Loyalitas Kerja : Pengertian, Aspek, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Kerja

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Loyalitas Kerja. Istilah “loyalitas kerja” dibentuk dari dua suku kata, yaitu “loyalitas” dan “kerja”. Loyalitas berarti mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau sesuatu. Wujud dari loyalitas adalah rasa hormat dan kepercayaan. Sedangkan, kerja berarti penggunaan proses mental dan fisik dalam mencapai beberapa tujuan yang produktif.

Secara umum, loyalitas kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap mental seorang karyawan yang ditunjukkan kepada keberadaan perusahaan sehingga karyawan tersebut akan tetap bertahan dalam perusahaan, meskipun perusahaan tersebut sedang mengalami kemunduran. Pengertian loyalitas kerja dapat ditinjau dalam dua pendekatan, yaitu :

1. Sebagai tingkah laku.
Loyalitas kerja ditinjau sebagai tingkah laku, karena loyalitas merupakan suatu proses di mana seseorang telah membuat keputusan pasti untuk tidak keluar dari organisasi apabila tidak membuat kesalahan yang ekstrim. Pengertian loyalitas kerja sebagai tingkah laku mengandung unsur ekonomik, karena memperhitungkan untung rugi. Seorang karyawan menjadi loyal kepada perusahaan apabila ia telah terikat tindakannya di masa lalu terhadap perusahaan. Tindakan-tindakan tersebut telah memberinya banyak keuntungan, sehingga ia merasa kesulitan untuk meninggalkan perusahaan.

2. Sebagai sikap.
Loyalitas kerja sebagai sikap mengandung arti yang lebih bersifat umum, lebih menunjukkan respon efektif terhadap perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Loyalitas kerja sebagai sikap berkembang secara perlahan tetapi konsisten sejalan dengan kesadaran individu terhadap hubungan yang telah mereka jalin dengan perusahaan. Loyalitas kerja sebagai sikap menunjukkan taraf sejauh mana seorang karyawan mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan dan berkeinginan untuk tetap sebagai bagian dari perusahaan.


Seorang karyawan yang memiliki loyalitas tinggi akan memiliki sikap kerja yang positif. Sikap kerja yang positif meliputi :
  • kemauan untuk bekerja sama. Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang secara individual.
  • rasa memiliki. Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan.
  • hubungan antar pribadi. Karyawan yang mempunyai loyalitas karyawan tinggi mereka akan mempunyai sikap fleksibel ke arah hubungan antara pribadi, yang meliputi : hubungan sosial diantara karyawan, hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan, situasi kerja, dan sugesti dari teman sekerja.
  • suka terhadap pekerjaan. Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa karyawannya tiap hari datang untuk bekerja sama sebagai manusia seutuhnya dalam hal melakukan pekerjaan yang akan dilakukan dengan senang hati.

Loyalitas kerja para karyawan bukan hanya sekedar kesetiaan fisik atau keberadaaannya di dalam suatu perusahaan, tetapi termasuk juga pikiran, perhatian, gagasan, serta dedikasinya tercurah sepenuhnya kepada organisasi.


Selain itu, pengertian loyalitas kerja juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Melayu S.P. Hasibuan, dalam “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyebutkan bahwa loyalitas kerja adalah kesetiaan dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
  • Poerwopoespito, dalam “Komitmen Dalam Sumber Daya Manusia”, menyebutkan bahwa loyalitas kerja adalah sikap karyawan dalam mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, disiplin, serta jujur dalam bekerja.
  • Sondang P. Siagian, dalam “Manajemen Sumber Daya Manusia”, menyebutkan bahwa loyalitas kerja adalah kecenderungan karyawan untuk tidak pindah ke perusahaan lain, dimana kesetiaan dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
  • R.M. Steers dan L.W. Porter, dalam “Motivation and Work Behavior”, menyebutkan bahwa loyalitas kerja diartikan sebagai commitment, yaitu sejauh mana karyawan mengindentifikasi tempat kerjanya dan mempertahankan keanggotaannya dalam perusahaan tersebut.


Aspek Loyalitas Kerja. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan untuk menilai loyalitas kerja seorang karyawan. Malayu S.P. Hasibuan menjelaskan bahwa aspek dari loyalitas kerja adalah sebagai berikut :

1. Ketaatan atau kepatuhan.
Ketaatan atau kepatuhan yaitu seorang karyawan yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran karyawan jika peraturan yang dibuat oleh perusahaan semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksaan kerja perusahaan.

2. Rasa tanggung jawab tinggi.
Rasa tanggung jawab tinggi yaitu ketika seorang karyawan memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perusahaannya.

3. Pengabdian terhadap perusahaan.
Pengabdian terhadap perusahaan yaitu adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan.

4. Kesanggupan karyawan dalam melaksanakan kerja.
Kesanggupan karyawan dalam melaksanakan kerja yaitu karyawan yang memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, tidak segan untuk bekerja sama dengan karyawan lain.

