Model Pembelajaran Scramble : Pengertian, Bentuk, Manfaat, Tahapan, Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Scramble

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Model Pembelajaran Scramble. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Melalui model pembelajaran, guru dapat membantu para siswa dalam mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Selain itu, model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Istilah “scramble”, secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yang berarti “perebutan, pertarungan, perjuangan”. Istilah scramble ini dipakai untuk jenis permainan anak-anak yang digunakan untuk melatih pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran anak-anak dalam hal pemakaian dan pemahaman kosa kata. Scramble merupakan suatu permainan yang dapat dilakukan oleh dua atau empat orang dalam satu kelompok, di mana para pemainnya harus menyusun kembali kata-kata dari huruf-huruf, kalimat dari kata-kata, dan wacana dari potongan kalimat-kalimat yang susunannya telah diacak terlebih dahulu.

Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran scramble dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang menggunakan penekanan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok yang memerlukan adanya kerjasama antar anggota kelompok dengan berfikir kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal. Model pembelajara scramble mengharuskan adanya penggabungan antara otak kanan dan otak kiri. Dalam model pembelajaran ini, siswa tidak hanya diminta untuk menjawab soal, tetapi juga menangkap dengan cepat jawaban soal yang sudah tersedia namun masih dalam kondisi acak. Ketepatan dan kecepatan berpikir dalam menjawab soal menjadi salah satu kunci permainan model pembelajaran scramble. Model pembelajaran scramble membutuhkan media dengan pertanyaan dan jawaban yang ditulis pada sebuah kertas. Pertanyaan yang dibuat disesuaikan dengan bahan ajar yang harus dikuasai oleh siswa. Jawaban atas pertanyaan diberikan pada lembar yang sama dengan mengacak hurufnya.


Selain itu, pengertian model pembelajaran scramble dapat juga dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Aris Shoimin, dalam “68 Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013”, menyebutkan bahwa model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran yang mengajak siswa menemukan jawaban dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal atau lembar jawaban yang tersedia. Lebih lanjut, Aris Shoimin menjelaskan bahwa model pembelajaran ini merupakan metode yang berbentuk permainan acak kata, kalimat, atau paragraf. Sebagaimana diketahui bahwa scramble sendiri merupakan jenis permainan yang dapat digunakan oleh anak-anak sebagai latihan dalam pengembangan dan peningkatan wawasan pemikiran kosakata.
  • Istarani, dalam “58 Model Pembelajaran Inovatif (Reverensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran)”, menyebutkan bahwa model pembelajaran scramble adalah metode menyajikan materi ajar melalui pengajuan pertanyaan atau pernyataan yang kurang lengkap sehingga pada siswa diserukan untuk melengkapi pernyataan maupun menjawab pertanyaan yang telah tersedia. Lebih lanjut, Istarani menjelaskan bahwa model pembelajaran scramble cocok digunakan pada materi yang terdapat istilah dan membutuhkan kemampuan siswa dalam mengingat dan memahami istilah.
  • A.S. Harjasujana dan Yati Mulyati, dalam “Membaca dalam Teori dan Praktik”, menyebutkan bahwa model pembelajaran scramble adalah jenis metode belajar yang menggunakan permainan kata, di mana permainan dilakukan dengan menyusun huruf-huruf yang telah diacak susunannya sehingga menjadi suatu kata yang tepat.


Bentuk Model Pembelajaran Scramble. Terdapat beberapa bentuk model pembelajaran scramble. Aris Shoimin menjelaskan bahwa berdasarkan sifat jawabannya, model pembelajaran scramble dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu :

1. Scramble Kata.
Scramble kata merupakan suatu permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah diacak letaknya, sehingga membentuk suatu kata tertentu. Misalnya :
  • t-p-e-i-a-n = petani.
  • a-l-p-j-e-r-a = pelajar.

2. Scramble Kalimat.
Scramble kalimat merupakan suatu permainan menyusun kalimat kata-kata acak, bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Misalnya :
  • pergi-ibu-pasar-ke = Ibu pergi ke pasar.
  • pergi-aku-bus-ke-naik-Bandung = aku pergi ke Bandung naik bus.

3. Scramble Wacana atau Paragraf.
Scramble wacana atau paragraf merupakan suatu permainan menyusun wacana atau paragraf logis berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana atau paragraf hendaknya logis dan bermakna. Misalnya :
  • Paginya ikut pergi ke pasar membeli sayuran bersama ibu.
  • Sehabis makan aku membantu ibu mencuci piring.
  • Setiap hari minggu aku membantu ibu.
  • Membantu ibu memasak di dapur.
Dari empat kalimat tersebut disusun menjadi satu paragraf yang benar, sebagai brikut :
  • Setiap hari minggu aku membantu ibu, membantu ibu memasak di dapur. Paginya ikut pergi ke pasar membeli sayuran bersama ibu, sehabis makan aku membantu ibu mencuci piring.


