Pengertian Jurnal Dalam Akuntansi, Klasifikasi, Prinsip Dasar, Dan Fungsi Jurnal Dalam Akuntansi

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Jurnal merupakan istilah yang tidak asing jika kita mempelajari akuntansi. Secara umum, jurnal diartikan sebagai catatan seluruh aktivitas transaksi keuangan yang dibuat secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus didebet dan dikredit yang dituangkan dalam sebuah buku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, jurnal (perdagangan) diartikan sebagai :
  • buku yang dipakai sebagai buku perantara antara buku harian dan buku besar.
  • buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu.

Klasifikasi/Jenis Jurnal Akuntansi. Setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dalam rekening debit atau rekening kredit. Jumlah debit harus selalu sama dengan jumlah kredit. Dalam akuntansi, jurnal dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu :

1. Jurnal Umum.
Ahmad Manarul Hakim menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan jurnal umum adalah buku harian atau formulir khusus yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi keuangan secara kronologis sesuai dengan urutan tanggal, dengan mencantumkan nama transaksi, jenis akun, dan nominal saldo di kolom debit ataupun kredit. Jurnal umum merupakan alat pencatatan transaksi yang paling sederhana. Setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal umum  tanpa membedakan bentuk atau jenis transaksi. Jurnal ini biasanya digunakan oleh suatu perusahaan yang jumlah kejadian transaksinya kecil.

Tujuan Jurnal Umum. Jurnal umum dibuat dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan transaksi keuangan, seperti :
  • melakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi.
  • melakukan penilaian terhadap transaksi.
  • melakukan pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam suatu perusahaan.

Manfaat Jurnal Umum. Terdapat beberapa manfaat dari jurnal umum yang dibuat oleh suatu perusahaan. Manfaat dimaksud adalah :
  • mengetahui jumlah yang didebet atau dikredit yang harus seimbang.
  • mengetahui jumlah transaksi yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
  • mendapatkan informasi tentang akan terjadinya pertambahan atau pengurangan suatu perkiraan.
  • mengetahui jumlah yang sudah dikirim ke perkiraan yang tepat pada buku besar sesuai dengan nomor dan perkiraannya dengan membuat referensi.

2. Jurnal Khusus.
Jurnal khusus biasanya digunakan oleh suatu perusahaan yang mempunyai kejadian transaksi yang banyak dan berulang. Buku jurnal dibuat  berkolom-kolom dan dirancang untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu dengan tetap memperhatikan rekening-rekening yang harus didebit dan dikredit. 

Tujuan Jurnal Khusus. Dalam suatu perusahaan yang jumlah transaksinya banyak dan frekuensinya tinggi dibutuhkan pencatatan yang lebih rinci. Dalam hal demikian, jurnal khusus bertujuan untuk :
  • mengumpulkan dan menggolongkan transaksi yang sama yang frekuensi terjadinya tinggi.
  • menciptakan pengendalian intern.
  • mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar.
  • efisiensi tenaga pembukuan. 

Jenis Jurnal Khusus. Jurnal khusus dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
  • jurnal penjualan, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. Dokumen yang digunakan dalam jurnal penjualan adalah faktur copy.
  • jurnal pembelian, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan secara kredit. Dokumen yang digunakan dalam jurnal pembelian adalah faktur.
  • jurnal penerimaan kas, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan penerimaan kas, atau transaksi-transaksi yang mengakibatkan kas perusahaan bertambah. Penerimaan kas meliputi penerimaan uang tunai, cek, bilyet giro, penyetoran langsung dari debitur, dan lain-lain.
  • jurnal pengeluaran kas, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas atau pembayaran melalui kas. Pengeluaran kas meliputi pembayaran dengan uang tunai, transfer bank, dan lain-lain.

Logika Jurnal Akuntansi. Dalam praktek akuntansi, jurnal merupakan tempat pertama kali untuk mencatat transaksi, sebelum dilakukannya pencatatan  dalam buku besar. Terdapat dua macam logika yang digunakan dalam jurnal akuntansi, yaitu :

1. aset = liabilitas + ekuitas.
Dalam logika ini, unsur-unsur yang harus disertakan dalam perhitungan adalah aset perusahaan, utang perusahaan, biaya usaha, kewajiban perusahaan, modal usaha, ekuitas, dan pendapatan usaha. Tujuan dari logika jurnal akuntansi ini adalah untuk menyeimbankan kewajiban dan ekuitas perusahaan dengan nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mendapatkan berapa nilai aset perusahaan, dapat dihitung dengan menggunakan beberapa rumus keseimbangan, yaitu :
  • aset perusahaan = kewajiban perusahaan + ekuitas.
  • aset perusahaan = utang perusahaan + modal usaha + pendapatan usaha - biaya usaha.
  • aset perusahaan + biaya usaha = utang perusahaan + modal usaha + pendapatan usaha.

2. penerapan hukum 'sebab - akibat' atau 'jika - maka'.
Hal-hal yang harus dipahami dalam pencatatan jurnal keuangan akuntansi berkaitan dengan hukum sebab akibat adalah sebagai berikut :
  • jika harta bertambah, maka akan dicatat sebagai debit. Jika harta berkurang, maka akan dicatat sebagai kredit.
  • jika biaya bertambah, maka akan dicatat sebagai debit. Jika biaya berkurang, maka akan dicatat sebagai kredit.
  • jika utang bertambah, maka akan dicatat sebagai kredit. Jika utang berkurang, maka akan dicatat sebagai debit.
  • jika modal bertambah, maka akan dicatat sebagai kredit. Jika modal berkurang, maka akan dicatat sebagai debit.
  • jika penjualan bertambah, maka akan dicatat sebagai kredit, Jika penjualan berkurang, maka akan dicatat sebagai debit. 

Prinsip Dasar Jurnal Akuntansi. Terdapat beberapa hal yang merupakan prinsip dalam menyusun suatu jurnal, yaitu :
  • mengidentifikasi bukti transaksi keuangan yang akan dimasukkan dalam jurnal. Bukti transaksi keuangan dapat berupa faktur, kuitansi, nota, dan lain-lain.
  • menggolongkan hal-hal yang terjadi dalam transaksi keuangan, seperti penggolongan dalam jenis modal, harta, atau utang.
  • menambahkan atau mengurangkan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan transaksi yang bersangkutan.
  • menetapkan jenis-jenis transaksi yang hendak dicatatkan dalam debit dan kredit.
  • mencatat transaksi dalam jurnal umum sesuai dengan bukti transaksi yang ada.

Fungsi Jurnal Akuntansi. Jurnal mempunyai beberapa fungsi yang dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu :
  • Fungsi historis, maksudnya adalah setiap transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan akan dicatat secara kronologis, urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
  • Fungsi pencatatan, maksudnya adalah semua transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan akan dicatat dalam buku jurnal.
  • Fungsi analisis, maksudnya adalah pencatatan dalam jurnal akuntansi merupakan hasil dari analisis transaksi berupa pendebitan dan pengkreditan akun yang terpengaruh.
  • Fungsi instruktif, maksudnya adalah catatan yang ada pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal.
  • Fungsi informatif, maksudnya adalah jurnal memberikan informasi atau penjelasan tentang transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan.

Pemakaian jenis buku jurnal pada tiap-tiap perusahaan disesuaikan dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, sering dijumpai antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain melakukan pembukuan jurnal yang berbeda-beda. Dasar pemilihan buku jurnal adalah dengan mempertimbangkan faktor efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian jurnal dalam akuntansi, klasifikasi, prinsip dasar, dan fungsi jurnal dalam akuntansi.

Semoga bermanfaat.