Pengertian Sistem Ekonomi Komando (Sosialis), Ciri-Ciri, Tujuan, Kelebihan, Dan Kekurangan Sistem Ekonomi Komando (Sosialis)

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Sistem Ekonomi Komando. Sistem ekonomi komando atau biasa disebut juga dengan istilah sistem ekonomi terpusat atau terpimpin atau sistem ekonomi sosialis dapat diartikan sebagai suatu sistem ekonomi di mana proses kegiatan ekonomi yang berlangsung di dalam pasar diatur sepenuhnya oleh negara yang bersangkutan atau pemerintah pusat. Maksudnya adalah bahwa pemerintah merupakan pihak yang berhak menentukan :
  • jenis barang dan jasa yang diproduksi. 
  • metode atau dengan cara apa barang dan jasa tersebut diproduksi.
  • untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa dalam sistem ekonomi komando, pemerintah berperan sentral dalam kegiatan perekonomian pasar dalam negara yang bersangkutan.  


Karl Marx dalam bukunya yang berjudul "Manifesto Komunis" dam "Das Kapital" menyebutkan bahwa sistem ekonomi yang dikendalikan dan direncanakan oleh pemerintah pusat, maka fungsi-fungsi perekonomian akan menjadi lebih efisien jika dibandingkan dengan sistem ekonomi bebas. Ajaran dari Karl Marx tersebut menjadi dasar bagi lahirnya sistem ekonomi komando atau sistem ekonomi sosialis. Di Indonesia, jauh sebelum Karl Marx memperkenalkan ajarannya tersebut, sistem ekonomi komando sudah dipraktekkan oleh pemerintah penjajah Belanda melalui kongsi dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie/VOC) yang berkuasa penuh di Hindia Belanda (Indonesia). Pada saat itu, VOC mengatur dan membuat semua keputusan di bidang ekonomi tanpa harus melalui pertimbangan pihak-pihak lain. 

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Komando. Sistem ekonomi komando mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan sistem ekonomi yang lain. Ciri-ciri sistem ekonomi komando diantaranya adalah :
  • Segala kegiatan perekonomian atau kebijakan perekonomian (seperti : jenis barang dan jasa yang diproduksi, harga, dan lain-lain) diatur sepenuhnya oleh pemerintah (bersifat central planning), dan pihak-pihak (masyarakat) yang terlibat di dalamnya harus mengikuti. 
  • Pemerintah pusat bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya perekonomian.
  • Semua modal dan alat produksi merupakan milik pemerintah, sedangkan pihak lain (masyarakat) hanya sebagai pemakai.
  • Tidak adanya kebebasan berusaha bagi individu maupun swasta, karena pembagian kerja sudah ditentukan oleh pemerintah.
  • Pihak swasta tidak memiliki hak dalam melakukan kegiatan ekonomi.
  • Tidak diakuinya hak milik perorangan, kecuali yang sudah dibagikan.

Tujuan Sistem Ekonomi Komando. Sistem ekonomi komando mempunyai tujuan untuk :
  • menggunakan semua tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian.
  • meminimalisir adanya pengangguran tersamar.
  • distribusi pendapatan lebih merata atau lebih mudah disesuaikan dengan yang diinginkan.

Kelebihan Sistem Ekonomi Komando. Sebagai suatu sistem ekonomi yang dipakai dan diterapkan di beberapa negara, sistem ekonomi komando mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sistem ekonomi yang lain. Beberapa kelebihan sistem ekonomi komando diantaranya adalah :
  • pemerintah dapat dengan mudah mengendalikan masalah ekonomi, seperti inflasi, pengangguran, dan lain-lain.
  • pemerintah dapat dengan mudah melakukan pengawasan dan pengendalian harga-harga barang dan jasa di pasar. 
  • pemerintah dapat dengan mudah melakukan dan mengontrol aktivitas produksi, distrbusi, dan konsumsi masyarakat. 
  • pemerintah lebih dapat mewujudkan pemerataan pendapatan warganya.
  • kesenjangan sosial di masyarakat dapat diminimalisir.
  • kondisi ekonomi negara (dalam negeri) cenderung lebih stabil.
  • negara jarang mengalami krisis ekonomi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Komando. Selain mempunyai kelebihan sebagaimana tersebut di atas, sistem ekonomi komando juga mempunyai kekurangan dibandingkan dengan sistem ekonomi yang lain. Beberapa kekurangan sistem ekonomi komando diantaranya adalah :
  • pertumbuhan ekonomi lambat.
  • pemerintah cenderung memonopoli segala hal yang berhubungan dengan perekonomian, sehingga dapat merugikan warga negaranya.
  • daya kreativitas, inisiatif, dan kreasi masyarakatnya menjadi terhambat, karena segalanya diatur dan ditetapkan oleh pemerintah.
  • sistem pasar sangat dipengaruhi oleh kualitas pemerintahannya.
  • banyak barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, tapi tidak tersedia di pasar.
  • hak miliki perorangan tidak diakui oleh pemerintah. 

Sistem ekonomi komando biasanya banyak diterapkan di negara-negara di mana pemerintahnya secara penuh mengendalikan semua kegiatan ekonomi di negara tersebut. Dan umumnya hal tersebut terjadi di negara-negara sosialis atau komunis, seperti Korea Utara, Kuba, Vietnam, dan China.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian sistem ekonomi komando (sosialis), ciri-ciri, tujuan, kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi komando (sosialis).

Semoga bermanfaat.