerja atau buruh yang bekerja di pabrik-pabrik dan pusat-pusat sarana produksi dan transportasi.

Sejumlah kaum cendekiawan muncul untuk membela hak-hak kaum buruh dan menyerukan persamaan hak bagi semua lapisan, golongan, dan kelas masyarakat dalam menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemakmuran. Mereka menginginkan pembagian keadilan dalam ekonomi. Apa yang menjadi tujuan utama dari sosialisme modern adalah apa yang menjadi cita-cita dari kaum utopis (sosialis klasik), diantaranya :
  • penghapusan hak milik pribadi. 
  • kewajiban setiap orang untuk bekerja. 
  • penyamaan pendapatan dan hak semua orang. 
  • pengorganisasian produksi oleh negara sebagai saran untuk menghapus kemiskinan dan penghisapan orang kecil.

Baca juga : Proses Sosial

Kelebihan dan Kekurangan Sosialisme. Sebagai suatu ideologi, sosialisme memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan dimaksud adalah :

1. Kelebihan sosialisme adalah :
  • rasa solidaritas dan kebersamaan dalam gotong royong yang sangat tinggi antar rakyat. 
  • adanya pemerataan sosial, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara yang kaya dan miskin (budak dan majikan). 
  • dalam menyelesaikan setiap masalah dengan cara demokratis. 
  • adanya keinginan menciptakan masyarakat sosialis dengan kejernihan dan kejelasan argumen bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.

2. Kekurangan sosialisme adalah :
  • setiap individu sulit untuk mengembangkan diri karena paham ini mementingkan kebersamaan dan gotong royong, sehingga tidak ada waktu untuk setiap individu untuk berkembang. 
  • dengan adanya solidaritas yang tinggi tersebut, terkadang hak asasi manusia diabaikan demi kepentingan bersama. 
  • dengan menerapkan paham sosialis, maka negara akan menyia-nyiakan potensi anak bangsa dan tidak memanfaatkan kapabilitas mereka demi meningkatkan hasil produksi dan peningkatan hasil devisa negara.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian sosialisme, sejarah, tokoh, ciri-ciri, dan perkembangan sosialisme, serta kelebihan dan kekurangan sosialisme.

Semoga bermanfaat.