Pemikiran strategis merupakan fese pertama dari proses perencanaan sebagaimana dikemukakan oleh George L. Morrisey. Pemikiran strategis lebih memfokuskan pada aspek intuitif proses mengarah pada pengembangan misi, visi, dan strategi organisasi. Fase ini dirancang untuk menciptakan perspektif masa depan organisasi sekaligus membangun pondasi yang menjadi dasar bagi semua keputusan penting yang akan dibuat. Pemikiran strategis akan mengarah pada perspektif.
Hal yang penting dalam proses pemikiran strategis adalah memperoleh kesatuan pendapat di antara anggota tim manajemen mengenai sifat dan lingkup bisnis, prinsip yang akan menjadi dasar operasi bisnis, dan arah yang akan dituju sebagai suatu organisasi. Pemikiran strategis merupakan arena untuk memimpikan masa depan tanpa harus dihambat oleh hal-hal praktis. Dengan kata lain, bukan saja diperbolehkan memproyeksikan seperti apakah bentuk organisasi di masa mendatang tanpa perlu mengkuatirkan apakah hal itu bisa dilaksanakan atau tidak, tetapi memang sikap seperti itulah yang diharapkan.
Baca juga : Dasar Perencanaan Strategis
Unsur-unsur yang terlibat dalam proses pemikiran strategis adalah :
- Nilai-nilai, yang mewakili pendirian filosofis manajer yang bertanggung jawab untuk menuntun organisasi menuju jalan keberhasilan. Sebagian nilai tersebut bersifat tetap, seperti sikap mengenai etika, kualitas, dan keselamatan. Dan sebagian nilai yang lain sifatnya berubah-berubah bergantung pada sifat bisnis yang dijalani, seperti respon terhadap konsumen, keberagaman produk atau jasa, dan profitabilitas.
- Misi, adalah pernyataan yang menjelaskan konsep suatu organisasi, sifat bisnis yang dijalani, alasan keberadaan pemilik dalam bisnis tersebut, pihak yang dilayani, dan prinsip serta nilai yang dijadikan landasan untuk berbisnis.
- Visi, adalah representasi dari apa yang diyakini sebagai bentuk suatu organisasi di masa depan dalam pandangan konsumen, karyawan, pemilik, dan stakeholder penting lainnya. Pernyataan visi bisa tersendiri atau menjadi bagian dari pernyataan misi organisasi.
- Strategi, menunjukkan arah yang harus dituju oleh suatu organisasi, sebagai pendorong, dan faktor utama lainnya yang akan membantu menentukan produk, jasa, dan pasar dari produk di masa depan.
Baca juga : Proses Perencanaan Strategik
Proses pemikiran strategis akan menghasilkan maksimal tiga pernyataan terpisah, yaitu pernyataan misi, pernyataan visi, dan pernyataan strategis. Bahwa ketiga pernyataan tersebut dapat digabungkan menjadi dua atau bahkan satu pernyataan. Manfaat melihat dan mengetahui nilai, misi, visi, dan strategi secara terpisah adalah untuk mengetahui apa wawasan yang dapat diberikan. Selanjutnya akan dapat diambil keputusan, apakah akan lebih menguntungkan jika mengkombinasikan beberapa di antaranya atau seluruhnya, atau membiarkannya tetap terpisah. Setidaknya diperlukan satu pernyataan misi yang merupakan dokumen terpenting satu-satunya yang akan dibuat dalam proses perencanaan suatu organisasi.
Dewasa ini banyak diperkenalkan konsep-konsep baru yang mempunyai implikasi strategis. Beberapa konsep tersebut memberikan sumbangan tambahan yang nyata terhadap teori dan praktek manajemen, sedangkan yang lainnya hanyalah menghidupkan kembali gagasan yang sudah ada, dengan nama yang baru. Salah satu konsep yang populer adalah MBO atau Management By Objectives.
Baca juga : Management By Objectives (MBO)
Banyak organisasi beroperasi dengan berhasil menggunakan MBO (Management By Objectives) sebagai pendekatan terhadap perencanaan dengan atau tanpa harus menggunakan label khusus. Berfungsi atau tidaknya suatu alat tergantung pada orang yang menggunakannya. Alat manajemen tidak berbeda dari alat lain yang membutuhkan keterampilan. Untuk menggunakannya diperlukan pelatihan serta tindak lanjut yang efektif dan konsisten agar dapat diperoleh hasil yang diharapkan.
Selain dari konsep MBO (Management By Objective) tersebut, masih banyak lagi konsep manajemen yang diperkenalkan belakangan ini. Misalnya : TQM (Total Quality Management), reengineering (rekayasa ulang), benchmarking, dan competitive resourcing. Masing-masing dari konsep tersebut mempunyai gagasan, alat, dan teknik unggul yang dapat membantu memperbaiki praktek manajemen suatu organisasi.
Hampir semua konsep manajemen baru yang diperkenalkan akan memberikan hasil yang bermanfaat jika digunakan dengan sikap seperti yang dianjurkan. Setiap konsep juga bisa mempunyai konsekuensi yang tidak memuaskan atau bahkan merusak jika digunakan dengan tidak semestinya.
Baca juga : Total Quality Management (TQM)
Hal penting yang dapat dikemukakan adalah bahwa pemikiran strategis menjadi landasan bagi perencanaan strategis dan lebih bersifat intuitif. Pemikiran strategis mengarah kepada perspektif, sementara perencanaan jangka panjang mengarah kepada posisi, sedangkan perencanaan taktis mengarah kepada performa. Pemikiran strategis mengarah kepada nilai, keyakinan filosofis para manajer yang bertugas manuntun organisasi untuk menuju keberhasilan, misi seperti konsep keseluruhan suatu organisasi, visi seperti apakah penampilan organisasi di masa depan, dan strategi seperti arah mana yang harus dituju oleh suatu organisasi.
Demikian penjelasan berkaitan dengan unsur-unsur yang terlibat dalam proses pemikiran strategis.