Pengertian Stakeholder, Shareholder, Dan Stockholder Serta Perbedaannya

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
1. Stakeholder.
Pengertian Stakeholder. Yang dimaksud dengan stakeholder adalah seseorang atau kelompok orang yang memiliki minat, hubungan, dan kepentingan terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Dapat dikatakan stakeholder apabila seseorang atau kelompok orang tersebut memiliki kekuasaan atau kepentingan terhadap organisasi atau perusahaan terkait, seperti karyawan/staff, supplier, pelanggan, dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut pendapat para ahli, yang dimaksud dengan stakeholder di antaranya adalah sebagai berikut :
  • Rhenald Kasali, menyebutkan bahwa stakeholder adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan.
  • Budimanta, menyebutkan bahwa stakeholder adalah seseorang, sekelompok orang, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan, yang mempunyai karakteristik kekuasaan, egitimasi, dan kepentingan terhadap perusahaan.
  • Biset, menyebutkan bahwa stakeholder adalah orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Stakeholder oleh Biset diidentifikasi berdasarkan kekuatan dan kepentingan relatif terhadap issu dan/atau posisi penting serta pengaruh yang mereka miliki.
  • R. Edward Freeman, menyebutkan bahwa stakeholder adalah individu-individu serta kelompok-kelompok yang dipengaruhi oleh tercapainya tujuan-tujuan organisasi yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan organisasi tersebut.
Klasifikasi Stakeholder. Stakeholder merupakan pihak yang mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan atau eksistensi dari suatu organisasi atau perusahaan. 

a. Berdasarkan posisi dan pengaruhnya, stakeholder dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian, yaitu :
  • Stakeholder utama, yaitu seseorang atau kelompok orang yang memiliki keterkaitan secara langsung dengan suatu kebijakan. Misalnya : masyarakat atau tokoh masyarakat tertentu.
  • Stakeholder pendukung, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang tidak memiliki keterkaitan secara langsung dengan suatu kebijakan, tetapi memiliki kepedulian sehingga mereka turut mengemukakan pendapatnya.
  • Stakeholder kunci, yaitu seseorang atau kelompok orang yang memiliki kewenangan secara legal dalam pengambilan keputusan sesuai dengan levelnya.

b. Berdasarkan kepentingan para pihak terhadap organisasi atau perusahaan, stakeholder dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
  • kelompok di dalam perusahaan atau internal stakeholders, yaitu orang atau sekelompok orang yang secara langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan. Misalnya : manajemen dan top executive, serta karyawan.
  • kelompok di luar perusahaan atau external stakeholders, yaitu orang atau sekelompok orang yang tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan perusahaan. Misalnya : konsumen, penyalur, pemasok, bank, pemerintah, pesaing, dan masyarakat.

c. Sedangkan menurut The Clarkson Centre for Business Ethics, stakeholder dibedakan menjadi dua, yaitu :
  1. Primary stakeholder, yaitu pihak-pihak yang mempunyai kepentingan secara ekonomi terhadap perusahaan dan menanggung resiko. Misalnya : kreditor, karyawan, serta pemerintah.
  2. Secondary stakeholder, yaitu pihak-pihak yang mempunyai hubungan saling mempengaruhi namun tidak mempengaruhi atau tidak menentukan kelangsungan hidup perusahaan secara ekonomi. Misalnya : serikat buruh dan media massa.

Baca juga : Pengertian Pengusaha

Pendekatan Stakeholder. Pendekatan stakeholder dikemukanan oleh Budimanta, yaitu sebagai berikut :
  • Old coporate relation. Pendekatan ini menekankan pada bentuk pelaksanaan aktivitas perusahaan secara terpisah di mana setiap fungsi dalam sebuah perusahaan melakukan pekerjaannya tanpa adanya kesatuan diantara fungsi-fungsi perusahaan tersebut.
  • New corporate relation. Pendekatan ini menekankan adanya kolaborasi antara perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya, sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan dirinya sebagai bagian yang bekerja secara sendiri dalam sistem sosial masyarakat karena profesionalitas telah menjadi hal utama dalam pola hubungan ini. Hubungan perusahaan dengan internal stakeholders dibangun berdasarkan konsep manfaat yang membangun kerja sama untuk bisa menciptakan kesinambungan usaha perusahaan. Sedangkan hubungan perusahaan dengan eksternal stakeholders bukan hanya bersifat transaksional dan jangka pendek, tetapi lebih kepada hubungan yang bersifat fungsional yang bertumpu pada kemitraan dan berusaha bersama-sama membangun kualitas kehidupan eksternal stakeholders.
2. Shareholder.
Pengertian Shareholder. Yang dimaksud dengan shareholder adalah para pemegang saham dan investor dalam suatu perusahaan. Shareholder akan mendapatkan keuntungan jika perusahaan bertumbuh, berkembang, dan mendapat nilai lebih dari produksi perusahaan. Shareholder merupakan orang-orang yang memberikan uang mereka kepada perusahaan untuk menjadi pemilik sebagian dari perusahaan dimaksud. Sehingga shareholder dapat juga disebut sebagai pemilik suatu perusahaan. Shareholder dapat membeli saham melalui pasar saham. Sedangkan perusahaan membutuhkan shareholder untuk meningkatkan modal mereka. Sedangkan menurut :
  • Sukmawati Sukamulja, yang dimaksud dengan shareholder adalah individu maupun kelompok yang terlibat dalam optimalisasi kekayaan perusahaan, baik itu manajemen maupun para pemagang saham.

