Beberapa Kendala Dalam Melaksanakan Pengawasan Melekat

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengawasan melekat harus dimasukkan secara langsung dan praktis dalam manajemen pemerintahan. Sehingga diharapkan setiap pimpinan satuan kerja langsung dapat mengetahui kegiatan nyata dari setiap aspek dan permasalahan tugas di lingkungan satuan organisasi atau satuan kerja masing-masing. Bilamana terjadi penyimpangan dapat langsung dan segera mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindakan seperlunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Baca juga : Pengertian Pengawasan Melekat

Pelaksanaan pengawasan melekat oleh pimpinan satuan kerja harus dilakukan secara berjenjang ke bawah. Kemudian supaya hal itu terwujud, dalam melaksanakan pengawasan melekat para pimpinan atau atasan langsung harus mempunyai :
  • Kemampuan untuk melaksanakan pengawasan, baik kemampuan manajerial maupun penguasaan teknis tentang kegiatan yang dilaksanakan bawahan.
  • Kemauan, tekad, dan keberanian untuk melakukan pengawasan dan melaksanakan tindak lanjutnya.
  • Kesungguhan dan kecermatan melakukan secara nyata kegiatan pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya.

Baca juga : Prinsip-Prinsip Pengawasan Melekat

Dalam manajemen pemerintahan masih ditemukan terdapat beberapa kelemahan, akan tetapi apabila pimpinan atau atasan langsung mempunyai kemauan, kesungguhan dan kemampuan melaksanakan pengawasan melekat, maka pelaksanaan segala urusan pemerintahan umum dan pembangunan akan berlangsung secara efisien dan efektif serta berdaya guna dan berhasil guna. Dengan demikian, pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan atau atasan langsung setidak-tidaknya akan bermanfaat mencegah dan memberantas penyalahgunaan wewenang, penyelewengan, pemborosan, dan kebocoran kekayaan dan tidak terlibatnya pimpinan atau atasan langsung dalam kegiatan yang negatif itu. Dari hasil pengawasan melekat diharapkan dapat diambil  langkah-langkah pengamanan sebelum kegiatan-kegiatan negatif berlangsung secara berlarut-larut.

Baca juga : Unsur-Unsur Pengawasan Melekat

Kendala Dalam Pelaksanaan Pengawasan Melekat. Dalam rangka pelaksanaan pengawasan melekat secara efektif dan efisien, setiap pimpinan atau atasan lagsung perlu mengetahui sarana dan sistem pengawasan yang diperlukannya. Dalam melaksanakan pengawasan melekat, para pimpinan atau pejabat yang terkait seringkali mengalami banyak kendala. Beberapa kendala dimaksud antara lain adalah :
  • Penempatan pimpinan yang kurang tepat, sehingga merupakan pimpinan yang kurang atau tidak menguasai teknis pelaksanaan pekerjaan bawahannya.
  • Persekongkolan atau pimpinan ikut merasakan atau terlibat dari hasil penyalahgunaan wewenang atau penyelewengan bawahannya.
  • Perasaan enggan melaksanakan pengawasan, karena beranggapan sudah ada pengawasan fungsional yang harus dilaksanakan oleh aparat pemerintah yang tugas pokoknya melaksanakan pengawasan.
  • Adanya perasaan tidak tega untuk menindak bawahan sendiri.
  • Adanya rasa takut akan timbulnya reaksi, karena pimpinan mempunyai kelemahan sendiri yang mungkin akan dibongkar oleh bawahannya.
  • Hasil pengawasan melekat dari seorang pimpinan tidak segera mendapatkan tindak lanjut karena hal tersebut merupakan wewenang pimpinan unit kerja yang lebih tinggi.

Baca juga : Arti Pentingnya Serta Sasaran Pengawasan Melekat

Cara Mengatasi Kendala Dalam Pelaksanaan Pengawasan Melekat. Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan pengawasan melekat tersebut, maka untuk membudayakan pengawasan melekat bagi para pimpinan atau atasan langsung, selain kesadaran, harus dikembangkan juga sikap berusaha untuk :
  • Mempelajari teknis pekerjaan bawahan dan teknis pelaksanaan pengawasan.
  • Menghindari berbagai kelemahan, persekongkolan dan ikut serta secara langsung atau tidak langsung dalam penyelewengan, penyalahgunaan wewenang, dan lain-lain oleh bawahan, serta tidak ikut menikmati hasil dari kegiatan bawahan yang keliru, baik sengaja maupun tidak sengaja.
  • Meningkatkan kemauan, tekad, dan keberanian untuk melakukan pengawasan dan mengambil langkah-langkah tindak lanjutnya.
  • Melakukan pengawasan melekat bukan sebagai kegiatan mencari-cari kesalahan bawahan, tetapi lebih diarahkan pada usaha untuk melakukan pembinaan dan bimbingan.
  • Secara sungguh-sungguh dan cermat dalam melakukan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap cara dan hasil kerja bawahan.
  • Melaksanakan pengawasan melekat tidak semata-mata secara formal, tetapi juga secara informal sehingga bawahan secara tidak langsung mengalami proses pemeriksanaan.
  • Melaksanakan kegiatan pengawasan melekat secara terus menerus atau periodik, meskipun tidak terdapat gejala adanya penyalahgunaan wewenang atau penyelewengan.
  • Mencari masukan dan informasi mengenai cara kerja bawahan dengan tetap waspada terhadap kemungkinan adanya fitnah yang dapat berakibat pada kekeliruan dalam mengambil keputusan dan tindak lanjut.

Baca juga : Pengawasan Melekat Sebagai Fungsi Manajemen

Pengawasan melekat dapat terjadi (berlangsung) karena adanya :
  • Sistem pengendalian manajemen yang diciptakan oleh pimpinan.
  • Para perugas yang melaksanakan sistem pengendalian manajemen tersebut.
  • Pimpinan yang selalu menjaga agar seluruh petugasnya melakukan sistem pengendalian manajemen secara benar dan lengkap.
  • Penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan periodik mengenai apakah sistem tersebut masih memenuhi kebutuhan dalam menimbulkan pengawasan melekat dalam operasi dan selanjutnya melakukan koreksi apabila diperlukan.

Baca juga : Peranan Pimpinan Dalam Pengawasan Melekat

Peranan pimpinan dalam pengawasan melekat sangat menentukan. Oleh karenanya, seorang pimpinan yang melakukan pengawasan melekat harus diartikan sebagai :
  • Mengawasi bawahan.
  • Menciptakan dan/atau mengawasi sistem pengendalian manajemen.
  • Melakukan koreksi.

Demikian penjelasan berkaitan dengan kendala dalam melaksanakan pengawasan melekat.

Semoga bermanfaat.