Pengertian Paradigma, Elemen, Jenis, Fungsi Dan Tujuan Paradigma

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Paradigma. Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh seorang ilmuwan yang bernama Thomas Kuhn, dalam bukunya yang berjudul "The Structure of Scientific Revolution". Istilah paradigma, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu berupa penggabungan dari dua kata : "para" dan "diegma". Para berarti sebelah atau di samping, sementara diegma berarti teladan, ideal, model, atau arketif. Sedangkan secara terminologis, istilah paradigma berarti sebuah pandangan atau cara pandang yang digunakan untuk menilai dunia serta alam sekitarnya.

Secara umum, paradigma dapat diartikan sebagai kumpulan keyakinan dan konsep. Paradigma juga berarti :
  • seperangkat keyakinan, asumsi, ide, teori, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas pada suatu komunitas yang sama, khususnya dalam disiplin ilmu.
  • cara pandang seorang individu terhadap diri dan lingkungannya di mana hal tersebut akan mempengaruhi cara berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma diartikan dalam beberapa pengertian yaitu :
  1. daftar semua bentukan dari sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut.
  2. model dalam teori ilmu pengetahuan.
  3. kerangka berpikir.

Pengertian Paradigma Menurut Pendapat Para Ahli. Teori paradigma adalah teori umum yang membantu para ilmuwan yang  bekerja  di bidang tertentu untuk dapat bekerja dalam suatu kerangka teoritis yang luas, yang oleh Thomas Kuhn disebut "skema konseptual" ilmuwan. Teori paradigma memberi ilmuwan asumsi dasar, konsep kunci, dan metodologi. Contoh dari teori paradigma adalah : Mekanika Galileo, Teori Gravitasi Newton, Teori Kuantum, Teori Evolusi Darwin, Model Geosentris Ptolemy tentang alam semesta di mana bumi sebagai pusat, Astronomi Heliosentris Copernicus di mana matahari sebagai pusat, dan lain sebagainya.

Berkaitan dengan pengertian paradigma, banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan paradigma, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Thomas Kuhn, berpendapat bahwa paradigma adalah suatu landasan berpikir, konsep dasar, atau landasan berpikir yang digunakan/dianut sebagai model atau konsep dasar para ilmuwan dalam melakukan studinya.
  • Robert Freiderichs, berpendapat bahwa paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang, sebagai titik tolak pandangannya sehingga terbentuklah citra yang subyektif pada seseorang terhadap realita, yang berujung pada ketentuan tentang bagaimana cara dalam menangani realita tersebut.
  • C.J. Ritzer, berpendapat bahwa paradigma adalah pandangan yang mendasar dari para ilmuwan, tentang apa yang menjadi pokok permasalahan yang seharusnya dipelajarai oleh cabang ilmu pengetahuan tertentu.

Elemen Paradigma. Suatu paradigma biasanya tersusun dari tiga elemen utama, yaitu :
  • metodologi.
  • epistemologi.
  • ontologi
Dengan menggunakan tiga elemen tersebut, manusia menggunakan paradigma untuk meraih berbagai macam pengetahuan mengenai dunia dan berbagai macam fenomena yang terjadi di dalamnya.

Jenis Paradigma. Paradigma dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
  • paradigma ekonomi, yaitu pandangan mendasar masyarakat tentang ekonomi dan hal-hal yang berkaitan dengannya yang dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertindak.
  • paradigma politik, yaitu pandangan mendasar dan umum yang menuntun seseorang dalam berpikir dan bertindak di bidang politik.
  • paradigma hukum, yaitu pandangan mendasar masyarakat terhadap hukum yang berlaku sehingga mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertindak sesuai hukum.
  • paradigma sosial dan budaya, yaitu pandangan mendasar masyarakat yang bersifat filosofi yang mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
  • paradigma bidang kehidupan antar agama, yaitu pandangan mendasar dan umum yang mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan saling menghargai antar agama lain.

Fungsi dan Tujuan Paradigama. Secara umum, paradigama berfungsi sebagai dasar untuk seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Berdasarkan hal tersebut, paradigma mempunyai tujuan utama, yaitu membentuk kerangka pikiran dalam mendekati dan terlibat dengan hal-hal di sekitar atau dengan orang lain.

Istilah paradigma cenderung merujuk pada dunia pola pikir atau teknis penyelesaian masalah yang dilakukan manusia. Paradigma juga berkaitan erat dengan prinsip-prinsip dasar yang menentukan berbagai macam pandangan manusia terhadap dunia sebagai bagian dari sistem bricoluer

Semoga bermanfaat.