Berbagai Macam Sistem Ekonomi Serta Kelebihan Dan Kekurangan Dari Masing-Masing Sistem Ekonomi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pada tahun 1776, Adam Smith seorang pemikir dan ahli ekonomi berkebangsaan Inggris menyatakan bahwa ilmu ekonomi merupakan :
  • ilmu yang secara sistematis mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya  yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. 
  • bahan kajian yang mempelajari upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.
Pendapatnya tersebut tertuang di dalam bukunya yang berjudul "An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations". Adam Smith merupakan orang pertama yang mengembangkan ilmu ekonomi sebagai satu cabang ilmu pengetahuan tersendiri. Dan sejak saat itulah, mulai terbentuk suatu sistem ekonomi.

Sistem ekonomi merupakan suatu alat atau sistem yang mengatur kondisi perekonomian suatu negara. Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda, hal tersebut disebabkan karena setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, perekonomian, serta sumber daya yang berbeda-beda. Menurut Gilarso sistem ekonomi merupakan cara untuk mengkoordinasikan perilaku keseluruhan masyarakat (konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam kegiatan menjalankan ekonomi (produksi, distribusi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur  dan dinamis, serta  terhindar dari segala kekacauan.

Bentuk atau Macam Sistem Ekonomi. Karena setiap negara mempunyai sistem ekonominya sendiri-sendiri, maka di dunia ini terdapat beberapa sistem ekonomi. Berikut berbagai macam sistem ekonomi yang dianut oleh negara-negara di dunia :

1. Sistem Ekonomi Tradisional.
Sistem ekonomi tradisional yaitu suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan ekonomi berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun temurun yang mengandalkan alam dan tenaga kerja. Sistem ekonomi tradisional banyak digunakan pada organisasi di mana kehidupan ekonomi berjalan berdasarkan tradisi dan kebiasaan masyarakat secara turun temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat yang sudah menjadi nilai budaya setempat dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya (sederhana). Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotong-royong dan bersifat kekeluargaan. Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
  • kegiatan produksi umumnya mengolah tanah dan mengumpulkan benda-benda yang disediakan oleh alam.
  • sangat bergantung pada alam.
  • alat produksi masih sederhana.
  • hasil produksi untuk kebutuhan minimal dan bersifat homogen.
  • hasil industri berupa kerajinan tangan.
  • belum mengenal tukar menukar secara kredit.

Kelebihan sistem ekonomi tradisional :
  • adanya kejujuran dan semangat kekeluargaan dari semua anggota masyarakat atau organisasi dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
  • hubungan antar individu sangat erat.
  • tidak individualis.

Kekurangan sistem ekonomi tradisional :
  • sulit meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik.
  • teknologi yang digunakan sangat sederhana.
  • rendahnya kualitas dari barang-barang produksi.

2. Sistem Ekonomi Terpusat.
Sistem ekonomi terpusat disebut juga dengan sistem  ekonomi sosialis atau komando, yaitu suatu sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat adalah :
  • seluruh sumber daya dikuasai oleh negara.
  • produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat.
  • kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat.
  • hak milik individu tidak diakui.

Bentuk penguasaan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan membatasi kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat.

Kelebihan sistem ekonomi terpusat/sosialis :
  • penyediaan kebutuhan dasar dilakukan oleh pemerintah.
  • produksi dikelola oleh negara.
  • pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan masalah ekonomi lainnya.
  • pemerintah dapat melakukan intervensi dalam hal pembentukan harga.
  • jarang terjadi krisis ekonomi.

Kekurangan sistem ekonomi terpusat/sosialis :
  • transaksi sulit.
  • adanya pembatasan dalam kegiatan ekonomi.
  • mengabaikan pendidikan moral.
  • sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
  • masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.

3. Sistem Ekonomi Liberal.
Sistem ekonomi liberal disebut juga dengan sistem ekonomi kapitalis, yaitu suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada sebesar-besarnya kebebasan seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa campur tangan pemerintah. Dalam sistem ekonomi liberal, pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi (laissez faire). Sistem ekonomi liberal disebut juga dengan sistem ekonomi pasar, yang artinya suatu sistem di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar, yaitu permintaan dan penawaran. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah :
  • hak milik individu diakui.
  • setiap manusia adalah homo economicus.
  • menerapkan sistem persaingan bebas.
  • kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi.
  • motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri.
  • peranan modal sangat penting.
  • adanya pembatasan terhadap peranan pemerintah.

Kelebihan sistem ekonomi liberal :
  • setiap individu bebas untuk memiliki sumber daya produksi.
  • lebih efisien dalam memanfaatkan sumber daya dan distribusi barang.
  • kreativitas masyarakat tinggi karena adanya kebebasan untuk melakukan hal-hal yang terbaik bagi dirinya.
  • pengawasan politik dan sosial minimal, karena waktu kerja dan biaya yang diperlukan lebih sedikit.
  • barang yang dihasilkan berkualitas tinggi.
  • efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan pada motif profit.

Kekurangan sistem ekonomi liberal :
  • kesulitan dalam distribusi pendapatan.
  • munculnya monopoli yang dapat merugikan kepentingan masyarakat.
  • adanya kecenderungan eksploitasi terhadap tenaga kerja.
  • sering terjadi gejolak perekonomian.
  • tidak ada persaingan sempurna dan persaingan monolistik.
  • sistem harga gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien, karena faktor eksternalitas yang tidak memperhitungkan tenaga kerja dan lain-lain.

4. Sistem Ekonomi Campuran.
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem ekonomi, yang mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi, tapi di sisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari penguasaan secara penuh dari golongan masyarakat tertentu pada sumber daya ekonomi. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran adalah :
  • hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tapi oleh pemerintah diadakan pembatasan.
  • setiap individu tetap diberikan kebebasan untuk berusaha, sehingga dapat tetap  memiliki dan dapat mengembangkan kreativitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
  • lebih mengutamakan kepentingan umum.
  • pemerintah ikut campur dalam mekanisme kegiatan ekonomi dengan mengeluarkan regulasi dan kebijakan ekonomi.
  • pemerintah hanya ikut campur dalam bidang perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Kelebihan sistem ekonomi campuran :
  • sektor ekonomi yang mempengaruhi hajad hidup masyarakat dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan untuk kepentingan masyarakat (mengutamakan kepentingan umum).
  • kebebasan berusaha.
  • hak individu diakui dengan jelas walaupun ada batasannya.
  • harga lebih mudah untuk dikendalikan.

Kekurangan sistem ekonomi campuran :
  • peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
  • timbulnya korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam pemerintah karena banyaknya sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah, sedangkan pengawasan yang dilakukan sangat minim. 

Selain keempat sistem ekonomi tersebut, terdapat beberapa sistem ekonomi yang lain, yaitu :

1. Sistem Ekonomi Islam.
Sistem ekonomi Islam yaitu suatu bentuk sistem ekonomi yang didasarkan kepada aturan-aturan dalam hukum Islam (Syariah Islam). Prinsip-prinsip utama yang dirumuskan dalam sistem ekonomi Islam adalah :
  • konsep pemilik dan khilafah.
  • integrasi antara nilai moral dan kegiatan ekonomi.
  • sikap positif terhadap aktifitas dan pembangunan ekonomi.
  • distribusi laba rugi.

2. Sistem Ekonomi Pancasila.
Sistem ekonomi Pancasila yaitu suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ideologi Pancasila, yang di dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi, yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong-royongan dari, oleh, dan untuk rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah.

Demikian penjelasan berkaitan dengan berbagai macam sistem ekonomi serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem ekonomi.

Semoga bermanfaat.