Integritas : Pengertian, Karakteristik, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Integritas

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Integritas. Secara etimologis, kata “integritas” merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu “integrity” yang berasal dari bahasa Latin, yaitu “integer” yang berarti utuh dan lengkap, dalam arti memiliki kejujuran dan prinsip moral yang kuat.

Sedangkan secara terminologis, istilah “integritas” dapat diartikan sebagai konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Integritas juga dapat berarti sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Dalam konteks tersebut, integritas merupakan koherensi atau menghubungkan beragam komponen yang ada dalam diri seseorang, sehingga orang yang memiliki integritas dapat dikatakan harmonis, tidak terpecah, sepenuh hati, dan dapat bertindak dengan berbagai cara dengan tidak melanggar norma yang berlaku. Seseorang yang memiliki integritas biasanya dikenal sebagai seseorang yang baik, jujur, dan dapat dipercaya.

Cheshire Calhoun, dalam “Standing for Something”, yang dimuat dalam Journal of Philosophy XCII(5), Tahun 1995, mengartikan integritas dengan beberapa pengertian, yaitu :
  • integritas sebagai identitas praktis. Identitas merupakan komitmen mendasar yang berguna untuk mencari makna dan tujuan hidup, berkompromi dengan prinsip orang lain, keluarga dan lembaga masyarakat atau agama. Orang yang memiliki identitas atau integritas akan senantiasa mempertahankan komitmen dalam dirinya, meskipun banyak pertentangan atau situasi yang memaksa mereka untuk melanggar komitmennya sendiri.
  • integritas sebagai kebijakan sosial. Integritas tidak hanya melibatkan hubungan dengan orang lain (sosial), namun diri sendiri tetap menjadi sentralnya. Seseorang yang memiliki integritas harus berdiri di atas komitmennya sendiri dan melakukan tindakan yang layak atau sesuai dengan prinsip pribadi dan kebijakan sosial. Ketika apa yang seseorang lakukan dianggap tidak layak oleh masyarakat, maka orang tersebut tidak memiliki integritas.


Selain itu, pengertian integritas juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Stephen R. Covey, dalam “The 7 Habits of Highly Effective People”, menyebutkan bahwa integritas adalah kesesuaian antara tindakan yang dilakukan seseorang dengan apa yang diucapkannya. Lebih lanjut, Stephen R. Covey menjelaskan bahwa integritas berbeda dengan kejujuran. Kejujuran berarti menyampaikan kebenaran, ucapannya sesuai dengan kenyataan. Orang yang memiliki integritas dan kejujuran adalah orang yang merdeka. Mereka menunjukan keauntetikan dirinya sebagai orang yang tanggung jawab dan berdedikasi.
  • Henry Cloud, dalam “Integritas: Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan”, menyebutkan bahwa integritas adalah sesuatu yang sangat berhubungan dengan keutuhan dan keefektifan seseorang sebagai insan manusia dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan yang telah dirancang sebelumnya.
  • J.K. Butler dan R.S. Cantrell, dalam “A Behavioral Decision Theory Approach to Modeling Dyadic Trust in Superiors and Subordinates”, yang dimuat dalam Psychological Reports, 55(1), Tahun 1984, menyebutkan bahwa integritas adalah reputasi yang dapat dipercaya dan jujur dari seseorang untuk menjelaskan istilah “kepercayaan” di dalam konteks organisasi.
  • Azyumardi Azra, dalam “Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III”, menyebutkan bahwa integritas adalah kepengikutan dan ketundukan kepada prinsip-prinsip moral dan etis (adherence to moral and ethical principle), keutuhan karakter moral (soundness of moral character), kejujuran (honesty), tidak rusak secara moral (morally unimpared) atau keadaan moral sempurna tanpa cacat (morally perfect condition).
  • Ippho Santosa, dalam “7 Keajaiban Rezki”, menyebutkan bahwa integritas adalah menyatunya pikiran, perkataan, dan perbuatan untuk melahirkan reputasi dan kepercayaan.


Karakteristik Integritas. Karakteristik dari integritas adalah :
  • ketulusan, merupakan kesungguhan dan kebersihan (hati). Ketulusan adalah perilaku tanpa kepura-puraan ataupun kesan yang palsu.
  • konsistensi, merupakan ketetapan dan kemantapan dalam bertindak.
  • keteguhan hati, merupakan ketetapan atau keyakinan hati yang ada dalam diri seseorang agar memiliki tujuan yang pasti.

Seseorang yang memiliki integritas biasanya menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut :
  • mempertanggungjawabkan aksi yang dilakukannya.
  • mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.
  • bertindak sesuai ucapan.
  • konsisten antara prinsip hidup dan tindakannya.
  • jujur dan dapat dipercaya.
  • menghormati orang lain.
  • dapat dipercaya.


Tujuan Integritas. Tujuan dari integritas, diantaranya adalah :
  • salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan.
  • menentukan apakah seseorang dapat menjadi pemimpin atau dipimpin.
  • mampu melihat berbagai fenomena kehidupan dalam perspektif yang lebih dalam, utuh dan menyeluruh.
  • membuat seseorang mampu menjadi lebih bijaksana dalam menanggapi suatu permasalahan dan situasi tertentu.
  • melahirkan kepercayaan dan prestasi.


Manfaat Integritas. Integritas seseorang memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah :
  • secara fisik, manfaat integritas adalah menjadikan kondisi seseorang fit, sehat, dan bugar, sehingga ia selalu siap melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari.
  • secara intelektual, manfaat integritas adalah menjadikan seseorang dapat mengoptimalkan kemampuan otak seseorang.
  • secara emosional, manfaat integritas adalah menjadikan seseorang penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, solidaritas tinggi dan sarat kehangatan emosional dalam interaksi kerja.
  • secara spiritual, manfaat integritas adalah menjadikan seseorang lebih bijaksana dalam memaknai segala sesuatu termasuk pengalaman-pengalaman hidup, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.
  • secara sosial, manfaat integritas adalah menjadikan seseorang mampu mengembangkan hubungan baik satu sama lain dalam lingkungan masyarakat, mau bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan yang menuntut kekompakan dan kerja sama yang baik, serta memiliki kepekaan hati dan perasaan untuk selalu memberi tempat bagi orang lain di dalam hati yang bersangkutan.


Fungsi Integritas. Integritas memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi Kognitif.
Dalam fungsi kognitif atau “cognitive functions of integrity”, integritas bermanfaat untuk memelihara moral, akhlak atau karakter seseorang, serta mendorongnya untuk memiliki pengetahuan yang luas. Fungsi kognitif meliputi :
  • kecerdasan moral.
  • diri sendiri atau “self insight”, yang terdiri dari : “self knowledge” dan “self reflection”.

2. Fungsi Afektif.
Dalam fungsi afektif atau “affective functions of integrity”, integritas bermanfaat untuk memelihara nurani seseorang. Integritas dapat dijadikan pembeda antara dirinya dengan hewan. Sebab secara biologis manusia dan hewan, sama-sama memiliki “hati”, tetapi hewan tidak memiliki qalb, sesuatu yang ada di diri setiap manusia. Fungsi afektif meliputi :
  • hati Nurani atau “conscience”.
  • harga diri atau “self regard”.

Baca juga : Kode Etik Profesi

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian integritas, karakteristik, tujuan, manfaat, dan fungsi integritas.

Semoga bermanfaat.