Komunikasi Kesehatan : Pengertian, Ruang Lingkup, Komponen, Peran, Tujuan, Dan Tingkatan Komunikasi Kesehatan, Serta Strategi Komunikasi Kesehatan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Komunikasi Kesehatan. Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu bergantung dan berinteraksi dengan manusia yang lain. Dalam proses interaksi tersebut, mereka akan belajar untuk saling memahami berbagai macam informasi atau pesan yang disampaikan dan diterima di antara mereka, salah satunya adalah berkaitan dengan isu-isu mengenai kesehatan.

Istilah “komunikasi kesehatan” terdiri dari dua kata, yaitu : “komunikasi” dan “kesehatan”. Komunikasi merupakan suatu proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijakan pemeliharaan kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan, yang sejauh mungkin mengubah dan membaharui kualitas individu dalam suatu komunitas atau masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.

Berdasarkan hal tersebut, yang dimaksud dengan komunikasi kesehatan adalah aplikasi dari konsep dan teori komunikasi dalam transaksi yang berlangsung antar individua tau kelompok terhadap isu-isu kesehatan. Komunikasi kesehatan juga berarti suatu seni menginformasikan, mempengaruhi dan memotivasi individu, institusi, serta masyarakat tentang isu-isu penting di bidang kesehatan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan individu dalam masyarakat.


Selain itu, pengertian komunikasi kesehatan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Alo Liliweri, dalam “Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan”, menyebutkan bahwa komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu dan komunitas masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa. Komunikasi kesehatan juga dipahami sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan kesehatan.
  • Soekidjo Notoatmodjo, dalam “Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni”, menyebutkan bahwa komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa.
  • Richard K. Thomas, dalam “Health Communacation”, menyebutkan bahwa komunikasi kesehatan adalah suatu usaha yang mencakup penelitian dan penggunaan strategi komunikasi untuk menginformasikan dan mempengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang meningkatkan kesehatan. Hal ini menghubungkan domain komunikasi dan kesehatan.


Ruang Lingkup Komuniksi Kesehatan. Ruang lingkup dari komunikasi kesehatan meliputi :
  • pencegahan penyakit, merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan untuk menghindari atau mengurangi risiko, masalah, dan dampak buruk akibat penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular.
  • promosi kesehatan, merupakan proses yang memungkinkan orang-orang untuk meningkatkan kontrol atas kesehatan mereka dan penentu-penentunya, sehingga meningkatkan kesehatan mereka.
  • kebijakan kesehatan, merupakan serangkaian keputusan, rencana, dan tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan spesifik kesehatan dalam masyarakat.


Komponen Komunikasi Kesehatan. Komponen komunikasi kesehatan tidak berbeda halnya dengan komponen komunikasi pada umumnya, yaitu :
  • komunikator. Dalam komunikasi kesehatan, komunikator adalah orang atau lembaga kesehatan yang menyampaikan pesan.
  • komunikan. Dalam komunikasi kesehatan, komunikan adalah orang yang menerima pesan, seperti masyarakat yang diberikan sosialisasi dari pihak lembaga kesehatan.
  • pesan. Dalam komunikasi kesehatan, pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti.
  • media. Dalam komunikasi kesehatan, media adalah sebagai sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan, yang dapat terdiri dari dua hal, yaitu : media (saluran) interpersonal dan kelompok. Media dapat berupa cetak maupun elektronik yang biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.
  • efek. Dalam komunikasi kesehatan, efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan. Efek atau dampak dalah ketercapaian dalam penyampaian pesan.


Peran Komunikasi Kesehatan. Komunikasi kesehatan memiliki beberapa peran sebagai berikut :
  • memperbaiki kondisi kesehatan yang akut dan kronis.
  • mengubah persepsi masyarakat mengenai kesehatan.
  • meningkatkan efektivitas dan promosi kesehatan.

Sedangkan menurut Centers for Disease Control and Prevention, peran dari komunikasi kesehatan diantaranya adalah :
  • meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai masalah kesehatan.
  • mempengaruhi persepsi, kepercayaan, sikap, dan norma sosial yang berlaku pada masyarakat mengenai isu kesehatan.
  • supaya masyarakat dapat bertindak cepat menangani isu kesehatan.
  • menunjukkan perubahan perilaku.
  • meningkatkan permintaan pelayanan kesehatan.
  • memperkuat pengetahuan, sikap, dan perilaku.
  • menyangkal mitos tentang kesehatan.


