Kepedulian Sosial : Pengertian, Bentuk, Sumber, Dan Pembentukan Perilaku Kepedulian Sosial, Serta Faktor Penghambat Kepedulian Sosial

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Kepedulian Sosial. Selain sebagai makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial maksudnya adalah manusia tidak dapat hidup sendiri dan akan selalu bergantung pada manusia yang lain. Dalam konteks tersebut, manusia seharusnya memiliki kepedulian sosial terhadap sesama agar tercipta keseimbangan dalam kehidupan.

Secara umum, kepedulian sosial dapat diartikan sebagai suatu rasa ketertarikan di mana seseorang memiliki keinginan untuk dapat membantu dan menolong orang lain. Kepedulian sosial merupakan suatu nilai penting yang harus dimiliki oleh seseorang karena kepedulian itu sendiri berkaitan erat dengan nilai kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, keramahan serta kebaikan di mana beberapa hal tersebut sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian sosial juga berarti perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain di mana seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat, lebih umum diartikan sebagai perilaku baik seseorang terhadap orang lain di sekitarnya, yang dimulai dari kemauan untuk memberi.

Syahrin Harahap, dalam “Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan”, menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang merupakan ciri-ciri masyarakat yang memiliki kepedulian sosial, diantaranya adalah :
  • faktor simpati. Hal ini ditandai dengan di mana seseorang merasa tertarik akan keseluruhan pola tingkah laku orang lain, sehingga dengan perasaan ini timbul pada dirinya untuk memahami atau mengetahui lebih mendalam.
  • memperhatikan kesusahan orang lain. Dalam setiap agama peduli pada kesusahan orang lain, membantu saudara sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan adalah suatu kewajiban.
  • meringankan penderitaan orang lain. Untuk dapat memahami pentingnya peningkatan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga : Dukungan Sosial

Selain itu, pengertian kepedulian sosial juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • A. Adler, dalam “Understanding Human Nature”, menyebutkan bahwa kepedulian sosial adalah sebuah sikap keterhubungan dengan kemanusiaan pada umumnya, sebuah empati bagi setiap anggota komunitas manusia. Kepedulian sosial merupakan kondisi alamiah spesies manusia dan perangkat yang mengikat masyarakat secara bersama-sama.
  • Darmiyati Zuchdi, dalam “Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan Praktik”, menyebutkan bahwa kepedulian sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
  • Antonius Atosokhi Gea, Antonio Panca Yuni Wulandari, dan Yohanes Babari, dalam “Character Building II: Relasi dengan Sesama”, menyebutkan bahwa kepedulian sosial adalah keterlibatan antara pihak satu dengan pihak lain dalam turut merasakan apa yang sedang dirasakan atau dialami oleh orang lain.


Bentuk Kepedulian Sosial. Kepedulian sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Muhammad Asrori, dalam “Perkembangan Psikologi Remaja”, menyebutkan bahwa kepedulian sosial dapat dikategorikan dalam tiga jenis yaitu sebagai berikut :

  • kepedulian suka maupun duka, yaitu kepedulian yang timbul tanpa membedakan situasi baik dalam situasi suka maupun duka, turut merasakan apa yang dirasakan orang lain.
  • kepedulian pribadi dan bersama, yaitu kepedulian yang timbul karena gerak hati yang sifatnya pribadi namun juga disaat kepedulian harus dilakukan bersama dan kegiatannya berkelanjutan.
  • kepedulian yang mendesak, yaitu kepedulian yang bersifat kepentingan bersama dan harus diutamakan.

Buchari Alma, dkk dalam “Pembelajaran Studi Sosial”, menyebutkan bahwa berdasarkan lingkungan tempat di mana orang tersebut hidup dan berinteraksi dengan orang lain (lingkungan sosial-nya), kepedulian sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, yaitu :

1. Kepedulian sosial di lingkungan keluarga.
Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil yang dialami oleh seorang manusia. Keluarga adalah lingkungan yang pertama kali mengajarkan manusia bagaimana berinteraksi dengan orang lain.

2. Kepedulian sosial di lingkungan masyarakat.
Lingkungan masyarakat pedesaan masih memiliki tradisi kuat masih tertanam sikap kepedulian sosial yang sangat erat. Hal tersebut dapat dilihat ketika ada suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang warga, maka warga lain dengan tanpa imbalan akan segera membantu dengan berbagai cara.

3. Kepedulian sosial di lingkungan sekolah.
Sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk belajar meningkatkan kemampuan intelektual, akan tetapi juga membantu anak untuk dapat mengembangkan emosi, berbudaya, bermoral, bermasyarakat, dan kemampuan fisiknya. Sekolah memiliki dua fungsi utama yaitu :
  • sebagai instrumen untuk mentransmisikan nilai-nilai sosial masyarakat (to transmit sociental values).
  • sebagai agen untuk transformasi sosial (to be the agent of social transform).


Sumber Kepedulian Sosial. Kepedulian sosial dapat bersumber dari dua hal, yaitu :
  • cinta. Kepedulian sosial muncul dari kepekaan hati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering didengar adanya istilah empati, yaitu kesanggupan untuk memahami dan merasakan perasaan-perasaan orang lain seolah-olah itu perasaan diri sendiri.
  • bukan karena sesuatu alasan. Kepedulian sosial juga dapat berasal dan dikembangkan dari hati yang terbuka, mau berbagi untuk sesamanya tanpa didorong atau disertai oleh alasan-alasan tertentu dan tanpa meminta imbalan apapun.


Pembentukan Perilaku Kepedulian Sosial. Perilaku dan sikap kepedulian sosial dapat dibentuk dengan beberapa cara, diantaranya adalah :
  • mengamati dan meniru perilaku kepedulian sosial yang dilakukan oleh orang-orang yang diidolakan (mengacu pada Teori Social Learning Bandura).
  • melalui proses pemerolehan informasi verbal tentang kondisi dan keadaan sosial orang yang lemah, sehingga dapat diperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang apa yang menimpa dan dirasakan oleh mereka dan bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku peduli kepada orang yang lemah (mengacu pada Teori Kognitif Bruner).
  • melalui penerimaan penguat (reinforcement) berupa konsekuensi logis yang akan diterima seseorang setelah melakukan kepedulian sosial (mengacu pada Teori Operant Conditioning Skinner).

Baca juga : Dukungan Organisasi

Faktor Penghambat Kepedulian Sosial. Terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat kepedulian sosial, diantaranya adalah :
  • egoism. Egoisme merupakan doktrin bahwa semua tindakan seseorang terarah atau harus terarah pada diri sendiri.
  • materialistis. Materialistis merupakan sikap perilaku manusia yang sangat mengutamakan materi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan hidupnya.


Masalah kepedulian sosial, tidak lepas dari kesadaran sosial. Kesadaran sosial merupakan kemampuan untuk memahami arti dari situasi sosial. Hal tersebut sangat tergantung dari bagaimana empati terhadap orang lain.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian kepedulian sosial, bentuk, sumber, dan pembentukan perilaku kepedulian sosial, serta faktor penghambat kepedulian sosial.

Semoga bermanfaat.