Reference Group (Kelompok Acuan) : Pengertian, Indikator, Dan Jenis Reference Group, Serta Pengaruh Yang Ditimbulkan Oleh Reference Group

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Reference Group. Secara umum, reference group atau kelompok referensi atau disebut juga dengan kelompok acuan dapat diartikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. Reference group juga dapat berarti setiap orang atau kelompok yang dapat mempengaruhi baik secara langsung (tatap muka) ataupun tidak langsung terhadap sikap, perilaku, pendapat, norma ataupun nilai-nilai sebagai kerangka rujukan bagi seorang individu dalam pengambilan keputusan.

Sebuah kelompok dapat menjadi reference group ketika kelompok tersebut membuat seorang individu mengambil nilai, sikap, atau perilaku dari para anggota kelompok tersebut. Reference group memberikan standar (norma atau nilai) yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagian seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, pengertian reference group juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Philip Kotler, dalam "Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Jilid 1", berpendapat bahwa reference group adalah kelompok yang berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi.
  • Leon G. Schiffman dan Liesly L. Kanuk, dalam "Consumer Behavior", berpendapat bahwa reference group adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai dasar perbandingan (atau rujukan) bagi seseorang dalam membentuk nilai-nilai dan sikap umum atau khusus, atau pedoman khusus bagi perilaku. Kelompok Acuan merupakan kelompok yang di anggap sebagai kerangka rujukan bagi para individu dalam pengambilan keputusan pembelian atau konsumsi mereka.


Indikator Reference Group. Menurut Leon G. Schiffman dan Liesly L. Kanuk, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan berdasarkan reference group, yaitu :

1. Informasi dan pengalaman.
Orang yang mempunyai pengalaman langsung dengan suatu produk atau jasa, atau dengan mudah dapat memperoleh informasi yang lengkap mengenai hal itu, kecil kemungkinan dipengaruhi oleh nasihat atau teladan orang lain. Sebaliknya, seseorang yang sedikit atau sama sekali tidak mempunyai pengalaman dengan suatu produk atau jasa dan tidak mengharapkan untuk memperoleh informasi yang obyektif.

2. Kredibilitas.
Jika para konsumen ingin sekali memperoleh informasi yang tepat mengenai kinerja atau kualitas produk atau jasa, mereka mungkin akan terbujuk oleh orang-orang yang mereka anggap dapat dipercaya dan berpengetahuan. Jadi, mereka lebih mungkin terbujuk oleh sumber-sumber yang mempunyai kredibilitas tinggi.

3. Sifat menonjol produk.
Pengaruh potensial yang dipunyai suatu kelompok acuan terhadap keputusan untuk membeli berbeda menurut seberapa menonjolnya produk itu secara visual atau verbal terhadap yang lain-lainnya. Produk yang menonjol secara visual adalah produk yang mencolok dan diperhatikan (seperti barang mewah dan produk baru) produk yang menonjol secara verbal mungkin sangat menarik, atau mungkin dapat digambarkan dengan mudah dibandingkan yang lain.


Jenis Reference Group. Reference group dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Philip Kotler menyebutkan bahwa reference group terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. Kelompok Keanggotaan.
Kelompok keanggotaan merupakan kelompok yang memberikan pengaruh langsung kepada seseorang, kelompok di mana seseorang menjadi anggotanya dan saling berinteraksi. Kelompok keanggotakan terdiri dari :
  • Kelompok primer, adalah kelompok yang masing-masing anggotanya secara kontinyu berinteraksi dan saling mengenal. Ciri utama dari kelompok primer adalah tingginya frekuensi tatap muka dari anggota-anggotanya, sehingga menumbuhkan kesamaan sikap dan tujuan di antara mereka. Yang termasuk dalam kelompok primer : keluarga, sahabat karib, tetangga, serta rekan kerja.
  • Kelompok sekunder. Kelompok sekunder cenderung bersifat resmi. Yang termasuk dalam kelompok sekunder adalah organisasi keagamaan, himpunan profesi, dan serikat buruh.

2. Kelompok Aspirasi.
Kelompok aspirasi merupakan kelompok di mana konsumen tidak menjadi anggotanya atau kelompok yang ingin dimasuki seseorang, dan menjadi anggotanya. Contohnya remaja yang ingin masuk menjadi anggota sebuah klub basket.

Sedangkan Leon G. Schiffman dan Liesly L. Kanuk, menyebutkan bahwa jenis reference group adalah :

1. Kelompok persahabatan.
Kelompok persahabatan diklasifikasikan sebagai kelompok informal. Sebagai rujukan seringkali seseorang dalam memilih produk maupun merek yang akan dibeli menggunakan pendapat dan pilihan dari teman-teman. Dari segi pengaruh relatif seseorang dalam memilih produk yang akan di beli merupakan pengaruh setelah keluarga adalah teman-teman.

2. Kelompok belanja.
Kelompok belanja merupakan kelompok dua orang atau lebih yang mengetahui tentang banyak produk-produk yang sedang dipertimbangkan, sebuah kelompok belanja dapat dibentuk untuk alasan pertahanan, dan dengan demikian para anggota mungkin akan merasa lebih yakin dengan keputusan bersama.

3. Kelompok kerja.
Kelompok kerja terdiri dari :
  • Kelompok kerja formal, merupakan kelompok yang bekerjasama sebagai bagian dari sebuah tim yang mempunyai kesempatan yang terus-menerus akan mempengaruhi setiap sikap dan tindakan yang sedang berhubungan dengan konsumsi orang lain.
  • Kelompok persahabatan kerja, merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang telah menjadi teman kerja karena bekerja untuk perusahaan yang sama, apakah mereka bekerja bersama-sama sebagai sebuah tim atau tidak. Para anggota kelompok kerja informal sendiri dapat mempengaruhi perilaku konsumsi para anggota lain.

4. Kelompok atau masyarakat maya.
Suatu kelompok yang tidak dibatasi oleh kota, propisni atau negara, bahkan tidak dibatasi oleh waktu. Melalui dunia maya (internet) seorang konsumen bisa mencari teman dari kota lain bahkan negara lain, dan bisa berhubungan sengan teman sbayanya dari berbagai belahan dunia kapan saja ia mau.


Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Reference Group. Menurut Rorlen, dalam "Peran Kelompok Acuan dan Keluarga Terhadap Keputusan Untuk Membeli", yang dimuat dalam Bussiness and Management Journal Bunda Mulia, Volume : 3, Nomor : 2, menyebutkan bahwa reference group dapat menimbulkan beberapa pengaruh sebagai berikut :
  • Pengaruh informasional (informational influence). Hal ini terjadi ketika seseorang meniru perilaku dan pendapat dari anggota suatu kelompok acuan yang memberikan informasi yang berguna.
  • Pengaruh normatif (normative influence atau sering juga disebut utilitarian influence). Pengaruh ini terjadi ketika individu mengikuti ketentuan kelompok acuan dengan tujuan untuk memperoleh imbalan atau menghindari hukuman.
  • Pengaruh ekspresif nilai (value expressive influence). Hal ini terjadi ketika individu merasa turut memiliki dan membentuk nilai dan norma dari suatu kelompok.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian reference group (kelompok acuan), indikator dan jenis reference group, serta pengaruh yang ditimbulkan oleh reference group (kelompok acuan).

Semoga bermanfaat.