Maksud dari Peranan Pimpinan. Dalam pengawasan melekat, peranan pimpinan sangat penting dalam melakukan pengawasan terhadap bawahannya. Yang dimaksud dengan peranan pimpinan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : kata peranan mengandung arti sebagai bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Sedangkan kata pimpinan berarti orang yang memimpin atau seseorang yang menjalankan fungsi kepemimpinan atau orang yang berfungsi memimpin, atau orang yang membimbing atau menuntun. Fungsi kepemimpinan dapat diartikan sebagai berikut :
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan peranan pimpinan adalah seseorang yang mempunyai jabatan dan tugas utama yang harus dilaksanakan dalam memimpin, menuntun dalam lingkungan kerja tertentu.
Baca juga : Pengawasan Melekat Sebagai Fungsi Manajemen
- fungsi, diartikan sebagai suatu lingkungan kerja tertentu dalam kaitannya dengan keseluruhannya. Dalam hubungannya dengan negara, fungsi itu disebut jabatan.
- kepemimpinan, diartikan sebagai sesuatu yang melekat pada diri seorang pemimpin, oleh sebab itu, kepemimpinan selalu dikaitkan dengan pembawaan, kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan yang mana kesemuanya itu mengarah kepada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan peranan pimpinan adalah seseorang yang mempunyai jabatan dan tugas utama yang harus dilaksanakan dalam memimpin, menuntun dalam lingkungan kerja tertentu.
Baca juga : Pengawasan Melekat Sebagai Fungsi Manajemen
Sifat dan Ciri-Ciri Kepemimpinan Menurut Para Ahli. Sifat dan Ciri-ciri kepemimpinan yang baik menurut pendapat beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Orway Tead.
Orway Tead mengatakan bahwa seorang pemimpin haruslah mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Energi jasmani dan rohani.
- Entusiasme atau perhatian yang besar.
- Ramah tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati.
- Kepastian akan maksud dan arah tujuan.
- Integritas atau pribadi yang kuat.
- Mudah menetapkan keputusan.
- Cerdas.
- Kecakapan mengajar.
- Keyakinan.
2. Chester I. Bannard.
Chester I. Bannard berpendapat bahwa kepemimpinan mempunyai dua aspek, yaitu :
- Kelebihan individual dalam bidang teknik kepemimpinan.
- Keunggulan pribadi dalam hal ketegasan, keuletan, kesadaran dan keberhasilan.
3. Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno, Presiden pertama Indonesia, mengemukakan bahwa landasan pimpinan itu harus mencakup tiga sifat, yaitu :
- Sifat Ratu, yaitu bijaksana dan adil.
- Sifat Pandito, yaitu waspada dan pandai menjangkau ke masa depan dengan segala kemungkinannya, sence of anticipation.
- Sifat Petani, yaitu seadanya, jujur, tanpa mengharapkan yang bukan-bukan.
4. Ki Hajar Dewantoro.
Ki Hajar Dewantoro merumuskan dasar kepemimpinan guru dalam pendidikan, yang dapat diterapkan pula dalam bidang lain khususnya dalam pemerintahan, yaitu sebagai berikut :
- Tut Wuri Handayani, yaitu dari belakang menumbuhkan daya tarik.
- Ing Madya Mbangun Karsa, yaitu di tengah-tengah membangunkan kemauan.
- Ing Ngarsa Sung Tulada, yaitu di muka memberi suri tauladan.
5. DR. Roeslan Abdulgani.
DR. Roeslan Abdulgani mengemukakan bahwa persyaratan kepemimpinan menyangkut bidang perwatakan, kepribadian, kejiwaan, ilmu pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku. Kesemuanya itu pada hakekatnya berpusat kepada satu inti persoalan kepemimpinan, yaitu harus dimilikinya kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan mereka yang dipimpin. Kelebihan-kelebihan yang dimaksud meliputi :
- Kelebihan dalam modal dan akal.
- Kelebihan dalam jiwa dan semangat.
- Kelebihan dalam ketajaman telaah dan persepsi.
- Kelebihan dalam ketekunan dan keuletan jasmaniah.
Hanya dengan kelebihan-kelebihan itulah akan dapat terjaga kewibawaan pimpinan dan terpelihara ketaatan dari yang dipimpinnya.
Sifat-sifat dan ciri-ciri kepemimpinan seperti tersebut di atas adalah sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin dalam pelaksanaan pengawasan melekat, oleh karena pimpinan inilah yang ditugaskan untuk melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya, sehingga bawahan dapat bekerja dengan baik dan berdisiplin serta mengetahui segala seluk beluk organisasi atau instansi yang dipimpinnya. Dengan begitu seluruh aparat yang dipimpinnya dapat diketahui kekurangan-kekurangan, penyimpangan-penyimpangan yangada dan sekaligus dapat mengatasi segala permasalahan, dan memecahkannya. Sehingga apa yang telah direncanakan atau apa yang telah dicita-citakan oleh organisasi tersebut dapat dicapai dengan baik..
Peranan Pimpinan dalam Pengawasan Melekat. Pengawasan melekat mempunyai sifat pencegahan atau preventif, oleh karena itu peranan pimpinan dalam pengawasan melekat sangat penting dalam hal :
Baca juga : Beberapa Kendala Dalam Melaksanakan Pengawasan Melekat
Pengawasan atasan terhadap bawahannya disebut sebagai bagian penting dari pengawasan melekat, karena :
- mencegah kebocoran dan bentuk-bentuk penyelewengan lainnya yang serupa yang dapat mengurangi keberhasilan bahkan dapat menggagalkan pembangunan.
Baca juga : Beberapa Kendala Dalam Melaksanakan Pengawasan Melekat
Pengawasan atasan terhadap bawahannya disebut sebagai bagian penting dari pengawasan melekat, karena :
- Adanya sarana pengawasan melekat yang diciptakan oleh pimpinan atau atasan.
- Adanya para petugas yang melaksanakan sarana (sistem) tersebut.
- Pimpinan atau atasan yang terus menerus melakukan pengawasan agar petugas-petugasnya secara utuh melaksanakan sarana tersebut dan melakukan pengawasan terhadap sistem yang telah ada jika diperlukan.
Baca juga : Hubungan Pengawasan Melekat Dengan Pengawasan Fungsional
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka jelaslah bagaimana pentingnya peranan pimpinan atau atasan dalam terciptanya pengawasan melekat.
Semoga bermanfaat.