Loyalitas (Kesetiaan) : Pengertian Dan Faktor Pembentuk Loyalitas

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Loyalitas. Loyalitas atau kesetiaan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia. Dengan demikian, kesetiaan seseorang dapat diperoleh dengan cara mempengaruhi sisi emosional orang yang bersangkutan.

Secara etimologi, istilah “loyalitas” berasal dari bahasa Prancis, yaitu “loial” yang berarti mutu dari sikap setia. Loyalitas merupakan istilah umum yang menandakan pengabdian seseorang atau sentimen keterikatan pada objek tertentu. Hal tersebut dapat berupa orang atau kelompok orang lain, cita-cita, tugas, atau tujuan.

Sedangkan secara terminologi, istilah “loyalitas” dapat diartikan sebagai kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya organisasi, produk, dan lain sebagainya) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut. Loyalitas juga dapat berarti mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan memberikan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau sesuatu. Wujud dari loyalitas adalah rasa hormat dan kepercayaan.

Selain itu, loyalitas dapat diartikan dalam banyak pengertian, diantaranya :
  • dalam kaitannya dengan nasionalisme, loyalitas sering kali disamakan dengan patriotisme. Patriotisme atau kebanggaan nasional merupakan perasaan cinta, pengabdian, dan rasa keterikatan pada tanah air atau negara dan aliansi dengan warga negara lain yang memiliki sentimen yang sama untuk menciptakan rasa persatuan di antara orang-orang.
  • dalam kaitannya dengan pekerjaan, loyalitas merupakan sikap untuk melakukan pekerjaan terbaik ketika bekerja. Karyawan yang loyal tidak hanya bekerja keras untuk mendapatkan gaji mereka, tetapi mereka juga berkomitmen untuk kesuksesan perusahaan.
  • dalam kaitannya dengan bisnis, loyalitas merupakan hal yang berharga karena memungkinkan seseorang mengambil risiko memprediksi tindakan dan perilaku orang yang dipercayai. Ketika pemberi kerja dan karyawan saling setia, kepuasan karyawan, produktivitas, dan profitabilitas perusahaan meningkat.
  • dalam kaitannya dengan pemasaran, loyalitas merupakan penggambaran perasaan positif konsumen terhadap suatu merek. Hal tersebut adalah dedikasi konsumen untuk membeli produk dan/atau jasa merek tersebut secara berulang, terlepas dari kekurangan, tindakan pesaing, atau perubahan lingkungan.
  • dalam kaitannya dengan fanatisme terhadap sesuatu, loyalitas merpakan kesetiaan yang dirasakan dan diungkapkan oleh seorang (penggemar) terhadap objek fanatismenya. Loyalitas seperti ini dikenal sebagai loyalitas penggemar, yang sering digunakan dalam konteks olahraga dan dukungan dari tim atau institusi tertentu. Loyalitas penggemar dapat berkisar dari dukungan pasif hingga kesetiaan radikal.


Loyalitas memiliki fungsi sosial yang penting. Loyalitas menghadirkan kesediaan individu, dalam kerjasama dengan orang lain. Ini menginvestasikan sumber daya intelektual dan moral dengan murah hati dan sepenuh hati dalam sesuatu di luar lingkaran pribadi yang sempit. Pada akhirnya, loyalitas membuat komunitas dari berbagai jenis dapat muncul dan terus ada.


Faktor Pembentuk Loyalitas. Sikap loyalitas tidak tidak muncul begitu saja. Terdapat banyak fakto yang dapat mendorong timbulnya sikap loyalitas terhadap seseorang atau sesuatu hal, diantaranya adalah :

1. Ikatan Emosi.
Ikatan emosi yang tercipta menyebabkan timbulnya loyalitas seseorang terhadap orang lain, pekerjaan, sesuatu hal, dan lain sebagainya. Ikatan emosi dapat diciptakan atau juga dapat timbul degan sendirinya. Sebagai contoh, sesuatu yang dapat menciptakan momen yang menyenangkan akan membuat kenangan positif yang ingin diulang kembali.

2. Kepercayaan.
Rasa percaya yang tumbuh kepada seseorang atau kepada sesuatu hal yang lain akan menumbuhkan dan menunjukkan loyalitas. Kepercayaan juga dapat menjadi faktor pembentuk loyalitas yang dapat dibentuk melalui reputasi yang baik. Apabila reputasi jatuh, kepercayaan otomatis hilang, begitu pula dengan loyalitas. Oleh karenanya, apabila ingin mendapatkan loyalitas dari orang lain, seseorang harus memiliki integritas yang dapat dipertanggung-jawabkan.

3. Kepuasan.
Ketika seorang konsumen membeli suatu barang dan merasa puas dengan semua fitur yang ada pada barang tersebut, maka konsumen tersebut akan memiliki loyalitas terhadap merek yang dibelinya tersebut. Kepuasan yang dirasakan menjadi dasar yang tidak dapat disepelekan dalam membentuk loyalitas seseorang. Sebaliknya, ketidak-puasan sering kali membuat seseorang merasa kecewa yang pada akhirnya akan membuat orang tersebut mencoba mencari sesuatu yang lain yang dinilainya akan lebih mampu untuk memenuhi kebutuhannya.

4. Manfaat.
Tidak sedikit orang merasa terdorong untuk loyal setelah menikmati sebuah manfaat. Hal tersebut boleh saja selama tidak merugikan orang lain. Sehingga bagi pihak yang ingin membentuk loyalitas, cobalah untuk menawarkan manfaat sebanyak mungkin kepada orang lain. Dengan demikian, mereka akan datang kembali dan menunjukkan loyalitas.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian dan faktor pembentuk loyalitas (kesetiaan).

Semoga bermanfaat.