Pengertian Team Teaching. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari peran pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang diwujudkan dalam bentuk interaksi belajar mengajar, baik antara pengajar dengan pengajar lainnya, pengajar dengan peserta didik, maupun peserta didik dengan peserta didik beserta lingkungannya.
Dalam proses pembelajaran, pengajar harus mampu memilih metode-metode yang digunakan saat mengajar agar peserta didik dapat dengan cepat memahami materi pelajaran yang disampaikannya sehingga dapat menghasilkan nilai yang baik. Dari berbagai metode pembelajaran yang ada, salah satu yang dapat digunakan oleh pengajar dalam proses pembelajaran adalah “team teaching”.
Secara umum, istilah “team teaching” merupakan suatu metode pengajaran yang melibatkan dua orang pengajar atau lebih dalam pengelolaan proses pembelajaran sesuai dengan peran dan tanggung jawab yang jelas dan seimbang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Team teaching juga dapat berarti strategi pembelajaran di mana kegiatan proses pembelajarannya dilakukan oleh lebih dari satu orang pengajar dengan pembagian peran dan tanggung jawabnya masing-masing.
Selain itu, pengertian team teaching juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
- Abdul Majid, dalam “Strategi Pembelajaran”, menyebutkan bahwa team teaching adalah metode mengajar dengan dua orang pengajar atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok peserta didik.
- Munir, dalam “Team Teaching”, menyebutkan bahwa team teaching adalah suatu metode mengajar di mana pengajarnya lebih dari satu orang yang masing-masing bekerja sama, mempunyai tugas (merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses belajar mengajar) yang sesuai dengan bidang keahlian dan kemampuannya.
- Ali Ahmadi dan Prasetya, dalam “Strategi Belajar Mengajar”, menyebutkan bahwa team teaching adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang pengajar yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi aktivitas proses dan hasil pembelajaran peserta didik.
Aspek Team Teaching. Terdapat beberapa aspek dalam pelaksanaan team teaching. Engkoswara, dalam “Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran”, menjelaskan bahwa beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan team teaching adalah sebagai berikut :
- setiap anggota tim mempunyai pengertian dan pandangan yang searah tentang pengajaran yang akan dilakukannya.
- cukup fasilitas yang diperlukan (ruangan, alat pelajaran) untuk kelompok-kelompok peserta didik.
- masing-masing anggota tim mengambil bagian sesuai dengan minat dan kecakapannya dalam rangka keseluruhan pendidikan.
- waktu tim bekerja diatur sebaik-baiknya sehingga tiap anggota mempunyai waktu yang cukup dan memungkinkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan di antara tim.
- tim dapat mengelompokkan berdasarkan minat dan kemampuannya dari masing-masing peserta didik.
Baca juga : Model Pembelajaran Berbasis Tim
Jenis Team Teaching. Secara umum, team teaching dapat dibedakan menjadi dua jenis atau model, yaitu :
1. Semi team teaching.
Semi team teaching dapat dilakukan dengan cara :
- sejumlah pengajar mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda, perencanaan materi dan metode disepakati bersama.
- satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah pengajar secara bergantian dengan pembagian tugas, materi, dan evaluasi dengan pengajar masing-masing.
- satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah pengajar dengan mendesain peserta didik secara berkelompok.
2. Team teaching penuh.
Team teaching penuh dilakukan dengan cara :
- pelaksanaan bersama, dengan pembagian tugas seorang pengajar sebagai penyaji atau menyampaikan informasi, seorang pengajar membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual.
- anggota team secara bergantian menyajikan topik atau materi. Diskusi atau tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim.
- seorang pengajar (senior) menyajikan langkah latihan, observasi, praktik dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok dipandu seorang pengajar (tutor). Di akhir pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan (lisan atau tertulis) dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
Sedangkan B. Robinson dan R. Schaible, dalam “Collaborative Teaching; Reaping The Benefids”, yang dimuat dalam College Teaching, Volume : 43(2), Tahun 1995, menjelaskan bahwa team teaching dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau model, yaitu :
- traditional team teaching. Pengajar dengan aktif berbagi instruksi isi dan ketrampilan kepada peserta didik.
