Budi Pekerti : Pengertian, Ciri-Ciri, Ruang Lingkup, Fungsi, Dan Manfaat Budi Pekerti, Serta Perbedaan Antara Budi Pekerti, Moral, Dan Etika

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :
Pengertian Budi Pekerti. Budi pekerti merupakan sikap batin seseorang yang teraktualisasi dalam perilaku atau perbuatan. Dalam kehidupan bermasyarakat, budi pekerti sangat penting. Selain memberikan keseimbangan dan keharmonisan dalam hubungan dalam bermasyarakat, budi pekerti juga mencerminkan identitas dan budaya sebuah bangsa.

Secara etimologi, istilah budi pekerti berasal dari bahasa Sansekerta, yang merupakan penggabungan dari dua kata, yaitu “budi” yang berarti kesadaran, pengertian, pikiran, dan kecerdasan. Serta “pekerti” yang berarti penampilan, perilaku, dan aktualisasi. Dengan demikian, budi pekerti dapat berarti suatu kesadaran seseorang dalam bertindak dan berperilaku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budi pekerti diartikan degan suatu tingkah laku, akhlak, watak, atau perangai.

Sedangkan secara terminologi, budi pekerti dapat diartikan dengan nilai-nilai perilaku manusia yang akan diukur menurut kebaikan dan keburukannya melalui ukuran norma agama, norma hukum, tata krama dan sopan santun atau norma budaya atau adat istiadat suatu masyarakat atau bangsa. Sedangkan Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, mengartikan budi pekerti sebagai sikap dan perilaku sehari-hari, baik individu, keluarga, masyarakat, maupun bangsa yang mengandung nilai-nilai yang berlaku dan dianut dalam bentuk jati diri, nilai persatuan dan kesatuan, integritas dan kesinambungan masa depan dalam suatu sistem moral dan yang menjadi pedoman prilaku manusia Indonesia untuk bermasyarakat berbangsa dan bernegara dengan bersumber pada falsafah Pancasila dan diilhami oleh ajaran agama serta budaya Indonesia.

Untuk membentuk budi pekerti yang baik, hendaknya budi pekerti diajarkan sejak dini kepada anak-anak melalui pendidikan budi pekerti. Yang dimaksud dengan pendidikan budi pekerti adalah suatu upaya pembentukan, pengembangan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan perilaku peserta didik agar mau dan mampu melaksanakan, tugas hidupnya secara selaras, serasi, seimbang antara lahir batin, jasmani-rohani, material spiritual dan individu sosial. Pendidikan budi pekerti juga dapat berarti penanaman dan pengembangan dari nilai budi pekerti yang luhur contohnya sopan santun, bertanggung jawab, disiplin, jujur, ikhlas dan yang lain sebagainya.


Selain itu, pengertian budi pekerti juga dapat dijumpai dalam beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
  • Haidar Putra Daulay, dalam “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia”, menyebutkan bahwa budi pekerti adalah usaha sadar yang dilakukan dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan prilaku peserta didik agar memiliki sikap dan prilaku yang luhur “berakhlakul karimah” dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia maupun dengan alam atau lingkungan.
  • M. Imarn Pohan, dalam “Budi Pekerti dalam Sosialisme Indonesia”, menyebutkan bahwa budi pekerti adalah segala tabiat atau perbuatan manusia yang mendasar pada akal atau pikiran.

Baca juga : Adab Dalam Islam

Ciri-Ciri Budi Pekerti. Ciri-ciri orang dengan budi pekerti adalah sebagai berikut :
  • beriman. Sikap dan perilaku yang menunjukkan kepercayaan pada Tuhan. Keyakinan ini disertai dengan kepatuhan dan kepatuhan dalam mengikuti perintah dan menghindari semua larangan-Nya. Ini dimanifestasikan dengan taat beribadah dan berperilaku sesuai dengan norma agama.
  • berpikir matang. Sikap dan perilaku yang menunjukkan kemampuan untuk berpikir secara objektif dan mampu mengendalikan prasangka dan terbuka untuk koreksi. Ini diwujudkan dalam perilaku yang dibimbing oleh keseimbangan rasio dan emosi agar tidak mengikuti keinginan mereka sendiri.
  • memiliki tanggung jawab. Sikap dan perilaku yang berani menanggung semua konsekuensi dari tindakan atau tindakan yang mereka ambil.
  • jujur. Sikap dan perilaku yang tidak suka berbohong, mengatakan apa adanya dan berani mengakui kesalahan.
  • pemaaf. Mengampuni sikap dan perilaku untuk kesalahan orang lain dan tidak menyembunyikan perasaan untuk kesalahan orang lain.
  • rendah hati. Membenci perilaku dan sikap untuk menekankan dan memprioritaskan diri mereka sendiri, meskipun kenyataannya lebih dari yang lain.
  • dapat bersikap adil. Sikap dan perilaku yang tidak bias dalam mempertimbangkan keputusan, tidak memihak dan menggunakan standar yang sama untuk semua pihak.


Ruang Lingkup Budi Pekerti. Ruang lingkup budi pekerti dapat dilihat dari sikap seorang individu dalam berperilaku. Sikap seorang individu yang mencerminkan ruang lingkup budi pekerti adalah sebagai berikut :
  • sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan Tuhan.
  • sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan diri sendiri.
  • sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan keluarga.
  • sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat dan bangsa.
  • sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar.