Sedangkan R.M. Steers dan L.W. Porter menjelaskan bahwa loyalitas kerja memiliki beberapa aspek sebagai berikut :
  • dorongan yang kuat untuk tetap menjadi anggota perusahaan. Kekuatan aspek ini sangat dipengaruhi oleh keadaan individu, baik kebutuhan, tujuan, maupun kecocokan individu dalam perusahaan.
  • keinginan untuk berusaha semaksimal mungkin bagi perusahaan. Kesamaan persepsi antara karyawan dan perusahaan yang didukung oleh kesamaan tujuan dalam perusahaan mewujudkan keinginan yang kuat untuk berusaha maksimal, karena dengan pribadi juga perusahaan akan terwujud.
  • kepercayaan yang pasti dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai perusahaan. Kepastian kepercayaan yang diberikan karyawan tercipta dari operasional dari perusahaan yang tidak lepas dari kepercayaan perusahaan terhadap karyawan itu sendiri untuk melaksanakan pekerjaannya.


Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Kerja. Secara umum, faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas kerja dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu :

1. Faktor Internal.
Faktor internal yang dapat mempengaruhi loyalitas kerja meliputi :
  • karakteristik pribadi, merupakan segala hal yang mempengaruhi loyalitas kerja yang berasal dari karyawan itu sendiri, seperti : usia, masa kerja, jenis gender, tingkat pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras, dan sifat kepribadian.
  • karakteristik pekerjaan, merupakan segala hal yang mempengaruhi loyalitas kerja yang berasal dari kondisi pekerjaan yang bersangkutan, seperti : angkutan kerja, job stress, kesempatan berinteraksi sosial, identifikasi tugas, umpan balik, dan kecocokan tugas.
  • karakteristik desain perusahaan, merupakan segala hal yang mempengaruhi loyalitas kerja yang berasal dari dalam perusahaan, seperti : tingkat formalitas dan tingkat keikut-sertaan dalam pengambilan suatu keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan.

2. Faktor Eksternal.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi loyalitas kerja meliputi :
  • keluarga. Tidak sedikit perusahaan yang enggan menerima karyawan yang sudah menikah karena cara kerjanya biasanya lebih bagus dibandingkan dengan yang sudah menikah.
  • transparan. Perusahaan yang tidak pernah mensosialisasikan provit pada karyawan akan menimbulkan rasa cemas pada diri karyawan.
  • keberhasilan senior. Kesuksesan seorang senior dalam menyusun karier dan membangun suatu perekonomian yang akan mempengaruhi semangat juniornya agar tetap setia pada perusahaan tempatnya bekerja.

Husain Jusuf, dalam “Tingkatkan Loyalitas Guna Peningkatan Prestasi Kerja dan Karir”, menjelaskan bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas kerja karyawan adalah sebagai berikut :
  • faktor rasional, merupakan segala sesuatu yang menyangkut hal-hal yang dapat dijelaskan secara logis, seperti : gaji, bonus, pengembangan karir.
  • faktor emosional, merupakan segala sesuatu yang menyangkut perasaan atau deskripsi diri, seperti : pekerjaan yang menantang, lingkungan kerja yang mendukung, perasaan aman karena perusahaan merupakan tempat bekerja dalam jangka panjang, pemimpin yang berkharisma, pekerjaan yang membanggakan, penghargaan yang diberikan perusahaan, dan budaya kerja.
  • faktor kepribadian, merupakan segala sesuatu yang menyangkut karakteristik pekerjaan, karakteristik desain organisasi, dan pengalaman yang diperoleh selama karyawan menekuni pekerjaan itu.

Sedangkan R.M. Steers dan L.W. Porter menjelaskan bahwa loyalitas kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut :

1. Karaktersitik pribadi.
Karakteristik pribadi merupakan faktor yang menyangkut karyawan itu sendiri yang meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, prestasi yang dimiliki, ras, dan sifat kepribadian.

2. Karakteristik pekerjaan.
Karakteristik pekerjaan menyangkut pada seluk beluk perusahaan yang dilakukan meliputi tantangan kerja, job stress, kesempatan untuk berinteraksi sosial, identifikasi tugas, umpan balik dan kecocokan tugas.

3. Karakteristik desain perusahaan.
Karakteristik desain perusahaan menyangkut pada interen perusahaan yang dapat dilihat dari sentralisasi, tingkat formalitas, tingkat keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, paling tidak telah mengajukan berbagai tingkat asosiasi dengan tanggung jawab perusahaan. Keetergantungan fungsional maupun fungsi kontrol perusahaan.

4. Pengalaman yang diperoleh dari perusahaan.
Pengalaman tersebut merupakan internalisasi individu terhadap perusahaan setelah melaksanakan pekerjaan dalam perusahaan sehingga menimbulkan rasa aman, merasakan adanya keputusan pribadi yang dipenuhi oleh perusahaan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian loyalitas kerja, aspek dan faktor yang mempengaruhi loyalitas kerja.

Semoga bermanfaat.