- collaborative teaching. Suatu team teaching dengan situasi di mana pengajar bekerja sama membuat perencanaan, mengajar materi dengan bergantian, dan mendiskusikan gagasan serta teori di depan peserta didik. Peserta didik juga dibagi dalam kelompok belajar untuk saling berdiskusi tentang materi.
- complimentary supportive team teaching. Satu pengajar bertanggung jawab untuk mengajarkan materi kepada peserta didik, sedang pengajar lain mempunyai tanggung jawab pada aktivitas lanjutan pada topik terkait.
- parallel instruction. Pengaturan kelas dibagi menjadi dua kelompok dan masing-masing pengajar bertanggung jawab untuk mengajarkan materi yang sama ke masing-masing kelompok yang telah ditentukan. Jenis ini pada umumnya dikombinasikan dengan kategori team teaching yang lain.
- differentiated split class. Peserta didik dibagi ke dalam dua kelompok menurut kebutuhan belajar. Masing-masing pengajar menangani satu kelompok dengan instruksi yang diperlukan untuk kebutuhan belajar mereka.
- monitoring teacher. Satu pengajar bertanggung jawab untuk pembelajaran keseluruhan kelas, sedang pengajar lain berkeliling kelas untuk melihat tingkah laku dan pemahaman siswa.
Manfaat Team Teaching. Apabila team teaching dirancang dan dilaksanakan secara baik dan penuh komitmen, akan diperoleh manfaat yang besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, baik bagi pengajar maupun peserta didik. Berikut manfaat team teaching :
1. Bagi pengajar.
Manfaat team teaching bagi pengajar, diantaranya adalah :
- meningkatkan pengalaman dan kompetensi pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran.
- memperkaya pemahaman pengajar dalam proses pembelajaran.
- media kolaborasi dan saling belajar antar sesama pengajar.
- mengurangi atau bahkan mengatasi rasa kelelahan pengajar dalam mengajar.
2. Bagi peserta didik.
Manfaat team teaching bagi peserta didik, diantarnya adalah :
- peserta didik akan memperoleh materi pembelajaran yang lebih komprehensif.
- mengurangi kejenuhan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Sedangkan Munir menjelaskan bahwa manfaat dari team teaching diantaranya adalah :
- iklim bekerja (mengajar) akan lebih baik (berbagai strategi mengajar, saling mengingatkan, dan tim bersifat fleksibel).
- komunikasi yang terjadi akan lebih efektif.
- kepuasaan kerja dapat meningkat.
- prestasi peserta didik akan meningkat.
Baca juga : Hubungan Antara Model Pembelajaran Learning Circle Dan Teori Konstruktivisme Dalam Pembelajaran
Tahapan Team Teaching. Team teaching dilaksanakan dalam beberapa tahapan. dalam “Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif”, menjelaskan bahwa tahapan yang dilakukan dalam team teaching adalah :
1. Tahap Awal.
Dalam tahap ini :
- perencanaan pembelajaran disusun secara bersama. Perencanaan pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun secara bersama-sama oleh setiap pengajar yang tergabung dalam team teaching.
- metode pembelajaran disusun bersama. Metode yang akan digunakan oleh mereka dalam proses pembelajaran team teaching harus direncanakan bersama-sama oleh anggota team teaching, agar setiap pengajar team teaching mengatur alur proses pembelajaran dan tidak kehilangan arah pembelajaran.
- partner team teaching memahami materi dan isi pembelajaran. Sehingga akan saling melengkapi kekurangan pengetahuan yang ada di dalam diri masing-masing pengajar.
- pembagian peran dan tanggung jawab secara jelas dalam team teaching. Pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing pengajar harus dibicarakan secara jelas ketika merencanakan proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, mereka tahu peran dan tugasnya masing-masing.
