Filosofi : Pengertian, Ciri-Ciri, Obyek, Dan Manfaat Filosofi, Serta Cabang Dari Filosofi Atau Filsafat

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Filosofi. Secara etimologi, istilah “filosofi” merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris yaitu “philosophy” yang berakar dari bahasa Yunani, “philosophia (φιλοσοφία)” yang merupakan gabungan dari dua kata, “philo (φιλο)” yang berarti “cinta” dan “sophós (σοφός)” yang berarti “kebijaksanaan”. Sehingga istilah philosophia dapat diartikan dengan “cinta pada kebijaksanaan”. Sedangkan orang atau pelaku filosofi disebut dengan filosof.

Filosofi merupakan kata lain dari
filsafat”. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mengartikan filosofi dengan filsafat. Orang pertama yang menggunakan kata “filosofi” atau “filsafat” adalah seorang filosof berkebangsaan Yunani, yaitu Phytagoras (582-496 SM).

Sedangkan secara terminologi, istilah “filosofi” atau “filsafat” dapat diartikan sebagai suatu kebijaksanaan hidup untuk memberikan suatu pandangan hidup yang menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup maupun pengalaman ilmiah. Filosofi juga dapat berarti suatu hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral serta sistematik hakikat segala yang ada (Tuhan, alam semesta, dan manusia).

Filosofi merupakan suatu cabang ilmu yang mengkaji tentang masalah mendasar dalam kehidupan. Sebagai suatu ilmu pengetahuan, filosofi atau filsafat merupakan salah satu ilmu tertua yang merupakan dasar dari segala ilmu. Secara lebih umum, filosofi merupakan cara berpikir tentang suatu subjek tertentu yang melibatkan :
  • responsiveness atau daya tanggap.
  • reflection atau refleksi.
  • reason atau alasan.
  • re-evaluation atau re-evaluasi.


Ciri-ciri Filosofi. Filosofi memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan ilmu-ilmi yang lain. Ciri-ciri dimaksud adalah :
  • bersifat universal atau menyeluruh, jadi tidak hanya pada satu pandangan atau aspek tertentu.
  • radikal atau mendasar. Filosofi adalah pemikiran yang dilakukan secara mendalam sampai ke akarnya sehingga diperoleh hasil yang fundamental.
  • sistematis atau berurutan. Sesuai dengan pola dengan menggunakan logika walaupun dapat sebagai asumsi semata.
  • selalu memiliki sifat yang mempertanyakan segala hal.
  • memaparkan penjelasan dengan uraian yang detail, misalnya alasan mengapa sesuatu terjadi.
  • pemikirannya menggunakan kajian yang diteliti secara cermat dan rinci, termasuk konsep dasarnya sehingga dari konsep tersebut dikembangkan pemikiran tentang dunia dan kehidupan.
  • memberikan penilaian terhadap segala persoalan yang ada dengan sungguh-sungguh, bahkan dari hasil filosofi yang telah dibuat perlu dilakukan evaluasi kembali dengan maksud untuk memastikan dan mendekati kebenaran.
  • kajian mengenai filosofi berupa perumpamaan, pengandaian, dan rekaan. Hal tersebut untuk mengeksplor persoalan dengan lebih luas dan tanpa batas.


Objek Filosofi. Pada hakekatnya, objek filosofi dapat dibedakan menjadi dua hal, yaitu :
  • objek materia, merupakan segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat, segala sesuatu yang dimasalahkan oleh atau dalam filsafat, yaitu segala yang meliputi hakikat Tuhan, alam dan manusia.
  • objek forma, merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pencarian keterangan yang sedalam-dalamnya (radikal) tentang objek materia filsafat (yaitu segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada).


Manfaat Filosofi. Dengan berpikir filosofis, seseorang akan berpikir dengan kritis. Filsafat akan membentuk pemikiran yang diplomatis sehingga bisa lebih peka pada lingkungan di sekitarnya. Beberapa manfaat filosofi diantaranya adalah :
  • membantu berpikir logis dan rasional, di mana dengan metode pemikiran seperti tersebut, seseorang akan dapat mengatasi masalah dengan lebih baik.
  • membantu memahami apabila semua yang terjadi karena adanya sebab akibat.
  • menjawab semua pertanyaan mengenai kehidupan.
  • membantu menganalisis semua permasalahan yang sedang dihadapi.


Cabang Filosofi. Filosofi sebagai suatu filsafat memiliki beberapa cabang sebagai berikut :

1. Metafisika.
Metafisika adalah suatu cabang filsafat yang membahas keberadaan. Ini berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya.

2. Epistemologi.
Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang membahas pengetahuan. Ahli epistemologi mempelajari sumber pengetahuan, termasuk intuisi, argumen a priori, ingatan, pengetahuan perseptual, pengetahuan diri dan kesaksian.

3. Metodologi.
Metodologi adalah suatu cabang filsafat yang membahas metode. Metode adalah suatu tata cara, teknik, atau jalan yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan jenis apa pun.

4. Logika.
Logika adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang penalaran. Penalaran merupakan suatu corak pemikiran khas yang dimiliki manusia dari pengetahuan yang ada untuk memperoleh pengetahuan lainnya, terutama sebagai sarana dalam pemecahan suatu masalah.

5. Etika.
Etika adalah suatu cabang filsafat yang membahas moralitas. Moralitas merupakan suatu himpunan ide mengenai hal-hal yang baik atau buruk pada perilaku manusia dan hal-hal yang benar atau salah pada tindakan manusia. Terdapat beberapa aliran dalam etika, yaitu sebagai berikut :
  • naturalisme, merupakan ajaran yang tidak mengakui adanya kekuatan lain selain alam. Naturalisme merupakan usaha untuk menerapkan pandangan ilmiah tentang dunia alamiah pada filsafat dan seni, atau dapat juga diartikan sebagai teknik atau cara menampilkan pandangan objektif tentang manusia secara teliti dan jujur (baik atau buruk).
  • hedonisme, merupakan pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
  • utilitarisme, merupakan pandangan etika normatif yang menilai kelayakan dari suatu tindakan berdasarkan tingkat maksimal yang dicapai dari penggunaannya. Nilai kelayakan ini umumnya mempersyaratkan peraihan tingkatan maksimal dari kebahagiaan dan pengurangan tingkat penderitaan idealisme.
  • vitalisme, merupakan paham atau aliran dalam filsafat manusia yang beranggapan bahwa kenyataan sejati pada dasarnya adalah energi, daya, kekuatan, atau nafsu yang bersifat irasional atau tidak rasional. Dengan memberi tekanan pada kenyataan yang tidak rasional, maka vitalisme berbeda dari idealisme dan materialisme.
  • teologis, merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.

6. Estetika.
Estetika adalah suatu cabang ilmu filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu yang membahas bagaimana keindahan dapat terbentuk, serta bagaimana dapat merasakannnya.


Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian filosofi, ciri-ciri, obyek, dan manfaat filosofi, serta cabang dari filosofi atau filasaf.

Semoga bermanfaat.