Tujuan Komunikasi Kesehatan. Tujuan utama dari komunikasi kesehatan adalah untuk merubah prilaku kesehatan pada sasaran ke arah yang lebih kondusif sehingga dimungkinkan terjadinya peningkatan status kesehatan sebagai dampak (impact) dari program komunikasi kesehatan. Richard K. Thomas menjelaskan bahwa tujuan dari komunikasi kesehatan adalah :
  • untuk mempengaruhi, meningkatkan kesadaran, serta mengubah sikap masyarakat mengenai hal-hal yang berkaitan dalam bidang kesehatan.
  • dapat berkontribusi pada semua aspek pencegahan penyakit dan promosi kesehatan.

Sedangkan Alo Liliweri menjelaskan bahwa tujuan dari komunikasi kesehatan dapat dibedakan menjadi dua hal, sebagai berikut :

1. Tujuan strategis.
Pada umumnya program-program yang berkaitan dengan komunikasi kesehatan dirancang dalam bentuk paket acara atau modul, yang memiliki tujuan untuk :
  • relay information, yaitu meneruskan informasi kesehatan dari suatu dari suatu sumber kepada pihak lain secara berangkai (hunting).
  • enable informed decision making, yaitu memberikan informasi akurat untuk memungkinkan pengambilan keputusan.
  • promote peer information exchange and emotional support, yaitu mendukung pertukaran pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan.
  • promote healthy behavior, yaitu informasi untuk memperkenalkan hidup sehat.
  • promote self care, yaitu memperkenalkan pemeliharaan diri sendiri.
  • manage demand for health services, yaitu untuk memenuhi permintaan layanan kesehatan.

2. Tujuan praktis.
Secara praktis, tujuan dari komunikasi kesehatan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan, agar dapat :

2.1. Meningkatkan pengetahuan, yang mencakup :
  • prinsip-prinsip dan proses komunikasi manusia.
  • menjadi komunikator (yang memiliki etos, patos, logos, kredibilitas, dan lain sebagainya).
  • menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi kesehatann.
  • memilih media yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
  • menentukan segmen komunikasi yang sesuai dengan konteks komunikasi kesehatan.
  • mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yang sesuai dengan kehendak komunikator dan komunikan.
  • mengelola hambatan-hambatan dalam komunikasi kesehatan.
  • mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
  • prinsip-prinsip riset.

2.2. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi efektif.

2.3. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi, seperti:
  • berkomunikasi yang menyenangkan, empati.
  • berkomunikasi dengan kepercayaan pada diri.
  • menciptakan kepercayaan publik dan pemberdayaan publik.
  • membuat pertukaran gagasan dan informasi makin menyenangkan.
  • memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.


Tingkatan Komunikasi Kesehatan. Terdapat lima tingkatan dalam komunikasi kesehatan, yaitu :
  • tingkat pertama : mengacu pada individu. Individu merupakan target dasar yang akan menjadi sasaran komunikasi kesehatan.
  • tingkat kedua : jaringan sosial. Jaringan sosial dalam suatu kelompok, jika ada satu orang yang berbicara pasti akan didengarkan oleh anggota dalam satu kelompok tersebut.
  • tingkat ketiga : organisasi. Organisasi cenderung dapat mempengaruhi perubahan perilaku individu. Oleh karena itu, komunikasi menyasar organisasi untuk mensukseskan proses tercapainya tujuan komunikasi kesehatan.
  • tingkat keempat : komunitas. Peran komunitas sangat mempengaruhi kelangsungan komunikasi kesehatan.
  • tingkat kelima : masyarakat. Jika seluruh masyarakat meyakini norma, nilai, atau budaya tertentu, maka sangatlah dapat mempengaruhi perilaku individu.


Strategi dalam Komunikasi Kesehatan. Untuk dapat mewujudkan promosi kesehatan, diperlukan suatu strategi yang baik. Strategi adalah cara yang digunakan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam promosi kesehatan. Mubarak dan Chayatin, dalam “Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi”, menjelaskan bahwa strategi dalam komunikasi kesehatan meliputi tiga langkah, yaitu :

1. Advokasi.
Advokasi merupakan kegiatan memberikan bantuan informasi kesehatan kepada masyarakat melalui pihak pembuat keputusan dan penentu kebijakan dalam bidang kesehatan.

2. Dukungan sosial.
Promosi kesehatan akan mudah dilakukan bila mendapat dukungan dari berbagai elemen yang ada di masyarakat. Dukungan masyarakat antara lain dari unsur informal (tokoh agama dan tokoh adat) dan unsur formal (petugas kesehatan atau pejabat pemerintah).

3. Pemberdayaan masyarakat (empowerment community).
Pemberdayaan masyarakat dibutuhkan supaya masyarakat memperoleh kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Upaya ini antara lain dapat dilakukan melalui penyuluhan kesehatan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian komunikasi kesehatan, ruang lingkup, komponen, peran, tujuan, dan tingkatan komunikasi kesehatan, serta strategi dalam komunikasi kesehatan.

Semoga bermanfaat.