2. Tahap Inti.
Tahap inti merupakan tahap pelaksanaan metode team teaching. Dalam pelaksanaan metode team teaching, pengajar yang tergabung haruslah kompak dan tidak mementingkan diri sendiri. Mereka harus saling bekerja sama dan mendiskusikan pembelajaran, mulai dalam hal penyusunan silabus, pengembangan Rencana Pelaksanaan Pebelajaran (RPP), pemilihan materi ajar, penentuan atau pembuatan media pembelajaran yang efektif, penentuan metode pembelajaran yang cocok untuk materi yang disepakati, serta penyusunan penilaian untuk proses pembelajaran maupun hasil belajar. Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap inti adalah :
- salah satu pengajar bertugas sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran penuh, sedangkan satu pengajar yang lainnya bertugas sebagai pengawas dan pembantu tim.
- beberapa orang pengajar bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran penuh di kelas.
- beberapa pengajar bertugas sebagai pemateri dengan jam pelajaran yang sudah dibagi sesuai dengan jumlah pengajar.
3. Tahap Evaluasi.
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan terhadap :
- pengajar. Evaluasi terhadap pengajar dilakukan oleh partner tim setelah jam pelajaran berakhir, dengan cara memberi kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.
- peserta didik. Evaluasi terhadap peserta didik dilakukan secara bersama-sama oleh pengajar team teaching, termasuk dalam hal membuat dan menentukan soal-soal evaluasi yang akan diberikan kepada peserta didik.
Baca juga : Merode Struktural Analitik Sintetik
Kelebihan dan Kekurangan Team Teaching. Sebagai metode pembelajaran, team teaching mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ramayulis, dalam “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan team teaching adalah :
1. Kelebihan team teaching :
- pemahaman dan penguasaan bahan bagi peserta didik akan lebih luas dan mendalam, karena masing-masing pengajar memberikan tinjauan yang berbeda.
- Pengajar dapat lebih memusatkan perhatiannya pada kegiatan belajar mengajar, khususnya pada cara penyajian bahan pelajaran agar dimengerti oleh peserta didik.
- tim pengajar dapat memperingan tugas-tugasnya.
- membina kerja sama yang harmonis di antara para pengajar dalam bentuk bertukar pendapat, pengalaman, dan kesediaan untuk membantu semua usaha kegiatan belajar mengajar yang dihadapi sesama pengajar, seperti : merencanakan pelajaran, cara-cara melakukan evaluasi, dan bimbingannya.
- wawasan akan bertambah bagi pengajar karena banyaknya sumber informasi yang dihadirkan pada kegiatan ini.
2. Kekurangan team teaching :
- dapat merugikan peserta didik, apabila anggota kelompok tidak dapat berintegrasi menjadi satu kelompok yang kompak.
- kemungkinan peserta didik dapat menilai kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh seorang pengajar dengan membandingkannya dengan pengajar yang lain, sehingga perhatian peserta didik akan berkurang.
- pengetahuan pengajar dalam satu kelompok tidak merata.
- sukar membentuk kelompok yang kompak.
Sedangkan E.T. Ruseffendi, dalam “Perkembangan Pendidikan Matematika”, menjelaskan bahwa kelebihan dan kekurangan team teaching adalah :
1. Kelebihan team teaching :
- rasionalnya materi yang diajarkan lebih banyak dan lebih lengkap dari pada diajarkan oleh seorang pengajar.
- pengetahuan peserta didik akan lebih banyak dan lebih lengkap.
- dapat dilakukannya pelayanan individual dengan lebih intensif.
- meningkatkan pengetahuan para pengajar.
2. Kekurangan team teaching :
- adanya pengajar yang mendominasi, mau berperan sendiri.
- adanya pengajar yang tidak toleran kepada kesalahan teman satu tim.
- teguran kepada teman satu tim mengganggu harga diri dari pengajar yang ditegur tersebut.
- pengetahuan masing-masing pengajar dan peserta didik tidak sama.
Adanya kekurangan tersebut akan mengakibatkan kelancaran proses belajar mengajar menjadi terhambat atau terganggu.
Baca juga : Micro Teaching (Pengajaran Mikro)
Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian team teaching, aspek, jenis, manfaat, dan tahapan pelaksanaan team teaching, serta kelebihan dan kekurangan team teaching.
Semoga bermanfaat.