Manajemen Kas : Pengertian, Unsur, Model, Tujuan, Fungsi, Motif, Dan Strategi Manajemen Kas, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Kas

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Manajemen Kas. Manajemen merupakan seni melaksanakan dan mengatur atau mengendalikan. Dalam suatu organisasi, dibutuhkan suatu manajemen yang baik. Semakin baik sistem manajemen yang digunakan, akan semakin baik juga jalannya roda organisasi. Sedangkan kas dapat diartikan sebagai aktiva lancar yang meliputi uang, baik uang kertas maupun logam, serta benda-benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar atau alat pembayaran yang sah dan dapat diambil setiap saat.

Secara umum, manajemen kas dapat diartikan sebagai sekumpulan aktivitas atau kegiatan dalam perkiraan, merencanakan, mengumpulkan, mengeluarkan serta juga menginvestasikan dari suatu perusahaan supaya dapat atau bisa beroperasi dengan lancar. Manajemen kas juga dapat berarti sistem pengelolaan kas perusahaan yang tujuannya agar tersedia kas yang memadai, dalam arti tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit. Pada dasarnya, manajemen kas yang baik akan menentukan masa depan dari suatu organisasi. Apabila manajemen kas tidak berjalan dengan baik, maka suatu organisasi dapat mengalami kerugian,karena kekurangan kas walaupun organisasi menghasilkan profit.

Selain itu, pengertian manajemen kas juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Mike Williams, dalam “Government Cash Management: Best International Practice”, menyebutkan bahwa manajemen kas adalah strategi dan proses untuk mengelola secara efektif dan efisien arus kas jangka pendek dan saldo-saldo kas yang ada dalam pemerintah maupun dengan sektor-sektor lain.
  • I Made Sudana, dalam “Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek”, menyebutkan bahwa manajemen kas adalah strategi untuk menjaga saldo kas perusahaan yang cukup untuk menjalankan aktivitas usaha yang normal.
  • Rahmadi Murwanto, Insyafiah, dan Subkhan, dalam “Manajemen Kas”, menyebutkan bahwa manajemen kas adalah strategi dan proses untuk mengelola secara efektif dan efisien arus kas jangka pendek dan saldo-saldo kas yang ada.


Unsur Manajemen Kas. Terdapat beberapa unsur dalam manajamen kas. Indrio Gitosudarmo dan Basri, dalam “Manajemen Keuangan”, menjelaskan bahwa unsur manajemen kas adalah :
  • perencanaan (forecasting), yaitu perkiraan atau estimasi posisi kas pada suatu saat tertentu dalam suatu periode tertentu yang akan datang.
  • pengendalian kas, yang didasarkan pada ramalan jangka pendek atas kebutuhan uang tunai. Ramalan ini akan membantu menemukan kebutuhan minimum dan maksimum akan uang tunai selama periode tertentu.
  • pengelolaan saldo kas, yang bertujuan untuk meminimumkan saldo kas dengan tetap memperhatikan kemampuan organisasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Apabila aliran kas masuk (cash flow) lebih besar dari aliran kas keluar (cash outflow) pada suatu saat tertentu maka akan terjadi saldo kas (proceeds) dan sebaliknya bila aliran kas masuk lebih kecil dari aliran kas keluar pada suatu saat tertentu maka akan terjadi defisit (kekurangan kas).

Sedangkan Rahmadi Murwanto, Insyafiah, dan Subkhan menjelaskan bahwa terdapat empat unsur dalam manajemen kas, khususnya manajemen kas sektor publik, yaitu :
  • perencanaan (forecasting). Perencanaan merupakan proses memperkirakan kemungkinan dampak terbesar yang akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan pengetahuan tentang kondisi sekarang yang memengaruhi kejadian di masa mendatang tersebut.
  • manajemen arus kas (mobilising and managing the cash flow). Mobilisasi kas meliputi percepatan piutang dan pengendalian pengeluaran.
  • mengendalikan saldo bank. Salah satu prinsip penting dalam manajemen kas adalah memberikan pengendalian yang ketat pada saldo bank. Pengendalian dimaksud dapat dilakukan diantaranya dengan menginvestasikannya ke dalam surat berharga yang menghasilkan pendapatan bunga.
  • investasi kelebihan kas. Kas di tangan (cash on hand) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan kewajiban harus diinvestasikan ke dalam surat berharga jangka pendek.


Model Manajemen Kas. Secara umum, terdapat dua model dalam manajemen kas, yaitu :

1. Model Boumel.
Dalam model ini, kebutuhan kas dalam organisasi hampir mirip dengan pemakaian persediaan. Ditinjau dari aspek keuangan, manajemen kas memiliki kesamaan dengan manajemen organisasi. Model Baumol mengasumsikan bahwa pemakaian kas selalu konstan setiap waktu, model ini tidak cocok untuk kondisi ketidak-pastian pemakaian kas.

2. Model Miller Orr.
Model ini mengasumsikan bahwa saldo kas berfluktuasi dari waktu ke waktu secara random (acak). Model Miller Orr cocok diterapkan pada organisasi yang saldo kasnya berfluktuasi. Dalam model ini, manajemen kas dirumuskan sebagai berikut :
  • dalam keadaan penggunaan dan pemasukan kas yang bersifat acak, organisasi perlu melakukan penetapan batas atas bawah saldo kas.
  • apabila saldo kas mencapai batas atas, organisasi perlu melakukan perubahan dalam jumlah tertentu atas kas agar saldo kembali ke jumlah yang diinginkan.
  • apabila saldo kas menurun dan mencapai batas bawah, organisasi perlu melakukan penjualan sekuritas agar saldo kas naik kembali ke jumlah yang diinginkan.


