Keterampilan (Skill) : Pengertian Dan Bentuk Keterampilan, Serta Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Keterampilan. Secara umum, keterampilan merupakan kemampuan yang ada pada diri seseorang semenjak ia lahir. Dalam arti tersebut, keterampilan adalah bakat yang melekat pada diri seseorang sebagai suatu hakikat. Keterampilan juga dapat berarti kemampuan dasar yang melekat dalam diri manusia, yang kemudian dilatih, diasah, serta dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan guna menjadikan kemampuan seseorang menjadi potensial, sehingga kemudian seseorang tersebut menjadi ahli serta profesional di bidang tertentu.

Keterampilan
yang dalam bahasa Inggris disebut dengan “skill” dapat diartikan dalam dua pengertian, yaitu :
  • dalam arti sempit, keterampilan merupakan kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik yang disebut juga normal skill.
  • dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek normal skill, intelektual skill, dan social skill.

J.P. Chaplin, dalam “Kamus Psikologi”, menyebutkan bahwa keterampilan adalah hasil belajar pada ranah psikomotorik, yang terbentuk menyerupai hasil belajar kognitif. Lebih lanjut dijelaskan bahwa keterampilan adalah kemampuan untuk mengerjakan atau melaksanakan sesuatu dengan baik, maksudnya adalah kecakapan dan potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk menguasai suatu keahlian yang dimilikinya sejak lahir. Kemampuan tersebut merupakan suatu hasil latihan yang digunakan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keterampilan diartikan dengan kecakapan untuk menyelesaikan tugas.

Keterampilan dapat mengalami perkembangan atau peningkatan dengan proses belajar atau didasari dengan beragam ilmu. Apabila awalnya merasa tidak ada keterampilan, tetapi terus dilatih, diasah, serta dikembangkan, kemudian seiring berjalannya waktu akan memunculkan keterampilan yang berkembang melalui proses belajar.


Selain itu, pengertian keterampilan juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Marvin D. Dunnette, dalam “Handbook of Industrial and Organizational Phychology”, menyebutkan bahwa keterampilan adalah pengetahuan yang didapatkan serta dikembangkan dengan melalui latihan atau training serta pengalaman dengan melakukan berbagai tugas.
  • Nadler, dalam “Keterampilan Belajar”, menyebutkan bahwa keterampilan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan potensi dan digunakan sebagai bentuk proses penggalian dari diri seseorang, yang melewati beberapa cara serta bentuk kegiatan.
  • Davis Gordon, dalam “Management System Information”, menyebutkan bahwa keterampilan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Kemampuan yang dimilikinya tersebut merupakan bentuk implementasi dari sistem pelaksanaan pekerjaan atau aktivitas kegiatan.
  • Soemarjadi, dalam “Pendidikan Keterampilan”, menyebutkan bahwa keterampilan adalah perilaku yang diperoleh melalui tahap-tahap belajar, keterampilan berasal dari gerakan-gerakan yang kasar atau tidak terkoordinasi melalui pelatihan bertahap gerakan tidak teratur itu berangsur-angsur berubah menjadi gerakan-gerakan yang lebih halus, melalui proses koordinasi diskriminasi (perbedaan) dan integrasi (perpaduan) sehingga diperoleh suatu keterampilan yang diperlukan untuk tujuan tertentu.


Bentuk Keterampilan. Keterampilan dalam dibedakan menjadi beberapa bentuk. Berikut bentuk keterampilan menurut pendapat para ahli :

1. Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer.
Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer, dalam “Competence at work: Models for Superior Performance”, menjelaskan bahwa keterampilan dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

1.1. Concern for Order (CO).
Kemampuan concern for order merupakan bentuk keterampilan seseorang di mana yang bersangkutan memiliki motivasi dalam dirinya untuk mengurangi atau meminimalisir ketidakpastian yang sedang dihadapinya. Biasanya hal ini berhubungan dengan masalah pekerjaan yang dihadapi, informasi, data dan instruksi. Selain itu, orang yang berada di golongan ini sangat memperhitungkan segala hal.

1.2. Initiative (INT).
Initiative merupakan bentuk keteramplilan seseorang di mana yang bersangkutan memiliki dorongan untuk tampil lebih menonjol dari kebutuhan maupun tuntutan pekerjaan yang ada untuk melakukan sesuatu.

1.3. Impact and Influence (IMP).
Impact and Influence merupakan bentuk keterampilan seseorang di mana yang bersangkutan lebih menekankan pada tindakan yang dilakukannya guna mempersuasi, meyakinkan hingga mempengaruhi orang lain untuk mencapai serta mendukung tujuan yang diinginkannya.

1.4. Information Seeking (INFO).
Information seeking merupakan bentuk keterampilan seseorang yang didasarkan pada besarnya usaha tambahan yang dikeluarkan dalam mengumpulkan informasi yang diinginkan sebanyak-banyaknya.