Manfaat Model Pembelajaran Scramble. Model pembelajaran scramble mempunyai banyak manfaat, baik bagi siswa maupun bagi guru. Berikut beberapa manfaat dari model pembelajaran scramble :

1. Bagi siswa :
  • dapat mengurangi kesulitan siswa dalam mengingat istilah yang sulit.
  • lebih termotivasi siswa dalam belajar.
  • meningkatkan kemampuan bekerja sama siswa.
  • meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan bersosialisasi.

2. Bagi guru :
  • mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran.
  • sebagai motivasi dalam meningkatkan keterampilan untuk memilih strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi siswa.
  • dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas yang menyenangkan tapi tetap serius.


Tahapan Model Pembelajaran Scramble. Model pembelajaran scramble memiliki kesamaan dengan model pembelajaran kooperatif lainnya, yaitu siswa dikelompokkan secara acak berdasarkan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, atau jika memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis gender yang berbeda-beda. Secara umum, model pembelajaran scramble dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
  1. guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat-kalimat yang terdapat dalam wacana tersebut ke dalam kartu-kartu kalimat
  2. guru membuat kartu soal beserta kartu jawaban yang di acak nomornya sesuai materi bahan ajar teks yang telah dibagikan sebelumnya dan membagikan kartu soal tersebut
  3. siswa dalam kelompok masing-masing mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok, sebelumnya jawaban telah di acak sedemikian rupa.
  4. siswa diharuskan dapat menyusun kata jawaban yang telah tersedia dalam waktu yang telah ditentukan. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan.

Sedangkan Aris Shoimin menjelaskan bahwa tahapan yang dilakukan dalam model pembelajaran scramble adalah :

1. Persiapan.
Dalam tahap persiapan :
  • guru menyiapkan bahan dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan berupa kartu soal dan kartu jawaban, yang sebelumnya jawaban telah diacak susunannya sedemikian rupa.
  • guru menyiapkan kartu-kartu sebanyak kelompok yang telah dibagi dan berdasarkan jumlah siswa dalam kelompok.
  • guru mengatur hal-hal yang mendukung proses belajar mengajar mengatur tempat duduk sesuai kelompok yang telah dibagi ataupun memeriksa kesiapan siswa belajar.

2. Kegiatan Inti.
Dalam tahap kegiatan inti :
  • setiap masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok. Sebelumnya jawaban telah diacak sedemikian rupa.
  • guru melakukan diskusi kelompok besar untuk menganalisis dan mendengar pertanggung-jawaban dari setiap kelompok kecil atas hasil kerja yang telah disepakati dalam masing-masing kelompok kemudian membandingkan dan mengkaji jawaban yang tepat dan logis.

3. Tindak Lanjut.
Dalam tahap tindak lanjut ini kegiatan yang dilakukan tergantung pada hasil belajar siswa. Kegiatan dalam tahap tindak lanjut diantaranya adalah :
  • pengayaan berupa pemberian tugas serupa dengan bahan yang berbeda.
  • menyempurnakan susunan teks asli, jika terdapat susunan yang tidak memperlihatkan kelogisan.
  • mengubah materi bacaan (memparafrasa atau menyederhanakan bacaan).
  • mencari makna kosakata baru di dalam kamus dan mengaplikasikan dalam pemakaian kalimat.
  • membetulkan kesalahan-kesalahan tata bahasa yang mungkin ditemukan dalam teks wacana latihan.


Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Scramble. Sebagaimana model pembelajaran yang lain, model pembelajaran scramble juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Aris Shoimin menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran scramble adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan model pembelajaran scramble :
  • setiap anggota kelompok atau setiap siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kegiatan belajar mengajar.
  • memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain, mereka dapat berkreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak tertekan.
  • selain membangkitkan kegembiraan dan melatih keterampilan, model pembelajaran ini juga dapat memupuk rasa disiplin atau kedisiplinan dan solidaritas antar siswa.
  • materi yang diberikan melalui salah satu permainan biasanya akan mengesankan dan sulit untuk dilupakan.
  • sifat kompetitif dalam model pembelajaran ini dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk mengerjakan soal yang diberikan.

2. Kekurangan model pembelajaran scramble :
  • terkadang sulit dalam merancangnya karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
  • dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru suit menyesuaikan dengan waktu yang terlalu ditentukan.
  • selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, pembelajaran ini akan sulit diimplementasikan guru.
  • biasanya menimbulkan suara gaduh, yang dapat mengganggu kelas yang berdekatan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian model pembelajaran scramble, bentuk, manfaat, dan tahapan model pembelajaran scramble, serta kelebihan dan kekurangan model pembelajaran scramble.

Semoga bermanfaat.