Fungsi Budi Pekerti. Untuk membentuk budi pekerti yang baik, budi pekerti harus diajarkan sejak dini kepada anak. Fungsi utama dari budi pekerti adalah sebagai landasan berperilaku dalam masyarakat. Sedangkan fungsi dari pendidikan budi pekerti, diantaranya adalah :
  • media pengembangan, yaitu sebagai tahap tingkatan agar dapat berperilaku yang lebih baik di keluarga maupun masyarakat.
  • penyaluran, yaitu sebagai sarana memanfaatkan keahlian tertentu agar semakin tersalurkan dengan optimal serta dapat bermanfaat untuk orang lain.
  • perbaikan, yaitu sebagai tahap evaluasi tindakan. Supaya jika tanpa sengaja terjadi kesalahan, maka dengan mudah dapat memperbaiki kesalahan tersebut.
  • pencegahan, yaitu tahapan yang berfungsi untuk mencegah segala tindakan dan perilaku yang dinilai buruk atau kurang baik di masyarakat.
  • pembersih, yaitu rasa tanggung jawab secara psikologis. Seperti menjauhi perasaan sombong, pendendam, pemarah, iri hati, dan lebih memiliki rasa tenggang rasa, menghormati, sopan santun, dan lain sebagainya.
  • filter, yaitu sebagai media penyaring kebudayaan yang sesuai dengan budi pekerti dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.


Manfaat Budi Pekerti. Penerapan budi pekerti dalam kehidupan sehari memberi pengaruh positif bagi lingkungan. Ketika setiap individu menunjukkan perilaku baik maka orang lain juga akan menilai orang tersebut sebagai orang yang baik. Berikut beberapa manfaat budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari :

1. Dalam keluarga.
Keluarga adalah tempat dimana pembentukan karakter seseorang di mulai, mulai dari kasih sayang sesama anggota keluarga, rasa hormat kepada yang lebih tua, hingga norma dan moral. Perhatian yang cukup kepada anak-anak akan menjadikan anak memiliki karakter yang baik di kemudian hari. Ikatan ini akan membuat sesama anggota keluarga menjadi kuat dan harmonis. Begitu juga ketika anak berbudi pekerti menjadi dewasa dan akan memulai sebuah keluarga, bisa dipastikan bahwa keluarga yang dibangun juga adalah keluarga berbudi pekerti dan berkarakter mulia.

2. Dalam masyarakat.
Orang berbudi pekerti memiliki tempat dalam hati masyarakat, sebab orang dengan sikap dan tindakan yang baik pastinya diterima dengan mudah. Orang yang demikian dipercaya bisa memberi dampak positif bagi masyarakat, masyarakat akan lebih dekat satu sama lain, lebih terbuka, memiliki kekompakan hingga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab di masyarakat.

3. Dalam berbangsa dan bernegara.
Sikap budi pekerti manusia secara tidak langsung dapat membangkitkan rasa persatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara. Ketika nilai-nilai kebaikan sudah ditanam kepada manusia sejak dini, maka generasi penerus dipastikan akan memiliki karakter yang mulia dan akan jadi orang berpengaruh bagi bangsa dan negara di kemudian hari.


Perbedaan Antara Budi Pekerti, Moral, dan Etika. Hubungan budi pekerti, moral, dan etika adalah sebuah tindakan yang mendasari perilaku seseorang, di mana perilaku tersebut akan mendapatkan penilaian baik dan buruk dari masyarakat. Terdapat perbedaan yang mendasar antara budi pekerti, moral, dan etika. Perbedaan dimaksud adalah :

1. Budi pekerti :
  • suatu kesadaran seseorang dalam bertindak dan berperilaku.
  • sebuah sikap positif yang termasuk didalamnya adalah tindakan sopan santun.
  • sebuah sikap dan tindakan yang diperoleh berdasarkan kebiasaaan yang dilakukan sedari kecil.
  • sebuah sikap yang akan terbentuk dalam benak setiap orang serta dengan sendirinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • dapat diasosiasikan dengan moral, etika, akhlak mulia, tata krama, dan sopan santun.

2. Moral :
  • sebuah tata laku atau perbuatan yang berasal dari kesadaran individu atau diri sendiri dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat.
  • suatu tindakan dan interaksi yang dilakukan seseorang di mana tindakan tersebut akan dinilai apakah dapat diterima atau tidak dengan norma dan budaya yang berlaku di masyarakat.
  • moral yang baik atau buruk, tergantung pada nurani dan budi pekerti yang dimiliki oleh masing-masing individu. Karena setiap orang memiliki pemahaman dan penerapan budi pekerti yang berbeda-beda, maka moral setiap orang juga berbeda-beda. Penilaian tentang baik atau buruknya moral seseorang akan berdampak langsung kepada sebuah kelompok atau organisasi, dan masyarakat.

3. Etika :
  • suatu kebiasaan yang diterima pada sebuah keadaan, suatu kelompok, organisasi, atau masyarakat tertentu.
  • dasar dari terbentuknya moral di suatu komunitas atau masyarakat.
  • menilai baik buruknya sebuah akal pikiran seseorang yang didasarkan pada norma yang berlaku di masyarakat, kemudian berbuah pada suatu tindakan.
  • tidak berlaku secara universal di seluruh tempat dan wilayah, masing-masing tempat akan berlaku etika yang berbeda tergantung dengan norma yang berlaku dan budi pekerti luhur yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Baca juga : Akhlak Dalam Islam

Budi pekerti adalah sebuah nilai luhur yang dimiliki seseorang karena kebiasaan yang diterapkan sejak dahulu dan mengakar menjadi sesuatu yang dilakukan sehari-hari. Seseorang yang memiliki budi pekerti, akan memiliki moral yang kemudian dapat diwujudkan menjadi sebuah etika yang baik.

Demikian penjelasan berkaitan dengan pengertian budi pekerti, ciri-ciri, ruang lingkup, fungsi, dan manfaat budi pekerti, serta perbedaan antara budi pekerti, moral, dan etika.
 
Semoga bermanfaat.