Baca juga : Tanggung Jawab Sosial Manajer

Teori Shareholder. Teori shareholder menjelaskan tentang hubungan antara manajemen perusahaan dan pemegang saham perusahaan. Teori shareholder bertujuan untuk membantu manajemen perusahan dalam meningkatkan terciptanya nilai atau value sebagai dampak dari aktivitas yang dilakukan dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi pada shareholder perusahaan. Untuk meminimalkan kerugian perusahaan tersebut, manajemen perusahaan harus dapat mengelola dengan baik seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, baik itu karyawan (human capital), aset fisik (phisical capital), maupun structural capital sehingga menciptakan nilai tambah (value added) bagi perusahaan, hingga berakibat meningkatnya kinerja keuangan perusahaan. Semua tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan tersebut untuk kepentingan pemegang saham.

Baca juga : Hambatan-Hambatan Dalam Pendelegasian Dan Mengatasinya

Berdasarkan teori shareholder yang dikemukakan oleh Smerdon disebutkan bahwa :
  • Tanggung jawab paling mendasar dari direksi adalah bertindak untuk kepentingan meningkatkan nilai atau value dari pemegang saham. Jika perusahaan memperhatikan kepentingan pemasok, pelanggan, karyawan, dan lingkungannya, maka nilai atau value yang didapatkan oleh pemegang saham semakin sedikit. Oleh karena itu jalannya pengurusan perusahaan oleh manajemen perusahaan harus mempertimbangkan kepentingan pemegang sahamnya. Manajemen perusahaan dan pemegang saham bersinergi untuk meningkatkan nilai atau value perusahaan serta meminimalisir kerugian bagi shareholder perusahaan.
3. Stockholder.
Pengertian Stockholder. Yang dimaksud dengan stockholder adalah orang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham dalam suatu perusahaan. Dengan kata lain stockholder adalah pemegang saham perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Sedangkan dari beberapa sumber dapat diketahui bahwa pengertian dari stockholder adalah sebagai berikut :
  • Bussiness dictionary, menjelaskan bahwa stockholder adalah individu, kelompok, atau organisasi yang memegang satu atau lebih lembar saham di suatu perusahaan, dan yang mana namanya tercantum dalam sertipikat lembar saham.
  • Cambridge dictionary, menjelaskan bahwa stockholder adalah orang yang memiliki saham di suatu perusahaan dan oleh karenanya mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan dan hak untuk memberikan suara atau pendapat terhadap cara perusahaan tersebut dikendalikan.
  • Accounting coach, menjelaskan bahwa stockholder adalah pemilik dari sebagian saham perusahaan. Stockholder dapat dianggap terpisah dari perusahaan tersebut dan oleh karenanya memiliki liabilitas yang terbatas dari keseluruhan surat hutang perusahaan.
Perbedaan antara Stakeholder, Shareholder, dan Stockholder. Meskipun sama-sama mempunyai kaitan dengan suatu organisasi atau perusahaan, antara stakeholder, shareholder, dan stockholder mempunyai perbedaan terutama dalam hal peran dan tanggung jawab terhadap organisasi atau perusahaan. Perbedaan dimaksud adalah sebagai berikut :
  • Shareholder dan stockholder mempunyai saham finansial dalam perusahaan. Sedangkan stakeholder mempunyai kepentingan dalam hal finansial perusahaan atau tidak sama sekali.
  • Shareholder dapat berperan juga sebagai stakeholder, akan tetapi stakeholder bukan merupakan bagian dari shareholder.
  • Shareholder akan terkena dampak langsung atas apa yang terjadi pada perusahaan, sedangkan stakeholder bisa terkena dampak secara langsung maupun tidak langsung.
  • Stakeholder mempunyai tanggung jawab  dan pengaruh terhadap apa yang terjadi pada perusahaan, sedangkan shareholder hanya terkena dampaknya saja.
  • Shareholder mempunyai sebagian dari perusahaan, sedangkan stakeholder tidak mempunyai bagian dari perusahaan. 

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian stakeholder, shareholder, dan stockholder beserta perbedaannya.

Semoga bermanfaat.