2. Stephen P. Robbins.
Stephen P. Robbins, dalam “Perilaku Organisasi”, menjelaskan bahwa keterampilan terdiri dari empat bentuk, yaitu :

2.1. Basic literacy skill.
Basic literacy skill merupakan bentuk keterampilan yang menekankan pada kemampuan dasar yang sudah dimiliki oleh seseorang. Keterampilan dasar yang dapat dilihat adalah keterampilan mendengarkan, keterampilan menghitung, keterampilan menulis dan keterampilan membaca.

2.2. Technical skill.
Technical skill merupakan bentuk keterampilan yang menekankan pada proses pembelajaran yang dilakukan secara khusus sesuai dengan bidangnya. Bidang yang termasuk technical skill adalah ketrampilan mengoperasikan komputer, keterampilan merakit handphone dan masih banyak lagi.

2.3. Interpersonal skill.
Interpersonal skill merupakan bentuk keterampilan yang memfokuskan pada kemampuan dasar yang dimiliki seseorang untuk melakukan komunikasi. Baik dalam bentuk komunikasi individu ke individu, individu ke kelompoak dan masih banyak lagi. Hal yang termasuk dalam interpersonal skill adalalh kemampuan untuk mengemukakan pendapat secara mudah dipahami.

2.4. Problem Solving.
Problem solving merupakan bentuk keterampilan seseorang dalam memecahkan masalah yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya, seseorang yang memiliki keterampilan ini memiliki kemampuan logika serta kemampuan kognitif yang baik.

3. Ricky W. Griffin.
Ricky W. Griffin, dalam “Manajemen”, menjelaskan bahwa keterampilan dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :

3.1. Keterampilan manajemen waktu.
Keterampilan manajemen waktu merupakan bentuk keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer dalam memanfaatkan waktu yang dimiliki menjadi lebih bijaksana.

3.2. Keterampilan dalam membuat keputusan.
Keterampilan dalam membuat keputusan merupakan bentuk keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dan kemampuan dalam menemukan problem solving secara tepat dan bijaksana.

4. Robert L. Kantz.
Robert L. Kantz, dalam “Skill of An Administrator”, menjelaskan bahwa keterampilan dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :

4.1. Keterampilan teknik.
Keterampilan teknik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat teknis. Orang memiliki keterampilan ini memiliki kompetensi yang spesifik, seperti : keterampilan yang berhubungan dengan pengetahuan di lapangan yang sifatnya spesialisasi.

4.2. Keterampilan administrasi.
Keterampilan administrasi merupakan kemampuan dalam mengurus pencatatan, mengatur informasi yang akan dilaksanakan. Orang yang memiliki keterampilan ini juga memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi hambatan apa yang mungkin mengancam dan pandai pula dalam melihat kemampuan kebijakan dan procedural.

4.3. Keterampilan hubungan manusia.
Keterampilan hubungan manusia merupakan kemampuan dalam menjalin hubungan dengan orang atau pihak lain. Orang yang memiliki keterampilan ini memiliki kelebihan untuk memahami orang lain dan mampu memotivasi individu ataupun kelompok.

4.4. Keterampilan konseptual.
Keterampilan konseptual merupakan kemampuan dalam melakukan koordinasi dan mengintegrasi kepentingan seseorang. Orang yang memiliki kemampuan ini juga memiliki kelebihan dalam menganalisa, menginterpretasi ifnormasi yang diterima dengan baik. pekerjaan yang cocok untuk keterampilan ini adalah masuk dibagian manajemen atau sebagai developer.

4.5. Keterampilan diagnostik.
Keterampilan diagnostik merupakan memampuan dalam menentukan sebuah keputusan hanya lewat analisa dan pengujian hakekat dari kondisi-kondisi khusus yang ada. Keterampilan diagnostik merupakan keterampilan yang menunjukan kemampuan seseorang secara tepat untuk memperoleh sebab yang benar dari situasi tertentu hanya lewat data, ataupun lewat observasi dan fakta.


Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan. Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi keterampilan. Widyatun, dalam “Ilmu Perilaku”, menjelaskan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan adalah :

1. Motivasi.
Motivasi merupakan sesuatu yang dapat membangkitkan keinginan dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai tindakan. Melalui motivasi ini seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuai dengan prosedur yang sudah diajarkan.

2. Pengalaman.
Melalui pengalaman dapat memperkuat kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah tindakan (keterampilan). Pengalaman membangun seseorang untuk dapat melakukan tindakan-tindakan selanjutnya menjadi lebih baik dikarenakan telah melakukan tindakan-tindakan dimasa lampau.

3. Keahlian.
Keahlian yang dimiliki seseorang akan membuat orang tersebut lebih terampil dalam melakukan keterampilan tersebut. Melalui keahlian yang dimiliki juga akan membuat seseorang mampu melakukan sesuatu sesuai dengan yang sudah diajarkan.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian keterampilan (skill), bentuk dan faktor yang mempengaruhi keterampilan.

Semoga bermanfaat.