Tujuan Manajemen Kas. Tujuan dari manajemen kas, diantaranya adalah :
  • melunasi kewajiban, khususnya kewajiban jangka pendek yang harus dipenuhi dalam waktu dekat seperti pajak, upah untuk karyawan, pembayaran dividen untuk para pemegang saham.
  • menjaga ketersediaan kas, yang tidak hanya digunakan untuk kewajiban jangka pendek, tetapi bisa jadi sebagai cadangan organisasi saat mengalami hal-hal yang tidak terprediksi.
  • menekan pengeluaran, maksudnya setiap kas yang dikeluarkan harus bisa menghasilkan imbal balik yang jumlahnya lebih besar.
  • menyeimbangkan arus kas masuk dan keluar, dengan catatan apabila arus kas masuk lebih besar, maka organisasi dinilai dapat mengatur kasnya dengan baik.
  • untuk berinvestasi, sehingga organisasi akan mendapatkan pemasukan yang lebih besar, perusahaan tidak akan ragu untuk berinvestasi menggunakan kas mereka. Instrumen investasi yang dipilih biasanya yang likuid yaitu instrumen di pasar modal.

Sedangkan Mike Williams menjelaskan bahwa tujuan ari manajemen kas, khususnya manajemen kas pemerintah, yaitu :
  • menyimpan seminimal mungkin saldo menganggur dalam sistem perbankan dan menekan seminimal mungkin biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan saldo tersebut pada sistem perbankan.
  • mengurangi risiko operasional, risiko kredit, dan risiko pasar yang terkait dengan kegiatan pemerintah dan pendanaan kegiatan pemerintah.
  • menambah fleksibilitas dalam cara pemerintah menentukan kapan penerimaan kas pemerintah ditandingkan dengan pengeluaran kas pemerintah.
  • mendukung kebijakan-kebijakan keuangan lainnya.


Fungsi Manajemen Kas. Manajemen kas memiliki banyak fungsi. Rahmadi Murwanto, Insyafiah, dan Subkhan menjelaskan bahwa fungsi dari manajemen kas adalah :
  • mengeliminasi saldo kas menganggur.
  • mendepositokan penerimaan tepat pada waktunya.
  • membayar tepat pada waktunya.


Motif Manajemen Kas. Terdapat beberapa motif dalam manajemen kas. I Made Sudana menjelaskan bahwa motif dari manajemen kas adalah :
  • motif transaksi (transaction motive). Motif ini didasari karena perusahaan perlu mengadakan kas untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan transaksi dalam kegiatan operasional perusahaan, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar deviden, pajak dan lain sebagainya.
  • motif berjaga-jaga (precautionary motive). Organisasi mengadakan kas untuk mengamankan kegiatan perusahaan terhadap kondisi yang bersifat tidak pasti atau tidak terduga, seperti : terjadinya bencana alam dan lain sebagainya.
  • motif spekulasi (speculative motive). Motif ini timbul karena adanya peluang atau kesempatan yang dapat diperoleh organisasi. Motif spekulasi digunakan untuk kemudian mengambil keuntungan apabila ada kesempatan.
  • motif saldo kompensasi (compensating balance motive). Motif ini merupakan salah satu alasan organisasi mengadakan kas. Organisasi memiliki saldo kas tertentu di bank dalam bentuk rekening giro, sebagai kompensasi atas jasa dan pelayanan bank yang diberikan kepada organisasi. Saldo kompensasi berupa sejumlah saldo minimum yang diputuskan oleh organisasi untuk tetap berada dalam rekening gironya di bank, dan untuk itu organisasi tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada bank.


Strategi Manajemen Kas. Terdpat beberapa strategi yang dapat digunakan dalam manajemen kas. Lukman Syamsudin, dalam “Manajemen Keuangan Perusahaan”, menjelaskan bahwa terdapat tiga stategi dasar yang dapat digunakan oleh organisasi dalam manajemen kas, yaitu :
  • membayar utang dagang selambat mungkin asal jangan sampai mengurangi kepercayaan pihak supplier kepada organisasi, akan tetapi memanfaatkan setiap potongan tunai (cash discount) yang menguntungkan bagi organisasi.
  • mengatur perputaran persediaan secepat mungkin tetapi hindarilah risiko kehabisan persediaan yang dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi pada masa-masa selanjutnya (konsumen kehilangan kepercayaan kepada organisasi).
  • kumpulkan piutang secepat mungkin tetapi jangan sampai mengakibatkan kemungkinan menurunnya volume penjualan dalam penjualan kredit dan pengumpulan piutang.


Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kas. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manajemen kas. Rahmadi Murwanto, Insyafiah, dan Subkhan menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi manajemen kas adalah :
  • ramalan arus kas dan saldo kas yang akurat dan tepat pada waktunya untuk mengeliminasi kebutuhan (atau untuk meminimalisasi biaya) akan pinjaman jangka pendek.
  • proses penagihan piutang yang efisien dari titik penerimaan sampai ke tempat di mana dana yang diperoleh dapat digunakan atau diinvestasikan.
  • perencanaan pengeluaran yang akurat untuk memastikan bahwa semua kewajiban dibayar tepat waktu, tetapi bukan berarti sebelum jatuh tempo.
  • efisien dan responsivitas yang lebih tinggi dalam proses manajemen kas dan penyediaan kas menunjang layanan pemerintah.
  • manajemen posisi-posisi risiko terkonsolidasi.
  • integrasi manajemen kas dengan manajemen hutang.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian manajemen kas, unsur, model, tujuan, fungsi, motif, dan strategi manajemen kas, serta faktor yang mempengaruhi manajemen kas.

Semoga bermanfaat.